Anda di halaman 1dari 9

Analisis Kelurusan Sungai, Pola Pengaliran dan

Parameter Morfometrik di Kabupaten Kolaka Timur,


Sulawesi Tenggara
Nur A’isyah Nasrullah
Departemen Geofisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin
Email : nuraisyahnasrullah18@gmail.com

ABSTRAK

Kabupaten Kolaka Utara berada di daratan tenggara Pulau Sulawesi dan secara geografis terletak pada
bagian barat. Kabupaten Kolaka Utara memanjang dari utara ke selatan berada diantara 2°46'45"-
3°50'50" Lintang Selatan dan membentang dari barat ke timur diantara 120°41'16"-121°26'31" Bujur
Timur. Kabupaten Kolaka Utara memiliki beberapa sungai yang tersebar pada 15 kecamatan. Sungai
tersebut pada umumnya memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga listrik, pertanian,
perikanan, kebutuhan industri, kebutuhan rumah tangga dan pariwisata. Beberapa sungai telah digunakan
untuk keperluan irigasi pertanian teknis, setengah teknis maupun irigasi sederhana. Oleh karena itu
dilakukanlah analis morfometrik di kabupaten ini untuk mengetahui kondisi geologi dengan
menggunakan data DEM, sungai yang di peroleh dan juga batas eilayah. Adapun parameter yang
digunakan adalah kelurusan sungai, pola aliran sumgai dan parameter morfometrik ( segmen sungai
dan kurva hypsometrik ).

ABSTRACT

North Kolaka Regency is located in the southeast of Sulawesi Island and geographically is located in the
western part. North Kolaka Regency extends from north to south between 2°46'45"-3°50'50" south
latitude and extends from west to east between 120°41'16"-121°26'31" east longitude. North Kolaka
Regency has several rivers spread across 15 districts. The river generally has the potential to be used as
a source of electricity, agriculture, fisheries, industrial needs, household needs and tourism. Several
rivers have been used for technical, semi-technical and simple irrigation purposes. Therefore, a
morphometric analysis was carried out in this district to determine the geological conditions using DEM
data, rivers obtained and also area boundaries. The parameters used are river straightness, river flow
pattern and morphometric parameters (river segments and hypsometric curve).

Kata kunci : kelurusan; sungai; morfometrik; pola aliran.


PENDAHULUAN mengalirkan air termaksud ke laut melalui
badan-badan sungai.
Sulawesi terletak di sebelah barat Lempeng
Pasifik, di sebelah barat laut Lempeng Indo
– Australia, dan di sebelah timur Lempeng
Eurasia, sehingga evolusi tektoniknya
sangat dipengaruhi oleh berbagai macam
mekanisme pergerakan lempeng – lempeng
pengapitnya.

Sejarah tektonik Sulawesi berkaitan erat


dengan peristiwa tektonik regional di sekitar
Gambar 1 Peta Daerah Aliran Sungai KPHL Ueesi
Sulawesi dan kegiatan tektonik lokal di
berbagai bagian dari daerah Sulawesi, Berdasarkan pada gambar di atas DAS
seperti Selat Makassar, rotasi dasar laut Konaweha merupakan wilayah DAS terluas
Sulawesi, serta kegiatan – kegiatan tektonik di KPHL Ueesi dengan luas ± 151.690,52 ha
di timur Sulawesi. (92,30%) sedangkan wilayah DAS terkecil
adalah DAS Iwoimenda ± 180,06 ha
Kabupaten Kolaka Utara berada di daratan
(0,11%). Beberapa pertimbangan menjadi
tenggara Pulau Sulawesi dan secara
dasar pengelolaan KPHL Ueesi, mengingat
geografis terletak pada bagian barat.
beberapa DAS memiliki area tangkapan
Kabupaten Kolaka Utara memanjang dari
yang cukup luas dan di dalamnya terdapat
utara ke selatan berada diantara 2°46'45"-
sungai yang mengalir sepanjang tahun
3°50'50" Lintang Selatan dan membentang
antara lain; sungai Konaweha, sungai
dari barat ke timur diantara 120°41'16"-
Sabilambo dan sungai Watunahu.
121°26'31" Bujur Timur. Kabupaten
Keberadaan sungai pada wilayah DAS
Kolaka Utara memiliki beberapa sungai
tersebut sangat berpengaruh terhadap tata
yang tersebar pada 15 kecamatan.
air untuk memenuhi kebutuhan bagi
Daerah Aliran Sungai (DAS) adalah suatu masyarakat (air minum/PDAM, bendungan
daratan yang merupakan suatu kesatuan irigasi untuk persawahan, dll).
ekosistem dengan sungai dan anak sungai
Berdasarkan uraian-uraian tersebut di atas
yang melintasi daerah tersebut, yang
maka dipandang perlu untuk melakukan
berfungsi untuk menampung dan
analisis DAS di Kabupaten Kolaka Timur
menyimpan air hujan ataupun air yang
agar dapat di ketahui kondisi geologi
berasal dari sumber lainnya, serta
wilayah kabupaten Kolaka Timur secara kerak berhubungan dengan kelurusan
tektonik. (Horasman, dkk. 2020).

Kelurusan sungai Pola Pengaliran


Kelurusan adalah kenampakan permukaan Metode analisis kuantitatif daerah aliran
linier, yang jelas berbeda dari pola sungai dikembangkan oleh Horton (1945)
kenampakan yang berdekatan dan mungkin dan dimodifikasi oleh Strahler (1964) untuk
mencerminakn fenomena bawah mengevaluasi sifat daerah aliran sungai,
permukaan. Kelurusan di kembangkan dihadapkan dengan karakter medan hujan,
karena tekanan dan regangan tektonik. untuk memperoleh sarana untuk menjaga
Kelurusan ummnya digambarkan dalam dan mengelola sumber daya alam dan
bentuk ‘garis lurus’ atau ‘pinggiran’ pada melawan bahaya alam (Kanhaiya, dkk.
citra satelit atau foto udara, yang 2019).
disumbangkan oleh variasi tonal di dalam
Morfometrik
material permukaan. Kelurusan umumnya
Morfometri adalah pengukuran dan analisis
digambarkan dalam bentuk 'garis lurus' atau
matematis terhadap pembentukan
'pinggiran' pada citra satelit atau foto udara,
permukaan bumi, bentuk, dan dimensi
yang disumbangkan oleh variasi tonal di
bentang alamnya. Kajian morfometri
dalam material permukaan (Masurkar, dkk.
melibatkan luas, ketinggian, bentuk,
2019).
ukuran, kemiringan, dan profil DAS.
Seiring dengan kemajuan teknologi dan Analisis morfometrik dapat digunakan
ilmu pengetahuan, khususnya di bidang untuk memprioritaskan sub-DAS dengan
penginderaan jauh, telah dikembangkan mempelajari parameter linier dan udara
metode yang cepat dan tepat untuk yang berbeda dari DAS. Karakteristik
memperoleh data permukaan bumi yang morfometri dari banyak cekungan sungai
semakin kompleks. Salah satunya adalah dan subcekungan di berbagai belahan dunia
pengolahan data penginderaan jauh satelit telah dipelajari dengan menggunakan
secara digital yang memberikan informasi metode konvensional. Untuk menilai dan
spasial yang berkualitas tentang permukaan mengatur cekungan untuk perlindungan
bumi. Lineamen adalah salah satu fitur tanah dan air, pemeriksaan kuantitatif
tektonik paling mencolok yang terlihat jelas atribut morfometrik sangat penting makna.
pada citra satelit. Pola patahan regional Analisis morfometri suatu DAS
memberikan informasi dasar tentang memberikan gambaran tentang kuantitatif
tektonik karena banyak patahan dan patahan kerangka rembesan yang merupakan bagian
penting dari penggambaran DAS Tabel 1 Klasifikasi tektonik berdasarkan nilai
(Kanhaiya, dkk. 2019). sinusitas sungai
No Sinusitas Jenis Tektonik
Sinusitas sungai 1 < 1,0 Lurus Rendah
Sinusitas merupakan parameter yang 2 1,05 – 1,5 Sinus Sedang
digunakan untuk memahami peran dan 3 >1,5 Berliku Aktif
pengaruh aktivitas tektonik suatu daerah.
Pola berliku-liku yang dilacak oleh aliran Tabel memperlihatkan hubungan indeks
fluida adalah fitur lanskap fisik yang ada di sinusitas sungai dengan implikasi proses
mana-mana. Secara umum, tidak ada sungai tektoniknya. Semakin tinggi indeks
yang mengikuti jalur lurus karena banyak sinusitasnya menunjukkan semakin tinggi
faktor yang terlibat untuk menyimpang dari proses tektoniknya. Sungai berliku biasanya
jalurnya. Nilai sinuositas 1 menunjukkan dipengaruhi oleh proses geomorfologi
alur sungai yang lurus, nilai antara 1,0 dan seperti gerakan tanah.
1,5 menunjukkan bentuk sungai yang
berliku-liku dan nilai sinusitas saluran > 1,5 Kurva Hipsometrik
menunjukkan alur sungai yang berkelok- Kurva hipsometrik membantu penyelidikan
kelok. Nilai sinusitas dihitung untuk 38 tahap erosi cekungan dan litologi yang
segmen saluran sub-DAS sungai Wan. Dari mengendalikan erosi di cekungan; dan
38 ruas saluran, 32 ruas memiliki nilai memberikan informasi berharga tentang
antara 1 dan 1,5, yang menunjukkan alur kemiringan cekungan dan geomorfologi
sungai berliku-liku dan sisa ruas saluran cekungan, yang menemukan aplikasi dalam
memiliki nilai S > 1,5 yang merupakan alur pengolahan DAS, perencanaan cekungan
sungai meandering ( Masurkar, dkk. 2019 ). dan identifikasi struktur pemanenan air
Adapun perhitungan Smi ( sinusitas sungai ) hujan. Kurva hipsometrik dari tangkapan
dapat dihitung menggunakan persamaan mewakili area relatif di bawah (atau di atas)
sebagai berikut : ketinggian tertentu. Ini menggambarkan
distribusi ketinggian di seluruh area daratan,
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐴𝑙𝑢𝑟 𝑆𝑢𝑛𝑔𝑎𝑖 dari satu cekungan drainase ke seluruh
𝑆𝑚𝑖 =
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝐺𝑎𝑟𝑖𝑠 𝐿𝑢𝑟𝑢𝑠 𝑆𝑢𝑛𝑔𝑎𝑖 planet. Kurva ini telah digunakan untuk
menyimpulkan tahap pengembangan
Hasil perhitungan nilai sinusitas sungai, jaringan drainase juga merupakan alat yang
proses tektonik suatu daerah dapat ampuh untuk membedakan antara daerah
diklasifikasikan sebagai berikut: aktif dan tidak aktif secara tektonik (Harsha,
dkk. 2020 ).
METODOLOGI PENELITIAN diagram Rosette kelurusan sungai) dan
Metode dalam penelitian ini dilakukan Geomatica ( untuk membuat kelurusan
untuk menganalisis kondisi geologi tektonik sungai).
disetiap parameter yang digunakan yakni
kelurusan sungai, pola aliran sungai, dan HASIL DAN PEMBAHASAN
parameter dari morfomteri seperti segmen Kelurusan Sungai
sungai dan kurva hipsometri. Berdasarkan proses pengolahan meng-
gunakan ArcGis 10.8 dan Geomatica
Data yang digunakan adalah data sekunder
diperoleh peta kelurusan sungai (Gambar 2)
USGS berupa data DEM dari sumber Badan
dan untuk menentukan arah kelurusan
Informasi Geospasial (BIG) yang kemudian
sungai dapat menggunakan Software DIPS
di tindaklanjuti menggunakan Software
sehingga didapatkan diagram Rosette
Arcgis ( untuk membuat kelurusan sungai,
(Gampang 3). Dari pengolahan tersebut
Pola aliran dan kurva hipsometrik),
dapat diketahui bahwa sungai di Kabupaten
Ms.Excel ( untuk membuat Kurva
Kolaka Timur memiliki alur sungai dari
Hipsometrik), RockWorks ( untuk membuat
utara ke selatan.

Gambar 2. Peta Kelurusan Sungai Kab. Kolaka Timur


Pola Pengaliran

Dari hasil proses pengolahan menggunakan


ArcGis 10.8 didapat peta tipe aliran sungai
pada Kabupaten Kolaka Timur (Gambar 4)
yang terbagi atas 4 tipe, yakni tipe aliran
trellis, aliran dendritik, aliran renctangular
dan aliran radial.

Gambar 3. Diagram Rosette

Gambar 4. Peta Pola aliran Sungai Kab. Kolaka Timur

Pola pengaliran yang terlihat secara umum dendritic dan Trellis. Hasilnya dapat dilihat
dan dominan di KABUPATEN Kolaka pada Gambar 4.
Timur didominasi oleh pola pengaliran
Kurva Hipsometrik Gambar 5. Kontur kab. Kolaka Timur
Untuk melakukan pengukuran kurva Tabel 2. Nilai dari kontur
FID Id Contour
hipsometrik pada sungai di kawasan
5447 5448 2130
Kabupaten Kolaka Timur mengggunakan 5448 5449 2130
5442 5443 2120
kontur dan data berikut : 5443 5444 2120
5444 5445 2120
5445 5446 2120
5446 5447 2120
5436 5437 2110
5437 5438 2110
5438 5439 2110
5439 5440 2110
5440 5441 2110
5441 5442 2110
19070 19071 2110
19071 19072 2110
19072 19073 2110
5432 5433 2100
5433 5434 2100
5434 5435 2100
5435 5436 2100
19069 19070 2100
5427 5428 2090
5428 5429 2090
5429 5430 2090
5430 5431 2090
5431 5432 2090
19068 19069 2090
5424 5425 2080
5425 5426 2080
5426 5427 2080
19066 19067 2080
19067 19068 2080
kurva hipsometrik kolaka timur 5421 5422 2070
5422 5423 2070
1,2 5423 5424 2070
1 15577 15578 2070
15578 15579 2070
0,8 19064 19065 2070
0,6 19065 19066 2070
5419 5420 2060
0,4
0,2
0
0 0,2 0,4 0,6 0,8 1 1,2

Kurva 1. Kurva Hipsometrik Kab. Kolaka Timur


Gambar 6. Peta Kurva Hipsometrik Kab.Kolaka Timur
Dari pengolahan di atas dapat dilihat bahwa sungai dapat dihitung menggunakan
pada Kabupaten kolaka timur memiliki persamaan berikut:
kurva hipsometrik pada stadium tua dimana
pengangkatan pada kabupaten tersebut 𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑙𝑢𝑟 𝑠𝑢𝑛𝑔𝑎𝑖
𝑆𝑚𝑖 =
𝑃𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 𝑠𝑢𝑛𝑔𝑎𝑖
rendah namun memiliki erosi yang kuat
sehingga menyebabkan beberapa daerah 13.286 km
𝑆𝑚𝑖 =
seperti pada gambar 5. 11.700 𝑘𝑚

Sinusitas sungai 𝑆𝑚𝑖 = 1,13

Berdasarkan hasil diatas karena didapatkan


nilai sinusitas sungai diantara 1,05 – 1,5
maka sungai tersebut memiliki sinusitas
sedang dan tidak terlalu berliku (sinus). Nilai

Gambar 7. Panjang salah satu alur sungai di sinusitas di wilayah ini juga menandakan
Kab. Kolaka Timur geomorfologi DAS dipengaruhi tektonik
sedang.
Dari hasil yang di peroleh pada gambar di
atas di dapatkan Panjang alur sungai adalah KESIMPULAN
15.75449 km, sedangkan panjang garis lurus
sungai adalah 11.700 km. Maka sinusitas
Pola pengaliran yang terlihat secara umum network Ghaggar River Valley
dan dominan di Kabupaten Kolaka Timur (GRAB), Son Valley, Indians.
didominasi oleh pola pengaliran dendritic Geology, Ecology, and Landscape.
dan trellis. Nilai sinusitas sungai diantara 3(3), 159 – 167.
1,05 – 1,5 maka sungai tersebut memiliki https://doi.org/10.1080/24749508.2
sinusitas sedang dan tidak terlalu berliku 018.1525670
(sinus). Nilai sinusitas di wilayah ini juga Masurkar, S.P., Manjare, B.S., & Anusha,
menandakan geomorfologi DAS N. (2019). Morphotectonics of Wan
dipengaruhi tektonik sedang. Hasil dari River Sub-basin Using Remote
penelitian ini diharapkan mampu membantu Sensing and GIS Approach. Journal
pengelolaan DAS di Kabupaten Kolaka of Geosciences Research (JGSR),
Timur, Provinsi Sulawesi Tenggara secara 4(2), 163-172.
khusus dan daerah lainnya pada umumnya. Simarmata Parsaulian Horasman, Heriawan
Nru Mohammad, Hede Hawu Naftali
UCAPAN TERIMA KASIH Arie, dan Indriati Teti (2020). Spatial

Ucapan terima kasih ditujukan kepada Analysis of Alignment Density

semua orang yang berperan penting dalam Extracted from DTM using Segment

penyusunan jurnal ini, terkhusus kepada Tracing Algorithm and Modeled

Dosen Mata Kuliah Geomorfologi, Terima using Sequential Gaussian

kasih juga kepada Badan Informasi Simulation at the Primary Tin Mining

Geospasial (BIG) selaku penyedia data yang Site, South Bangka, Indonesia. Earth

digunakan dalam penelitian ini dan juga Science and Technology

kepada teman-teman yang selalu membantu International Symposium 2020. 17 –

dan memberi semangat dalam penyusunan B – 30.

jurnal ini.

DAFTAR PUSTAKA
Harsha, J., Ravikumar, A.S., & Shivakumar,
B.L. (2020). Evaluation of
morphometric parameters and
hypsometric curve of Arkavathy river
basin using RS and GIS techniques.
Applied Water Science, 10(86), 3-15.
Kanhaiya S, Singh Ankita dan Chaubeya K.
(2019) Characteristics of the drainage

Anda mungkin juga menyukai