Anda di halaman 1dari 12

DASAR ILMU TANAH

[SURVEI LAHAN]
DOSEN PENGAMPU:
Prof.Dr.Ir, Elli Afrida,MP
EVANRI TARIHORAN. (22821
Nico Irham Ab’rin. (22821001
Ahmad Hafiz Al-Fauzan (228210025)
M.Yudha Pranata. ( 228210018)
Tanah adalah lapisan permukaan bumi
(natural body) yang berasal dari bebatuan
(natural material) yang telah mengalami
serangkaian pelapukan oleh gaya-gaya alam
(natural force), sehingga membentuk regolit
(lapisan berpartikel halus) (Hanafiah, 2010).
Survey merupakan pekerjaan pengumpulan data fisika, kimia di lapangan maupun data analisis di
laboratorium dengan tujuan pendugaan penggunaan lahan tepat secara umum maupun khusus. Suatu tanah
memiliki kegunaan jika tepat pemetaannya, tepat mencari lokasi yang di survey dan didukung oleh peta dasar
yang baik, tepat dalam mendeskripsikan profil dalam menetapkan sifat morfologinya, teliti dalam pengambilan
contoh tanah dan benar dalam menganalisa dilaboratorium (Abdullah, 2003).
Survei dan pemetaan tanah (Soil survey and mapping) adalah suatu kegiatan penelitian di lapangan untuk
melakukan identifikasi, karakterisasi dan evaluasi sumberdaya tanah/lahan (termasuk keadaan terrain dan iklim)
di suatu wilayah, yang didukung oleh data hasil analisis laboratorium.
Survei lahan melibatkan
pengumpulan data dan
informasi tentang berbagai
aspek lahan.
Berikut adalah beberapa hal yang umumnya di survei selama survei lahan:
1. Topografi: Pengukuran dan pemetaan fitur-fitur fisik dari suatu daerah, seperti kontur
tanah, lereng, dan elevasi.
2. Batas-Batas Lahan: Penentuan dan pemetaan batas-batas properti atau lahan,
termasuk penentuan titik-titik sudut dan garis batas.
3. Aksesibilitas: Pemetaan dan penilaian aksesibilitas lahan, termasuk jalan masuk dan
jalur akses.
4. Tanah dan Vegetasi: Analisis jenis tanah, tekstur tanah, dan kondisi vegetasi.
Informasi ini penting untuk pertanian, konservasi, atau pengembangan lahan.
5. Penggunaan Lahan: Identifikasi penggunaan lahan saat ini dan potensi penggunaan
lahan di masa depan.
6. Drainase: Pemetaan sistem drainase untuk menilai kemampuan tanah
menyerap air dan mencegah erosi.
7. Sumber Daya Alam: Identifikasi dan penilaian sumber daya alam seperti air
tanah, hutan, dan keanekaragaman hayati.
8. Lingkungan: Analisis dampak lingkungan dan potensi risiko terkait dengan
pengembangan atau perubahan penggunaan lahan.
9. Pemetaan Infrastruktur: Pemetaan fasilitas dan infrastruktur yang ada, seperti
jalan, pipa air, saluran listrik, dan lainnya.
10. Geologi: Penilaian kondisi geologi dan geoteknik, termasuk potensi risiko
seperti longsor atau gempa bumi.
11. Kelas dan Kualitas Tanah: Evaluasi kelas dan kualitas tanah untuk menentukan
potensi pertanian, pembangunan, atau keperluan lainnya.
12. Pemetaan Aspek Sosial: Evaluasi aspek sosial, seperti keberlanjutan masyarakat lokal
dan dampak sosial dari proyek pengembangan.
13. Perizinan dan Ketentuan Hukum: Penelitian dan dokumentasi perizinan dan
ketentuan hukum yang berkaitan dengan lahan tersebut.
14. Pengukuran Ketinggian Air Tanah: Pemetaan dan pemantauan ketinggian air tanah
untuk memahami pola air bawah tanah.
15. Peta Zonasi: Pembuatan peta zonasi untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah dengan
karakteristik serupa.
16.Pengumpulan Data Fotografis: Pengambilan foto udara atau foto lapangan untuk
dokumentasi visual dan analisis lebih lanjut.
Survei lahan merupakan langkah penting
dalam berbagai konteks, termasuk
pengembangan properti, pertanian,
konservasi alam, dan proyek-proyek
konstruksi.
Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu dipertimbangkan saat melakukan survei lahan:
1. Tujuan Survei: Jelaskan dengan jelas tujuan survei lahan Anda. Apakah untuk perencanaan
pembangunan, pengelolaan sumber daya alam, atau tujuan lainnya.
2. Perizinan dan Izin: Pastikan Anda memiliki izin yang diperlukan sebelum melakukan survei lahan.
Ini melibatkan perizinan dari pemilik lahan dan otoritas yang berw,enang.
3. peta dan Data Terdahulu: Peroleh peta lahan yang ada dan data historis yang relevan sebelum
melakukan survei. Ini membantu dalam merencanakan survei dan memahami konteks lahan.
4. Penggunaan Teknologi Modern: Pertimbangkan penggunaan teknologi modern seperti GPS,
drone, atau perangkat lunak pemetaan digital untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi survei.
5. Metode Pengukuran: Tentukan metode pengukuran yang sesuai dengan tujuan survei Anda. Ini
dapat mencakup pengukuran jarak, elevasi, dan pengukuran tanah.
6. Keakuratan Data: Pastikan keakuratan data yang dikumpulkan. Ini penting untuk menghindari
kesalahan dalam perencanaan dan pengembangan berikutnya.
7. Pengumpulan Data Topografi: Lakukan pengumpulan data topografi yang komprehensif.
Informasi ini dapat sangat berharga untuk pemetaan dan perencanaan konstruksi.
8. Analisis Tanah dan Vegetasi: Selain topografi, analisis tanah dan vegetasi juga penting. Ini
memberikan wawasan tentang kualitas tanah dan potensi pertanian.
9. Lingkungan dan Konservasi: Pertimbangkan dampak lingkungan dan pertimbangkan konservasi
lahan. Pastikan kegiatan survei mematuhi regulasi lingkungan.
10. Konsultasi Ahli: Jika memungkinkan, konsultasikan dengan ahli survei lahan, geolog, atau
profesional terkait lainnya untuk memastikan pendekatan yang tepat.
11. Dokumentasi Lengkap: Dokumentasikan semua hasil survei dengan cermat. Buat
laporan yang jelas dan lengkap, sertakan peta, data pengukuran, dan interpretasi hasil.
12. Keselamatan: Pastikan keselamatan selama survei. Ini melibatkan pemahaman terhadap
lingkungan fisik, risiko potensial, dan penerapan langkah-langkah keselamatan yang sesuai.
13. Konsultasi dengan Pemangku Kepentingan: Melibatkan pemangku kepentingan, seperti
pemilik lahan, pemerintah setempat, atau komunitas terkait, dapat membantu mendapatkan
perspektif yang lebih luas.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari survei lahan dapat sangat bervariasi
tergantung pada tujuan survei dan data yang dikumpulkan.
Berikut beberapa kesimpulan umum yang dapat diambil dari
survei lahan:
Potensi Penggunaan Lahan
Perencanaan Pengembangan
Keberlanjutan Lingkungan
Analisis Geoteknik
Penentuan Nilai Properti
Konservasi Alam
Perizinan dan Kepatuhan Hukum
Pemetaan Infrastruktur
Kesesuaian Pertanian
Identifikasi Potensi Masalah Lingkungan
Rencana Tata Ruang Wilayah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai