Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN

PROYEK
Project - Patient Monitor
Kelompok 4 :
• Arida Febri Nurul Yasin (1083221004)
• Cecep Sumantri (1083221008)
• Kristianto (1083221012)
• Lasono (1083221031)
• M. Yazid (1083221015)
• Muh. Ridwan Shoal Sabil (1083221014)
• Nazir Ahmad (1083221016)
• Nofan Khairul Umami (1083221028)
• • • •

• •

• •
• •
• •

• •




Sejarah
Sejarah WBS tidak memiliki asal-usul yang spesifik, tetapi
konsepnya telah digunakan dalam berbagai bidang seperti
konstruksi, teknik, dan manajemen proyek sejak lama. WBS
telah menjadi alat standar dalam manajemen proyek dan
digunakan secara luas dalam industri untuk membantu
memecah pekerjaan yang kompleks menjadi bagian-bagian
yang lebih terkelola.
Pengertian
Adalah metode yang digunakan dalam manajemen proyek
untuk membagi pekerjaan proyek menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil dan terkelompok. WBS membantu dalam
mengorganisir dan mengelompokkan tugas-tugas proyek
sehingga dapat dikelola dengan lebih efisien.
• Pembagian Struktural: WBS menggambarkan struktur
hierarkis dari seluruh pekerjaan yang harus dilakukan
dalam proyek. Pekerjaan proyek dipisahkan menjadi
bagian-bagian yang lebih kecil, yang kemudian dapat
dibagi lagi menjadi sub-bagian yang lebih terperinci.
Proses ini dilakukan secara berulang hingga tugas-tugas
mencapai tingkat terkecil yang dapat dikelola dengan baik.
Lanjutan. . .
• Hierarki dan Susunan: WBS menggunakan pendekatan
hierarkis dalam mengorganisir tugas-tugas proyek. Pada
level paling atas, terdapat pekerjaan-proyek utama yang
kemudian dibagi menjadi pekerjaan-pekerjaan yang lebih
rinci pada level berikutnya. Susunan ini membantu dalam
memperjelas hubungan antara tugas-tugas dan
memastikan bahwa semua aspek pekerjaan telah
diperhitungkan.

• Struktur Terkelompok: WBS memungkinkan pengelompokan


tugas-tugas yang serupa dalam kategori-kategori atau
paket pekerjaan tertentu. Ini membantu dalam mengatur
dan mengelola pekerjaan yang terkait secara efisien.
Pengelompokan tugas juga memfasilitasi alokasi sumber
daya yang tepat dan pengendalian proyek yang lebih baik.

• Dasar Perencanaan dan Pengendalian: WBS memberikan


dasar yang kuat untuk perencanaan dan pengendalian
proyek. Dengan memecah pekerjaan menjadi bagian-
bagian yang lebih kecil dan terkelompok, manajer proyek
dapat dengan jelas mengidentifikasi tanggung jawab,
jadwal, dan sumber daya yang terlibat dalam setiap tugas.
Ini membantu dalam membuat jadwal proyek,
mengalokasikan sumber daya, dan memantau kemajuan
proyek dengan lebih efektif.
1
CHAIR

1.1 1.2 1.3


People Tools Resources

1.1 1.2.1 1.3.1


Carpenter Hammer Wood

1.2.2 1.3.2
Saw Nails

1.2.3 1.3.3
Drill Wood Glue
Penerapan Work Breakdown Structure (WBS) pada project yang dibahas
Sejarah Gantt Chart
Adalah alat visual yang digunakan dalam manajemen
proyek untuk menggambarkan jadwal proyek. Alat ini
dinamakan sesuai dengan nama Henry Gantt, seorang
insinyur industri yang memperkenalkannya pada awal abad
ke-20. Gantt chart menyajikan informasi tentang tugas-
tugas yang harus dilakukan dalam proyek, durasi masing-
masing tugas, dan hubungan antar tugas.

Pengertian Gantt Chart


Gantt chart biasanya disusun dalam bentuk grafik batang
horizontal. Setiap batang menggambarkan suatu tugas, dan
panjang batang tersebut mencerminkan durasi tugas
tersebut. Garis vertikal digunakan untuk menunjukkan titik
waktu, sehingga Anda dapat melihat kapan suatu tugas
dimulai dan berakhir.
Gantt chart juga menyediakan informasi tentang hubungan
antar tugas. Beberapa tugas mungkin bergantung pada
penyelesaian tugas lainnya. Dalam Gantt chart, ini
ditunjukkan dengan menggunakan tautan atau anak panah
yang menghubungkan tugas-tugas tersebut. Dengan cara
ini, Gantt chart membantu dalam mengidentifikasi urutan
tugas yang diperlukan dan memahami ketergantungan
antara tugas-tugas tersebut.
Lanjutan. . .
Pada dasarnya, Gantt chart membantu manajer proyek
untuk memvisualisasikan jadwal proyek secara keseluruhan,
mengidentifikasi jalur kritis (yaitu rangkaian tugas yang harus
diselesaikan tepat waktu agar proyek dapat selesai pada
waktunya), dan memonitor kemajuan proyek. Hal ini
memungkinkan manajer proyek dan tim untuk mengatur dan
mengalokasikan sumber daya dengan lebih efisien, serta
mengidentifikasi dan mengatasi risiko potensial yang
mungkin muncul selama proyek berlangsung.
Dalam perkembangan terkini, ada banyak perangkat lunak
manajemen proyek yang menyediakan Gantt chart interaktif
dan fleksibel, yang memungkinkan pembaruan waktu secara
real-time, kolaborasi tim, dan manajemen proyek yang lebih
efektif.
Sejarah Critical Path Method (CPM)
CPM dikembangkan secara independen oleh dua insinyur,
Morgan R. Walker dan James E. Kelley Jr., pada tahun 1957.
Metode ini awalnya dikembangkan untuk membangun
dan memelihara fasilitas industri seperti pabrik dan
pembangkit listrik, tetapi sejak itu telah diterapkan dalam
berbagai jenis proyek.

Pengertian Critical Path Method (CPM)


Adalah metode yang digunakan dalam manajemen
proyek untuk merencanakan, mengelola, dan
mengendalikan jadwal proyek. Adapun kelebihan dari
CPM adalah sebagai berikut:
• Penentuan Jalur Kritis
CPM membantu mengidentifikasi jalur kritis dalam proyek,
yaitu rangkaian tugas yang harus diselesaikan tepat
waktu agar proyek dapat selesai pada waktunya. Jalur
kritis adalah jalur terpanjang dalam jaringan proyek dan
memiliki waktu penyelesaian terpanjang.
Lanjutan. . .
• Analisis Jaringan
CPM menggunakan analisis jaringan untuk
menggambarkan hubungan antara tugas-tugas dalam
proyek. Tugas-tugas direpresentasikan sebagai simpul
dalam jaringan, dan hubungan antara tugas-tugas
tersebut ditunjukkan dengan menggunakan panah.
ii.Estimasi Waktu
CPM membutuhkan estimasi waktu untuk setiap tugas
dalam proyek. Estimasi ini melibatkan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas dengan
mempertimbangkan sumber daya yang tersedia.
• Penjadwalan
Dengan menggunakan estimasi waktu tugas dan
hubungan antara tugas, CPM membangun jadwal proyek
yang mengidentifikasi urutan dan durasi tugas serta
waktu penyelesaian proyek secara keseluruhan.
• Identifikasi Keterlambatan dan Pengendalian
CPM membantu dalam mengidentifikasi tugas-tugas
yang berpotensi menyebabkan keterlambatan dalam
proyek. Manajer proyek dapat memonitor jalur kritis dan
mengambil tindakan yang tepat untuk mengendalikan
proyek agar tetap berada dalam jadwal.
Lanjutan. . .
CPM telah menjadi salah satu metode yang paling
umum digunakan dalam manajemen proyek. Metode ini
membantu dalam perencanaan yang lebih baik, alokasi
sumber daya yang efisien, pengendalian proyek yang
tepat waktu, dan pemantauan kemajuan proyek secara
efektif.

1
Sejarah Program Evaluation and Review Technique (PERT)
PERT dikembangkan sebagai bagian dari proyek Ballistic
Missile oleh Divisi Angkatan Laut Amerika Serikat bersama
dengan Booz Allen Hamilton pada tahun 1950-an.

Pengertian Program Evaluation and Review Technique


(PERT)
PERT adalah metode yang digunakan dalam manajemen
proyek untuk merencanakan, mengelola, dan
mengendalikan proyek yang kompleks.
• Estimasi Waktu Probabilistik
Salah satu fitur utama PERT adalah penggunaan estimasi
waktu probabilitas. Dalam PERT, waktu yang diperlukan
untuk menyelesaikan setiap tugas dianggap sebagai
variabel probabilitas yang mengikuti distribusi probabilitas
tertentu. Estimasi ini mencakup waktu optimis (tercepat),
waktu pesimis (terlama), dan waktu yang paling mungkin.
Dengan menggunakan estimasi waktu probabilitas ini, PERT
dapat memberikan perkiraan waktu penyelesaian proyek
yang lebih akurat.
Lanjutan. . .
• Analisis Jaringan
Seperti halnya CPM, PERT menggunakan analisis jaringan
untuk menggambarkan hubungan antara tugas-tugas
dalam proyek. Tugas-tugas direpresentasikan sebagai
simpul dalam jaringan, dan hubungan antara tugas-tugas
tersebut ditunjukkan dengan menggunakan panah.
• Identifikasi Jalur Kritis
PERT membantu mengidentifikasi jalur kritis dalam proyek,
yaitu rangkaian tugas yang harus diselesaikan tepat waktu
agar proyek dapat selesai pada waktunya. Jalur kritis
dalam PERT juga mempertimbangkan estimasi waktu
probabilitas untuk menentukan jalur dengan waktu
penyelesaian paling lama.
• Analisis Probabilitas
PERT memungkinkan analisis probabilitas terkait dengan
waktu penyelesaian proyek. Dengan menggunakan
estimasi waktu probabilitas, PERT dapat menghasilkan
perkiraan distribusi probabilitas untuk waktu penyelesaian
proyek secara keseluruhan. Hal ini membantu manajer
proyek dalam mengidentifikasi risiko dan mengambil
tindakan yang tepat untuk mengelola risiko tersebut.
Lanjutan. . .
• Pengendalian dan Pemantauan
PERT membantu dalam mengendalikan proyek dan
pemantauan kemajuan dengan memberikan perkiraan
waktu penyelesaian proyek yang lebih realistis. Manajer
proyek dapat menggunakan informasi ini untuk memonitor
kemajuan proyek dan mengambil langkah-langkah yang
diperlukan untuk menjaga proyek tetap berada dalam
jadwal.
PERT telah menjadi alat yang berguna dalam manajemen
proyek, terutama untuk proyek yang memiliki tingkat
kompleksitas dan ketidakpastian yang tinggi. Metode ini
membantu dalam mengatasi ketidakpastian waktu dan
risiko yang terkait dengan proyek, serta memberikan
perkiraan waktu penyelesaian yang lebih akurat dan
distribusi probabilitas yang berguna bagi pengambilan
keputusan proyek.
?
TERIMAKASIH
Kelompok 4 :
• Arida Febri Nurul Yasin (1083221004)
• Cecep Sumantri (1083221008)
• Kristianto (1083221012)
• Lasono (1083221031)
• M. Yazid (1083221015)
• Muh. Ridwan Shoal Sabil (1083221014)
• Nazir Ahmad (1083221016)
• Nofan Khairul Umami (1083221028)

Anda mungkin juga menyukai