Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM ILMU TANAH

ACARA VI
PENGAMBILAN SAMPEL TANAH

DisusunOleh:
Ali Sahidar (2104020011)

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI


FAKULTAS PERTANIAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2021
Jum’at 12 November 2021
A. Tujuan

1. Untuk mengetahui suhu tanah


2. Untuk mengetahui pH tanah
3. Untuk mengetahui temperatur tanah
B. Dasar Teori
Tanah merupakan sumber daya alam yang sebagai besar menduduki
permukaan bumi. Manusia yang hidup di bumi sangat bergantung pada tanah
karena sebagian besar kehidupan dan keperluannya memerlukan tanah. Fungsi
tanah yang paling utama yaitu sebagai media tumbuh makhluk hidup. Tanah harus
di kelola baik agar dapat menghasilkan sumberdaya yang bermanfaat dan dapat
digunakan secara berkesinambungan [ CITATION Ala12 \l 1057 ].
Tanah merupakan hasil transformasi dari zat-zat mineral dan bahan organic
yang ada di bumi. Proses pembentukan tanah disebut pedogenesis. Proses
pembentukan tanah dimulai dari proses pelapukan batuan induk menjadi batuan
tanah yang diikuti dengan yang diikuti dengan pencampuran bahan organik hasil
pelapukan. Sifat-sifat tanah sangat beragam disuatu tempat tergantung pada
interaksi dari faktor-faktor pembentukan tanahnya yang meliputi bahan induk,
iklim, topografi, organisme dan waktu [ CITATION Dar17 \l 1057 ].
Tanah terdiri dari berbagai butiran partikel-partikel berbagai ukuran yang
meliputi pasir, debu dan klei. Perbandingan partikel-partikel butiran tersebut dapat
menentukan tekstur tanah dalam satuan masa tanah. Beberapa sifat tanah dengan
menentukan berbagai warna tersebut berdasarkan bahan-bahan yang terkandungan
didalam tanah tersebut. Keadaan gravitasi, tekanan dan penggunaan lahan. Untuk
memeperoleh data fisik kondisi tanah perlu adanya proses pengambilan sampel
tanah yang berguna sebagai bahan analisis labolatorium mengenai kondisi tanah di
lapang [ CITATION Dar89 \l 1057 ]
Faktor-faktor yang mempengaruhi pH tanah adalah unsur-unsur yang
terkandungan dalam, konsentrasi ion H+ dan ion H-, mineral tanah, air hujan dan
bahan induk, bahwa bahan induk tanah mempunyai pH yang bervariasi sesuai
dengan mineral penyusunnya dan asam nitrit yang secara alami merupakan
komponen renik dari air hujan juga merupakan faktor yang mempengaruhi pH
tanah. Selain itu bahan organik dan tekstur. Bahan organik mempengaruhi besar
kecilnya daya serap tanah akan air. Semakin banyak air dalam tanah maka semakin
banyak reaksi pelepasan ion H+ sehingga tanah menjadi masam. Tekstur tanah liat
mempunyai koloid tanah yang dapat melakukan kapasitas tukar kation yang tinggi,
tanah yang banyak mengandung kation dapat terdisiosiasi menimbulkan reaksi
masam [ CITATION Han05 \l 1057 ].
Warna tanah merupakan salah satu sifat yang mudah dilihat dan
menunjukan sifat dari tanah tersebut. Warna tanah merupakan campuran komponen
lain yang terjadi karena mempengaruhi berbagai faktor atau persenyawaan tunggal.
Urutan warna tanah adalah hitam, coklat, karat, abu-abu, kuning dan putih
[ CITATION Sya86 \l 1057 ].
Reaksi tanah merupakan salah satu sifat kimia dari tanah yang mencangkup
berbagai unsur-unsur dan senyawa-senyawa kimia yang lengkap. Reaksi tanah
menunjukan tentang keadaan atau status kimia tanah dimana status kimia tanah
merupakan suatu faktor mempengaruhi proses-proses biologis seperti pada
pertumbuhan tanaman. Reaksi atau pH yang ekstrim bearti menunjukan keadaan
kimia tanah yang dapat disebutkan proses biologis terganggu [ CITATION Pai97 \l
1057 ].
Hancurnya agregat tanah akibat pengolahan tanah dengan pelumpuran
menyebabkan porositas dan distribusi ruang pori terganggu sehingga menurunkan
kemampuan tanah melewatkan air (permeabiitas) [ CITATION Set09 \l 1057 ].
Pengolahan tanah dan penambahan jerami berpengaruh terhadap air, jerami
padi dapat mengurangi kepadatan tanah dan meningkatkan daya serap air,
meningkatkan porositas dan menurunkan bulkdensity [ CITATION Eus07 \l 1057 ].
Tanah yang merupakan media pertumbuhan tanaman memiliki sifat yang
berbeda. Sifat fisik termasuk; tekstur tanah, struktur, bulk densit, porositas dan laju
infiltrasi. Sifat-sifat tanah harus menguntungkan bagi pertumbuhan tanaman
[ CITATION Kha10 \l 1057 ].
C. Alat dan Bahan
1. Alat
 Soil meter
 Cangkul
 Logbook
 Alat tulis
2. Bahan
 Tanah
D. Cara Kerja
 Menggali tanah sedalam 150 cm dengan panjang dan lebar 2 m.
 Mengukur pH, kelembaban, suhu tanah menggunakan soil meter di bagian
tanah bawah yang dalamnya 150 cm dari permukaan.
 Mencatat hasilnya dilembar laporan sementara.
 Mengukur pH, kelembaban, suhu tanah menggunakan soil meter di bagian
tanah tengah yang dalamnya 100 cm dari permukaan.
 Mencatat hasilnya dilembar laporan sementara.
 Mengukur pH, kelembaban, suhu tanah menggunakan soil meter di bagian
tanah atas yang dalamnya 50 cm dari permukaan.
 Mencatat hasilnya dilembar laporan sementara.
E. Hasil Pengamatan

Bagian Tanah Kelembapan Suhu pH Tanah

Atas Normal 27 5

Tengah Normal 27 6

Bawah Dry + 27 7
F. Pembahasan
Dalam praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat memahami cara
pengambilan sampel tanah dan memperhatikan kelembaban, pH, suhu tanah, dan
mengerti tentang horizon tanah. Dari praktikum yang sudah saya lakukan bahwa
dapat kita ketahui suhu ukuran kelembaban dan pH tanah berbeda-beda tergantung
kedalaman tanahnya.
Sebelum melakukan pengukuran, menggali tanah terlebih dahulu sedalam
150 cm dengan lebar dan panjangnya 2 meter. Alat yang digunakan untuk
mengukur pH, suhu, dan kelembaban yaitu soilmeter. Dari hasil pengamatan yang
sudah dilakukan bahwa di bagian atas kedalaman 50 cm kelembabannya Normal,
suhunya 27oC dan pH tanahnya 6 untuk bagian kedua di kedalaman 100 cm untuk
kelembaban Normal, sedangkan suhu 27oC dan pH tanahnya 5, bagian yang
terakhir atau bagian bawah di kedalaman 150 cm kelembabannya dry+, suhunya
27oC dan untuk pH tanahnya 7.
Dalam praktikum ini juga mahasiswa mengamati horizon tanah memiliki
warna yang berbeda-beda. Perbedaan horizon tanah dapat terbentuk 2 faktor yaitu
faktor pencucian tanah atau pengendapan yang berulang-ulang oleh genangan air
dan proses pembentuknya, yaitu;
1. Horizon O merupakan tanah yang terdiri dari berbagai material organik.
2. Horizon B batuan yang sudah mengalami pelapukan secara fisik dan secara
kimiawi.
3. Horizon C merupakan lapisan bahan induk tanah.
4. Horizon E berada di bawah permukaan tanah yang sudah kehilangan
kandungan mineral.
5. Horizon A Merupakan horizon tanah mineral yang terbentuk pada
permukaan tanah
6. Dan horizon D atau R memiliki lapisan batuan induk paling dasar yang
terbentuk dari batuan-batuan yang sangat padat.
G. Kesimpulan
1. Dari hasil pengukuran bahwa tanah di kedalaman 50 cm merupakan Top
soil, pada lapisan ini kaya dengan bahan-bahan organik, humus dan
menjadikannya sebagai lapisan paling subur sehingga sangat cocok untuk
pertumbuh tanaman.
2. Di kedalaman 100 cm atau lapisan tengah berwarna lebih cerah dari pada
lapisan diatasnya dan lapisan ini terbentuk dari campuran pelapuka sisa
material top soil yang terbawa air, mengendap sehingga bersifat lebih padat
dan disebut tanah liat.
3. Di kedalaman 150 cm atau lapisan bawah yang mengandung batuan yang
mulai melapuk dan sudah tercampur dengan tanah endapan pada lapisan
tanah liat.
H. Daftar Pustaka
Bibliography

Alam S, S. B. (2012). Karakteristik bahan induk tanah dari formasi geologi kompleks
ultramafic di Sulawesi Tengah. Jurnal Agroteknos , Vol. 2(2):112-120.
Ali, S. (2005). Pengukuran Suhu Tanah. L Watung:
https://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ Di akses tanggal 20 November 2021. Pukul
10:18.
Darlita RR, J. B. (2017). Analisis beberapa sifat kimia tanah terhadap peningkatan
produksi kelapa sawit pada tanah pasir di perkebunan kelapa sawit Selangkun. Jurnal
Agrikultura , 28(1) : 1115-20.
Darul SWP, d. (1989). Buku keterangan peta satuan lahan dan tanah Lembar Sikadalang,
Sumatera. Pusat Penelitian Tanah Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian , 167
hlm.
Eusufzai, M. T. (2007). Field Evaluation of Compost, Sawdust and Rice Straw .
http://soil.en.au-tokyo.ac.jp/, 3–16. Retrieved from: http://soil.en.a.u-
tokyo.ac.jp/jssp/db/pdf/107003, Pdf.
Hanifiah, K. (2005). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Khan, N. A. (2010). Effect of Tillage and Farm Yard Manure on Physical . International
Research Journal of Plant Science, 1(4), 2141–5447: Retrieved from,
http://www.interesjournals.org/IRJPS.
Pairunan A, d. (1997). Dasar-Dasar Ilmu Tanah . Makassar: Perguruan Tinggi Negeri
Indonesia Timur.
S, S. E. (1986). Ilmu Tanah Pertanian . Bandung: Pustaka Buana.
Setyorini, D. d. (2009). Pengolaan Hara Mineral Tanaman Padi. Retrieved from :
http://www.litbang.pertanian.go.id/special/padi/.bbpadi_2009_itkp_05.pdf.
Lampiran

Foto Keterangan
Horizon tanah.

Bentuk tampilan alat soil meter


mengukur kelembaban tanah dan
suhu.
Bentuk tampilan soil meter saat
mengukur pH tanah.

Hasil pengamatan/lokboog

Anda mungkin juga menyukai