Anda di halaman 1dari 3

PROFIL TANAH

Andi Rafiqa Aliyah Ramadhani Amri (G0111 91 266)


Kelas B, Kelompok 16, Fitri
Program Studi Agroteknologi, Departemen Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas
Hasanuddin, Makassar
ABSTRAK
Dinding atau penampang vertikal dari tanah yang memperlihatkan susunan horison dinamakan
profil tanah, yang merupakan suatu jendela untuk memahami tanah. Seperti juga tanah, profil
tanah berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya. Profil tanah yang berkembang pada daerah
panas dan kering mempunyai susunan horizon yang berbeda dengan profil tanah pada daerah
tropis dan lembab. Horizon genetik utama yang terdapat di dalam tanah dan dinamakan sebagai
horizon O, A, E, B, C dan R. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pencirian horizon-
horizon tanah dan pembentukan tanah dari bahan induknya. Praktikum ini memiliki tiga
pelaksanaan, yaitu menggali profil tanah, mengambil sampel tanah utuh, serta mengambil
sampel tanah terganggu. Hasil yang didapatkan dari pengamatan dilapangan menunjukkan
empat lapisan tanah. Lapisan tanah I memiliki kedalaman 0-47 cm, lapisan II memiliki
kedalaman 47-82 cm, lapisan III memiliki kedalaman 82-115 cm, dan lapisan IV memiliki
kedalaman 115-130 cm. Masing-masing lapisan tanah memiliki kedalaman, batas lapisan,
tekstur, struktur dan konsistensi yang berbeda-beda. Hal ini dikarenakan perbedaan jumlah dan
luas permukaan partikel-partikel yang terdapat pada tanah.

Kata kunci : Profil Tanah, Solum, Horizon


PENDAHULUAN merupakan suatu jendela untuk memahami
tanah. Seperti juga tanah, profil tanah
Tanah menempati ruang antara atmosfir berbeda dari satu tempat ke tempat lainnya.
(lapisan udara) dan litosfir (lapisan batu- Profil tanah yang berkembang pada daerah
batuan yang menyusun bumi) serta panas dan kering mempunyai susunan
berbatasan juga dengan hidrosfir (lapisan horizon yang berbeda dengan profil tanah
air). Dikarenakan tanah adalah tempat pada daerah tropis dan lembab. Horizon
tumbuhnya tanaman dan hewan maka tanah genetik utama yang terdapat di dalam tanah
dapat juga dimasukan kedalam biosfir. dan dinamakan sebagai horizon O, A, E, B,
Tanah merupakan sistem tiga dimensi C dan R (Dian, 2015).
dengan sifat dan ciri yang mencerminkan Berdasarkan uraian di atas, maka
pengaruh dari iklim, vegetasi, hewan dan perlu dilakukan praktikum untuk
manusia, topopgrafi, bahan induk tanah dan mengetahui bagaimana itu profil tanah dan
rentang waktu yang berbeda. Akibat seperti apa sifat fisik dari setiap horizon
interaksi antara kekuatan fisika, kimia serta tanah serta asal pembentukan tanah.
biologi pada batu-batuan dan bahan induk Praktikum ini diharapkan dapat menjadi
tanah maka terbentuklah beragam jenis bahan informasi mengenai kenampakan
tanah yang mempunyai sifat dan ciri yang dari profil tanah secara utuh.
berbeda. Bentuk luar dari tanah yang
beragam ini dapat diamati dilapangan. METODE PELAKSANAAN
Terdapatnya horizon-horizon pada tanah
yang memiliki perkembangan genesis Letak Geografis dan Administrasi
menyugestikan bahwa beberapa proses Lokasi pengamatan profil tanah berada di
tertentu, umum terdapat dalam Kebun Percobaan Fakultas Pertanian,
perkembangan profil tanah (Dian, 2015). Universitas Hasanuddin. Secara geografis
Dinding atau penampang vertikal terletak pada 5o7’55’’ Lintang Selatan -
dari tanah yang memperlihatkan susunan 119o29’3’’ Bujur Timur. Secara
horison dinamakan profil tanah, yang administrasi Kebun Percobaan Fakultas
Pertanian Universitas Hasanuddin 3. Meletakkan ring sample di atas
mempunyai batas-batas wilayah yaitu permukaan tanah dengan
sebelah Utara adalah Teaching Farm, menggunakan bagian yang runcing
sebelah Timur yaitu Fakultas Pertanian pada bagian bawahnya.
Universitas Hasanuddin, sebelah Barat 4. Memukul ring sample hingga
yaitu lahan Fakultas Pertanian Universitas masuk ke dalam tanah
Hasanuddin dan sebelah Selatan yaitu menggunakan papan dan
Service Kalla Toyota. menambahkan air jika tanahnya
terlalu kering.
Tempat dan Waktu 5. Menggali pinggiran dari ring
Praktikum ini dilaksanakan di Kebun sample tersebut dan usahakan tanah
Percobaan Universitas Hasanuddin, yang terdapat dalam ring sample
Makassar. Praktikum ini dilaksanakan pada dalam keadaan utuh (tidak goyang).
hari Sabtu, 21 September 2019 pukul 13.00 6. Mengambil ring sample yang telah
– 16.00 WITA dan Minggu, 22 September berisi tanah utuh dengan hati-hati
2019, pukul 08.00 – 12.00 WITA. menggunakan cutter.
7. Memasukkan ring sample yang
Alat dan Bahan telah berisi tanah ke dalam plastik
Alat yang digunakan dalam praktikum ini gula.
adalah cangkul, linggis, sekop, parang, ring Pengambilan Sampel Tanah Terganggu
sample (tinggi 7 cm dan diameter 5 cm),
meteran bar (2 m), cutter, plastik gula dan 1. Mengambil sampel dari setiap
pisau lapangan. Sedangkan bahan yang lapisan yang ada, mulai dari lapisan
digunakan dalam praktikum ini adalah yang paling atas hingga lapisan
profil tanah, air, label, lakban bening, yang paling bawah dengan
Daftar Isian Profil (DIP) dan penuntun. menggunakan pisau lapangan.
2. Memasukkan sampel tanah tersebut
Prosedur Kerja ke dalam plastik gula.
Penggalian Profil Tanah 3. Memberikan keterangan dengan
menggunakan label pada setiap
1. Memilih lahan yang akan plastik gula berdasarkan lapisan dari
digunakan untuk penggalian profil. profil tanah.
2. Membersihkan permukaan tanah
dari vegetasi yang ada di atasnya HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan menggunakan pisau Berikut merupakan hasil pengamatan dan
lapangan. deskripsi profil tanah di lapangan.
3. Menggali tanah seluas 1 x 1,5 m dan
dengan kedalaman 130 cm (1,3 m) Tabel 1. Hasil pengamatan profil tanah
atau hingga terlihat bahan induknya
dengan menggunakan alat yang Parameter
Lapisan
Pengamatan
telah disiapkan.
4. Mengamati profil tanah yang ada I II III IV
kemudian mengisi Daftar Isian
Profil (DIP). Kedalaman
Lapisan 0-47 47-82 82-115 115-130
Pengambilan Sampel Tanah Utuh (cm)

1. Memilih lokasi dengan tanah yang Batas Baur Baur Baur Nyata
Lapisan
rata dan tidak retak.
2. Membersihkan permukaan tanah Tekstur Pasir Liat Liat Debu
yang akan digunakan dari vegetasi
yang ada diatasnya menggunakan
Kersai Lempung Lempung Kersai
pisau lapangan. Struktur
Dalam praktek di lapangan, diperoleh
Konsistensi Kering Gembur Teguh Lepas
struktur tanah pada lapisan I dan IV yaitu
Pori Makro Mikro Mikro Mikro kersai. Pada lapisan II dan III struktur
tanahnya lempung. Struktur tanah tersebut
Karatan - - - - ditentukan oleh bahan induk, iklim dan
lamanya pembentukan tanah. Syarif (2014)
Sumber : Data primer, 2019 berpendapat bahwa struktur tanah
Berdasarkan tabel, dapat dilihat bahwa merupakan suatu sifat fisik yang penting,
setiap lapisan memiliki kedalaman yang karena dapat mempengaruhi pertumbuhan
berbeda-beda. Pada lapisan I memiliki tanaman, memengaruhi sifat dan keadaan
kedalaman 0-47 cm, lapisan II dengan tanah seperti: gerakan air dan aerasi, tata
kedalaman 47-82 cm, lapisan III memiliki air, pernafasan akar tanaman serta penetrasi
kedalaman 82-115 cm, dan pada lapisan IV akar tanaman ditentukan oleh struktur
memiliki kedalaman yaitu 115-130 cm. tanah.
Pada batas lapisan, dapat dilihat bahwa Konsistensi tanah pada setiap lapisan
pada lapisan I, II, III, dan IV memiliki batas terdapat perbedaan. Pada lapisan I
lapisan yang berbeda. Pada lapisan I, II dan konsistensi tanahnya kering. Pada lapisan II
III batas lapisannya baur dan pada lapisan konsistensinya gembut, pada lapisan III
IV batas lapisannya adalah nyata. Hal ini konsistensi tanahnya teguh dan pada lapisan
disebabkan karna adanya perbedaan IV konsistensi tanahnya lepas. Menurut
kedalaman tanah pada tiap lapisan dalam Agus (2015), beberapa faktor yang dapat
proses pencucian dimana pada saat hujan, mempengaruhi konsistensi tanah ialah
air tersebut akan mengalir turun ke lapisan tekstur tanah, kadar air dalam tanah, jenis
bawah bersama mineral tanah dengan liat dan kandungan pada bahan organik.
kecepatan tinggi sehingga menyebabkan Dilihat dari pori, pada lapisan I
adanya perbedaan horizon. Adanya batasan memiliki pori makro yaitu pori yang mudah
lapisan ini sesuai dengan pendapat Susanto terbawa oleh air. Sedangkan pada lapisan II,
(2005), yang menyatakan bahwa lapisan- III dan IV memiliki pori mikro yaitu pori
lapisan yang terbentuk pada profil tanah yang sulit untuk dialiri oleh air. Hal ini
dapat dikatakan tidak selamanya tegas dan sesuai dengan pendapat Hardjowigeno
nyata tetapi kerap kali batas-batasnya (2007) yang menyatakan bahwa tanah-
terlihat agak kabur atau berangsur. tanah berpasir mempunyai pori-pori kasar
Tekstur pada setiap lapisan berbeda- lebih banyak daripada tanah liat. Tanah
beda. Pada lapisan I bertekstur pasir, pada yang banyak mengandung pori-pori kasar
lapisan II dan III bertekstur liat dan pada sulit menahan air sehingga tanahnya mudah
lapisan IV bertekstur debu. Cara yang kami kekeringan. Tanah liat mempunyai pori
gunakan untuk menentukan tekstur tanah total (jumlah pori-pori makro dan mikro),
adalah dengan feeling method yaitu lebih tinggi daripada tanah berpasir.
merasakan tekstur tanah dengan Pada profil tanah yang diamati, pada
menggunakan tangan. Tekstur tanah setiap lapisan tanah tidak terdapat karatan.
penting untuk diketahui, karena komposisi Tanah tersebut tidak tergenang oleh air
ketiga fraksi butir-butir tanah tersebut akan sehingga tidak mengalami kekeringan. Hal
menentukan sifat-sifat fisika, fisika kimia, ini sesuai dengan pendapat Hanafiah (2014)
dan kimia tanah. Hal ini dikarenakan yang mengemukakan bahwa karatan
adanya proses pencucian. Adanya merupakan warna hasil pelarutan dan
perbedaan pada tekstur tanah ini sesuai pergerakan beberapa komponen tanah,
dengan pendapat Hanafiah (2014), yang khususnya besi (Fe) dan mangan (Mn),
menyatakan bahwa tanah terdiri dari butir- selama musim hujan dan kemudian
butir pasir, debu, dan liat sehingga tanah mengalami presipitasi (pengendapan) dan
dikelompokkan kedalam beberapa macam deposisi (perubahan posisi) ketika tanah
kelas tekstur, diantaranya kasar, agak kasar, mengalami kekeringan.
sedang, agak halus dan hancur.

Anda mungkin juga menyukai