Sebelum melaksanakan survey, hal yang dilakukan adalah pengumpulan data, mengentri
data dan menentukan plot pengamatan, lalu penyusunan peta satuan lahan. Setelah itu dilakukan
survey utama yang menghasilkan peta tanah bersifat sementara yang terdapat di lapangan. Peta
tanah tersebut disusun dari hasil dan analisis contoh tanah, basis data spasial dan tubular, data
tersebut didapatkan dari pengamatan selama survey berlangsung. Produk akhir dari survey ini
adalah membuat peta tanah dan peta satuan tanah yang dapat digunakan untuk evaluasi lahan.
Interpretasi Data, merupakan kegiatan untuk memberi arti atau makna terhadap data
yang diperoleh pada saat survey. Data yang didapat dapat berupa data pada tahap persiapan dan
koreksi lapang, data lapang, dan data hasil analisis laboratorium. Kemudian data tersebut diolah
menjadi bentuk tabulasi, deskripsi, peta, dan laporan.
Menggunakan sistem soil taxonomy berdasarkan hasil deskripsi dan pencirian tanah serta
hasil dari laboratorium serta data penunjang
Laporan Survey
Hasil survey tanah seperti yang telah disebutkan diatas dapat berupa peta tanah dan
laporan. Setiap peta tanah disajikan dalam bentuk yang mudah dipahami, karena peta tersebut
menggambarkan taksa tanah yang terdapat didaerah yang di survey serta luasannya. Informasi
yang terdapat di peta ditentukan oleh skala peta. Oleh karena itu, peta berdasarkan skala
mempunyai nama yang berbeda-beda.