Anda di halaman 1dari 24

KONSEP DASAR MANAJEMEN

EKSPLORASI
Team Introduction
Kelompok 1

H061201003 H061201048 H061201009 H061201061


Angeli W.R. Ainul S. Dwi Wulan Emi A.
C.

H061201024 H061201033
H061201034 H061201050 Nur Azizah
Haslinda H.
Marie P. K. Milka T. A. A.
01
Manajemen Eksplorasi
Manajemen eksplorasi adalah proses pengelolaan dan
pengorganisasian aktivitas penjelajahan atau eksplorasi
suatu wilayah atau tempat dengan tujuan menemukan
sumber daya alam yang berharga seperti minyak, gas,
atau mineral lainnya.
02
Konsep dasar manajemen eksplorasi
1 Identifikasi sumber daya
Evaluasi 2

3 Penentuan anggaran
Pengerjaan
4
5 Analisis data
Pengambilan keputusan
6
7 Pengelolaan risiko
03
Perencanaan Manajemen Eksplorasi
Perencanaan merupakan proses pemilihan informasi dan pembuatan asumsi-asumsi mengenai keadaan di
masa yang akan datang untuk merumuskan kegiatan-kegiatan yang perlu dilakukan dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pada dasarnya perencanaan dibagi menjadi dua bagian utama, yaitu:

1 Perencanaan
strategis

Perencanaan
operasional 2
04
Tahapan Eksplorasi
1. Tahapan Eksplorasi Pendahuluan

1 Studi literatur dilakukan studi terhadap data dan


peta-peta yang sudah ada

2 Survei dan pemetaan jika peta dasar dari daerah


eksplorasi sudah tersedia, maka
survei dan pemetaan singkpan
atau gejala geologi lainnya dapat
dimulai.
3 Anaislis dan interpretasi data Data dari survei sebelumnya serta dari hasil survei
lapangan dianalisis untuk mendapatkan gambaran (model)
mengenai regional geologi dan hidrologi di daerah
tersebut.
4 Spekulasi besar sumber daya Pada tahap ini sudah dapt ditentukan apakah prospek
yang diteliti cukup baik untuk dikembangkan.
2. Tahapan Eksplorasi Detail

Tujuan dari survei tersebut adalah:


a. Endapatkan informasi yang lebih baik mengenai geologi permukaan dan bawah permukaan.
b. Mengidentifikasi daerah yang “diduga” mengandung sumberdaya.

Tahap ini adalah sampling dengan jarak yang lebih dekat (rapat), yaitu dengan memperbanyak sumur uji
atau lubang bor untuk mendapatkan data yang teliti.
1. Survei geologi lanjut/rinci
Survei geologi ini bertujuan untuk mengetahui penyebaran batuan secara mendatar maupun secara
vertikal, struktur geologi, tektonik dan sejarah geologi dengan proses terbentuknya, termasuk
memperkirakan luas daerah prospek.
2. Survei Geokimia 4. Survei Geografi
Lanjut Pada tahap ini sampel Lanjut
Survei geografi dan survei lainnya untuk
harus diambil dari semua mendapatkan informasi mengenai status
manifestasi permukaan lahan, distribusi kemiringan lereng,
yang ada di daerah prasarana jalan, fasilitas listrik, air,
tersebut dan di daerah kominaksi yang tersedia, jumlah dan
sekitarnya kepadatan penduduk.
3. Survei Geofisika 5. Pengeboran
LanjutSurvei geofisika dilakukan Eksplorasi
Tahap selanjutnya adalah
untuk mengetahui sifat fisik tahap pemboran sumur
batuan eksplorasi untuk
membuktikan adanya
sumberdaya di daerah
yang sedang diselidiki.
05
Studi Kelayakan
Studi Kelayakan adalah tahapan kegiatan usaha untuk
memperoleh informasi secara rinci seluruh aspek yang
berkaitan untuk menentukan kelayakan usaha
pertambangan, terrnasuk penyelidikan atau studi
jumlah cadangan yang dapat dieksploitasi.
Ketentuan Umum Study kelayakan

1 2 3

Pemegang IUP Eksplorasi atau IUPK Kegiatan studi kelayakan hanya dapat Kegiatan studi kelayakan dilakukan
Eksplorasi wajib melakukan studi dilakukan setelah pelaksanaan eksplorasi oleh Tenaga Teknis Pertambangan
sudah mencapai sekurangkurangnya 70% yang berkompeten
kelayakan yang mengacu kepada
(tujuh puluh persen) dari total luasan WIUP
laporan lengkap eksplorasi; atau WIUPK dan telah diperoleh sumber daya
terunjuk dan/atau terukur, atau setelah seluruh
area prospek sudah dieksplorasi dengan
klasifikasi minimal sumber daya terunjuk
dan/atau terukur;
4 5 6
Kajian kelayakan teknis dalam studi Keadaan umum paling kurang terdiri Geologi dan keadaan endapan
kelayakan paling kurang terdiri atas: atas: menjelaskan hasil eksplorasi rinci
a) keadaan umum; a) peta administrasi yang dapat paling kurang terdiri atas:
b) geologi dan keadaan endapan; menunjukan secara detail dan jelas lokasi a) geologi regional;
c) sumber daya dan cadangan; WIUP dan jalan menuju lokasi serta b) litologi, stratigrafi, struktur
d) kajian geoteknik tambang; situasi sekitarnya; geologi, alterasi, dan/atau
e) infrastruktur yang telah tersedia; b) peta tata guna lahan pada WIUP; mineralisasi;
f) kajian hidrologi dan hidrogeologi; c) akses menuju lokasi WIUP; c) bentuk dan penyebaran endapan;
g) kajian air asam tambang; d) keadaan iklim daerah; d) sifat dan kualitas endapan; dan
h) perencanaan tambang; e) infrastruktur yang sudah ada di area e) peta sebaran titik pengeboran.
i) perencanaan pengolahan dan/atau WIUP dan sekitarnya; dan
pemurnian; f) morfologi area WIUP dan sekitarnya;
j) perencanaan pengangkutan dan
penumpukan; dan
k) kajian risiko;
Aspek-Aspek Kegiatan Manajemen Eksplorasi

ASPEK KEUANGAN ASPEK ANGGARAN BIAYA ASPEK MANAJEMEN SDM

Masalah yang berkaitan Aspek anggaran biaya Aspek manajemen sumber


dengan pembiayaan merupakan masalah yang daya manusia merupakan
proyek dan pembelanjaan. berkaitan dengan masalah yang
Keuangan ini biasanya perencanaan mempertimbangkan
berasal dari modal sendiri dan pengendalian biaya sebuah organisasi yang
atau pinjaman dari bank Selama proyek bertanggung jawab
atau investor yang direalisasikan. dalam mengelola proyek
dilunasi dengan jangka Anggara biaya seharusnya yang diselenggarakan.
pendek ataupun jangka dilakukan dengan Misalnya saja dalam
panjang. memperhitungkan secara eksplorasi perminyakan
rinci pengeluaran diperlukan orang
berdasarkan item-item geofisika, kemudian
pekerjaan yang akan dibutuhkan orang geologi,
dilaksanakan. orang hukum, orang
ekonomi, orang psikologi
dan orang
perminyakan.
Aspek-Aspek Kegiatan Manajemen Eksplorasi

ASPEK PRODUKSI ASPEK PEMASARAN ASPEK HARGA

Aspek manajemen Aspek pemasaran Aspek harga merupakan


produksi merupakan merupakan masalah yang timbul
masalah yang masalah yang menyangkut berdasarkan kondisi
berkaitan dengan hasil perkembangan eksternal dalam hal
akhir proyek. faktor eksternal yang persaingan harga.
Apabila hasil proyek berhubungan Biasanya produksi yang
negatif, bisa saja dengan persaingan harga, membutuhkan biaya yang
proses perencanaan dan strategi promosi, mutu tinggi akan merugikan
pengendaliannya tidak produk serta analisis perusahaan jika tidak
baik. pasar dengan direncanakan
Pengendalian mutu serta memperhitungkan Pengendalian resikonya,
meningkatkan pergerakan pasar terlebih lagi jika produksi
efesiensi proses produksi Secara berkala. yang dihasilkan kalah
dan kerja aspek bersaing dengan produk
manajemen produksi. lainnya.
Aspek-Aspek Kegiatan Manajemen Eksplorasi

ASPEK EFEKTIVITAS
ASPEK MUTU
&EFISIENSI
Aspek efektivitas dan Aspek mutu merupakan
efisiensi merupakan masalah yang berkaitan
masalah yang berkaitan dengan kualitas produk
dengan metode kerja, akhir yang tujuannya
apabila di dalam metode produk yang
kerja tidak dapat dihasilkan mampu
memenuhi efektivitas dan bersaing dengan
efisiensi dan produksi, produk lainnya dan dapat
maka hal memberikan kepuasan
ini akan merugikan pihak bagi pelanggan.
yang mengelola proyek
tersebut.
Diskusi Kelompok
1. Penanya : Chealsea Jane Cenciana (H061201023) kelompok 2 “Dalam tahapan detail eksplorasi apakah bisa jika salah satu tahapan tidak dilakukan? dan jika
salah satunya tidak di lakukan apa dampak pada kegiatan eksplorasi”
Dijawab (Angeli Wulandari Rande_H061201003)
Jawaban:Tahapan detail eksplorasi adalah serangkaian kegiatan yang penting dilakukan untuk memahami kondisi dan potensi suatu daerah atau lokasi yang akan
dieksplorasi. Tahapan tersebut antara lain:Studi literatur dan data sekunderPemetaan geologi dan geofisikaPenyelidikan permukaanPenyelidikan bawah
permukaanBor sumur dan pengambilan contohAnalisis laboratoriumJika salah satu tahapan tidak dilakukan, maka dampaknya adalah kurang lengkapnya
informasi yang didapat tentang kondisi dan potensi suatu daerah atau lokasi. Sebagai contoh, jika tahapan pemetaan geologi dan geofisika tidak dilakukan, maka
informasi tentang jenis batuan, struktur geologi, dan potensi sumber daya mineral di daerah tersebut tidak dapat diketahui dengan jelas. Hal ini dapat berdampak
pada keputusan perusahaan atau pemerintah dalam melakukan kegiatan eksploitasi atau pengembangan di daerah tersebut.Oleh karena itu, penting untuk
menjalankan seluruh tahapan eksplorasi dengan baik dan benar agar dapat memperoleh informasi yang lengkap dan akurat tentang kondisi dan potensi suatu
daerah atau lokasi.

2. Penanya : Asmawan (H061201051) Kelompok 5 “Seberapa besar peran geofisikawan dalam manajemen eksplorasi dan resiko yang mungkin di
perhitungkan dalam kegiatan eksplorasi.”
Dijawab (Milka Tri Andriani_H061201050)
Jawaban: Seperti diketahui bahwa geofisika mempelajari dan menerjemahkan pesan alam yang disampaikan melalui bahasa fisika seperti bahasa getaran,
elektromagnetik, resistivitas, gaya berat, magnetik, suhu dan radiometri ke bahasa manusia. Ilmu Geofisika berperan dalam membantu eksplorasi sumber
daya alam seperti minyak dan gas bumi. Termasuk bahan tambang yang berada di kedalaman sepuluh kilometer di bawah permukaan bumi. Oleh karenanya,
penerapan ilmu ini membutuhkan penguasaan teknologi dan informasi yang tinggi serta SDM yang berkualitas.
Kemudian untuk pertanyaan yang kedua. Adapun beberapa resiko yang mungkin terjadi dalam kegiatan eksplorasi di antaranya adalah:
1.Kekurangan tenaga kerja – Human capital defisitSaat ini hampir semua berteriak industri kekurangan tenaga kerja, terlebih-lebih tenaga di industri migas. Salah
satu problem di Indonesia kenapa masih banyak yang pengangguran, barangkali antara lain karena kegagalan membuat proyek atau investasi.
2. Fiskal terms yang memburuk – Worsening Fiscal TermsRisiko perubahan fiskal term ini dihadapi perusahaan migas dimana-mana di dunia ini. Terutama banyaknya
usaha migas yang di nasionalisasi.
3. Kontrol biaya (cost control)Ini bukan sekedar karena adanya cost recovery yang dikontrol oleh government looh. Cost control ini artinya perusahaan minyak
tidak lagi mampu mengontrol biaya yang diperlukan dalam melakukan kegiatannya. Salah satu misalnya meningginya harga biaya pengeboran karena sewa rig,
maupun harga baja untuk kebutuhan pipa maupun konstruksi. Ketidakmampuan mengontrol ini tentusaja mempersempit ruang gerak industri migas.
4.Perebutan cadangan (Competition for Reserves)Perebutan cadangan ini banyak teradi setelah banyaknya NOC (National OilCompanies) berebut cadangan dengan
IOC (International Oil Companies.
5. Hambatan politik untuk akses cadangan (Political Constraints on Access to Reserves) World control on oil reservesSaat ini lebih dari 75 % cadangan migas
dunia dikuasai oleh NOC, sehinggabanyak IOC yang kebingungan mau investasi. Tentusaja mereka berebut tidak hanyakarena semakin sedikitnya oportuunity tetapi
juga karena banyak NOC yang ikutanberoperasi menyainginya. Selain itu juga karena nasionalisasi serta bentuk service contract yang lebih menyulitkan bagi IOC,
dan lain lain
Tambahan (Nur Azizah Aini_H061201033)
Eksplorasi adalah penyelidikan geologi yang dilakukan untuk mengidentifikasi, menentukan lokasi, ukuran, bentuk, letak, sebaran, kuantitas, dan kualitas suatu
endapan bahan galian untuk kemudian dapat dilakukan analisis/kajian kemungkinan dilakukannya penambangan. Manajemen eksplorasi adalah penyelidikan suatu
lapangan dengan tujuan memperoleh pengetahuan lebih banyak tentang keadaan, terutama sumber-sumber alam yang terdapat di tempat itu dengan perencanaan yang
efektif dan efisien. Manejemen eksplorasi yaitu proses merencanakan, memimpin, mengarahkan dll.
Manajemen eksplorasi geofisika dilakukan setelah survei geologi dan geokimia karena biayanya lebih mahal. Dari sember geologi dan geokimia diusulkan daerah-
daerah mana saja yang harus disurvei geofisika. Survei geofisika dilakuakn untuk mengetahui sifat fisik batuan mulai dari permukaan hingga kedalaman beberapa
kilometer di bawah permukaan. Dengan mengetahui sifat fisik batuan maka dapat diketahui daerah tempat terjadinya anomaly, atau lokasi yang prospek dan
bagaiaman kandungaan serta cadangan dari bahan yang ingin di eksplorasi. Jadi, kurang lebih perak geofisika dalam manajemen ekxplorasi geofisika sampai ke
tahapan menetukan daerah prospek serta memperhitungksn cadangannya.
3. Penanya : Dirhamsyah (H061201013) Kelompok 4 “Bagaimana jika tahap study kelayakan pada kegiatan eksplorasi sudah dikatakan layak, namun ternyata masih
terdapat bagian yang luput, contohnya jika lokasinya di sekitar pesisir namun terdapat gunung api bawah laut yang tidak atau belum terdeteksi oleh tim study
kelayakan?.
Dijawab (Nur Azizah Aini_H061201033)
Jawaban: Jadi semisalkan dalam suatu proyek pembangunan di offsore, lalu terjadi bencana alam, maka perkiraan atau analisis terhadap keamanan lokasi bisa saja
masih buruk. Kita misalkan proyek di lepas pantai, sebelum dilakukan pembangunan maka harus dilakukan dahulu analisis geoteknik, yaitu pembahasan mengenai
permasalahan kekuatan tanah dan batuan serta hubungannya dengan kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri diatasnya. Apabila hal ini sudah dilakukan
namun terjadi bencana alam misalkan tsunami kecil yang terjadi dibanten yang diakibatkan oleh runtuhan gunung anak Krakatau, memang merupakan bencana alam
yang tak terduga. Artinya lokasi tersbut masih bisa berpotensi terjadi kembali bencana alam. Jadi ada baiknya dilakukan analisis kembali bagaiaman kondisi local
daerah proyek, sbeelum memutuskan untuk melanjutkan atau tidak.
Dijawab (Ainul Sya’ban_H061201048)
Jawaban :dalam study kelayakan tidak hanya 1 disiplin ilmu yang di pekerjakan tetapi dari berbagai multidisiplin seperti geofisika, geodesy, geoteknik, dll sesuai
Keputusan Mentei ESDM Nomor 1827 tahun 2018. olehnya itu kejadian seperti yang dimaksud oleh penanya sangat kecil kemungkinanannya untuk terjadi, karena
sesuai Keputusan Pemerintah kegiatan studi kelayakan ini dilakukan oleh teknisi tambang yang berkompeten dalam bidangnya masing-masing. sehingga kejadian
yang disebutkan penanya sangat kecil untuk terjadi, karena jika memang pada lokasi tambang itu terdapat gunung api pasti para tim/teknisi studi kelayakan
pertambangan telah menemukan dan pasti akan di pertimbangkan pertambangan ini layak atau tidak untuk dikembangkan.
4. Penanya : Aza Azzahra (H061201023) kelompok 2 “Apakah ada alternatif apabila sumber daya eksplorasi tidak prospek, adakah regulasi tertentu”
Dijawab (Nur Azizah Aini_H061201033)
Jawaban:Apabila Sumber daya yang dieksploasi ternyata tidak prospek, maka tidak ada alternatif lainnya melainkan hanya mengalami kerugian. Hal ini mungkin
masih sering terjadi karena kurang baiknya manajemen suatu perusahaan atau terjadi kesalahan dalam perhitungan sumber daya yang ditambang. Apabila manajemen
suatu perusahaan baik, maka sebelum dilakukan eksplorai pasti terlebih dahulu sudah dilakukan berbagai jenis analisi baik dari segi geologi, geokimia, geofisika dan
lainnya. Alternatifnya hanay dengan bagaimana cara memperkecil lagi kerugian.
1. Melakukan Evaluasi
Jika dalam menjalankan bisnis Anda mengalami permasalahan khususnya kerugian, tentunya ada faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Maka dari itu,
Anda perlu melakukan evaluasi pada semua hal yang berkaitan dengan bisnis Anda seperti misalnya mengevaluasi sistem manajemen perusahaan. Hal tersebut
bertujuan agar Anda mengetahui penyebab yang menimbulkan kerugian tersebut. Jika Anda sudah mengetahui penyebabnya maka akan mudah untuk Anda
memperbaikinya.
2. Memperbaiki Sistem Bisnis
Salah satu penyebab mengalami kerugian adalah sistem bisnis yang dijalankan pada perusahaan kurang tepat. Sistem bisnis ini berkaitan dengan sumber daya manusia
yang ada di dalam perusahaan. Dengan kondisi tersebut, Anda perlu melakukan tinjauan terhadap sumber daya manusia yang ada di dalam perusahaan Anda apakah
telah bekerja secara optimal, jika tidak maka lakukanlah tindakan. Contohnya dengan menyewa tena ahli yang sesuai dengan kemampuan dan bidangnya.
3. Melakukan Perubahan
Untuk mengembalikan kondisi perusahaan seperti semula tidaklah mudah, Anda harus memulai melakukan perubahan yang dirasa perlu dan menyebabkan perusahaan
merugi. Perubahan tersebut dapat Anda lakukan seperti misalnya pada sistem bisnis, sasaran, lokasi usaha, dan strategi pemasaran. Di mana hal tersebut harus
disesuaikan dengan hasil evaluasi bisnis Anda agar penyebab terjadinya kerugian dapat ditemukan sebuah solusi yang tepat. Sehingga dengan seperti itu diharapkan
tidak akan terjadi kerugian lagi di masa yang akan datang.
4. Mengatur Keuangan
Mengatur keuangan menjadi poin penting yang harus dijalankan oleh perusahaan. Di mana dengan melakukan manajemen keuangan dapat mencegah terjadinya
kerugian. Jika perusahaan Anda telah mengalami kerugian, maka perhatikanlah proses manajemen keuangan perusahaan Anda apakah sudah berjalan dengan baik atau
belum. Sedangkan jika belum, tentunya Anda harus memperbaiki manajemen keuangan perusahaan

Anda mungkin juga menyukai