Anda di halaman 1dari 12

MODUL PERKULIAHAN

Manajemen
Konstruksi
Fundamental Scheduling
Procedures

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

11
Teknik Teknik Sipil 81004 Ir. Agus Suroso, MT
Retna Kristiana, ST, MM, MT

Abstract Kompetensi
Selain menetapkan tanggal untuk Mahasiswa mampu menjelaskan
kegiatan proyek, penjadwalan proyek macam –macam bentuk penjadwalan,
dimaksudkan untuk mencocokkan mengetahui kelebihan dan kekurangan
sumber daya peralatan, bahan dan dari bentuk penjadwalan tersebut serta
mampu membuat penjadwalannya.
tenaga kerja dengan tugas pekerjaan
proyek dari waktu ke waktu.
Penjadwalan yang baik dapat
menghilangkan masalah karena
berbagai hambatan produksi, dapat
memfasilitasi pengadaan tepat waktu
bahan yang diperlukan, dan dapat
menyelesaikan proyek secepat mungkin
Pendahuluan

Selain menetapkan tanggal


tanggal untuk kegiatan proyek, penjadwalan proyek
dimaksudkan untuk mencocokkan
mencocok sumber daya peralatan, bahan dan tenaga kerja dengan
tugas pekerjaan proyek dari waktu ke waktu. Penjadwalan
Penjad alan yang baik dapat menghilangkan
masalah karena berbagai hambatan produksi, dapat memfasilitasi pengadaan tepat waktu
bahan yang diperlukan, dan dapat menyelesaikan proyek secepat mungkin.

Metode Penjadwalan

Ada beberapa metode penjadwalan proyek yang digunakan untuk mengelola waktu
dan sumber daya proyek. Masing-masing
Masing masing metode mempunyai kelebihan dan kekurangan
sendiri. Pertimbangan penggunaan metode
metode didasarkan atas kebutuhan dan hasil yang ingin
dicapai terhadap kinerja penjadwalan. Kinerja waktu dalam penjadwalan akan berdampak
terhadap biaya proyek yang akan dikeluarkan, sehingga akan mempengaruhi kinerja proyek
secara keseluruhan. Adapun berbagai macam cara metode penjadwalan dapat dirangkum
pada gambar dibawah ini :

Gambar 1. Scheduling tools

CPM : Critical Path Method


PERT : Program Evaluation Review Technique

Pada Modul ini akan membahas metode penjadwalan yang bersifat deterministic,
dimana pada saat melakukan penjadwalan memperkirakan waktu komponen kegiatan
proyek dengan pendekatan secara deterministic dengan 1 durasi waktu.

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
2 http://www.mercubuana.ac.id
Critical Path Method (CPM)

Teknik penjadwalan
alan yang paling banyak digunakan adalah metode jalur kritis (CPM)
(CP
untuk penjadwalan,
alan, sering disebut sebagai penjadwalan
penjad alan jalur kritis. Metode ini menghitung
waktu penyelesaian minimum untuk sebuah proyek bersama dengan permulaan yang
memungkinkan dan waktu selesai untuk kegiatan proyek.
Jalur kritis itu sendiri merupakan set atau urutan kegiatan pendahulunya / pengganti
yang akan mengambil waktu
aktu terlama dalam pelaksanaan proyek.. Durasi jalur kritis adalah
jumlah waktu kegiatan 'sepanjang jalan. Jadi, jalur kritis dapat didefinisikan sebagai jalan
terpanjang mungkin
in melalui "jaringan" dari kegiatan proyek. Durasi jalur kritis merupakan
waktu minimum yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek. Setiap penundaan di
sepanjang jalur kritis akan berarti bahwa waktu tambahan akan diperlukan untuk
menyelesaikan proyek. CPM memasukkan konsep biaya dalam proses perencanaan dan
pengendalian. Dalam menentukan perkiraan waktu
wakt penyelesaian akan dikenal istilah
jalur/lintasan kritis
Critical Path Method (CPM) berdasar PMBOK adalah menggunakan jumlah waktu
luang (jumlah float)
t) pada berbagai logik network dalam schedule proyek, untuk menentukan
minimum total durasi proyek

Istilah Dalam CPM


• E (Earliest
arliest event occurence time ) : Saat tercepat terjadinya suatu peristiwa.
• L (Latest
Latest event occurence time):
time Saat paling lambat yang masih
asih diperbolehkan bagi
suatu peristiwa terjadi.
• ES (Earliest
arliest activity start time) : Waktu Mulai paling awal suatu kegiatan. Bila waktu
mulai dinyatakan dalam jam, maka waktu ini adalah jam paling awal kegiatan dimulai.
• EF (Earliest
arliest activity finish time)
time : Waktu Selesai paling awal suatu kegiatan. EF suatu
kegiatan terdahulu = ES kegiatan berikutnya.
• LS (Latest activity start time):
time): Waktu paling lambat kegiatan boleh dimulai tanpa
memperlambat proyek

Float / Slack
Float / Slack diartikan sebagai skala waktu yang longgar bagi pelaksanaan suatu atau
beberapa aktivitas, sehingga aktivitas tersebut pelaksanaannya dapat diperlambat secara
maksimum sesuai dengan besarnya slack, agar jadual pelaksanaan proyek tidak terganggu.
Macam Float
1. Free float adalah jumlah penundaan yang dapat ditugaskan untuk setiap kegiatan satu
tanpa
a menunda kegiatan selanjutnya.

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
3 http://www.mercubuana.ac.id
2. Independent float adalah jumlah penundaan yang
yang dapat ditugaskan untuk setiap
kegiatan satu tanpa menunda kegiatan berikutnya
berikutnya atau membatasi penjadualan
kegiatan sebelumnya.
3. Total float adalah jumlah maksimum penundaan yang dapat diberikan untuk kegiatan
apapun tanpa menunda keseluruhan proyek.

Gambar. Float / Slack

eknik penjadwalan proyek (project Shedulling technique)


Teknik

Untuk dapat melakukan penjadwalan,


penjadwala , perlu ditetapkan terlebih dahulu kegiatan-
kegiatan
kegiatan yang akan dilakukan dalam suatu proyek dan menyusunnya dalam bentuk jaringan.
Jaringan menunjukan saling hubungan antara satu kegiatan dengan kegiatan lain.
Identifikasi dan dokumentasi hubungan antar aktivitas-aktivitas
aktivitas proyek dalam
penjadwalan atau Sequence Activities berdasarkan PMBOK adalah sebagai berikut:

Gambar. Sequence Activities (PMBOK)

Input dari project Shedulling technique antara lain :


• Activity List (Daftar Kegiatan) adalah daftar aktivitas menyeluruh termasuk
termasu semua
schedule aktivitas yan direncanakan dan dilaksanakan pada proyek.

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
4 http://www.mercubuana.ac.id
• Activity Atributes adalah
dalah mengindikasikan beberapa attribute yang terkait dengan setiap
schedule aktivitas. Termasuk mengidentifikasi
mengidentifikasi aktivitas, kode aktivitas,
akt deskripsi
aktivitas, aktivitas yang mendahului, aktivitas yang mengikutinya, hubungan secara
logik, jeda waktu didepan dan dibelakang, persyaratan sumberdaya, penetapan tanggal,
batasan, asumsi asumsi, penanggung jawab, lokasi proyek, jenis schedule
schedul aktivitas dan
lain lain.
• Milestone List. Daftar schedule milestone yang mengidentifikasikan semua milestone
dan apakah milestone wajib (diperlukan oleh kontrak) atau pilihan ( berdasarkan
informasi proyek lama).

Metode project Shedulling technique


1. Precedence diagramming method (PDM)
Metode yang menggunakan kotak atau rectangel sebagai Node dan sebagai
s aktivitas
yang kemudian dihubungkannya dengan anak panah yang menunjukkan
ketergantungan.
Ciri diagram Precedence
– Aktivitasnya tidak dinyatakan dalam bentuk panah (Arrow) melainkan Node
N
atau block
– Anak panah / garis penghubung tidak memiliki durasi, sehingga pada diagram
ini tidak diperlukan dummy.
– Merupakan penyempurnaan arrow diagram (ADM) karena pada diagram ini
dapat digambarkan adanya hubungan : SS, FS, FF
Notasi :

Keterangan :
• ES : Early Start (mulai paling awal / cepat)
• EF : Early Finish (berakhir paling awal / cepat) , (EF) = (ES) + (D) - 1
• LS : Late Start (mulai paling lambat), (LS) = (LF) - (D) + 1
• LF : Late Finish (berakhir paling lambat)
• ID : Identifikasi
• DUR : Durasi
• S : Total Slack / Float
• Float (F),, dimana : (F) = (LS) - (ES) = (LF) - (EF), pada Critical path F = 0

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
5 http://www.mercubuana.ac.id
Contoh PDM :

Precedence diagramming method (PDM) (PMBOK


PMBOK © Guide p. 132)
132

2. Arrow diagramming method (ADM)


Metode yang menggunakan Anak panah sebagai aktivitas dan menghubungkannya
dengan panah yang menunjukkan ketergantungan. Meskipun kurang lazim dibanding
dengan PDM akan tetapi teorinya masih digunakan dalam mengajarkan schedule
network di beberapa aplikasi areas.
areas. ADM hanya menggunakan jenis ketergantungan
finish to start dan dapat dipakai untuk “Dummy” atau yang disebut aktivitas dummy,
yang biasanya digambarkan dengan garis strip. Pada kegiatan dummy tidak
menggambarkan schedule aktivitas, maka tidak ada isinya
isinya dan nilainya durasi Zero.

Notasi :

Keterangan
D : waktu yang diperlukan untuk melaksanakan suatu aktivitas (durasi)
TE : Saat paling awal terjadinya event / kejadian
TL : Saat paling lambat yang diijinkan terjadinya suatu event
ES : saat mulai paling awal terjadinya suatu aktivitas
EF : saat berakhir paling awal suatu aktivitas
LS : Saat mulai paling lambat yang diijinkan untuk suatu aktivitas
S = TF :Total
Total aktivitas slack atau float atau total float adalah waktu sampai kapan suatu
aktivitas
as boleh diperlambat (TL-EF)
(TL
SF : Free Slack suatu aktivitas atau waktu aktivitas bebas (TE-EF)
(TE

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
6 http://www.mercubuana.ac.id
Contoh ADM

Arrow diagramming method (ADM) (PMBOK © Guide p. 133)

3. Schedule network tamplates


Project schedule network diagram template bisa digunakan untuk mempercepat
persiapan network dari aktivitas schedule proyek. Bisa termasuk seluruh proyek atau
hanya bagian tertentu. Bagian Schedule diagram network
etwork proyek sering digunakan
sebagai sub
b network atau fragment network.
network Contohnya: lantai pada high rise office
building.

4. Dependency determination
Ada tiga jenis ketergantungan yang digunakan untuk menggambarkan urutan kegiatan :
a) Mandatory dependencies
Ketergantungan Wajib yang tidak bisa dipisahkan dari wujud pekerjaan
peke
yang telah dilakukan. Ketergantungan wajib adalah juga dinamakan Hard Logic.
b) Discretionary dependencies
Ketergantungan tidak wajib, biasanya ditentukan oleh tim proyek. Mempunyai
kepedulian ( dan secara penuh di-dokumentasikan),
di dokumentasikan), Pada umumnya digambarkan
berdasarr pada pengetahuan : Best practise, dan yang tidak umum, dan biasanya
dinamakan Prefered logic,
logic Preferential logic, atau shoft logic.
c) External dependencies
Ketergantungan eksternal yang melibatkan suatu hubungan antar aktivitas
proyek dan yang bukan aktivitas proyek.

5. Applying leads and lags


Lead membolehkan percepatan kegiatan yang mengikutinya (-lag).
( Sedangkan Lag
diarahkan pada perlambatan kegiatan yang mengikutinya. (+lag)

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
7 http://www.mercubuana.ac.id
Contoh Network Using Lags

Macam – Macam Hubungan Aktivitas


Finish To Start

Start To Start

Finish To Finish

Start To Finish

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
8 http://www.mercubuana.ac.id
Finish To Start With Lag

Start To Start With Lag

Finish To Finish With Lag

Start To Finish With Lead


= - Lag

Perhitungan Durasi proyek

Terdapat 2 macam cara penghitungan durasi proyek


a. Perhitungan maju (Forward
Forward pass)
pass
Perhitungan maju (Forward
Forward pass)
pass) dipakai untuk menentukan waktu total penyelesaian
proyek, Juga dipakai untuk menentukan saat mulai paling awal (ES) dan saat selesai
paling awal/cepat (EF) suatu kegiatan Dimulai dari Start (initial event) menuju Finish
(terminal event) untuk menghitung waktu penyelesaian tercepat suatu kegiatan (EF),
waktu tercepat terjadinya kegiatan (ES) dan saat paling cepat dimulainya
d suatu
peristiwa (E).
Aturan Hitungan Maju (Forward
Forward Pass)
Pass
• Kecuali kegiatan awal, maka suatu kegiatan baru dapat dimulai bila kegiatan yang
mendahuluinya (predecessor) telah selesai.
• Waktu selesai paling awal suatu kegiatan sama dengan waktu mulai paling awal,
ditambah dengan kurun waktu kegiatan yang mendahuluinya.
EF(i-j) = ES(i-j)
j) + t (i-j)
(i
• Bila suatu kegiatan memiliki dua atau lebih kegiatan-kegiatan
kegiatan kegiatan terdahulu yang
menggabung, maka waktu mulai paling awal (ES) kegiatan tersebut adalah sama
dengan
gan waktu selesai paling awal (EF) yang terbesar dari kegiatan terdahulu.

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
9 http://www.mercubuana.ac.id
b. Perhitungan mundur (Backward
Backward Pass)
Pass
Perhitungan mundur (Backward
Backward Pass)
Pass) dipakai untuk menentukan waktu paling lambat
suatu Kegiatan dapat dilaksanakan (LS) maupun diselesaikan (LF).
(LF). Dimulai dari Finish
menuju Start untuk mengidentifikasi saat paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LF),
waktu paling lambat terjadinya suatu kegiatan (LS) dan saat paling lambat suatu
peristiwa terjadi (L).
Aturan Hitungan Mundur (Backward Pass)
• Waktu mulai
lai paling akhir suatu kegiatan sama dengan waktu selesai paling akhir
dikurangi kurun waktu berlangsungnya kegiatan yang bersangkutan.
LS(i-j) = LF(i-j) – t
• Apabila suatu kegiatan terpecah menjadi 2 kegiatan atau lebih, maka waktu paling
akhir (LF) kegiatan
an tersebut sama dengan waktu mulai paling akhir (LS) kegiatan
berikutnya yang terkecil.

Gambar. Penghitungan durasi proyek (PMI,2004)

Diagram / Grafik Penjadwalan

Terdapat beberapa macam bentuk diagram/grafik untuk tujuan koordinasi dalam proyek.
• Time Scaled Network Diagram
Menunjukkan hubungan antar aktivitas dengan
dengan diakhiri oleh suatu kejadian.
kejadian Dalam Time
Scaled Network Diagram,
Diagram, aktivitas di jaringan diplot pada sumbu horisontal yang
merupakan skala waktu proyek.

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
10 http://www.mercubuana.ac.id
Diagram ini diproduksi sebagai tampilan
tampilan setelah kegiatan yang pada awalnya
dijadwalkan dengan metode jalur kritis

Gambar. Time Scaled Network Diagram


(Jack R. Meredith, Samuel J. Mantel,JR, Project Management)
Management

• Bar Chart
Bar chart menggambarkan waktu yang dijadwalkan untuk setiap kegiatan.
kegiatan Kegiatan
tercantum dalam sumbu vertikal dan waktu ditampilkan sepanjang sumbu horisontal.
Diagram ini sangat berguna untuk kegiatan di lapangan, namun sangat kurang untuk
kepentingan perencanaan.

Gambar. Bar Chart


(Jack R. Meredith, Samuel J. Mantel,JR,
Mantel,JR, Project Management)
Management

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
11 http://www.mercubuana.ac.id
• S – Curve
Kurva S berguna untuk pemantauan proyek apakah proyek tersebut sesuai jadwal atau
tidak. Menunjukkan persen kegiatan proyek selesai terhadap waktu.

Gambar. S – Curve
(Jack R. Meredith, Samuel J. Mantel,JR, Project Management)
Management

Daftar Pustaka

Chris Hendrickson and Tung Au , 2000,


2000 Project Manajemen for Construction,
Construction Second Edition
prepared for world wide web publication.

Iman Soeharto, 1999, Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional) Jilid 1 dan
2, Edisi kedua, Erlangga, Jakarta.

Jack R. Meredith, Samuel J. Mantel,JR, 2009 Project Management A Managerial Approach,


Approach
Seventh Edition, United States of America

PMI, (2004), A Guide to Project Management Body of Knowledge

Riza Arifudin , 2012 Optimasi Penjadwalan


Penjadwalan Proyek dengan Penyeimbangan Biaya
Menggunakan Kombinasi CPM dan Algoritma Genetika,
Genetika Jurnal Masyarakat Informatika,
Volume 2, Nomor 4,, Semarang

2016 Nama Mata Kuliah dari Modul Pusat Bahan Ajar dan eLearning
12 http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai