OLEH :
NAMA : AZANUDDIN
STAMBUK. : D1E119041
KELAS : PPTA
HALAMAN PENGESAHAN
(.................) (..................)
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
2.1.Konsep Teori
Sifat fisik tanah adalah sifat yang bertanggung jawab atas peredaran,
panas, air, dan zat berlarut melalui tanah.Beberapa sifat fisik dapat mengalami
penggarapan tanah.Sifat fisik tanah yang terpenting adalah tekstur tanah, komposisi
tanah, stabilitar , konsistensi, warna maupun suhu tanah.Sifat tanah berperan dalam
aktivitas perakaran tanaman ( Njurmana,dkk.2008 ).
Sifat fisik tanah lain yang cukup penting untuk mengetahui ciri dan
perilaku tanah, kerapatan partikel, kerapatan induk, konsistensi, temperatur, dan
warna tanah.Kerapatan partikel tanah bervariasi tergantung pada kerapatan tanah,
kerapatan partikel, dan kerapatan pori.Tanah lapidan permukaan yang kaya akan
bahan organik dan gembur mempunyai kerapatan lebih rendah dan lapisan bawah
yang paling pesat dan kandungan humus yang rendah ( Patang,dkk.2013 ).
Perilaku kimia tanah didefenisikan sebagai keseluruhan reaksi fisika
kimia yang berlangsung antar penyusun tanah dan bahan yang ditambahkan ke dalam
tanah dalam bentuk pupuk.Faktor kecepatan semua bentuk reaksi kimia yang
berlangsung di dalam tanah yang di perhatikan dengan menit dan diperhitungkan
dengan abad.Pada umumnya reaksi - reaksi yang terjadi di dalam tanah oleh tindakan
faktor lingkungan tertentu ( Rady W.G,dkk 2010 ).
Survei adalah mendeskripsikan karakteristik tanah.Tanah disuatu daerah,
mendeskripsikannya menurut sistem klasifikasi baku, memplot batas tanah pada peta,
dan membuat produksi tentang sifat tanah.Dalam survei tanah dikenal tiga cara atau
metode survei yaitu metode gird, metode fisiografi, dan metode gird bebas yang
merupakan gabungan dari kedua metode survei.Biasa dalam metode gird bebas pemet
bebas memilih lokasi titik pengamatan dalam mengkonfirmasi secara sistematis
menarik batas dan menentukan komposisi satuan peta ( Rayes 2013).
Profil tanah meruapakan suatu irisan melintang pada tanah ( panjang dan
lebar ).Tekanan pori di ukur relatif terhadap atmosfer di namakan mukanair
tanah.Tanah yang di asumsikan penih walaupun sebenarnya tiada demikian karena
adanya rongga - rongga udara ( Wijaya, 2013 ).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
4.1. Hasil
4.2. Pembahasan
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain cangkul sebagai
pengganli lubang untuk profil, meteran rol untuk mengukur jarak atau panjang dan
meteran rol ini sering digunakan untuk bor tanah, parang untuk menarik batas
lapisan, perbedaan warna dan untuk mengambil gumpalan tanah, kompas sebagai
penentu posisi arah penampang dan perjalanan dilapangan, gunting yaitu untuk
memotong barang yang tidak terlalu keras seperti kertas dan tali rafia, ring sampel
untuk wadah pengambilan sampel tanah, meteran kain yaitu untuk mengukur
kedalaman profil, patiba untuk meratakan pinggiran profil, jarum pentul yaitu untuk
memaku tali rafia pada batas lapisan profil tanah, sekop untuk mengangkat tanah
yang sudah dicangkul, kertas label untuk menandai sampel profil tanah, kamera
untuk mengambil gambar profil tanah, pH lakmus untuk mengetahui tingkat
keasaman atau kebasahan tanah, jergen untuk menyimpan air bersih, untuk menulis
atau menandai ring sampel yang sudah ada contoh tanah utuh atau contoh tanah
terganggu.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan tujuan dari diadakannya praktikum ini
adalah agar praktikan dapat mengetahui alat - alat dan bahan - bahan yang akan
digunakan dalam survei tanah dan juga mengetahui fungsi dari masing - masing alat
dan bahan tersebut.
5.2. Saran
Berdasarkan uraian diatas kami menyarankan kepada praktikan untuk harus lebih
memperhatikan fungsi alat dan bahan yang digunakan agar pada saat
mengoperasikannya, alat dapat berfungsi dengan baik dan benar dan juga harus lebih
teliti dalam mengamati penampang profil tanah agar mendapatkan hasil yang
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA