Anda di halaman 1dari 4

KLIPING GEOGRAFI

KAJIAN POTENSI WILAYAH TATA GUNA LAHAN

Disusun Oleh :
Kelompok 4:
1. Muhammad Abi Kurniawan
2. Muhammad Maulana
3. Andre Reynaldo
4. Eko Kurniawan
5. Kurnia Hidayat
6. Levi Abdi Guna

Kelas: XLL IPS 3


SMA N 2 BAGAN SINEMBAH
D.KAJIAN POTENSI WILAYAH TATA GUNA LAHAN
Pemanfaatan lahan membutuhakan kajian yang mendalam sebagai bahan
pertimbangan pembangunan wilayah.Tujuannya adalah untuk menentukan
lahan yang sesuai dengan peruntukannya.Penginderaan jauh dapat membantu
perencanaan tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai pertimbangan
pembangunan.

Kajian tata guna lahan juga dapat memanfaatkan SIG.Melalui SIG tata guna
lahan dapat dibuat permodelan perencanaan zonafikasi lahan, sehingga
hasilnya dapat digunakan perencanaan pembangunan.Untuk memudahkan
pengelolaan wilayah perlu adanya inventarisasi tata guna lahan salah satunya
menggunakan penginderaan jauh ,sistem informasi geografis,maupun
peta.Perkembangan penggunaan lahan yang tidak sesuai dengan daya dukung
lahan berakibat pada menurunnya kualitas lingkungan.contohnya adalah
pembukaan lahan pertanian pada daerah yang memiliki lereng curam.Hal ini
akan berpotensi pada bencana longsor.Penggunaan lahan yang sesuai dengan
daya dukung lahannya akan mendapatkan hasil yang baik.

1.Pemanfaatan Penginderaan Jauh Untuk Kajian Tata Guna Lahan

a. Lahan Pertanian

Dengan teknologi penginderaan jauh ,yang merupakan teknologi terintegrasi


dengan banyak bidang mampu membuat model mengenai masalah
pertanian,cara mengatasi,dengan berbagai pertimbangan.Pengelolaan lahan
berkaitan dengan iklim.Informasi tentang iklim juga dpat diperoleh melalui
penginderaan jauh,misalnya satelit NOAA.Data yang diperoleh dari satelit
tersebut cukup akurat sehingga penyebaran curah hujan ,angin,cuaca dan
kelembapan udara dapat diketahui.Pemanfaatan penginderaan jauh tersebut
dapat diterapkan pada pembukaan lahan pertanian baru,perencanaan
pembangunan irigasi,pemetaan sebaran hama wereng ,pemetaan distribusi
pupuk ,dan lainnya.

b.Lahan Hutan

Hutan merupakan sumber daya alam yang berperan dalam menjaga


keseimbangan dan ekosisten alamiyah termasuk indonesia.Akan tetapi tidak
memungkinkan pengelolaan seperti kawasan dilakukan secara manual atau
pengawasan dihutan secara langsung.Salah satu cara mengatasi hal tersebut
adalah melalui penginderaan jauh menggunakan citra LANDSAT.
Keunggulan citra LANDSAT adalah warna penyusunan objek pada citra terdiri
dari Red,Green,Blue(RGB),sehingga semakin banyak band penyusun semakin
jelas objek terekam,mampu mendeteksi objek permukaan bumi dengan
resolusi spasial 100 meter.Penggunaan citra LANDSAT untuk kajian kehutanan
memberikan manfaat yang besar.Misalnya dalam monitoring kerusakan
hutan,visualisasi citra hujan yang belum terganggu dan yang sudah terganggu
akan terlihat jelas.

c.Lahan Permukiman

kajian permukiman merupakan kenampakan objek di permukaan bumi yang


rumit dengan berbagai karakteristik tersendiri .Hal ini dikarenakan
pertumbahan,perkembangan dan kebutuhan akan permukiman yang
cenderung terus meningkat tanpa terkendali.kajian permukiman dapat
menggunakan citra Ikono.Citra Ikomos memiliki resolusi spasial 3,2
meter.Dengan resolusi yang tinggi tersebut memungkinkan data yang diperoleh
detail.Semkain tinggi resolusi spasial data yang diperoleh semakin rinci.Selain
citra ikonos,dapat pula dengan citra pankromatik,hal ini didasarkan pada film
pankromatik peta terhadap panjang gelombang 0,36 mikrometer hingga 0,72
mikrometer dan memiliki kepekaan yang hampir sama dengan kepekaan mata
manusia,sehingga kesan romanya sama dengan kesan mata yang melihat objek
aslinya.

d.Pertambangan

Adapun manfaat penginderaan jauh dibidang pertambangan diantaranya


adalah untuk investarisasi potensi tambang,pemetaan tutupan
lahan,perencanaan site plan lokasi tambang,monitoring perubahan
lahan,monitoring reklamasi lahan,dan sebagainya.Bertambahnya area
pertambangan menimbulkan kosekuensi terhadap hilangnya tuutpan
lahan,rusaknya lingkungan,terganggunya sistem tata air,dan
sebagainya.Wilayah pertambangan harus dikelola secara
berkelanjutan.Pengelolaannya juga dapat dimonitoring melalui citra.Bagi
pertambangan yang tidak sesuai dengan kebijakan yang telah ditetapkan dapat
dikenai sanksi administratif,pidana,maupun denda.
2.Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis untuk Kajian Tata Guna
Lahan

SIG dapat membantu dalam merencanakan masinng- masing penggunaan lahan


disetiap wilayah sesuai dengan kriteria tertentu sebagai acuan pembangunan
utilitas tertentu.Lokasi dari utilitas yang akan dibangun peru dipertimbangkan
supaya pembangunan dapat tercapai sebagaimana mestinya.Contohnya
pembangunan permukiman yang kurang memperhatikan kriteria antara lain
jarak dengan sungai 20 meter,berjarak 10 meter dari jalan raya,terdpat
selokan,kemiringan lereng datar atau landai dan sebagianya.Dari beberapa
kriteria tersebut dapat digabungkan menjadi satu,sehingga menghasilkan data
baru.

3.Pemanfaatan Peta Untuk Kajian Tata Guna Lahan

Penutupan lahan erkaitan dengan kemampuan yang ada dipermukaan


bumi,seperti lahan kosong,lahan terbangun,vegetasi dan lainnya.Sementara
penggunaan lahan berkaitan dengan hasil pengelolaan suatu lahan yang
dilakukan manusia untuk tujuan tertentu seperti permukiman,industri,dan
jalan.Manfaat peta penggunaan lahan secara umum adalah sebagai berikut.

a.Mengetahui jenis pemanfaatan lahan pada wilayah tertentu.

b.Dapat digunakan sebagai kajian hubungan antara kenampakan fisik lahan


dengan kondisi sosial.

c.Mengetahui kecenderungan perkembangan lahan.

d.Sebagai sarana dan masukan dalam permodelan dan perencanaan


pemanfaatan lahan atau evaluasi.

e.Dapat digunakn sebagai acuan pembngunan fisik lahan dan pengembangan


sosial.

KESIMPULAN
Pemanfaatan lahan membutuhkan kajian yang mendalam sebagai bahan
pertimbangan pembangunan wilayah.Tujuannya adalah untuk lahan yang sesuai
dengan peruntukannya.Perkembangan pembangunan lahan yang tidak sesuai dengan
daya dukung lahan berakibat pada menurunya kualitas lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai