Anda di halaman 1dari 18

INTERPRESTASI CITRA &

PENGINDRAAN JAUH
UNTUK TATA GUNA LAHAN
Here is where the presentation begins
1. PENGERTIAN PETA
Peta adalah gambaran permukaan bumi pada bidang datar dengan skala tertentu melalui
suatu sistem pryeksi
Ilmu yang mempelajari pembuatan peta disebut kartografi.
2. INTERPRESTASI CITRA
Interprestasi citra adalah perbuatan mengkaji foto udara dan atau citra dengan maksud
untuk mengidentifikasi objek dan menilai arti pentingnya objek tersebut.

3 rangkaian kegiatan dalam pengenalan objek yang tergambar pada citra :


1. Deteksi : pengamatan adanya suatu objek, ex : gambaran sungai terdapat
objek yang bukan air.
2. Identifikasi : upaya menceritakan objek yang telah dideteksi dg menggunakan
keterangan yg cukup. ex : objek yang tamak pada sungai disimpulkan perahu
motor.
3. Analisis : pengumpulan keterangan yang lebih lanjut. Ex : disimpulkan perahu
motor tersebut terdapat 10 orang penumpang.
UNSUR INTERPRESTASI CITRA :

1. Rona : tingkat kecerahan / kegelapan objek.


2. Warna : wujud yg tampak oleh mata dengan menggunakan spektrum sempit.
3. Bentuk : variabel kualitatif yg memberikan konfigurasi / kerangka suatu objek.
4. Ukuran : berupa jarak, luang, tinggi, lereng dan volume.
5. Teksur : tingkat kekasaran suatu objek.
6. Pola / susunan keruangan : ciri yang menandai bagi banyak objek bentukan
manusia dan bagi beberapa objek ilmiah.
7. Bayangann : Dipengaruhi oleh waktu perekaman.
8. Situs : letak suatu objek terhadap objek lain disekitarnya.
9. Asosiasi : keterkaitan antara objek yang satu dengann yang lain.
3. PENGINDERAAN JAUH
Pengideraan jauh adalah pengukuran / akuisisi, menganalisasi suatu objek tanpa
kontak langsung dengan objek utama.
Komponen penginderaan jauh :

1. Sumber tenaga : sistem pasif : sinar matahari.


sistem aktif : tenaga buatan, gelembang mikro.
2. Atmosfer.
3. Interaksi antara teanga dan objek.
4. Sensor : alat pemantaua yang dipasang pada wahana, baik pesawat maupun satelit.
sensor fotografik : merekam objek melalui proses kimia.
sensor elektronik : bekerja secara elektrik dalam bentuk sinyal.
5. Wahana : kendaraan / media yg digunakan membawa sensor guna mendapatkan PJ.
6. Perolehan data : data manual, didapatkan melalui kegiatan interprestasi citra.
data numerik(digital), diperoleh melalui pengguanaan software khusus
7. Penggunaan data : orang / lembaga yg memanfaatkan hasil penginderaan jauh.
.

Untuk memperoleh informasi mengenai objek yang dikaji, penginderaan jauh memerlukan alat
pengindera atau sensor – yang dipasang pada berbagai wahana. Misalnya : pesawat terbang,
pesawat ulang – alik, dan satelit.

Pesawat terbang pesawat ulak-alik satelit


4. PENGINDRAAN JAUH UNTUK TATA
GUNA LAHAN
Pengertian Tata Guna Lahan
Tata Guna Lahan (land use planning) adalah pengaturan penggunaan lahan. Dalam tata guna
lahan dibicarakan bukan saja mengenai penggunaan permukaan bumi, tetapi juga mengenai
penggunaan permukaan bumi dilautan.
Beberapa aplikasi pengolahan citra pengindraan jauh terkait tata guna lahan:

1. Pemetaan Penggunaan Lahan

Citra satelit pemetaan area pertanian dan permukiman.

Untuk mengetahui apakah lahan yang ada digunakan sesuai dengan peruntukannya. Misalnya
pemetaan lahan pertanian, permukiman, atau kawasan industri.
pengindraan jauh.
2. Penentuan Arahan Lahan

Penentuan lokasi ketersediaan sumber daya air dapat digunakan untuk pertimbangan dalam
menetapkan arahan penggunaan lahan sebagai kawasan lindung, kawasan penyangga, kawasan
budidaya, kawasan pertanian, kawasan pemukiman, atau bahkan sebagai kawasan penunjang
untuk kegiatan pertambangan.
pengarahan lahan

Citra landsat daerah aliran sungai di sekitar lokasi tambang di Bengkulu).


3. Kajian Lahan Pertanian dan Perkebunan

Kajian untuk penentuan area yang tepat untuk pembukaan lahan pertanian dan lahan perkebunan
harus memperhatikan beberapa faktor, seperti: kemiringan lereng, kondisi tanah, kondisi
lingkungan sekitar, ketersediaan sumber daya air, dan kondisi iklim. Hal ini dilakukan dalam
rangka menjaga kelestarian lahan pertanian, stabilitas lingkungan (analisis degradasi lahan dan
identifikasi sumber air), serta analisa keruangan.

Citra kebun kelapa sawit.


4. Kajian Lahan Hutan
Kajian kawasan hutan dilakukan dalam rangka pengelolaan hutan, pengolahan hasil hutan,
pemantauan penebangan dan reboisasi, perlindungan flora dan fauna, inventarisasi dan
pemantauan sumber daya hutan, ekowisata, serta pengendalian dan pengawasan kerusakan hutan
(misalnya kebakaran hutan, penggundulan hutan, pembukaan hutan untuk lahan permukiman).

Citra alih fungsi lahan hutan di Jambi untuk area perkebunan.


5. Kajian Lahan Permukiman

Kajian lahan permukiman dimanfaatkan untuk mengkaji distribusi permukiman,


kepadatan permukiman, zonasi area permukiman, permukiman kumuh, permukiman elit,
serta variasi pola permukiman di desa dan di kota.

Citra Permukiman di Swiss


6. Kajian Lahan Industri

Pengindraan jauh juga digunakan untuk penentuan lokasi industri, kegiatan Analisis Mengenai
Dampak Lingkungan (AMDAL), alih fungsi lahan karena kegiatan industri, pemantauan
kegiatan ekonomi, dan lain-lain.

Citra kawasan industri minyak bumi di Bontang


5. MANFAAT PJ DI BIDANG TATA
GUNA LAHAN

Menentukan arah
Pemetaan Penentuan arahan
pengembangan
penggunaan lahan jalan
suatu wilayah

Menentukan titik-
Menentukan model titik wilayah untuk
Menentukan lokasi perencanaan
pengembangan
pembangunan kawasan ruang
suatu wilayah
terbuka hijau
OUR TEAM

Widya Adesti S Mutia Nurhayati Sa’rani Badra

Marcha Angraini P Fatia Ami Maharani


THANKS!

@widyyaas_
@mutia_nurhayati
@srnbd_ss
@marcha.angraini
@xxftmi

Anda mungkin juga menyukai