A. Interpretasi Fisis
Interpretasi fisis antara lain dengan memperhatikan pola kenampakan bumi
untuk perencanaan transportasi
1. Relief
2. Daerah gunung/ pegunungan
3. Topografi dan kemiringan lereng
4. Hidrologi
B. intrepretasi Manusia
Interpretasi manusia antara lain dengan memperhatikan pola distribusi
penduduk. Pola distribusi penduduk dapat memberikan petunjuk tentang
keadaan relief suatu daerah, keadaan transportasi, dan tata air suatu tempat .
1. Pola sebaran scattered
2. Pola sebaran dot atau sporadis
3. Pola sebaran elongated
4. Pola sebaran radial atau memusat
5. Pola sebaran menjari
6. Penduduk alami selalu hidup dekat air
7. Daerah dengan pemusatan penduduk
Pertimbangan Akses Transportasi Antar
Pulau
A. Akses transportasi dengan kapal
Penghubung antarpulau adalah laut dan udara. alat transportasi
penghubung antar pulau adalah kapal laut. namun jika ada lap.terbang atau
pangkalan udara daerah tsb dapat dijangkau oleh pesawat terbang atau
helikopter.
Proses inventarisasi sumber daya alam merupakan salah satu aspek yang
mendasar dalam pengelolaan sumber daya alam maupun untuk penataan
ruang wilayah.
Dalam pemanfaatan pengindraan jauh untuk inventarisasi sumber daya alam
biasanya menggunakan satelit sumber daya alam.
Biasanya satelit yang digunakan untuk observasi bumi yang saat ini banyak
digunakan adalah Landsat.
SATELIT LANDSAT
Satelit ini diluncurkan pertama kali oleh NASA pada bulan Juli 1972 (Landsat
1). Kemudian disusul Landsat 2 dan Landsat 3 pada tahun 1975 dan 1978.
Untuk perekaman data, Landsat dilengkapi dengan dua buah sensor yaitu
Return Beam Vidicon (RBV) dan Multi Spectral Scanner (MSS) pada Landsat
1,2,3. Landsat 4 dan 5 menggunakan sensor MSS dan sensor Thematic Mapper
(TM).
Proses perekaman data oleh MSS Landsat dilakukan secara penyapuan
(scanning) oleh kaca penyapu lalu diterukan ke kaca pembesar dan prisma.
Adanya detektor yang akan mengubah radiasi permukaan bumi menjadi
sinyal-sinyal listrik.
Selanjutnya Lillesand dan Kiefer menyatakan bahwa sinyal-sinyal tersebut
diolah dengan tujuan analisis.
Data analog akan diolah menjadi citra cetak serta data dalam bentuk digital
Citra Landsat
Citra Landsat merupakan hasil rekaman pengindraan suatu wilayah dan
kumpulan data yang terekam pada saat perekaman dari ketinggian
tertentu.
Citra Landsat menurut Sutanto dibedakan menjadi:
a. Band 4
b. Band 5
c. Band 6
d. Band 7
Dalam citra Landsat, komposisi warna palsu mempunyai kemampuan lebih
baik dalam membedakan kenampakan air, tanah, dan vegetasi.
Menurut Sutanto (1982), dengan menggunakan analisis secara visual, citra
Landsat-T atau MSS hanya dapat dibedakan menjadi 3 rona (hitam, kelabu,
putih) atau 5 tingkat rona (hitam, kelabu hitam, kelabu, kelabu putih, putih).
Sedangkan dengan interpretasi secara digital rona pada citra dibedakan
menjadi 256 tingkat.
CONTOH GAMBAR CITRA LANDSAT
Lapan