Disusun Oleh
Sigit Kurniawan, ST.
(6016211006)
PROGRAM MAGISTER
TEKNIK GEOMATIKA
lahan sebagai akibat percepatan pembangunan ini perlu diketahui sebagai bahan
untuk mengetahui tutupan lahan pada suatu daerah yang luas memerlukan waktu dan
tenaga yang tidak sedikit. Oleh karena itu dibutuhkan teknik yang efektif untuk
mendapatkan informasi tutupan lahan dari jauh tanpa melakukan observasi secara
keseluruhan di lapangan yang areanya sangat luas, teknik itu biasa disebut teknik
pengindraan jauh.
Landsat 1 pada tahun 1972 hingga peluncuran Landsat 7. Saat ini Landsat 7 masih
berfungsi namun pada Mei 2003 mengalami kegagalan pada Scan Line Corrector
sehingga sangat mengganggu dalam melakukan analisis citra (Mentari, 2013; USGS,
2016). Pada tanggal 11 Februari 2013 diluncurkan satelit generasi terbaru yaitu Landsat
Data Continuity Mission (LDCM) yang dikenal sebagai Landsat 8. Keberhasilan ini
melanjutkan misi satelit Landsat dalam pengamatan permukaan bumi (Lulla et al.,
2013). Landsat 8 mengorbit bumi setiap 99 menit, serta melakukan liputan pada area
yang sama setiap 16 hari kecuali untuk lintang kutub tertinggi. Landsat 8 mengorbit
bumi pada ketinggian rata-rata 705 km dengan sudut inklinasi 98.2°. Landsat 8 memiliki
2 sensor yaitu sensor Operasional Land Imager (OLI) terdiri dari 9 saluran (band)
termasuk band pankromatik beresolusi tinggi dan Thermal Infra Red Sensor (TIRS)
Penginderaan jauh tanpa memerlukan waktu dan tenaga yang banyak seperti
citra satelit Landsat 8 untuk menghasilkan visualisasi klasifikasi tutupan lahan yang
I.2. Tujuan
Batasan masalah pada tugas mata kuliah Pemrograman Data Spasial yaitu
I.4. Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari tugas ini adalah mendapatkan pengetahuan dan
keterampilan baru menggunakan lunak open source R untuk pengolahan data raster
Tutupan lahan merupakan bentuk fisik yang tampak pada permukaan bumi
misalnya tutupan vegetasi baik natural (hutan) maupun yang dimodifikasi oleh manusia
Tutupan Lahan adalah tutupan biofisik pada permukaan bumi yang dapat diamati
merupakan suatu hasil pengaturan, aktivitas, dan perlakuan manusia yang dilakukan
pada jenis penutup lahan tertentu untuk melakukan kegiatan produksi, perubahan,
Kelas penutup lahan dibagi menjadi dua bagian besar, yaitu daerah bervegetasi
dan daerah 3 dari 23 tak bervegetasi. Semua kelas penutup lahan dalam kategori
konsisten dari bentuk tumbuhan, bentuk tutupan, tinggi tumbuhan, dan distribusi
mengacu pada aspek permukaan tutupan, distribusi atau kepadatan, dan ketinggian
Menurut Nurbaya (2015 dalam Hashimoto et al., 2005) dari prespektif ekologi,
target realistik untuk tutupan kanopi pohon di area perkotaan adalah 10% untuk
berperan meningkatkan daya dukung dan kualitas ekologi lingkungan (Wulandari et al.
2013). Tegakan pohon memiliki kemampuan lebih baik dan efektif mengurangi suhu di
area perkotaan (Zain et al. 2015). Meskipun demikian, semua bentuk RTH membantu
area perkotaan mengatasi pulau bahang (urban heat island), yaitu kondisi di mana suhu
di daerah perkotaan lebih tinggi daripada daerah sekitarnya (Choi et al. 2012).
II.2. Penginderaan Jauh
memberikan informasi spasial dan temporal yang penting dan berguna. Data tersebut
dapat digunakan untuk membuat keputusan yang lebih baik, merancang kebijakan dan
menangani masalah yang berkisar dalam skala dari lokal ke global (Baynard, 2013).
klasifikasi citra yang ada pada teknik penginderaan jauh. Teknik ini dapat dikatakan
keragaman spasial yang ada di permukaan bumi dengan mudah, cepat dan tepat.
II.3. LANDSAT 8
merupakan jenis satelit yang berfungsi untuk observasi bumi. Landsat 8 atau juga
disebut Landsat Data Continuity Mission (LDCM) merupakan hasil kerjasama antara
The National Aeronautics and Space Administration (NASA) dan United States
Geological Survey (USGS) yang diluncurkan pada 11 Februari 2013 dan mulai
sepanjang spektrum elektromagnetik, hingga rentang yang tidak dapat dilihat oleh mata
manusia. Setiap rentang disebut sebagai kanal (band) dan Landsat 8 sendiri memiliki
total 11 kanal (US. Geological Survey, 2019). Program Landsat 8 menyediakan data
multispektral beresolusi menengah yang diakuisisi secara repetitif dari permukaan bumi
secara global. Data Landsat 8 dapat diunduh secara gratis dari laman
ketinggian 705 km dengan inklinasi 98.2º, waktu liput ulang (resolusi temporal) 16 hari,
ukuran scene yang dihasilkan 170 × 183 km dengan resolusi spasial 15 – 100 m. Satelit
membawa dua buah sensor yaitu Operational Land Imager (OLI) dan Thermal Infrared
Landsat Data Continuity Mission (LDCM) atau dikenal juga dengan nama Landsat
8 merupakan satelit generasi terbaru dari Program Landsat. Satelit ini merupakan
project gabungan antara USGS dan NASA beserta NASA Goddard Space Flight Center
dan diluncurkan pada hari Senin, 11 Februari 2013 di Pangkalan Angkatan Udara
ini, dilengkapi dua sensor yang merupakan hasil pengembangan dari sensor yang
terdapat pada satelit-satelit program Landsat sebelumnya. Kedua sensor tersebut yaitu:
buatan Ball Aerospace. Sistem sensor ini memiliki 9 (sembilan) kanal dan
terdapat 2 (dua) kanal yang baru, yaitu: Deep Blue Coastal/Aerosol Band
InfraRed Cirrus Band (1,360 – 1,390 mikrometer) untuk deteksi awan cirrus.
2. Sensor Thermal InfraRed Sensors (TIRS). Instrumen ini juga terdapat pada
satelit Landsat 8. Sensor ini dibuat oleh NASA Goddard Space Flight Center,
terdapat 2 (dua) kanal pada region thermal yang mempunyai resolusi spasial
100 meter.
warna objek pada citra tersusun atas 3 (tiga) warna dasar, yaitu Red, Green dan Blue
(RGB). Dengan makin banyaknya kanal sebagai penyusun komposit RGB, maka
antara 0–255. Dengan hadirnya Landsat 8, nilai DN memiliki interval yang lebih
panjang, yaitu 0–65535. Kelebihan ini merupakan akibat dari peningkatan sensitifitas
Landsat dari yang semula tiap piksel memiliki kuantifikasi 8 bit, sekarang telah
ditingkatkan menjadi 16 bit. Tentu saja peningkatan ini dapat lebih membedakan
interpretasi. Tampilan citra pun menjadi lebih halus, baik pada kanal multispektral
menengah, setara dengan kanal-kanal pada Landsat 5 dan Landsat 7. Umumnya kanal
Landsat 7 pada beberapa dekade yang lampau masih relevan bagi studi data time
Tabel berikut merupakan kanal (band) yang disediakan oleh Landsat 8 beserta
fungsi-fungsinya.
III.2. TAHAPAN
dilakukan tahapan antara lain : download citra, load packages yang diperlukan, layer
(visualisasi).
Diagram Alir
a) Load Library
terlebih dahulu. Untuk pengolahan data citra, package yang dipanggil antara
b) Set Directory
Menentukan data band yang digunakan yang terdapat pada direktori ke dalam
list.files . Data yang digunakan dengan kriteria band dalam format tiff.
d) Raster Stack
Membuat RasterStack langsung dari listfile yang berisi file scene tiap band.
e) Melihat metadata
Menngunakan fungsi print untuk melihat metadata file yang sudah dikelaskan
kedalam Rasterstack.
f) Raster Brick
band 4 (red), band 3 (green). Komposit ini biasa disebut red false color, vegetasi
akan tampak berbayang merah. Kombinasi ini paling sering digunakan dalam
Untuk tujuan interpretasi tutupan lahan, kombinasi band ini akan mempermudah
Komposit ke dua adalah SWIR-2 (7), SWIR-1 (6), dan red (4). Komposit
ini menampilkan vegetasi dalam bayangan kehijauan. Warna hiaju yang lebih
lebih muda menunjukkan kerapatan yang lebih rendah. Area urban atau
perkotaan dalam warna biru dan tanah memiliki bayangan coklat. Dalam analisis
tutupan lahan, komposit ini akan memudahkan deliniasi lahan terbangun seperti
Komposit ke tiga adalah SWIR-1 (6), NIR (5) dan blue (2). Komposit ini
gelap, tanah terbuka berwana magenta. Pada citra diatas tidak menunjukan
tanaman pertanian. Untuk analisis tutupan lahan, komposit ini akan membantu
V.1 Software R dapat digunakan untuk pengolahan data citra satelit multispektral
dengan baik. Dengan RasterBrick pengelolaan memory yang lebih efesien sehingga
cukup cepat dalam melakukan processing data raster. Pembuatan komposit band
RGB cukup mudah dan cepat sehingga akan mengefisienkan waktu untuk analisis
V.3 Pemilihan kombinasi band sangat berpengaruh terhadap analisa visual pada Citra
Satelit Landsat 8.
Daftar Pustaka
Choi HA, Lee WK, Byun WH. 2012. Determining the effect of green spaces on urban
heat distribution using satellite imagery. Asian Journal of Atmospheric Environment
6(2):127-135.
Febrianti N, Sofan P. 2014. Ruang terbuka hijau di DKI Jakarta berdasarkan analisis
spasial dan spektral data Landsat 8. Seminar Nasional Penginderaan Jauh 2014:
499-504.
Hashimoto H, Natuhara Y, Morimoto Y. 2005. A habitat model for Parusmajor minor
using a logistic regression model for the urban area of Osaka, Japan. Landscape
and Urban Planning 70 (3-4): 245-250.
Iradafmandaya, 2016. Kombinasi Band.
https://sagagisindonesia.wordpress.com/2016/11/10/kombinasi-band/amp/
(diakses 24 Oktober 2021)
Jaya, INS. 2014. Analisis Citra Digital. Bogor: IPB Press.