Anda di halaman 1dari 33

Kelompok 3

Rezky- H061201004
Tazkia Awalia Arifin- H061201015
Alfira Rahmadani - H061201030
Ni Komang Ayu L. - H061201057
Nur A'isyah Nasrullah - H061201021
Aza Azzahra - H061201027
Hamman Badruttamanan A.- H061201042
Merlia Sinding- H061201038
Konsep Penjadwalan Proyek

Metode -Metode Penjadwalan Proyek

Merode -Metode Penjadwalan Linear


Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan
hubungan antar kegiatan dibuat terperinci dan sangat
detail. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan
evaluasi proyek penjadwalan (scheduling),

Husen ( 2008 ) Arianto ( 2010 )


Bar Chart (Bagan Balok) sering disebut juga dengan nama Gantt
Chart sesuai dengan nama penemunya.
Sebelum ditemukannya metode ini, belum ada prosedur yang
sistematis dan analitis dalam aspek perencanaan dan
pengendalian proyek (Soeharto, 1999 : 236).
Gantt menciptakan teknik ini untuk memeriksa perkiraan durasi
tugas versus durasi aktual. Sehingga dengan melihat sekilas,
pemimpin proyek dapat melihat kemajuan pelaksanaan proyek.

Henry L. Gantt (1917)


Bagan balok tersusun atas koordinat X dan Y.
Pada sumbu X dicatat pekerjaan atau elemen dari hasil penguraian lingkup suatu proyek, dan digambar
sebagai balok. Sedangkan pada sumbu Y, tertulis satuan waktu (hari, minggu, atau bulan)
Bagan balok juga sering dipakai untuk menyusun jadwal induk suatu proyek, yang umumnya
terdiri dari 20 sampai 50 milestone.
Milestone/Tonggak Kemajuan (TK)adalah event yang mempunyai fungsi kunci dilihat dari
pencapaian keberhasilan proyek dari segi jadwal
TK menandai waktu mulai atau akhir dari suatu kegiatan penting, yang bila terhambat akan
mempunyai dampak negatif yang cukup besar.

Kelebihan Kekurangan

Sangat informatif, mudah dibaca dan efektif untuk Tidak menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan
komunikasi dengan berbagai pihak yang terlibat antar satu kegiatan dgn yang lain, sehingga sulit untuk
dalam proyek konstruksi, mengetahui dampak yang diakibatkan oleh keterlambatan
satu kegiatan terhadap jadwal keseluruhan proyek

Dapat dibuat dengan mudah dan sederhana baik Sukar mengadakan perbaikan atau pembaharuan, karena
dengan manual maupun dengan menggunakan umumnya harus dilakukan dengan membuat bagan balok baru
komputer. (segera "kuno" dan menurun daya gunanya).

Tidak efektif untuk proyek berukuran sedang dan besar


karena jumlah kegiatan yang mencapai puluhan ribu dan
saling memiliki keterkaitan sehingga akan mengurangi
kemampuan penyajian secara sistematis
Network diagram atau metode jaringan kerja diperkenalkan menjelang akhir dekade 1950-an, oleh
suatu tim engineer dan ahli matematika dari perusahaan Du-Pont bekerja sama dengan Rand
Corporation, dalam usaha mengembangkan suatu sistem kontrol manajemen.

Network diagram atau metode jaringan kerja merupakan suatu jaringan yang berisi lintasan kegiatan
yang diolah secara analitis. Dengan dilakukannya analisis jaringan kerja dapat menjadikan suatu
perencanaan yang efektif. Penyusunan jaringan kerja memperhatikan koordinasi serta urutan
kegiatan yang saling berhubungan dan bergantung satu sama lain.

Metode jaringan kerja umum digunakan dalam merencanakan suatu proyek seperti pembangunan
rumah, jalan jembatan, produksi makanan maupun produksi sebuah perusahaan dan lain sebagainya.
Keuntungan penggunaan analisis jaringan kerja:
Diperoleh perencanaan yang optimal pada suatu proyek.
Penjadwalan pekerjaan dengan urutan yang praktis dan efisien.
Pengendalian untuk mengatasi hambatan dan keterlambatan.

Langkah-langkah penyusunan jaringan kerja adalah:


Mengidentifikasi lingkup proyek, menguraikan atau memecahkannya menjadi kelompok kegiatan yang
merupakan komponen proyek.
Membuat kembali komponen-komponen tersebut sesuai dengan logika ketergantungan.
Mengestimasi kurun waktu masing-masing kegiatan.
Mengidentifikasi jalur kritis (critical path) pada diagram jaringan kerja.
Melanjutkan dengan usaha-usaha meningkatkan daya guna dan hasil guna pemakaian sumber daya.

Siagian, M. (2019) mengatakan bahwa metode jaringan kerja biasanya tidak menjamin bahwa
waktu kerja sebagai waktu yang diperpendek atau waktu yang diperpanjang, waktu penyelesaian
seluruhnya dapat dipercepat ataupun diperlambat. Akan tetapi analisis jaringan kerja dapat
mengoptimalkan waktu penyelesaian kegiatan.
Anak panah putus-
Lingkaran (node) Anak panah (arrow)
putus
merepresentasikan merepresentasikan
jangka waktu yang merepresentasikan
sebuah kejadian,
dibutuhkan pada dua kegiatanbsemu atau
peristiwa atau
kegiatan yang dummy. Pada Dummy
kegiatan.
dihubungkan oleh anak tidak terdapat waktu oleh
panah tersebut. karena kegiatan yang
dituju tidak membutuhkan
sejumlah sumber daya.
Inventarisasi Kegiatan Logika Ketergantungan Perkiraan Waktu

Proses inventarisasi
Pemecahan proyek
Perkiraan waktu ini

kegiatan adalah
menjadi paket-paket
merupakan jangka

pemecahan suatu
pekerjaan, yang harus
waktu yang dibutuhkan

proyek menjadi
memperhatikan urutan
untuk menyelesaikan

beberapa komponen
pekerjaan yang akan
setiap kegiatan.
utama proyek. dilakukan.
Terjadi Keterlambatan Proyek

Alokasi Penempatan Sumber


Kondisi Alam yang

Daya Tidak Efektif dan


Di Luar Perkiraan
Efisient
Untuk dapat menyelesaikan suatu proyek, perusahaan harus mempunyai perencanaan serta
penjadwalan yang tepat. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari terjadinya permasalahan-
permasalahan yang mungkin timbul pada saat proses penyelesaian. Salah satu metode yang dapat
digunakan untuk menghindari atau mengatasi permasalahan keterlambatan tersebut adalah dengan
menggunakan Network Planning.

Network Planning atau jaringan kerja adalah suatu teknik yang digunakan oleh seorang manager
untuk merencanakan, menjadwalkan dan mengawasi aktivitas pekerjaan suatu proyek dengan
menggunakan pendekatan atau analisis waktu (time) dan biaya (cost) yang digambarkan dalam bentuk
simbol dan diagram.
Manfaat Network Planning:

Perencanaan suatu proyek yang kompleks.

Scheduling pekerjaan-pekerjaan sedemikian rupa dalam urutan yang praktis dan efisien.

Mengadakan pembagian kerja dari tenaga kerja dan dana yang tersedia.

Scheduling ulang untuk mengatasi hambatan-hambatan dan keterlambatan-keterlambatan

Menetukan Trade Off (kemungkinan pertukaran) antara waktu dan biaya.

Mententukan probabilitas penyelesaian suatu proyek tertentu.


Metode Network Planning:

Metode diagram grafik (Chart Method Diagram)

Teknik manajemen jaringan (Network Management Technique)

Prosedur dalam penilaian program (Program Evaluation Procedure)

Analisis jalur kritis (Critical Path Analysis)

Metode jalur kritis (Crtical Path Method)

Teknik menilai dan meninjau kembali (Program Evaluation and Review Technique)
Metode penjadwalan linear (Linear Scheduling Method) adalah metode yang dapat
digunakan sebagai alternatif pada penjadwalan jenis proyek, dengan metode ini
dapat dengan mudah diketahui kemajuan proyek tiap kegiatan pada setiap lokasi
atau keseluruham proyek pada waktu tertentu serta dapat memonitor kontinuitas
kerja dari kelompok-kelompok kerja tiap kegiatan. Tujuan dari metode ini adalah
untuk merencanakan dan menjadwalkan unit-unit aktivitas proyek agar berlangsung
secara berkesinambungan dan menghindari idle time. Metode ini biasa dilakukan
pada proyek-proyek repetitif. Proyek repetitif adalah suatu jenis proyek yang
kegiatan-kegiatan di dalamnya dilakukan secara berulang ulang. Ada dua jemis
umum dalam metode penjadwalan linear yaitu LoB (Line Of Belance) dan Time
Chainage Diagram Contoh kegiatan pada metode LSM yaitu jalur pipa, saluran
irigasi, kabel telepon, kabel listrik, dan terowongan.
Interupsi Renstrein
Buffer Interval
Penghentian atau Waktu tunggu antara
Jarak yang diperlukan Waktu yang
penundaan kegiatan selesainya kegiatan
antara dua kegiatan. diperlukan untuk
untuk suatu waktu. dengan mulainya
Buffer diperlukan menyelesaikan suatu
Terjadinya interupsi, kegiatan lain. Restraint
sebagai waktu selang kegiatan lokasi.
karena sumber daya hanya bisa di mulai
(Spacing) antar
yang terhenti, kesulitan apabila aktivitas
kegiatan.
teknis dan lain-lain sebelumnya telah
selesai.
Metode Line of Balance merupakan metode penjadwalan untuk proyek yang
memiliki pekerjaan yang berulang. Metode Line of Balance merupakan sebuah
metode yang diagramnya digambarkan dengan suatu garis yang mewakili satu jenis
pekerjaan. Metode Line of Balance menghasilkan diagram yang berorientasi pada
jenis pekerjaan, waktu serta lokasi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk
menjadwalkan ulang proyek studi kasus dengan 2 metode Line of Balance dan
membandingkan dengan penjadwalan existing. Metode ini juga adalah metode yang
sederhana tapi sangat praktis dan tepat untuk proyek eksplorasi karena dengan
metode ini bisa pekerjaan yang bisa dilaksanakan tanpa berpatok pada
perencanaan dalam kurva ‘S’.

Proses penjadwalan dengan LOB melibatkan beberapa tahapan antara lain


(Budayana, 2018): Menentukan diagram logika untuk menunjukkan urutan produksi
satu siklus pekerjaan berulang, kemudian mengestimasi jumlah tim kerja dalam
setiap aktivitas, setelah itu menyiapkan rencana LoB, selanjutnya menentukan
rencana waktu buffer, dan yang terakhir menggambar grafik LoB. Pada metode LoB
garis yang dihasilkan tidak diperbolehkan saling berpotongan. Dengan demikian
garis kegiatan satu dengan garis kegiatan yang lain tidak boleh saling memotong
atau terus sejajar. (Budayana, 2018).
Time Chainage Diagram adalah merupakan salah satu metode dari penjadwalan linear. Nama lain
dari Time Chainage Diagram adalah Space Time Diagram. Time Chainage Diagram adalah variasi
lain dari LoB. Metode ini juga dikenal sebagai Time Distance Chart yaitu merupakan perluasan
sederhana dari metode Bar Chart yang dikenal luas oleh pengguna sistem perencanaan. Pada
proyek yang bersifat linear seperti proyek jalan raya dan pipeline, chainage (distance) adalah
salah satu parameter yang penting. Sedangkan pada proyek yang besifat repetitive seperti pada
proyek perumahan dan gedung bertingkat di mana banyak terdapat sejumlah kegiatan yang sama,
maka menjadi sangat beralasan jika jumlah pekerjaan yang berulang (repetition number) menjadi
parameter yang penting juga dalam perencanaan.

Sebagai alat komunikasi seperti bar chart, time chainage diagram juga dapat digunakan sebagai
alat perencanaan. Misalnya untuk membantu mencegah perselisihan/penumpukan sumber daya
dengan cara mengisolasi/memisahkan wilayah pekerjaan sumber daya selama waktu tertentu
metode Time Chainage Diagram biasanya menggunakan 5 (lima) bentuk
dasar simbol, yaitu: garis horizontal, garis vertikal, garis miring, kotak miring,
dan persegi yang masing-masing bentuk tersebut memiliki interpretasi
sendiri-sendiri.

Penggunaan Time Chainage Diagram sebagai alat penjadwalan proyek kurang


begitu familiar. Keterbatasan penggunaan Time Chainage Diagram sebagai
perencanaan dan pengendalian fungsi dikarenakan oleh kesulitan di dalam
memperbarui data secara manual. Oleh karena itu, komsumsi waktu untuk
perubahan akan menjadi lama.
Malu bertanya sesat di jalan.
banyak bertanya kami sesatkan.
Bertanya : Milka Tri Andriani ( H061201050 ) KLP 1
Bagaimana hubungan antara metode?

Menjawab : Hamman Badruttamanan Amiruddin ( H061201042 )


dari berbagai metode yang ada untuk melakukan penjadwalan proyek saling berkaitan namun
tidak semua metode dapat digunakan secara bersamaan salah satu contohnya metode
network diagram dengan metode bar chart. metode bar chart dapat mudah dibaca dan
dimengerti oleh seluruh level baik pelaksana sampai manajer kerena bentuk grafisnya yang
sangat sederhana serta sangat cocok digunakan karena pada proses pembuatannya sangat
mungkin dilakukan revisi berkali-kali, namun metode bar chart tidak efektif dalam
manejemen waktu dan kordinasi satu sama lain. oleh karena itu, digunakan metode network
diagram sehingga dapat menjadikan suatu perencanaan yang efektif serta penyusunan
proyek dapat melakukan koordinasi serta urutan kegiatan yang saling berhubungan dan
bergantung satu sama lain.
Bertanya : Nur Annisa Fitri ( H061201031 ) KLP 2
Apa yg dimaksud perkiraan durasi tugas VS Durasi Aktual?

Menjawab : Aza Azzahra ( H061201027 ) & Merlia Sinding ( H061201038 )


Perkiraan durasi tugas adalah estimasi waktu yang dibuat di awal oleh perencana proyek
sebagai upaya untuk menargetkan pekerjaan agar dapat selesai tepat waktu, sedangkan durasi
aktual adalah waktu sebenarnya kapan pekerjaan itu dapat selesai setelah dilakukan,
sehingga dengan melihat perkiraan durasi tugas yg telah dibuat diawal dan durasi aktual,
pelaksana proyek dapat membandingkan kemajuan dan target suatu proyek.
Perkiraan durasi tugas adalah durasi yang menunjukkan jangkaan jangka masa bagi
keseluruhan proyek dan sub tugasan yang ditentukan di awal perencanaan proyek. Sedangkan
durasi aktual adalah perhitungan durasi aktual yang didapatkan dari pengamatan di lapangan.
Pengamatan dilakukan terhadap progress pekerjaan yang sedang berlangsung. Estimasi
durasi aktivitas sangat penting untuk mengetahui berapa lama waktu aktual (riil) yang
sebenarnya dibutuhkan oleh proyek.
Bertanya : Dirhamsyah ( H061201013 ) KLP 4
Perbedaan warna pada LOB?

Menjawab : Rezky ( H061201004 )


Metode LOB akan menjadi lebih mudah untuk dimengerti dan digunakan oleh para praktisi
yang melaksanakan proyek – proyek yang repetitif. Oleh karena itu perbedaan warna
dilakukan untuk mengoptimalkan penjadwalan suatu proyek, penggunaan program komputer
sangatlah efektif. Serta Meminimalisasi durasi proyek dan mempersingkat waktu
penyusunan jadwal.
Bertanya : Jane Ratini Puspa ( H061201028) KLP 5
Mana metode yang lebih efesien, mengapa?

Menjawab : Nur A'isyah Nasrullah ( H061201022 ) & Tazkia Awalia Arifin ( H061201015 )
Tidak bisa di katakan yang mana metode yang paling efesien digunakan. Karena Pemilihan Metode
penjadwalan proyek yang tepat tergantung pada sifat proyek, tujuan proyek dan karakteristik tim proyek.
karena pada setiap metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-msing, jadi perlu dilakukan evaluasi
dan pemilihan metode yang paling sesuai dengan kebutuhan proyek.

Network planning yaitu relative lebih sulit dan digunakan untuk mengendalikan sejumlah besar kegiatan
yang memiliki ketergantungan yang kompleks.
Metode penjadwalan linear yaitu sangat efektif dipakai untuk proyek jumlah kegiatan relatif sedikit
contohnya proyek konstruksi jalan raya, terowongan dll
Barchart yaitu rencana kerja yg paling mudah dan banyak digunakan pd proyek yang tidak terlalu rumit
karena kemudahan dalam membaca
Metode Lob (line of balance) yaitu untuk diterapkan pada proyek konstruksi dengan paket pekerjaan
berulang

Anda mungkin juga menyukai