Judul Praktikum : Pengenalan Alat Bahan Survei dan Teknik Pengambilan Contoh Tanah
Kelompok : 2A
Menyutujui,
Syukur Alhamdulillah saya panjatkan puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT, atas
berkat rahmat dan karunia-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
laporan ini ,dengan judul “Laporan Lengkap Dasar-Dasar Ilmu Tanah”..
Dengan selesainya laporan lengkap praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah, saya tidak
lupa mengucapkan terima kasih kepada koordinator asisten, asisten pembimbing dan semua
pihak atas segala bimbingan, petunjuk,saran-saran yang sangat berharga kepada saya sejak
pelaksanaan praktikum sampai dengan penulisan laporan lengkap ini. Dalam penulisan dan
penyusunan laporan ini mungkin masih banyak kekurangan dan kesalahan, hal ini tidak
terlepas dari keterbatasan dan kemampuan saya. Saya menyadari laporan ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan
demi kesempurnaan makalah ini.
Alat adalah benda yang di gunakan untuk mengerjakan sesuatu yang fungsinya
adalah untuk mempermudah pekerjaan. Alat disebut juga sebagai perkakas atau perabotan.
Pada saat melakukan survey, diperlukan alat-alat survey untuk mempermudah proses kerja.
Adapun alat-alat survey seperti Bor tanah (auger core), cangkul,meteran rol, pisau lapang,
gunting, ring sampel, alat pengukur PH, penetrometer, gps, kamera/handphone, air galon,
kantung plastic bening, spidol permanen, alat tulis, sekop, karung, tali rafia, meteran kain,
kertas label, patiba, lakban bening, penutup galon.
Tanah terdiri dari partikel pecahan batuan yang telah diubah oleh proses kimia dan
lingkungan yang meliputi pelapukan. Tanah berbeda dari batuan induknya karna interaksi
antara, hidrosfer, atmosfer, litosfer dan biosfer ini adalah campuran dari konstituen mineral
dan organik yang dalam keadaan padat, gas, dan cair.
Fungsi utama tanah adalah sebagai media tumbuh mahluk hidup. Proses
pembentukan tanah dimulai dari hasil pelapukan batuan induk (regolit) menjadi bahan induk
tanah, diikuti oleh proses pencampuran bahan organik yaitu sisa-sisa tumbuhan yang dilapuk
oleh mikroorganisme dengan bahan mineral dipermukaan tanah, pembentukan struktur tanah,
pemindahan bahan-bahan tanah dari bagian atas ke bagian bawah dan berbagai proses lain,
sehingga apabila kita menggali lubang pada tanah maka akan terlihat lapisan-lapisan tanah
yang berbeda sifat fisik, kimia dan biologinya, lapisan-lapisan inilah yang disebut dengan
horizon tanah yang terbentuk dari meneral anorganik akar. Susunan horozan tanah tersebut
biasa disebut Profil Tanah.
Dengan kata lain, Profil Tanah merupakan suatu irisan melintang pada tubuh tanah
yang menunjukkan susunan horizon tanah, dimulai dari permukaan tanah sampai lapisan
bahan induk dibawahnya. Lapisan-lapisan tersebut terbentuk selain dipengaruhi oleh
perbedaan bahan induk sebagai bahan pembentukan, juga terbentuk karena pengendapan
yang berulang-ulang oleh genangan air.
Terdapatnya horizon-horizon pada tanah yang memiliki perkembangan genetis
menyugestikan bahwa beberapa proses tertentu, umum terdapat dalam perkembangan Profil
Tanah. Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan pengamatan profil tanah dalam langkah
awal penelitian dan pengamatan terhadap tanah.
Pengambilan contoh tanah merupakan tahapan penting untuk penetapan sifat-sifat
fisik tanah di laboratorium. Pengambilan contoh tanah untuk penetapan sifat-sifat fisik tanah
dimaksudkan untuk mengetahui sifat-sifat fisik tanah pada satu titk pengamatan, misalnya
pada lokasi persawahan atau penetapan sifat fisik tanah yang menggambarkan suatu
hamparan berdasarkan poligon atau jenis tanah tertentu dalam suatu peta tanah. Contoh tanah
di bedakan atas beberapa macam, diantara contoh tanah yang diambil dengan pengambilan
sempel (core) atau ring disebut dengan contoh tanah utuh, yang biasanya digunakan untuk
menetapkan sifat tanah disebut contoh tanah utuh karena strukturnya asli seperti apa adanya
di lapangan sedangkan contoh tanah yang sebagian atau seluruh strukturnya telah rusak
disebut contoh tanah terganggu.
Tujuan
1 .Untuk mengetahui alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam kegiatan survei
tanah.
2 Untuk mengetahui prinsip kerja serta fungsi masing-masing alat bahan yang
digunakan dalam kegiatan survei tanah.
3 Untuk mengetahui cara pengambilan dan persiapan sampel/contoh tanah untuk
keperluan analisis sifat fisik, kimia, dan kesuburan tanah di laboratorium.
Manfaat dari praktikum ini adalah untuk mengetahui penggunaan alat dan bahan serta
untuk mengetahui pengambilan sampel tanah utuh dan sampel tanah tidak utuh.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Tanah adalah material yang sangat dinamis, yaitu terus berkembang, mengalami
perubahan akibat proses pedogenesis. Proses pembentukan tanah ditentukan oleh
faktor-faktor yaitu iklim, bahan induk, topografi atau keadaan permukaan tanah,
waktu serta mahkluk hidup. Mahkluk hidup mempunyai peran yang sangat penting
dalam proses pedogenesis tanah yang pada akhirnya akan mementukan sifat-sifat
suatu tanah. Salah satu mahkluk hidup yang sangat berperan dalam pembentukan dan
mempengaruhi sifat-sifat tanah adalah tumbuhan. Sifat-sifat tanah yang dipengaruhi
oleh tumbuhan itu dapat berupa sifat fisik, kimia maupun biologi suatu tanah.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dinamika perkembangan beberapa sifat
tanah sebagai hasil dari penanaman tanaman jati pada dua lokasi yang berbeda.
Tanah merupakan media tanam yang digunakan untuk budidaya tanaman nanas,
selain sifat biologi dan kimia,tanah yang bagus harus memiliki sifat fisik tanah yang
baik. Karena tanpa disertai sifat fisik tanah yang baik maka produksi tanaman tidak
akan mencapai pertumbuhan yang optimal. Hal ini dikarenakan tidak dapatnya akar
tanaman menyerap unsur-unsur hara yang ada didalam tanah secara maksimal dan
secara normal. Selain itu jika sifat fisik tanah kurang baik maka perkembangan akar
tanaman akan terganggu karena sulitnya akar menembus tanah, sehingga penyerapan
unsur hara yang ada di dalam tanah akan terganggu. Apabila sifat-sifat tanah tersebut
terpenuhi maka akan dihasilkan kondisi tanaman nanas yang sehat, subur, dan vigor
(kekokohan) tanaman yang lebih baik,
Sampel tanah diambil dari 5 titik pada masing-masing lokasi, dengan membuat
lubang profil tanah berukuran 1 m x 1 m dan kedalaman 1 m. Sampel tanah diambil
pada kedalaman 0-10, 10-20, 20-40 dan 55 Jurnal Ilmu Kehutanan Volume 10 No. 2 -
Juli-September 2016 40-60 cm. Pengamatan yang dilakukan pada lubang profil tanah
adalah jeluk atau kedalaman tanah. Sampel tanah kemudian dibawa ke laboratorium
untuk dianalisis sifat fisik dan kimiawinya. Untuk sifat kimia, kandungan N dianalisis
dengan metode Kjeldhal menggunakan asam sulfat (H2SO4) pekat, C Organik
dengan metode Walkley dan Black (Walkley & Black 1934) (menggunakan
pengekstrak H2SO4 dan K2Cr2O7), dan pH H2O diukur dengan pH meter.
Kandungan P tersedia dianalisis dengan metode Olsen untuk tanah dengan pH
bereaksi basa (Cepu) dan Bray untuk tanah bereaksi asam (Ngawi), kemudian diukur
dengan spectrophotometer, sedangkan K tersedia, Ca tersedia dan Mg tersedia dengan
pengekstrak NH4OAc kemudian diukur dengan menggunakan Atomic Absorption
Spectrophotometer. Untuk sifat fisik tanah yaitu tekstur tanah diukur dengan
menggunakan metode pemipetan, sedangkan warna tanah diamati dengan
mencocokkan pada warna standar di buku Soil Munsell Color Charts(Prehaten,2018)
Tanah merupakan sistem 3 fase, yaitu padat, cair dan gas yang selalu mengalami
dinamisasi dalam kondisi seimbang. Dipandang dari sisi pedologi, tanah adalah suatu
benda alam yang dinamis dan tidak secara khusus dihubungkan dengan pertumbuhan
tanaman. Tanah yang dipelajari dalam hubungannya dengan pertumbuhan tanaman
disebut edaphologi.
Tanah yang terbentuk dari berbagai proses fisik, kimia dan biologi menghasilkan
lapisan-lapisan yang berbeda dari suatu tempat ke tempat lainnya baik sifat fisik,
kimia maupun sifat biologinya. Dalam istilahtanah,lapisan tersebut dikenal dengan
nama horison. Penampakan vertikal dari tanah yang terdiri atas horison-horison
disebut profil tanah. Cepat atau lambatnya pembentukan horison-horison tanah
dipengaruhi oleh faktor-faktor pembentuk tanah, yaitu: bahan induk, iklim, biota,
topografi dan waktu(Mustafa, 2012).
Metode pengambilan contoh tanah dilakukan dengan 2 cara yaitu, terusik dan
tidak terusik. Analisis sifat-sifat tanah di laboratorium dari contoh tanah terusik dan
tak terusik yang diambil dari lapangan untuk menentukan kriteria tingkat kerusakan
tanah berdasarkan kriteria baku kerusakan tanah.
Tanah terusik diambil dari ketiga lubang yang berbedaa dengan masing masing
kedalaman 10-15 cm yang masih berada di daerah perakaran tanaman. Tanah terusik
diambil dengan tujuan menetapkan sifat fisika tanah atau sifat morfologi tanah, yakni
kadar air, kerapatan partikel, tekstur tanah, konsistensi, dan kapilaritas).
Tanah utuh dapat dikatakan juga dengan tanah tidak terusik, merupakan tanah
yang diambil dengan tujuan untuk mengetahui berat isi (bulk density), permeabilitas
dan pF. Berat isi merupakan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume
tanah yang termasuk dengan volume pori-pori tanah(Sumarno,2018).
Tanah umumnya dapat disebut sebagai krikil, pasir, lanau atau lempung.
Tergantung pada ukuran partikel yang paling dominan pada tanah tersebut. Tanah
yang digunakan dalam pekerjaan teknik sipil memiliki sifat fisik dan mekanik
yang berbeda, maka dari itu diperlukan pemeriksaan tanah yang bertujuan untuk
menyelidiki sifat tersebut. Penyelidikan tanah di lapangan bertujuan untuk
mengetahuin kondisi tanah suatu daerah atau lokasi yang ditinjau, memenuhi syarat
atau tidak untul didirikan suatu konstruksi sipil. Pengujian di laboratorium bertujuan
untuk mengetahui sifat fisik dan mekanik tanah dari sampeltanah yang diambil.
Tanah memiliki peranan yang penting baik ebagai bahan, konstribusi
maupun sebagai tempat diletakkannya suatu konstruksi(Arniza Fitri et al., 2011).
Sesuai dengan proses terjadinya, tanah tersusun dari berbagai mineral, sifat dan
priaku yang berbeda-beda. Tanah didefisnisikan sebagai material yang terdiri dari
agregat (butiran) mineral-mineral padat yang tidak terementai (terikat secara kimia)
satu sama lain dan dari bahan-bahan organic yang telah melapuk (yang berpartikel
padat) disertai dengan zat cair dan gas yang mengisis ruang-ruang kosong di
antara partikel-patikel tersebut.
Pengertian tanah sangat umum dan luas. dalamlingkup teknik sipil dapat
diartikan bahwa tanah merupakan material yang terdiri dari beberapa zat alam
yang terbentuk dari pelapukan. Sesuai dengan yang dikemukakan oleh bapak
tanah dunia Terzaghi yang mengemukakan pengertian tanah sebagai susunan
butiran-butiran hasil pelapukan massa batuan massive, dimana ukuran setiap
butirnya dapat sebesar kerikil. Klasifikasi Tanah Sistem Klasifikasi Tanah adalah
suatu sistem penggolongan yang sistematis dari jenis–jenis tanah yang mempunyai
sifat–sifat yang sama ke dalam kelompok–kelompok dan sub kelompok berdasarkan
pemakaiannya. Klasifikasi tanah berguna untuk studi yang lebih terperinci
mengenai keadaan tanah tersebut serta kebutuhan akan pengujian untuk
menentukan sifat teknis tanah seperti karakteristik pemadatan, kekuatan tanah,
berat isi dan sebagainya(Tansi,2021).
Mengapa kedudukan tanah begitu penting dalam menopang kehidupan? Ini tidak
lain karena seluruh makhluk hidup ternyata tersusun oleh anasir-anasir yang sebagian
besar berasal dari tanah. Anasir-anasir ini diserap oleh makhluk hidup melalui Rantai
Makanan dengan tanaman berada di garda terdepan. Tanaman melalui akarnya
menyerap anasir-anasir tanah yang disebut Unsur Hara dan kemudian
memanfaatkannya untuk menyimpan energi yang berasal dari matahari dalam bentuk
senyawa-senyawa kimia. Senyawa-senyawa kimia ini, di antaranya dalam bentuk
gula, protein, dan lemak, kemudian dimanfaatkan oleh hewan dan manusia melalui
rantai makanan. Selain memanfaatkan energi matahari yang sudah diubah dalam
bentuk senyawa kimia, hewan dan manusia juga memanfaatkan unsur hara penyusun
senyawa kimia tersebut, yang asal usulnya adalah dari dalam tanah. Dengan cara
seperti ini, kehidupan di atas tanah dapat berlangsung ribuan bahkan jutaan tahun,
dengan matahari sebagai Sumber Energi, tanaman sebagai penangkap dan penerus
energi sekaligus sebagai Produsen kemasan energi matahari dalam bentuk makanan
serta hewan dan manusia sebagai Konsumer. Akibatnya, hewan dan manusia sangat
tergantung pada tanaman, sedangkan tanaman sangat tergantung pada tanah (Kadir,
2020).
Alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu : Cangkul, Sekop, Patiba, Meteran
Roll, Meteran Kain, Jarum Pentul, Ring Sampel, Tali Raffia, Parang, Cutter, dan Gunting.
Bahan yang digunakan pada praktikum ini yaitu : Kertas Label, Kantung Kresek, kertas
lakmus dan Lakban.
4.1. Hasil
Peralatan yang digunakan pada saat pengambilan contoh tanah dapat dilihat pada
tabel 4.1 sebagai berikut :
Tabel 4.1 Peralatan
NO Nama Gambar Keterangan
Alatdan
Bahan
Alat adalah benda yang digunakan dalam kegiatan praktikum.sedangkaan bahan adalah
zat zat yang digunakan dalam praktikum. Alat-alat yang kami bawa untuk melakukan
praktikum di Desa Mekar Jaya, Kecamatan Moramo Utara, Kabupaten Konawe Selatan,
Sulawesi Tenggara pada hari Sabtu, 12 Desember 2020 pukul 08 : 00 Wita sampai selesai,
yaitu ;
bor tanah Tipe Belgia dengan ukuran panjang 1,2 meter, digunakan untuk menjajaki
keadaan penampang tanah dengan menetapkan kedalaman, warna, tekstur, dan
konsistensi tanah.
cangkul untuk Menggali lubang penampang dengan membuat sisi penampang tegak
Tipe Belgia dengan ukuran panjang 1,2 meter, digunakan untuk menjajaki keadaan
penampang tanah dengan menetapkan kedalaman, warna, tekstur, dan konsistensi
tanah.lurus kebawah.
sekop di gunakan untuk Menggali lubang penampang dengan membuat sisi penampang
tegak lurus kebawah.
patiba di gunakan untuk Menggali lubang penampang dengan membuat sisi
penampang tegak lurus kebawa.
pisau lapang di gunakan Untuk menarik batas lapisan, perbedaan warna, mengambil
gumpalan tanah untuk melihat struktur, tekstur, untuk mempelajari gumpalan bahan
kasar (konkresi), selaput liat, untuk mengiris perakaran dan pengambilan contoh tanah.
gunting di gunakan untuk Untuk memotong perakaran halus, untuk merapikan sampel
pada ring sampel.
ring sampel di gunakan Untuk media pengambilan sampel tanah utuh pada pengamatan
sifat fisik tanah meliputi kadar air, bobot isi (BV), porositas, dan permeabilitas tanah.
Jarum pentul di gunakan untuk menahan pita meteran.
Alat pengukur pH di gunakan untuk mengukur pH Tanah. di lapangan, dapat berupa
pH tester, pH electrode, atau pH stick (Merck) atau lakmus. Interval (range) ketelitian
alat pengukuran tingkat keasamaan (pH 0-14) bervariasi antara 0,5-0,1.
Gps digunakan Untuk menentukan posisi arah penampang tanah dan penjelajahan di
lapangan.
Kamera Handphone digunakan Untuk mendokumentasikan penampang profil yang
diamati serta kondisi eksternal di sekitarnya termasuk fisiografi / bentuk wilayah dan
penggunaan lahan.
Jergen besin air digunakan Untuk menyimpan air untuk mengecek struktur tanah.
Karung digunakan Untuk tempat menyimpan contoh tanah yang diambil.
Meteran kain digunakan Untuk mengukur kedalam tanah.
Penutup gallon di gunakan untuk menutupi bagian yang terbuka dari ring sampel.
Lakban digunakan Untuk mengikat sampel agar tidak mudah rusak.
Tali raffia digunakan Untuk menentukan batas-batas horison tanah.
Kertas label digunakan Untuk memberi tanda/kode pada contoh tanah yang di
tempatkan didalam dan diluar kantong.
Meteran rol digunakan Untuk mengukur penampang tanah dengan menetapkan
kedalam, warna, dan tekstur.
Buku digunakan Untuk mengklasifikasikan tanah.
Alat tulis menulis digunakan untuk menulis hasil penelitian.
Alat yang belum sempat kami gunakan adalah bor tanah.dikarenakan keterbatasan
waktu yang kami miliki.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil-hasil praktikum dasar-dasar ilmu tanah bahwa alat-alat dan bahan
sangatlah penting dalam melakukan kesetimbanagan survey praktikum tersebut karena jika
kekurangan alat atau bahan maka akan menghambat proses pembuatan profil tanah.
5.2 Saran
Secara keseluruhan praktikum sudah berjalan dengan baik namun agar lebih baik lagi
sebaiknya pada saat praktikum asisten dosen berkeliling memantau setiap kelompok serta
sebaliknya pada format laporan diberikan keterangan yang lebih jelas. Namun berjalan baik.
DAFTAR PUSTAKA