Anda di halaman 1dari 2

IV.

PEMBAHASAN

Survei tanah dapat didefinisikan sebagai penelitian tanah di lapangan dan di


laboratorium, yang dilakukan secara sistematis dengan metode-metode tertentu
terhadap suatu daerah (areal) tertentu, yang ditunjang oleh informasi dari sumber
sumber lain yang relevan kemudian dibuat menjadi laporan. Informasi lahan yang
telah disurvei, yang selanjutnya data-data informasi lahan yang telah diperoleh
tersebut akan diolah untuk medapatkan data informasi hasil survey tanah dalam
bentuk laporan survei. Laporan survey merupakan hasil pengumpulan data di
lapangan yang selanjutnya dianalisa untuk menentukan kelas kemampuan lahan,
sehingga dapat digunakan sebagai bahan dasar dalam penyusunan rencana
penggunaan tanah. Laporan survei berisi uraian tentang tujuan survei, keadaan fisik
dan lingkungan lokasi survei, keadaan tanah, klasifikasi dan interpretasi kemampuan
lahan serta saran/ rekomendasi. Tujuan dibuatnya pelaporan survey tanah adalah
untuk menyajikan hasil keadaan atau kegiatan survei tanah dalam bentuk data baik
secara fisik, kimia dan biologi yang ada di lapangan maupun laboratorium. Manfaat
yang diperoleh dari pelaporan survei tanah adalah mengetahui perkembangan dan
proses peningkatan kegiatan survei tanah sehingga dapat digunakan sebagai bahan
penyusun rencana kegiatan selanjutnya.
Pelaporan hasil survey tanah disajikan dalam bentuk naskah dan lampiran peta-
peta. Naskah laporan hasil survei tanah dibuat seringkas mungkin, tetapi padat dan
informatif. Laporan tersebut terdiri atas naskah/narasi, Lampiran uraian morfologi
dan data analisis contoh tanah, Lampiran peta-peta, dan lain-lain. Peta-peta
pendukung dalam laporan, antara lain peta lokasi, peta iklim, peta geologi dibuat
dalam ukuran A4 atau lebih kecil. Sedangkan peta-peta utama yang dilampirkan
dalam laporan dibuat mengikuti lembar peta RBI dari BIG dengan ukuran A1, adalah
Peta Tanah Semi Detail skala 1:50.000, Peta Kesesuaian Lahan untuk berbagai
komoditas pertanian, Peta Arahan Penggunaan Lahan, dan peta-peta turunan lainnya
yang dibuat sesuai dengan kebutuhan/permintaan pengguna.
Setiap kegiatan survai tanah harus disertasi dengan pembuatan naskah laporan.
Laporan ini menguraikan lebih detail tentang cara-cara pelaksanaan survai, peta dasar
yang digunakan dan hasil dari survai tersebut. Sifat-sifat dari masing-masing satuan
peta perlu di uraiakan secara terperinci dan diinterpretasikan kemampuannya untuk
penggunaan-penggunaan tertentu. Kriteria yang diperlukan dalam interpretasi perlu
dijelaskan. Rekomendasi dan cara-cara penggunaan dan pengelolaan lahan perlu
diberikan sesuai dengan sifat-sifat tanah yang ditemukan. Pada umumnya laporan
survai tanah memuat bab-bab berikut: Bab 1 Pendahuluan, dalam bab ini diuraikan
tentang latar belakang, maksud dan tujuan survei, dan manfaat yang akan didapatkan
dari kegiatan survey tanah yang dilakukan.. Bab 2 geologi wilayah dalam bab ini
dibahas mengenai keadaan geologi pada suatu lokasi berupa kondisi lapisan bebatuan,
kandungan mineral tanah, lempengan, struktur dan tekstur tanah, dan lain-lain. Bab 3
survei dan evaluasi kemampuan lahan dalam bab ini dijelaskan mengenai bagaimana
tata cara melakukan survey, tahapan-tahapannya, dan pengolahan hasil survey yang
nantinya dapat dievaluasi sesuai dengan kemampuan lahan serta penggunaan lahan,
sifat karakteristik, kualitas lahan, dan persyaratan penggunaan lahan. Bab 4 keadaan
lokasi survei membahas mengenai lokasi dan kedaan geografis, iklim, topografi,
penggunaan tanah ataua vegetasi dan hidrologi. Bab 5 metodologi, dalam bab ini
membahas mengenai waktu dan tempat dilaksanakannya survei tanah, bahan dan alat
serta metode survey yang akan dilakukan. Bab 6 sifat dan karakteristik tanah di lokasi
survey membahas mengenai letak geografis, luas, dan temperature udara, lereng,
kedalaman efektif, drainase, dan presentase batuan di permukaan tanah, dan sifat fisik
tanah. Bab 7 klasifikasi kemampuan dan kesesuaian lahan membahas mengenai
keadaan tingkat kesesuaian dalam tingkat ordo. Berdasarkan tingkat detail data yang
tersedia pada masing-masing skala pemetaan, kelas kesesuaian lahan dibedakan
menjadi 2 yakni pemetaan tingkat semi detail dan pemetaan tingkat tinjau. Bab 8
rekomendasi membahas mengenai penyusunan rencana penggunaan tanah sesuai
dengan kelas kemampuan alami yang dimiliki tanah. Bab 9 Penutup, dalam bab ini
berisi tentang kesimpulan dan saran.

Anda mungkin juga menyukai