Seseorang penyelidik yang cermat mesti memastikan metode ataupun kaedah yang
digunakan dalam mendapatkan data, sesuai dengan jenis penyelidikan yang dijalankan.
Penyelidikan merupakan suatu usaha yang dilakukan samada secara individu atau
berkumpulan bagi menyelesaikan sesuatu permasalahan yang ingin di kaji. Penyelidik yang
baik adalah mereka yang menggabungkan semua teknik yang ada di dalam ilmu penyelidikan
khas bagi memastikan setiap jawaban atau jalan penyelesaian adalah bertepatan dan sesuai
untuk digunapakai para pengkaji lain pada masa hadapan.
1
Sehingga pendekatan penyelidikan menjurus kepada pendekatan kuantitatif, maka penyelidik
perlu membahas teknik statistik yang paling sesuai digunakan. Apabila jika pendekatan
kualitatif menjadi fokus, maka kaedah seperti analisis tema perlu pembahasan lebih lanjut.
2. TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Ruhizan Mohammad Yasin et.al (2010), data yang baik diperolehi daripada
penyelidikan yang dirancang rapi berdasarkan reka bentuk yang bersesuaian, yaitu
pendekatan yang digunakan dalam proses mendapatkan data penyelidikan.
Sebagaimana yang kita maklumi dan ketahui bahwa penyelidikan yang dilakukan ini
adalah bertujuan untuk mengkaji sesuatu perkara dengan lebih jelas serta juga dapat
memperbaharui kajian atau penyelidikan yang telah dilakukan oleh para penyelidik terdahulu.
Dengan itu setiap kajian adalah bersifat ‘up to date’ yang membolehkan sesiapa saja yang
ingin menggunakan bahan ini. Penyelidikan juga adalah sebagai ilmu baru baru yang perlu
dipelajari agar dapat melaksanakan sesuatu tugas dengan lebih cepat dan tepat dan sangat
efektif.
Tujuan penyelidikan lokasi untuk proses perencanaan dibedakan menjadi dua yang meliputi:
a. Teknis, merupakan dimana penyelidikan harus memiliki lokasi serta dengan adanya
lokasi/tempat tersebut bisa dikembangkan hingga perancangan, desain, dll.
b. Non teknis, yaitu merupakan bagian dari langkah yang dilalui untuk keperluan
mendapatkan informasi, kemudahan menjalankan kegiatan, serta pendukung lain yang
2
bersifat non teknis. Kegiatan non teknis tersebut meliputi administrasi pendukung yang
meliputi dokumen-dokumen untuk kelangsungan berjalannya kegiatan tersebut,
sosialisasi pencarian sejarah/historis lokasi penyelidikan dll.. Dokumen-dokumen
tersebut meliputi surat ijin, PPN, dll,
4. PELAKSANAAN PEKERJAAN
b. Survey menggunakan alat pendukung, maksud dalam hal ini yaitu melakukan
kegiatan pengambilan data dilapangan sehingga ketika data diperoleh data yang
bisa dianalisis dan diketahui secara detail, nyata, dan mudah dipahami. Alat yang
digunakan dalam pekerjaan ini biasanya menggunakan atat Theodolite, Total
Station, pesawat penyipat datar, GPS dan output yang dihasilkan meliputi gambar
tophografy, batimetri, pemetaan situasi, hidrometri (muka air, pasang surut,
kecepatan aliran, angin, dan gelombang), kontur tanah, luasan dan sebagainya.
Dengan gambar inilah data penyelidikan mampu dikembangkan ke tahap
selanjutnya.
3
Pengambilan dan uji dapat dilakukan meliputi uji sondir, uji SPT, uji CBR,
dynamic cone penetration test (DCP) dll. Pengujian ini digunakan untuk
mengetahui kondisi tanah (deskripsi/klasifikasi tanah), jenis batuan (deskripsi
batuan), deskripsi retakan, penyelidikan air tanah, mutu tanah (sifat fisik),
terhadap lokasi yang diselidiki serta pengambilan uji tanah dilakukan pada titik-
titik yang telah ditentukan sesuai dengan kebutuhan dan keperluan.
Hasil kajian data dan informasi ini untuk penentuan lokasi dan kedalaman
pengeboran, mengetahui informasi sejarah dan geologi yang penting yang harus
disajikan dalam laporan. Diharapkan pula, dengan data data yang diperoleh
dilapangan, pekerjaan akan lebih mudah dilakukan, aman, nyaman dan sesuai
dengan standar yang telah ditentukan.
i. Jika ada keraguan atau timbul permasalahan, maka pekerjaan dihentikan dan
didiskusikan dengan tenaga ahli atau pemberi tugas.
j. Pengambilan dokumentasi setiap pekerjaan.
4
5. PENUTUP
Dengan setelah dilaluinya langkah pekerjaan tersebut di atas maka data dapat
digunakan untuk mengevaluasi dan menginterpretasi data dan mampu menganalisis untuk
desain pekerjaan, desain pondasi, galian dll. serta memperoleh informasi terhadap lokasi atau
tempat penyelidikan lokasi. Sebagai contoh data pengukuran digunakan untuk merencanakan
desain pekerjaan, galian dan timbunan, dan sebagainya. sedangkan data tanah digunakan
untuk mengetahui lapisan tanah, jenis tanah, perencanaan jenis pondasi, kedalaman,
bangunan yang disarankan, dan sebagainya.
Dengan data dan informasi lengkap yang telah didapat dan dianalisis maka pekerjaan
penyelidikan lokasi dapat dilakukan penyajian data yang meliputi:
Rencana lokasi uji harus disiapkan sebagai acuan pada skala regional atau lokal.
Lokasi uji, pengambilan contoh, dan penyelidikan harus diperlihatkan dengan
jelas pada peta berskala rencana penyelidikan lapangan khusus.Sebaiknya rencana
itu harus berupa peta topografi.
b. Geoteknik