PENYELIDIKAN LOKASI
DOSEN PEMBIMBING
DI SUSUN OLEH
Nama : M.Syukur
Nim : 20010030
TEKNIK SIPIL
2023/2024
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur yang saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
karunia-Nya yang masih memberikan saya kesempatan serta kekuatan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul
“PENYELIDIKAN LOKASI”
Makalah ini di susun untuk memenuhi tugas dari dosen pembimbing, Pak Hary
Setiawan, S.T.,M.T.
Saya ucapkan terima kasih dan mohon maaf jika dalam makalah yang saya susun ini
terjadi kesalahan dalam hal berkata kata maupun menjelaskan materi yang di bahas dalam
makalah ini. Saya menyadari bahwa dalam makalah saya ini masih belum sempurna dan
masih perlu di tingkatkan lagi. Oleh karena itu sya memerlukan saran dan kritik anda.
M.Syukur
2
DAFTAR ISI
JUDUL UTAMA......................................................................................................................1
DAFTAR ISI.............................................................................................................................3
BAB I : PEMBAHASAN
A.APAITUPENYELIDIKAN
LOKASI..........................................................................4
A.Manfaat .........................................................................................................................
7
B.Tujuan.......................................................................................................................... ..
8
A.LangkahTahap
Penyelidikan......................................................................................14
3
BAB I
PEMBAHASAN
4
Gambar 1. Peninjauan lokasi
Sumber google
5
daripadapenyelidikan yang dirancang rapi berdasarkan reka bentuk yang bersesuaian,
yaitupendekatan yang digunakan dalam proses mendapatkan data penyelidikan.
Sebagaimana yang kita maklumi dan ketahui bahwa penyelidikan yang dilakukan
iniadalah bertujuan untuk mengkaji sesuatu perkara dengan lebih jelas serta juga
dapatmemperbaharui kajian atau penyelidikan yang telah dilakukan oleh para penyelidik
terdahulu.Dengan itu setiap kajian adalah bersifat‘Up to date’ Yang membolehkan sesiapa
saja yangingin menggunakan bahan ini. Penyelidikan juga adalah sebagai ilmu baru baru
yang perludipelajari agar dapat melaksanakan sesuatu tugas dengan lebih cepat dan tepat dan
sangatefektif
BAB II
A . MANFAAT
Investigasi tanah memiliki beberapa fungsi penting dalam desain dan konstruksi
pondasi, lereng, dan struktur lainnya, serta dalam perencanaan proyek konstruksi, pertanian,
dan lingkungan. Beberapa fungsi utama penyelidikan tanah meliputi:
6
Mengidentifikasi potensi bahaya: Investigasi tanah dapat digunakan untuk
mengidentifikasi potensi bahaya seperti likuifaksi tanah, tanah longsor, atau lereng
yang tidak stabil yang dapat mempengaruhi stabilitas bangunan yang dibangun di
lokasi.
Perencanaan konstruksi: Investigasi tanah dapat digunakan untuk merencanakan
kegiatan konstruksi, seperti menentukan lokasi yang paling cocok untuk pondasi, atau
mengidentifikasi area di mana tindakan stabilisasi tanah tambahan mungkin
diperlukan.
Perlindungan lingkungan: Investigasi tanah dapat digunakan untuk mengidentifikasi
kontaminasi tanah, serta potensi sumber polusi dan untuk merencanakan tindakan
pembersihan dan mitigasi lingkungan.
Tujuan pertanian: Investigasi tanah dapat digunakan untuk mengidentifikasi jenis
tanah, kesuburan, dan kapasitas menahan air untuk merencanakan produksi tanaman
dan irigasi.
Penghematan biaya: Investigasi tanah dapat menghemat biaya dalam jangka panjang
dengan mengidentifikasi potensi masalah dan memberikan solusi sebelum tahap
konstruksi. Desain pondasi yang tidak tepat atau tidak memperhitungkan kondisi
tanah dapat mengakibatkan biaya perbaikan yang mahal atau bahkan kegagalan
bangunan.
Singkatnya, penyelidikan tanah memberikan informasi penting yang diperlukan untuk
desain dan konstruksi struktur yang aman dan efisien, serta untuk perlindungan
lingkungan dan produksi pertanian.
7
B.. TUJUAN PENYELIDIKAN LOKASI
Tujuan penyelidikan lokasi untuk proses perencanaan dibedakan menjadi dua yang
meliputi:
b.Non teknis, Yaitu merupakan bagian dari langkah yang dilalui untuk
keperluanmendapatkan informasi, kemudahan menjalankan kegiatan, serta pendukung lain
yang bersifat non teknis. Kegiatan non teknis tersebut meliputi administrasi pendukung
yangmeliputi dokumen-dokumen untuk kelangsungan berjalannya kegiatan
tersebut,sosialisasi pencarian sejarah/historis lokasi penyelidikan dll.. Dokumen-
dokumentersebut meliputi surat ijin, PPN, dll
8
BAB III
Pada awal pelaksanaan proyek, pengukuran awal yang baik termasuk survey lokasi
dan pematokan awal menentukan kelancaran pelaksanaan pekerjaan berikutnya. Hal-hal
yangsebaiknya diperhatikan dalam pengukuran awal, survey lokasi dan pematokan awal
antara laindiuraikan secara singkat pada bagian ini.
Hal yang paling mendasar adalah memastikan bahwa lahan yang dilaksanakan
adalahsesuai dengan lokasi yang disebutkan dalam Kontrak dan Sertifikat Tanah yang
dimiliki olehOwner, karena semua acuan perletakan bangunan dan infrastrukturnya, harus
mengacu pada batas-batas lahan yang benar.
1.Pastikan bahwa patok batas lahan, pada tiap sudut perimeter lahan sesuai dengan
dataBadan Pertanahan Nasional, jika belum ada patok dari BPN, sebaiknya diminta
pihakBPN atau pengelola kawasan untuk memasang patok-patok batas lahan yang
sesuaidengan data mereka
2.Jika patok yang ada belum permanen (tidak dicor) atau tidak terlindungi dengan
baik,sebaiknya dibuat patok beton dengan cor dan memasang titik batas dengan tanda
pakutertanam di tiap patok dan lindungilah patok-patok tersebut dengan perimeter yang
baikdan mudah dipantau (dari bambu atau kaso dan diberi tanda warna atau bendera
atautanda lain yang mudah dilihat)
3.Setelah dipastikan seluruh patok perimeter sesuai, Berita Acara Joint Survey yang
sudahdisahkan bersama instansi terkait dan Konsultan Pengawas atau Owner harus
disimpandan menjadi dasar acuan seluruh pengukuran berikutnya
4.Titik batas lahan dan garis perimeternya diplot ke gambar dan dilakukan cross
checkapakah sesuai dengan batas yang diberikan dalam gambar desain atau gambar
konstruksi jika terjadi perbedaan maka harus dilaporkan kepada Konsultan untuk dilakukan
penyesuaian gambar desain5.
9
Periksa luas lahan apakah sesuai dengan luasan pada sertifikat tanah yang dimiliki Owner
6.Buatlah patok-patok benchmark utama (BM) yang terhubung dengan seluruh titik sudut
perimeter lahan di lokasi yang tidak terganggu selama pelaksanaan proyek dan diplotkan
pada gambar pelaksanaan, serta menjadi acuan awal pelaksanaan pematokan (stackingout)
pada bangunan-bangunan yang akan dilaksanakan
Setelah batas lahan dipastikan sesuai, segera dilakukan pemeriksaan level dan
konturtanah eksisting, untuk mendapatkan data acuan level bangunan serta infrastruktur yang
akandilaksanakan.Data dari pemeriksaan ini juga dapat digunakan untuk perhitungan
pekerjaan cutand fill serta galian/urugan yang diperlukan.
Tanda atau marking level di lapangan untuk level acuan seluruh bangunan yang
akandikerjakan, dapat berupa tanda segitiga terbalik berwarna merah dan angka level acuan,
yangdapat dibuat pada patok BM utama atau pada bangunan atau infrastruktur eksisting yang
dipastikan tidak akan berubah dalam jangka waktu yang cukup lama, minimal selama
pelaksanaan proyek.
Lakukan pengukuran kontur tanah eksisting, termasuk level jalan raya, saluran,
pedestrian,dsb, termasuk seluruh kondisi eksisting pada area di sekitar lokasi proyek jika
memungkinkan(sekitar 5m’ di luar batas lahan).Pastikan data dipelihara dengan baik dan jika
tanda yang dibuatdi lapangan terhapus atau rusak segera lakukan perbaikan atau pembuatan
tanda yang baru.
Setelah diperoleh data dari pengukuran dan pengecekan batas lahan serta kontur
eksisting,data yang ada diplotkan di Gambar Situasi dan Potongan, sebagai gambar kerja,
meliputi data-data dan informasi antara lain :
10
4.Garis kontur lahan eksisting
8. Untuk infrastruktur atau bangunan eksisting tertentu perlu diukur dan digambarkan
posisidan dimensi aktualnya, serta diberikan tanda untuk infrastruktur eksisting yang
akanterpengaruh pekerjaan, misal : tiang listrik atau lampu PJU atau bak kontrol atau
pohonyang harus dibongkar atau dipindahkan karena lokasi penempatannya akan dibangun
jalan entrance maupun exit
11.Infrastruktur eksisting di sekitar perimeter proyek yang harus dipantau dan diambil
posisidan levelnya antara lain :
13.Tiang telepon
15. Rambu-rambu dan pohon penghijauan milik instansi kawasan atau pemerintah
16. Posisi utilitas kabel dan pemipaan eksisting termasuk bak kontrol maupun
instalasikontrol lainnya
11
17.Menara air atau menara telekomunikasi yang berada di dekat perimeter lahan
proyek,yang mungkin akan terpengaruh, mempengaruhi atau harus dilindungi dari efek
pelaksanaan pekerjaan
18. Bangunan dan utilitas milik tetangga di samping dan di seberang lokasi proyek
19. Sungai, lereng dan vegetasi tinggi di sekitar lokasi proyek dalam radius yang
brpengaruh pada ataupun dipengaruhi oleh pelaksanaan proyek.
Selain itu perlu juga didokumentasikan kondisi tiap bangunan atau infrastruktur atau lereng
alameksisting, serta dibuat laporan atau berita acara yang diserahkan ke Konsultan, Owner
atauinstansi terkait, untuk data dan dasar jika terjadi permasalahan, misalnya tuduhan
menimbulkankerusakan atau tuntutan untuk memperbaiki dan memasang kembali dari pihak
lain supaya dapatdiketahui apakah memang kerusakan ditimbulkan karena pelaksanaan
proyek atau sudah rusaksebelum proyek dimulai.
Selain pengukuran dan pendataan serta pembuatan gambar seperti diuraikan di atas,
kondisilapangan baik di dalam lokasi maupun di sekitar lokasi proyek, perlu diamati antara
lain :
1.Kondisi tanah dan vegetasi serta konstruksi dan utilitas eksisting di lokasi proyek
2. Bahaya alam (lereng yang mudah longsor, daerah sambaran petir, dsb)
4.Lokasi dan nomor telepon instansi penting (kantor pemerintahan dan kawasan
yangterdekat dengan lokasi proyek : kantor kelurahan atau kecamatan, kantor polisi,
klinikatau rumah sakit, kantor pemadam kebakaran, tempat ibadah, warung makan dan
kios,dsb)
Hal ini dimaksudkan supaya tim Kontraktor dapat mengantisipasi segala kendala
yangmungkin timbul serta membuat persiapan pencegahannya, termasuk memberikan
gambaran awalyang baik untuk penempatan bangunan sementara termasuk akses dan jalan
12
kerja yangdiperlukan. Kendala yang mungkin timbul antara lain : potensi kemacetan pada
jam tertentu di jalan sekitar proyek, adanya cekungan yang harus diperbaiki sebelum
pelaksanaan konstruksi jalan di proyek,dsb. Pengamatan ini juga berguna untuk menganalisa
metoda kerja yang akandigunakan, dalam kaitan aspek teknis maupun non teknis
yangmungkin terjadi.
Walaupun pengamatan dan informasi ini pada umumnya telah dilakukan sebelum
mengikutitender, lebih baik pada awal pelaksanaan, tim konstruksi melakukan pengamatan
ulang supayadiperoleh gambaran yang lebih jelas dan akutal termasuk jika informasi dari tim
tender terdapatkekurangan atau kurang jelas.
e. Penyelidikan Tanah
Penyelidikan tanah merupakan suatu upaya memperoleh informasi bawah tanah untuk
perencanaan pondasi bangunan sipil. Penyelidikantanah harus mencapai kedalaman
dimanatanah memberikan daya dukungatau mengkontribusi penurunan akibat struktur yang
akandibangun.Penyelidikan tanah mencakup antara lain, pengeboran tanah,
pengambilancontohtanah, pengujian lapangan, pengujian laboratorium dan observasiair
tanah. Kedalaman penyelidikan tergantung pada jenis struktur, jenistanah, prakiraan jenis
pondasi yang akandipaka.
13
A. LANGKAH DAN TAHAPAN PENYELIDIKAN
TimbunanTanah : 2 x lebartimbunan
14
danuntukmengantisipasi penurunan yang akan terjadi, masalah yang timbulselama konstruksi
dll.
Untuk dapat melakukan analisis Geoteknik (Mekanika Tanah dan Teknik Pondasi)
yang benar dan baik, sangat diperlukan data-data tanah (soil test) bawah permukaan yang
lengkap danakurat.Data-data ada yangdiperoleh langsung dari survey geoteknik lapangan dan
ada yangdiperolehlangsung dari uji laboratorium terhadap contoh tanah yang diambil dari
bawah permukaan melalui boring. Penyelidikan tanah dilapangan dapatberupa penggunan
daninterpretasi foto udara dan remote sensing, metodegeofisik, metode geolistrik, sumur uji
(test pit) pemboran (boring)(dangkal sampai dalam), uji penetrometer (uji sondir, Cone
PenetrationTest CPT), uji Vane Shear Test, Pocket Penetometer Test, CaliforniaBearing Test
(CBR) dan lainlain.Pemboran tanah/boring dan sondir (CPT) adalah pekerjaan yangpaling
umum dan akuratuntuk tanah berlempung dalam survey geotekniklapangan. Yang dimaksud
dengan pemborantanah adalah membuat lubangkedalam tanah dengan menggunakan alat bor
manual maupun alat bormesin dengan tujuan :
Para peneliti geoteknik telah banyak membuat studi tentang hasil SPTuntuk
membuatkorelasi dengan hasil uji lapangan yang lain, denganberbagai sifat tanah, seperti
jenis-jenis tanahdan konsistensinya, dengankekuatan geser tanah, parameter konsolidasi,
relatif density, dayadukungpondasi dangkal, daya dukung pondasi dalam, tiang bor dan lain-
lain.
Pekerjaan sondir (Dutch Cone Penetration Test, CPT) merupakan alatpenyelidikan
tanahyang sangat sederhana dan populer di Indonesia. Darialat sondir, memberikan tekanan
konus(qc) dan hambatan pelekat (fs)yang dapat dikorelasikan terhadap parameter tanah yang
lainseperti :undrained shear strength (Cu), kompressibilitas (Cc), elastisitas tanah (Es)dan
15
dapatmemperkirakan jenis lapisan tanah dan parameter tanah lainnya.Sampai sekarang ini,
hasil uji sondir untuk tujuan-tujuan seperti :
2) Menentukan lapisan tanah yang harus dibuang dan digantidengan tanah yang lebih
baikdan dipadatkan dan control kepadatan tanah timbunan.
16
1. Pengeboran
Pengeboran Manual (bor tangan)Dilakukan dengan cara menekan dan memutar agar
masuk ketanah dasar,kemampuan terbatas hannya cocok untuk pondasi dangkal dan
digunakan untuk tanahkohesif tidak banyak mengandung krikil, tidak sesuai digunakan
untuk pengeborandibawah muka air tanah, kedalaman pengeboran 5-6 m bisa juga sampai
10 m, biasannya penyelidikan tanah untuk proyek jalanraya, jalan rel, lapangan terbang,
ringan portable danekonomis dengan menggunakan alat sederhana, tidak mahal, dapat
memperoleh sempel besar, cepat pelaksanaan dan banyak digunakan. Terdapat kekurangan
pada penyelidikanini yaitu, arearasio besar (30%), control penetrasi sulit, kualitas sempel
sangat tergantung pada pelaksanaan pengeboran.
Pengeboran Bilas (wash boring)Dilakukan dengan menggunkan mesin bor rotary dengan
cara dikorek dan dibilasdari dasar lubang dengan sirkulasi air untuk memudahkan
penembusan ujung mata bor,sangat cocok digunakan pada tanah lunak, kurang sesuai
untuk pemboranbatuan, gangguanterhadap struktur tanah sangat minimal. Pengeboran ini
bertujuan untuk mengetahui pertemuan antara tanah lunak dan tanah kasar (padat).
2. Cone Penetration Test/Sondir
17
gesernya adalah penentuan kedalaman air tanah (ground water level)yang diindikasikan
basahnya batang sondir/pipa sondir pada kedalam tertentu selama pengujian.
Hal ini bisa juga diperoleh dari survei sumur penduduk sekitarnya jika
memungkinkan.Kedalaman muka air tanah biasanya juga berbeda antara musim kering atau
hujan. Kondisilokasi juga perlu diperhatikan apakah, daerah tapak tower terendam dalam
keadaan banjir(musim hujan, apakah ada banjir tahunan atau pada periode tertentu, seperti
disawah atau rawamisalnya). Proyeksi ketinggian banjir juga sedapat mungkin diketahui dan
dicantumkan dalamlaporan penyelidikan. Dalam penyondiran informasi penting adalah lokasi
tower/pole, setiaplokasi tapak tower ditandai dengan marka dari beton yang berisikan nomer
lokasi atau nomertower, letak marka ini adalah sebagai center peg (CP) danjangan sampai
dipindahkan daritempatnnya atau terganggu oleh peralatan dan pekerja, pantangan
penyondiran jangan dilakukan pada titik daerah dimana terdapat jalur pipa listrik,gas atau air,
karena dapat membahayakankeselamatan pekerja.
1)Alat
2)Jenis tanah
3)Pelaksanaan pengambilan
4) Transportasi
5)Penyimpanan
6)Pengujian di laboratorium
7) Pelaksanaan pengujian
4. Trial Pits
18
Atau penggalian percobaan umumnnya dilakukan pada saat akan dimulai
pekerjaankonstruksi pondasi dangkal (shallow foundation). Penyelidikan ini dengan cara
menggali lubangmin 1m x 1m x 1m kedalaman 2m-4m. Biasannya digunakan untuk
bangunan ringan sepertigedung, dinding penahan, jalan raya.
5. Metode Geofisika
4.Resitivitas tanah akan berkurang ketika kadar air maupun konsentrasi garam
bertambah.
1.Horizontal Profiling (HP), untuk mengetahui variasi tipe tipe tanah secara lateral.
19
3.Dua dimensi, menggambarkan resistivitas bawah permukaan secara dua dimensi yakni
perubahan resistivitas secara vertical dan horizontal.
5.Kelas Sempel
Berdasarkan penyelidikan tanah, tanah dibagi kedalam soil class, yang didasarkan pada:
2.Kondisi letak air tanah (ground water condition) kering (dry) atau jenuh (submerged).
4.Kondisi lapisan bawah (ground layer condition) tanah (soil) atau batuan (rock)
Hasil penyelidikan tanah disiapkan dalam bentuk dokumen engineering yang berisikan :
1. CPT Report yang berisikan : Data pengukuran, CPT Chart /grafik sondirdan foto
lokasisondir
2. Borelog, untuk tiap lokasi tower yang dibutuhkan penentuan jenis lapisandan penyelidikan
lanjutan
3.Soil test report, dari laboratorium untuk lokasi tanah buat pondasi yang diperlukan guna
penyelidikan lanjut.
4.Fondation Schedule, yang merupakan rangkuman rencana tipe pondasi dari tiap
lokasistruktur yang akan dibangun.
20