Anda di halaman 1dari 11

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/338621917

Satelit Multimisi Sentinel 3 dan Pemanfaatannya dalam Pemantauan


Sumberdaya Pesisir dan Laut

Article · November 2019

CITATION READS

1 772

2 authors:

Argo Galih Suhadha Andi Ibrahim


Indonesian National Institute of Aeronautics and Space Indonesian National Institute of Aeronautics and Space
10 PUBLICATIONS   3 CITATIONS    4 PUBLICATIONS   2 CITATIONS   

SEE PROFILE SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Andi Ibrahim on 16 January 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


MAJALAH ILMIAH SEMI POPULER

Volume X No. 12/ Edisi November 2019 ISSN 2087-8141

Mosaik Landsat-8, Provinsi Jawa Barat


Satelit Multimisi Sentinel-3 dan Pemanfaatannya
dalam Pemantauan Sumberdaya Pesisir dan Laut

Argo Galih Suhadha dan Andi Ibrahim


Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh – LAPAN
E-mail : argo.galih@lapan.go.id

RINGKASAN

Pemantauan berkelanjutan terhadap dinamika sumberdaya pesisir dan laut memiliki peran penting dalam
perkembangan ilmu pengetahuan maupun dasar pembuatan kebijakan pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut.
Teknologi penginderaan jauh memiliki kemampuan memetakan sumberdaya laut dan pesisir dengan cakupan
wilayah yang sangat luas, informasi spasial yang rinci, dan pengambilan data secara temporal, membuatnya menjadi
teknologi yang efisien untuk memperoleh informasi kelautan dan pesisir beserta sumberdaya di dalamnya. Satelit
dalam pemantauan sumberdaya pesisir dan laut yang telah beroperasi diantaranya NOAA-AVHRR, Aqua & Terra
MODIS, ENVISAT, SeaWiFS, dan TOPEX/POSEIDON Sentinel-3 merupakan kelanjutan dari misi satelit ENVISAT,
sebagai satelit pengamatan bumi, Sentinel-3 memiliki kemampuan dalam pemantauan sumberdaya pesisir dan laut,
mulai dari topografi dari laut, es dan darat, warna lautan dan warna daratan, suhu, reflektan permukaan laut dan
darat, dan pengukuran atmosfir.Dengan karakternya sebagai satelit multimisi-instrumen, Sentinel-3 memiliki potensi
besar untuk digunakan memantau kondisi sumberdaya laut dan pesisir di wilayah Indonesia.

1. Pendahuluan Teknologi penginderaan jauh telah dimanfaatkan

W
ilayah pesisir dan lautan merupakan oleh banyak peneliti maupun pemangku kepentingan
wilayah dengan potensi sumberdaya untuk melakukan pemantauan kondisi pesisir
alam yang melimpah. Wilayah ini dan laut. Kemampuannya dalam memetakan
mempertemukan wilayah darat dan laut membuatnya sumberdaya laut dan pesisir dengan cakupan
berkaitan dengan berbagai aspek, seperti aspek wilayah yang sangat luas, informasi spasial yang
ekologis, fisika, kimia, biologi maupun aspek sosial. rinci, dan pengambilan data secara temporal,
Proses alami yang terjadi di lautan dan daratan membuat penginderaan jauh menjadi teknologi yang
secara kontinu membentuk karakteristik suatu efisien untuk memperoleh informasi kelautan dan
pesisir (tipologi pesisir). Tiap tipologi pesisir tertentu pesisir beserta sumberdaya di dalamnya (Rajeesh &
akan memberikan ciri-ciri pada bentanglahan dan Dwarakish, 2015). Informasi tersebut diambil dengan
berbagai macam sumberdaya yang ada pada menggunakan sensor satelit, kemudian diproses
wilayah tersebut. Informasi mengenai dinamika dan disajikan dalam bentuk informasi spasial.
sumberdaya pesisir dan laut memiliki peran penting Informasi spasial berbasis penginderaan jauh
dalam perkembangan ilmu dan teknologi kelautan untuk pemantauan sumberdaya pesisir dan laut
maupun sebagai dasar pembuatan kebijakan telah banyak dimanfaatkan oleh LAPAN dan
untuk pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut. Kementerian Kelautan dan Perikanan, diantaranya
Pemantauan berkelanjutan terhadap sumberdaya untuk pemantauan zona potensi penangkapan ikan,
tersebut sangat berguna dalam mendapatkan terumbu karang, mangrove, suhu permukaan laut,
informasi tersebut. klorofil-a, muatan padatan tersuspensi, bathimetri,

INDERAJA, Vol. X, No. 12, November 2019 41


tumpahan minyak, deteksi kapal, tinggi gelombang 2. Konfigurasi Misi Sentinel-3
signifikan hingga tinggi muka laut . Sentinel-3 memiliki misi melanjutkan penyediaan
Penggunaan satelit untuk tujuan mendapatkan data dari satelit ERS/Envisat. Satelit misi multi-
informasi kelautan dan pesisir biasa disebut sebagai instrumen Sentinel-3 memiliki kemampuan dalam
satelit oseanografi. Satelit oseanografi yang telah mengukur topografi permukaan dari laut, es dan
diluncurkan ke ruang angkasa diantaranya NOAA- darat, warna lautan dan warna daratan (ocean and
AVHRR, Aqua & Terra MODIS, ENVISAT, SeaWiFS, land color), suhu, reflektan permukaan laut dan
dan TOPEX/POSEIDON (Rajeesh & Dwarakish, darat, dan pengukuran atmosfir dengan akurasi
2015). Seiring dengan kemajuan teknologi dan adanya tinggi, pengiriman data real-time dan berkelanjutan
inovasi serta perbaikan terhadap satelit yang telah (ESA Copernicus, 2019b; Donlon et al., 2012).
mengangkasa, terciptalah satelit Sentinel-3 sebagai Sentinel-3 dioperasikan bersama oleh ESA dan
penyempurna satelit pendahulunya (ENVISAT). EUMETSAT, dirancang untuk masa operasi selama
Sentinel-3 merupakan satelit pengamatan bumi 7 tahun dan memungkinkan untuk operasi hingga
dalam proyek Global Monitoring for Environment 12 tahun. Sentinel-3A diluncurkan pada 16 februari
and Security (GMES) dari ESA yang bertujuan untuk 2016, sentinel-3B diluncurkan pada 25 februari
memberi informasi yang akurat dan tepat bagi pemberi 2016. Sentinel-3 terdiri dari 4 instrumen utama,
kebijakan dan otoritas publik dalam pengelolaan yakni (ESA Copernicus, 2019b):
lingkungan, memahami dan mengurangi dampak
• OLCI (Ocean and Land Color Instruments),
perubahan iklim dan kebutuhan sipil. Secara umum
• SLSTR (Sea and Land Surface Temperature
terdapat 5 sensor utama yang digunakan, yakni
Instrument),
sensor Microwave Radiometer, Infrared Radiometer,
Altimetri, Ocean Color dan Synthetic Aperture Radar • SRAL (SAR Radar Altimeter),
(SAR) (Donlon et al., 2012). • MWR (Microwave Radiometer).

Gambar 1. Instrumen yang terdapat dalam satelit Sentinel-3.


(Sumber: ESA Copernicus, 2019d)

42 INDERAJA, Vol. X, No. 12, November 2019


2.1. Orbit lebih stabil dibandingkan whiskbroom. Instrumen
Sentinel-3 memiliki orbit yang masih sama dengan OLCI memiliki lebar sapuan hingga 1270 km dan tidak
orbit Envisat dimana menggunakan orbit inklinasi menggunakan mode nadir melainkan miring 12.6o ke
tinggi sebesar 98.65o sebagai cara agar optimal dalam arah barat untuk menghindarkan dari efek sun-glint.
merekam parameter es dan salju pada lintang tinggi. Instrumen SLSTR menggunakan mode nadir (1400
Orbit Sentinel-3 berada pada near-polar dengan pola km) dan oblique (740 km) dengan lintasan yang
sun synchronous. Pada wilayah ekuator, Sentinel-3 tumpang tindih terhadap OLCI. Sedangkan instrumen
mencapai revisit time hingga kurang dari 2 hari untuk altimeter (SRAL) tidak memiliki petak (swath)
OLCI dan kurang dari sehari untuk SLSTR. seperti instrumen lainnya, melainkan menggunakan
pengukuran tunggal dari rentang setiap kali pulsa
2.2. Mode Akuisisi dipancarkan. Ilustrasi dari perekaman satelit
Instrumen Sentinel-3 menggunakan scanner Sentinel-3 ditampilkan dalam Gambar 2 hingga 4.
bertipe pushbroom dimana merupakan scanner yang

Gambar 2. Ground track resolutioon of Sentinel-3 (Sumber: Donlon et al., 2012)

Gambar 3. Tinjauan umum operasi Sentinel-3 dan muatan instrumen untuk setiap orbit. Biru untuk SRAL,
SLSTR merah dan oranye untuk OLCI. (Sumber: Donlon et al., 2012)

INDERAJA, Vol. X, No. 12, November 2019 43


Gambar 4. Cakupan Konstelasi Satelit Sentinel-3A (Merah) dan Sentinel-3B (Hijau)
(Sumber: ESA Copernicus, 2019a)

2.3. Produk Data terkoreksi radiometrik, terkalibrasi dan karakterisasi


Dalam menghasilkan produk masing-masing spektral dan telah ortho-geo-located. Produk level-
informasi, Sentinel-3 mengimplementasikan 1b topography terdiri dari altimetri yang telah geo-
pengolahannya dalam bagan rantai proses PDGS located dan terkalibrasi radar (Kanal Ku dan C).
(Payload Data Ground Segment) seperti pada Level-1b MWR adalah yang telah ter-geo-located,
gambar 4. Produk level-1b optis (OLCI dan SLSTR) terkoreksi radiometrik dan geometrik. Sedangkan,
berbentuk Top of Atmosphere (TOA) radiometrik, Level-2 merupakan produk yang telah mengalami
koreksi geofisika dari level-1b.

Gambar 5. Skema Pemrosesan


Data Generik Sentinel-3
(Sumber: Donlon et al., 2012)

44 INDERAJA, Vol. X, No. 12, November 2019


3. Sensor Satelit Sentinel-3 dan telah dioptimalkan untuk mengukur ocean colour
Pemanfaatannya baik di laut lepas maupun pesisir. Mode perekaman
3.1. Sensor OLCI OLCI yang miring 12.6o ke arah barat ditujukan
menghindarkan citra satelit dari efek sun-glint (Kay
Sentinel-3 OLCI merupakan kelanjutan misi
et al., 2009). OLCI dalam pemantauan sumberdaya
dari kemampuan instrumen Envisat MERIS dan
pesisir dan laut telah banyak dimanfaatkan
kemampuan deteksi vegetasi dari SPOT. Sensor
diantaranya: pemantauan klorofil-a perairan (Brown
Ocean Color didesain untuk mendapatkan
et al, 2018; L. N. Brown et al., 2019; Song et al.,
distribusi spektral dari upwelling di atas permukaan
2013; Watanabe, Alcântara, & Stech, 2018) kualitas
laut. Instrumen S-3 OLCI terdiri dari 21 band di
perairan (Blix, Li, Massicotte, & Matsuoka, 2019;
dalamnya, yakni:

Tabel 1. Karakteristik band pada Sentinel-3 OLCI (Sumber: Donlon et al., 2012)
Band Pusat λ Panjang Lmin Lref Lsat SNR Fungsi
nm Nm W/(m² sr μm) W/(m² sr μm) W/(m² sr μm) Lref
Oa1 400 15 21.60 62.95 413.5 2188 Koreksi Aerosol, perbaikan pengambilan konstituen air
Oa2 412.5 10 25.93 74.14 501.3 2061 Zat kuning dan pigmen detrital (Kekeruhan)
Oa3 442.5 10 23.96 65.61 466.1 1811 Maksimum penyerapan Klorofil, Biogeokimia, tumbuh-tumbuhan
Oa4 442 10 19.78 51.21 483.3 1541 Klorofil Tinggi, pigmen lainnya
Oa5 510 10 17.45 44.39 449.6 1488 Klorofil, sedimen, kekeruhan, air pasang
Oa6 560 10 12.73 31.49 524.5 1280 Referensi Klorofil (Minimum Klorofil)
Oa7 620 10 8.86 21.14 397.9 997 Pemuatan sedimen
Oa8 665 10 7.12 16.38 364.9 883 Klorofil (Maks. Abs. 2nd Klorofil), Sedimen, zat kuning / tumbuh-tumbuhan
Oa9 673.75 7.5 6.87 15.70 443.1 707 Untuk pengambilan fluoresensi yang ditingkatkan
Oa10 681.25 7.5 6.65 15.11 350.3 745 Puncak fluoresensi Klorofil, red edge
Oa11 708.75 10 5.66 12.73 332.4 785 Garis dasar fluoresensi Klorofil, transisi red edge
Oa12 753.75 7.5 4.70 10.33 377.7 605 Penyerapan 02/awan, tumbuhan
Oa13 761.25 2.5 2.53 6.09 369.5 232 Band serapan O2 / aerosol kor.
Oa14 764.375 3.75 3.00 7.13 373.4 305 Koreksi atmosferik
Oa15 767.5 2.5 3.27 7.58 250.0 330 O2A digunakan untuk tekanan puncak awan, fluoresensi di atas tanah
Oa16 778.75 15 4.22 9.18 277.5 812 Atmosfer/aerosol
Oa17 865 20 2.88 6.17 229.5 666 Atmosfer/aerosol, awan, co-registration piksel
Oa18 885 10 2.80 6.00 281.0 395 Band referensi penyerapan uap air, referensi umum dengan instrumen SLST.
Oa19 900 10 2.05 4.73 237.6 308 Pemantauan penyerapan / vegetasi uap air (maks. Pemantulan)
Oa20 940 20 0.94 2.39 171.7 203 Penyerapan uap air, atmos./aerosol corr.
Oa21 1020 40 1.81 3.86 163.7 152 Atmos./aerosol corr

OLCI beroperasi dalam resolusi penuh dengan Kutser et al., 2019), blooming alga (Ogashawara,
resolusi spasial 300 meter, dengan kanal yang 2019; Krasemann, 2016).

Gambar 6. a.) Alga blooming laut Baltik dari OLCI b.) Perbandingan spektrum reflektan
antara data OLCI dan in-situ. (Sumber: Krasemann, 2016)

INDERAJA, Vol. X, No. 12, November 2019 45


Gambar 7. Citra klorofil-a mozaik 2 mingguan bulan Oktober 2019 dari Satelit Sentinel 3a
dan Sentinel 3b untuk pemantauan kesuburan laut pada Perairan Indonesia dan sekitarnya
(Sumber: Kushardono, 2019a).

3.2. Sensor SLSTR 2018). SLSTR adalah pembaruan dari instrumen


SLSTR S-3 merupakan radiometer dengan dua AATSR pada Envisat dengan cakupan lebih luas,
scan untuk orbit bumi rendah (ketinggian 800-830 tumpang tindih dengan OLCI untuk menghasilkan
km), memiliki 11 kanal dengan konfigurasi 3 Thermal produk vegetasi yang lebih akurat. SLSTR dalam
Infrared-TIR (panjang gelombang: 3.7, 10.8 dan 12 pemantauan bidang pesisir dan laut dirancang
micron), 2 kanal api-MIR (panjang gelombang: 3.7 untuk pengamatan suhu permukaan laut, suhu
dan 10.8 micron) dan 6 gelombang pendek-SWIR permukaan darat (Jimenez et al., 2018) dan thermal
dan cahaya tampak-NIR (panjang gelombang: 2.25, front (Papoutsa et al., 2018) untuk prediksi daerah
1.6, 1.375, 0.87, 0.67 dan 0.55 micron) (ACRI-ST, potensi penangkapan ikan.

46 INDERAJA, Vol. X, No. 12, November 2019


Gambar 8. Citra mozaik 2 mingguan data SLSTR Satelit Sentinel-3 untuk pemantauan
perubahan suhu permukaan laut antara bulan Oktober 2019 dengan Oktober 2018
(Sumber: Kushardono, 2019b)

Gambar 9. Ekstraksi informasi geofisik dari sensor Altimetri


(Sumber: ESA Copernicus, 2019c)

INDERAJA, Vol. X, No. 12, November 2019 47


3.3. Sensor Altimetri Daftar Rujukan
Sensor altimetri pada satelit umumnya berfungsi ACRI-ST. (2018). Product Data Format Specification
untuk memantau topografi, dinamika, dan fenomena - SLSTR Level1 Products. (February).
yang terjadi di permukaan laut. Instrumen altimetri Diambil dari https://sentinel.esa.int/
pada Sentinel-3 adalah SRAL, dengan altitude 814.5 documents/247904/1872792/Sentinel-3-
km, inklinasi 98.65o, dan frekuensi yang teridiri dari SLSTR-Product-Data-Format-Specification-
Ku-band dan C-band. SRAL mengirimkan pulsa- Level-1.
pulsa secara alternatif pada Ku-Band (13.575 GHz, Blix, K., Li, J., Massicotte, P., & Matsuoka, A. (2019).
bandwith= 350 MHz) sebagai frekuensi utama Developing a New Machine-Learning
untuk pengukuran rentang altimetry dilengkapi Algorithm for Estimating Chlorophyll-a
oleh frekuensi C-Band (5.41 GHz, bandwith=320 Concentration in Optically Complex
MHz) yang digunakan untuk mengoreksi rentang Waters: A Case Study for High Northern
kesalahan keterlambatan karena kerpatan yang Latitude Waters by Using Sentinel 3 OLCI.
bervariasi dari elektron di ionosfer. Sentinel-3 SRAL Remote Sensing, 11(18), 2076. https://doi.
memiliki dua mode operasi: (1) Mode resolusi tinggi org/10.3390/rs11182076.
umumnya dikenal dengan SAR; (2) Mode resolusi
Brown, L. A., Dash, J., Lidón, A. L., Lopez-Baeza,
rendah (LRM). Misi SRAL selalu dioperasikan
E., & Dransfeld, S. (2018). Validation of the
pada mode resolusi tinggi. Mode resolusi rendah
sentinel-3 ocean and land colour instrument
hanya untuk penyokong (Esa Copernicus, 2019c).
(OLCI) terrestrial chlorophyll index (OTCI):
Pemanfaatan satelit altimetri: (1) Penentuan topografi
Synergetic exploitation of the sentinel-2
permukaan laut; (2) Penentuan topografi permukaan
missions. International Geoscience and
es; (3) Penentuan karakteristik arus; (4) Penentuan
Remote Sensing Symposium (IGARSS),
tinggi gelombang laut; (5) Studi pasang surut; (6)
2018-July, 8719–8722. https://doi.
Penentuan kecepatan angin di atas permukaan laut
org/10.1109/IGARSS.2018.8518076.
(ESA Copernicus, 2019b)..
Brown, L. N., Borstad, G. A., Ersahin, K., Loos, E.,
4. Penutup Selbie, D., Costa, M., & Irvine, J. R. (2019).
Sentinel-3 adalah instrumen satelit yang Satellite-Based Time Series of Chlorophyll
memiliki kemampuan dalam peningkatan analisis in Chilko Lake, British Columbia, Canada.
keadaan laut secara operasional, peramalan, Canadian Journal of Remote Sensing,
termasuk pemantauan zona pesisir dan laut 45(3–4), 1–18. https://doi.org/10.1080/070
serta iklim global. Sentinel-3 memastikan 38992.2019.1632699.
pengumpulan data jangka panjang produk-produk Donlon, C., Berruti, B., Buongiorno, A., Ferreira,
data berkualitas dalam pemantauan pesisir dan M. H., Féménias, P., Frerick, J., …
laut. Sentinel-3 sebagai satelit yang memiliki Sciarra, R. (2012). The Global Monitoring
multimisi-instrumen memiliki potensi besar untuk for Environment and Security (GMES)
digunakan memantau kondisi laut dan pesisir di Sentinel-3 mission. Remote Sensing of
wilayah Indonesia, harapannya satelit ini dapat Environment, 120(2012), 37–57. https://
dimanfaatkan sebaik-baiknya dalam mendukung doi.org/10.1016/j.rse.2011.07.024.
penyediaan informasi kondisi laut dan pesisir di ESA Copernicus. (2019a) SENTINEL-3 Altimetry
Indonesia berkonstalasi dengan satelit lingkungan Covarege. https://sentinel.esa.int/web/
S-NPP, NOAA dan MetOP yang beroperasional . sentinel/user-guides/sentinel-3-altimetry/
applications/geodesy-and-geophysics.
(Diakses: 20 November 2019.

48 INDERAJA, Vol. X, No. 12, November 2019


ESA Copernicus. (2019b) SENTINEL-3 Geodesy and 0865401&set=a.1955715584444041&typ
Geophysics. https://sentinel.esa.int/web/ e=3&theater&_rdc=1&_rdr. (Diakses pada
sentinel/user-guides/sentinel-3-altimetry/ 19 November 2019).
coverage. (Diakses: 14 November 2019. Kushardono, D. (2019b). Dinamika perubahan
ESA Copernicus. (2019c). SENTINEL-3 Overview. h suhu permukaan laut dipantau melalui citra
https://sentinel.esa.int/web/sentinel/missions/ mozaik 2 mingguan data band thermal
sentinel-3/overview. (Diakses: 15 November Satelit Sentinel-3, nampak pada bulan
2019). Oktober 2019 dibanding bulan yang sama
Jimenez, J. C., Gomis-Cebolla, J., Sobrino, J. A., tahun 2018. https://web.facebook.com/
Soria, G., Skokovic, D., Julien, Y.,. Pasapera- photo.php?fbid=3028921217123467&set
Gonzales, J. J. (2018). Sentinel 2 and 3 for =a.1955715584444041&type=3&theater.
temperature monitoring over the Amazon. (Diakses pada 19 November 2019).
International Geoscience and Remote Ogashawara, I. (2019). The Use of Sentinel-3
Sensing Symposium (IGARSS), 2018- Imagery to Monitor Cyanobacterial
July, 5925–5928. https://doi.org/10.1109/ Blooms. Environments, 6(6), 60. https://
IGARSS.2018.8518130. doi.org/10.3390/environments6060060.
Kay, S., Hedley, J. D., & Lavender, S. (2009). Sun glint Papoutsa, C., Miltiadou, M., Karathanassi, V.,
correction of high and low spatial resolution Kolokousis, P., Lafon, V., Sykas, D., …
images of aquatic scenes: A review of Hadjimitsis, D. (2018). Detection of marine
methods for visible and near-infrared fronts: a comparison between different
wavelengths. Remote Sensing, 1(4), 697– approaches applied on the SST product
730. https://doi.org/10.3390/rs1040697. derived from Sentinel-3 data. 12. https://
Krasemann, H. (2016). An image of algal blooms and doi.org/10.1117/12.2324126.
ocean eddies were captured by Sentinel- Rajeesh, R., & Dwarakish, G. S. (2015). Satellite
3A in July 2016. (https://www.eumetsat. Oceanography– A review. Aquatic
int/website/home/ Images/ImageLibrary/ Procedia, 4(Icwrcoe), 165–172. https://doi.
DAT_3158990.html) Diakses pada 17 org/10.1016/j.aqpro.2015.02.023.
November 2019. Song, K., Li, L., Tedesco, L. P., Li, S., Duan, H., Liu,
Kutser, T., Soomets, T., Toming, K., Uiboupin, R., D., … Zhao, Y. (2013). Remote estimation of
Arikas, A., Vahter, K., & Paavel, B. (2019). chlorophyll-a in turbid inland waters: Three-
Assessing the Baltic Sea Water Quality with band model versus GA-PLS model. Remote
Sentinel-3 OLCI Imagery. 2018 IEEE/OES Sensing of Environment, 136, 342–357.
Baltic International Symposium, BALTIC https://doi.org/10.1016/j.rse.2013.05.017.
2018, (September 2017), 1–6. https://doi. Watanabe, F. S. Y., Alcântara, E., & Stech, J. L.
org/10.1109/BALTIC.2018.8634849. (2018). High performance of chlorophyll-a
Kushardono, D. (2019a). Kesuburan laut pada prediction algorithms based on simulated
Perairan Indonesia dan sekitarnya dilihat OLCI Sentinel-3A bands in cyanobacteria-
dari citra klorofil-a mozaik 2 mingguan dominated inland waters. Advances in
bulan Oktober 2019 dari data Satelit Space Research, 62(2), 265–273. https://
Sentinel 3a dan Sentinel 3b. https://web. doi.org/10.1016/j.asr.2018.04.024.
facebook.com/photo.php?fbid=302483521

INDERAJA, Vol. X, No. 12, November 2019 49


View publication stats

Anda mungkin juga menyukai