Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

DASAR-DASAR ILMU TANAH


“Pengenalan alat dan bahan survei”

OLEH :
NAMA : AZANUDDIN
STAMBUK. : D1E119041
KELAS : PPTA

PROGRAM STUDI DDIT


JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
2019

HALAMAN PENGESAHAN

Judul : Laporan Praktikum Dasar - Dasar Ilmu Tanah


Nama : AZANUDDIN
Stambuk : D1E119041
Jurusan : Penyuluhan Pertanian
Asisten I Asisten II

(.................) (..................)

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang

Tanah merupakan bagian yang terdapat pada kerak bumi yang


tersusun atas mineral dan bahan organik. Tanah merupakan salah satu
penunjang yang membantu kehidupan semua makhluk hidup yang ada di
bumi. Tanah sangat mendukung terhadap kehidupan tanaman yang
menyediakan hara dan air di bumi. Selain itu, tanah juga merupakan tempat
idup berbagai mikroorganisme yang ada di bumi dan juga merupakan tempat
berpijak bagi sebagian makhluk hidup yang ada di darat. Dari segi
klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan
mencegah terjadinya erosi. Meskipun tanah sendiri juga bias tererosi.
Tanah merupakan kumpulan dari benda alam di permukaan bumi yang
tersusun dalam horizon-horison terdiri dari campuran bahan mineral, bahan
organik, air dan udara, serta merupakan media untuk tumbuhnya tanaman.
Dalam lapisan tanah terkandung bahan-bahan organik “humus” serta macam-
macam zat hara mineral yang sangat diperlukan oleh tanaman. Di dalam
lapisan itu njuga terkandung pula jasad-renik biologis seperti bakteri, cacing-
cacing tanah, serangga-serangga tanah, yang dalam botani dikenal
sebagai”mikro flora dan mikro fauna” (Nugroho dan Niswati.2000).
Tanah sebagai media tumbuh mempunyai empat fungsi utama, yaitu
sebagai tempat tumbuh dan berkembangnya perakaran, penyedia kebutuhan
primer tanaman untuk melaksanakan aktivitas metabolismenya baik selama
pertumbuhan maupun untuk bereproduksi, penyedia kebutuhan sekunder
tanaman yang berfungsi dalam menunjang aktivitasnya supaya berlangsung
optimum, dan habitat biota tanah baik yang berdampak positif maupun yang
berdampak negative (Hanafiah,2004).
Strutur tanah ialah penyusun zarah-zarah tanah individual atu terhadap
yang lain menjadi satu pola. Disebabkan zarah-zarah tanah berbeda dalam
bentuk, ukuran, dan orientasinya dapat berbentuk beragam cara
pengelompokannya sangat kompleks dan konfigurasinya tidak beraturan
(Hillel,1980).
Pengambilan contoh tanah merupakan tahapan penting untuk
penetapan sifat-sifat tanah di laboratorium. Pengambilan contoh tanah untuk
penetapan sifat-sifat fisik tanah dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat
tanah pada satu titik pengamatan, misalnya pada lokasi kebun percobaan atau
penetapan sifat fisik tanah yang menggambarkan suatu hamparan berdasarkan
polygon atau jenis tanah tertentu.

1.2.Tujuan dan Manfaat

Tujuan praktikum ini untuk mengetahui alat-alat dan bahan-bahan


yang digunakan dalam kegiatan survei tanah, untuk mengetahui prinsip kerja
serta fungsi masing-masing alat bahan yang digunakan dalam kegiatan survei
tanah.Manfaat praktikum ini yaitu agar mengetahui karakteristik internal,
eksternal, sifat fisik, kimia, dan biologi tanah pada masing-masing lapisan dan
penggunaan bahan yang berbeda.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1.Konsep Teori

Sifat fisik tanah adalah sifat yang bertanggung jawab atas peredaran,
panas, air, dan zat berlarut melalui tanah.Beberapa sifat fisik dapat mengalami
penggarapan tanah.Sifat fisik tanah yang terpenting adalah tekstur tanah, komposisi
tanah, stabilitar , konsistensi, warna maupun suhu tanah.Sifat tanah berperan dalam
aktivitas perakaran tanaman ( Njurmana,dkk.2008 ).
Sifat fisik tanah lain yang cukup penting untuk mengetahui ciri dan
perilaku tanah, kerapatan partikel, kerapatan induk, konsistensi, temperatur, dan
warna tanah.Kerapatan partikel tanah bervariasi tergantung pada kerapatan tanah,
kerapatan partikel, dan kerapatan pori.Tanah lapidan permukaan yang kaya akan
bahan organik dan gembur mempunyai kerapatan lebih rendah dan lapisan bawah
yang paling pesat dan kandungan humus yang rendah ( Patang,dkk.2013 ).
Perilaku kimia tanah didefenisikan sebagai keseluruhan reaksi fisika
kimia yang berlangsung antar penyusun tanah dan bahan yang ditambahkan ke dalam
tanah dalam bentuk pupuk.Faktor kecepatan semua bentuk reaksi kimia yang
berlangsung di dalam tanah yang di perhatikan dengan menit dan diperhitungkan
dengan abad.Pada umumnya reaksi - reaksi yang terjadi di dalam tanah oleh tindakan
faktor lingkungan tertentu ( Rady W.G,dkk 2010 ).
Survei adalah mendeskripsikan karakteristik tanah.Tanah disuatu daerah,
mendeskripsikannya menurut sistem klasifikasi baku, memplot batas tanah pada peta,
dan membuat produksi tentang sifat tanah.Dalam survei tanah dikenal tiga cara atau
metode survei yaitu metode gird, metode fisiografi, dan metode gird bebas yang
merupakan gabungan dari kedua metode survei.Biasa dalam metode gird bebas pemet
bebas memilih lokasi titik pengamatan dalam mengkonfirmasi secara sistematis
menarik batas dan menentukan komposisi satuan peta ( Rayes 2013).
Profil tanah meruapakan suatu irisan melintang pada tanah ( panjang dan
lebar ).Tekanan pori di ukur relatif terhadap atmosfer di namakan mukanair
tanah.Tanah yang di asumsikan penih walaupun sebenarnya tiada demikian karena
adanya rongga - rongga udara ( Wijaya, 2013 ).

BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1. Tempat dan Waktu

Praktikum ini di lakukan di Kebun Percobaan III Fakultas Pertanian


Universitas Halu Oleo pada hari Minggu, 15 September 2019 pukul 11:00 WITA
sampai selesai.

3.2. Bahan dan Alat


Bahan yang digunakan yaitu air bersih, HCl, hidrogen peroksida, cairan
a'a'dypridyl, plastik sampel, kertas label, isolasi besar, formulir isian
penampangbuku taksonomi tanah, buku, spido permanen.
Alat yang di gunakan yaitu cangkul, sekop, pisau lapang, gunting atau pisau
cutter, ring sampel, jarum pentul, buku " Munsel Soil Colour Chart ", alat pengukur pH
tanah, penetrometer, kompas, kamera, penutup galon, meteran roll, meteran kain,
tali ravia, karung, jergen, topi rimba, tenda.

3.3. Prosedur Kerja


Prosedur kerja praktikum ini adalah :
1. Sambil memperhatikan perbedaan warna, tekstur, konsistensi dapat ditarik batas -
batas lapisan sebagai bahan pertama ( sikap warna dan tekstur sama maka perbedaan
struktur, konsistensi, dan kandungan bahan kasar dapat digunakan untuk menentukan
batas lapisan tahap kedua ).
2. Tiap lapisan atau horison diberi nomor atau kode berturut - turut dari atas kebawah
kemudia di lakukan deskripsi dengan mengukur kedalaman masing - masing lapisan,
menentukan warna, tekstur, struktur, pori, kosistensi, karatan, pH serta kondisi
perakaran.
3. Kemudian melakukan pengamatan secara keseluruhan untuk menentukan tingkat
perkembangan tanah berdasarkan jumlah lapisan/horison.Tentukan pula kedalaman
top soil, kedalaman afektif, dan kedalaman tanah.
4. Mengukur jarak terlebih dahulu sebelum sejauh 50 meter ke arah Timur, Utara,
Barat, Selatan dari tanah penggalian penampang.
5. Menggali tanah sedalam 41 cm sesuai dengan penampang awal namun tidak terlalu
lebar.
6. Mengambil sampel tanah dan bongkahan.
7. Memasukkan kedalam ring sampel kemudian mengikat menggunakan isolasi.
8. Memberikan label yang berkaitan keterangan - keterangan tertentu.
9. Melakukan hal tersebut pada profil Selatan, Utara, Barat, Timur.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil

No Nama alat Gambar Fungsi


1. Cangkul Menggali lubang untuk
profil

2. Meteran roll Untuk mengukur jarak


atau panjang dan meteran
roll ini sering digunakan
untuk bor tanah

3. Parang Untuk menarik batas


lapisan perbedaan warna
dan untuk mengambil
gumpalan tanah
4. Kompas Sebagai penentuan posisi
arah penampang dan
perjalanan dilapangan

5. Gunting Untuk memotong barang


yang tidak terlalu keras
seperti kerta,dan tali rafia

6. Ring sampel Untuk wadah


pengambilan sampel
tanah

7. Meteran kain Untuk memgukur


kedalaman profil

8. Patiba Untuk meratakan


pinggiran profil
9. Jarum pentul Untuk paku tali raffia
pada batas lapisan tanah

10. Sekop Untuk mengangkut tanah


yang sudah dicangkul

11. Kertas label Untuk menandai sampel


profil tanah

12. Kamera Untuk mengambil gambar


profil tanah
13. Ph lakmus Untuk mengetahui tingkat
keasaman atau kebasahan
tanah
14. Jergen Untuk menyimpan air
bersih

15. Spidol Untuk menulis atau


menandai ring sampel
yang sudah ada contoh
tanah utuh atau contoh
tanah terganggu

16. Buku dan alat tulis Untuk menulis segala hal


yang di praktekan

17. Penutup gallon Membungkus sampel


tanah yang berada di ring
sampel

18. Plastik sampel Untuk membungkus


sampel tanah

4.2. Pembahasan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain cangkul sebagai
pengganli lubang untuk profil, meteran rol untuk mengukur jarak atau panjang dan
meteran rol ini sering digunakan untuk bor tanah, parang untuk menarik batas
lapisan, perbedaan warna dan untuk mengambil gumpalan tanah, kompas sebagai
penentu posisi arah penampang dan perjalanan dilapangan, gunting yaitu untuk
memotong barang yang tidak terlalu keras seperti kertas dan tali rafia, ring sampel
untuk wadah pengambilan sampel tanah, meteran kain yaitu untuk mengukur
kedalaman profil, patiba untuk meratakan pinggiran profil, jarum pentul yaitu untuk
memaku tali rafia pada batas lapisan profil tanah, sekop untuk mengangkat tanah
yang sudah dicangkul, kertas label untuk menandai sampel profil tanah, kamera
untuk mengambil gambar profil tanah, pH lakmus untuk mengetahui tingkat
keasaman atau kebasahan tanah, jergen untuk menyimpan air bersih, untuk menulis
atau menandai ring sampel yang sudah ada contoh tanah utuh atau contoh tanah
terganggu.

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan tujuan dari diadakannya praktikum ini
adalah agar praktikan dapat mengetahui alat - alat dan bahan - bahan yang akan
digunakan dalam survei tanah dan juga mengetahui fungsi dari masing - masing alat
dan bahan tersebut.

5.2. Saran
Berdasarkan uraian diatas kami menyarankan kepada praktikan untuk harus lebih
memperhatikan fungsi alat dan bahan yang digunakan agar pada saat
mengoperasikannya, alat dapat berfungsi dengan baik dan benar dan juga harus lebih
teliti dalam mengamati penampang profil tanah agar mendapatkan hasil yang
maksimal.

DAFTAR PUSTAKA

Hardjowigeno, sarwono. Ilmu tanah . sifat-sifat kimia tanah “ penetapan ph


tanah”. 2010. Jakarta.
Hanafiah, Kemas Ali,Dr,Ir.2009. Dasar-dasar Ilmu Tanah. PT.Rajagra Findo Persada:
Jakarta
Wijaya, A.K, dkk. 2013. Dasar-dasar Ilmu Tanah. BKPT INTIM. Ujung Pandang.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai