Oleh :
Kelompok 8
KATA PEENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat, serta karunia-Nya, penulis dapat
menyelesaikan penulisan makalah yang berjudul “Gulma Pada Tanaman Kedelai” Shalawat serta
salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang
telah menyampaikan petunjukan Allah SWT untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang
paling benar yakni Syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling
besar bagi seluruh alam semesta.
Sekaligus pula kami menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen mata kuliah Teknologi
Perlindungan Tanaman (Gulma) Universitas Padjajaran yang telah menyerahkan kepercayaannya
kepada kami guna menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Kami berharap makalah kami dapat dimengerti oleh setiap pihak yang membaca. Kami pun
memohon maaf yang sebesar-besarnya apabila dalam makalah kami terdapat perkataan yang tidak
berkenan di hati. Penulis berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan seluruh pihak yang telah
membantu. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………...…………………..……………………………2
1.2 Maksud dan Tujuan……………..…………………………...…….....…..3
BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Gulma Pada Tanaman Kedelai…………………………………..……….4
2.2 Pengendalian Gulma Pada Tanaman Kedelai……….……………………10
DAFTAR PUSTAKA……………………………...……………………..……..16
ii
BAB 1. PENDAHULUAN
1
oleh herbisida maupun penyiangan, yaitu alang-alang dan teki. Oleh karena itu,
gulma sangat merugikan bagi manusia karena mampu menurunkan produktivitas
tanaman kedelai, maka diperlukan pengendalian gulma secara baik dan benar serta
efisien.
2
BAB 2. PEMBAHASAN
Ta
bel 1. Nilai SDR (Summed Dominance Ratio) gulma pada tanaman kedelai
Kedelai adalah salah satu tanaman penghasil protein yang murah, sehingga
mampu memenuhi kebutuhan protein masyarakat bawah. Walaupun murah
ternyata Indonesia belum mampu memenuhi kebutuhan kedelai nasional, sehingga
kebutuhan tersebut masih dipenuhi dengan impor. Masalah di Indonesia ialah
gangguan gulma pada lahan pertanaman kedelai yang mengakibatkan
produktivitas kedelai menurun, sehingga mengharuskan Indonesia untuk impor
kedelai. Gulma adalah tanaman pengganggu yang menjadi pesaing bagi tanaman
budidaya dalam memperebutkan hara, ruang tumbuh, cahaya, air, dan
karbondioksida. Adanya persaingan tersebut mengakibatkan pertumbuhan
tanaman kedelai akan menurun, sehingga hasil produksinya menjadi tidak
maksimal.
Persaingan antara gulma dan tanaman kedelai dapat dinyatakan dengan
derajat persaingan yang akan berpengaruh terhadap baik buruknya pertumbuhan
3
tanaman pokok yang pada akhirnya berpengaruh pada hasil dari tanaman pokok
tersebut.
1. Gulma Teki-tekian
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermathophyta
Class : Monocotyledoneae
Ordo : Cyperales
Family : Cyperaceae
Genus : Cyperus
4
memiliki bentuk garis dan warna permukaan berwarna hijau tua mengkilat dengan
ujung daun meruncing. Bunga rumput teki berbentuk bulir majemuk
2. Gulma Rumput-rumputan
Kingdom :Plantae
Divisi :Magnoliophyta
Kelas :Liliopsida
Ordo :Poales
Famili :Poaceae
Genus :Digitaria
5
yang besar semakin ke bawah. Pelepah daun menempel pada batang, lidah sangat
pendek.
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledone
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Ageratum
6
Bunga merupakan bunga majemuk yang berkumpul lebih dari 3 kuntum
(Dalimartha, 2002). Biji babadotan berbentuk ramping dan kecil memiliki panjang
1,5-2 mm berwarna hitam. Babadotan (A. conyzoides) merupakan gulma yang
banyak tumbuh di Indonesia. Untuk di Indonesia menemukan gulma ini sangat
mudah karena hampir setiap daerah ada dan gulma ini masih kurang
termanfaatkan. Gulma ini mudah ditemukan di ladang, kebun, pekarangan tepi,
jalan atau saluran air pada ketinggian 1-2.100 m dpl (Dalimartha, 2002).
1. Kerapatan gulma
Semakin rapat gulma yang ada diantara tanaman kedelai, maka persaingan
yang terjadi antar keduanya akan semakin hebat, sehingga pertumbuhan tanaman
menurun dan berakibat pada hasil yang juga menurun.
2. Macam gulma
Setiap gulma memiliki kemampuan bersaing masing-masing, sehingga
hambatan terhadap pertumbuhan tanaman kedelai akan berbeda dan hasil dari
tanaman kedelai pun juga berbeda.
7
Semakin cepat pertumbuhan gulma, maka semakin cepat pula persaingannya.
Akibatnya pertumbuhan tanaman menurun dan hasilnya juga menurun.
6. Habitus gulma
Gulma yang lebih tinggi dan daunnya lebih lebar serta lebih dalam dan luas
akarnya, maka kemampuan bersaingnya lebih besar, sehingga pengaruhnya cukup
besar bagi pertumbuhan tanaman dan menurunkan hasil yang besar pula.
8. Allelopati
Bagi gulma yang mampu mengeluarka allelopati atau senyawa beracun, maka
kemampuan bersaingnya sangat besar, sehingga dapat menurunkan produktivitas
dan hasil yang besar pula.
Gulma pada setiap tanaman berbeda-beda dan memiliki daya saing yang
berbeda pula. Akibatnya penurunan hasil pada tanaman kedelai juga berbeda.
Namun, apabila jumlah spesies gulma dalam pertanaman kedelai cukup banyak,
maka tingkat penurunan hasil semakin besar. Biasanya dalam setiap tanaman
memiliki jenis gulma yang berbeda dan tingkat pengaruh yang berbeda pula.
Beberapa jenis gulma yang sangat berpengaruh pada budidaya kedelai ialah
Eleusine indica, Amaranthus spinosus, Cynodon dactylon, dan Portulaca
oleraceae. Selain itu, terdapat gulma yang memiliki pengaruh tidak cukup besar
pada pertanaman kedelai yaitu Pistia stratiotes (Kayu apu), Portulaca oleraceae
(Krokot), Salvinia molesta (Jukut cai), Marsilea crenata (Semanggi), Ageratum
conyzoides (Babadotan), Echinochloa colona (Tuton), Echinochloa crusgalli
(Jajagoan), Pasphalum distichum (kakawatan).
Jenis gulma pada pertanaman kedelai cukup banyak, sehingga hal utama
yang perlu dilakukan ialah pengendalian. Pengendalian gulma dilakukan karena
gulma mampu menurunkan hasil sampai 80%. Nilai tersebut sangat tinggi karena
8
akan mengakibatkan defisiensi kedelai di Indonesia. Semakin tinggi kemampuan
bersaing suatu gulma, maka semakin besar tingkat penurunan hasilnya bahkan
dapat mengakibatkan gagal panen. Oleh karena itu, hal utama yang harus
dilakukan ialah dilaksanakannya pengendalian terhadap serangan gulma.
1. Preventif (pencegahan)
9
Pencegahan adalah suatu cara yang ditujukan terhadap spesies-spesies gulma
yang sangat merugikan dan belum tumbuh pada pertanaman kedelai. Sehingga,
terdapat beberapa cara untuk mencegah masuknya gulma tersebut, yaitu:
a. Pengolahan tanah
Pengolahan tanah dengan menggunakan alat-alat seperti cangkul, garu, bajak,
serta traktor juga berfungsi untuk memberantas gulma. Efektifitas alat-alat
pengolah tanah di dalam memberantas gulma tergantung dari beberapa faktor,
seperti siklus hidup dari gulma, penyebaran akar, umur dan ukuran gulma, serta
jenis dan topografi tanah dan iklim.
b. Pembabatan
Pembabatan umumnya hanya efektif untuk mematikan gulma setahun dan
relatif kurang efektif untuk gulma tahunan. Efektivitas cara tersebut tergantung
pada waktu pemangkasan, interval atau ulangan dan sebagainya. Pembabatan
biasanya dilakukan di perkebunan yang mempunyai tanaman berupa pohon atau
10
tanaman lain yang berukuran besar. Pembabatan sebaiknya dilakukan pada waktu
gulma menjelang berbunga atau pada waktu daunnya sedang tumbuh dengan
hebat.
c. Penggenangan
Penggenangan efektif untuk memberantas gulma tahunan. Caranya dengan
menggenangi sedalam 15 - 25 cm selama 3 - 8 minggu. Gulma yang digenangi
harus cukup terendam, karena bila sebagian daunnya muncul di atas air maka
gulma tersebut umumnya masih dapat hidup.
d. Pembakaran
Pembakaran secara terbatas masih sering dilakukan untuk membersihkan
tempat-tempat dari sisa-sisa tumbuhan setelah dipangkas. Pembakaran umumnya
banyak dilakukan pada tanah-tanah yang non pertanian, seperti di pinggir-pinggir
jalan, pinggir kali, hutan dan tanah-tanah industri.
Keuntungan pembakaran untuk pemberantasan gulma dibanding dengan
pemberantasan secara kimiawi adalah pada pembakaran tidak terdapat efek residu
pada tanah dan tanaman. Keuntungan lain dari pembakaran ialah hama dan
patogen juga mati. Namun, keburukan dari pembakaran ialah bahaya kebakaran
bagi sekelilingnya, mengurangi kandungan humus atau mikroorganisme tanah,
dapat memperbesar erosi, biji-biji gulma tertentu tidak mati, serta asapnya dapat
menimbulkan alergi.
11
rupa sehingga mendukung dan menguntungkan pertanaman, tetapi merugikan
bagi gulmanya. Di dalam pengendalian gulma dengan sistem budidaya ini terdapat
beberapa cara yaitu :
a. Pergiliran Tanaman
Pergiliran tanaman bertujuan untuk mengatur dan menekan populasi gulma
dalam ambang yang tidak membahayakan. Contoh: padi-tebu-kedelai, padi-padi-
tembakau. Setiap tanaman tertentu memiliki jenis gulma yang berbeda
dikarenakan setiap gulma akan tumbuh pada kondisi yang cocok untuk
pertumbuhannya. Misalnya gulma teki (Cyperus rotundus) yang sering menjadi
pengganggu pertanaman tanah kering yang berumur setahun, seperti tomat, cabe,
dan kedelai. Namun, dengan pergiliran tanaman, kondisi mikroklimat akan dapat
berubah-ubah, sehingga hidup gulma tidak akan teratur.
b. Budidaya pertanaman
Penggunaan varietas tanaman yang cocok untuk suatu daerah merupakan
tindakan yang sangat membantu mengatasi masalah gulma. Penanaman rapat agar
tajuk tanaman menutupi seluruh ruang kosong merupakan cara yang efektif untuk
menekan pertumbuhan gulma. Pemupukan yang tepat merupakan suatu cara untuk
mempercepat pertumbuhan tanaman, sehingga mempertinggi daya saing
pertanaman terhadap gulma.
12
pengendalian kaktus Opuntia spp. di Australia dengan memakai Cactoblastis
cactorum, dan pengendalian Salvinia sp. dengan memakai Cyrtobagous
singularis. Demikian pula dengan eceng gondok (Eichhornia crassipes) yang
dapat dikendalikan secara biologis dengan kumbang penggerek Neochetina
bruchi dan Neochetina eichhorniae. Sedangkan jamur atau fungi yang berpotensi
dapat mengendalikan gulma secara biologis ialah Uredo eichhorniae untuk eceng
gondok, Myrothesium roridum untuk kiambang, dan Cerospora spp. untuk kayu
apu.
BAB 3 PENUTUP
13
3.1 Kesimpulan
Gulma adalah spesies tanaman yang sampai saat ini masih menjadi
masalah yang serius dalam menganggu tanaman budidaya. Hal itu dikarenakan
tanaman kedelai memiliki sifat pertumbuhan yang relatif lambat, sehingga kurang
dapat bersaing dengan gulma. Oleh karena itu, lahan budidaya kedelai harus bebas
dari gulma selama waktu tanam. Gulma yang terdapat pada tanaman kedelai
meliputi, gulma rumput-ruputan, gulma teki-tekian dan gulma berdaun lebar.
Contohnya ialah Digitaria sp. , Cynodon dactylon, Ageratum conyzoides
(Babadotan),
3.2 Saran
Pembaca yang tertarik dengan budidaya tanaman kedelai sebaiknya lebih
waspada terhadap pertumbuhan gulma yang menganggu pertumbuhan tanaman
kedelai. Dengan mengendalikan gulma, akan banyak manfaat yang akan
diperoleh. Salah satunya adalah meningkatnya komponen hasil panen. Selain itu,
pengendalian gulma dalam budidaya tanaman juga bermanfaat dalam
meningkatkan produktivitas hasil panen yang optimal dan menguntungkan.
DAFTAR PUSTAKA
14
Dalimartha, S. 2002. Ramuan Tradisional Untuk Pengobatan Kanker. Jakarta:
PT Penebar Swadaya.
15