Anda di halaman 1dari 10

ILMU UKUR TANAH DAN PEMETAAN

FUNGSI ILMU UKUR TANAH DAN PEMETAAN DALAM BIDANG KEHUTANAN

NAMA : MIRANDA VINSENSIA SIAHAAN


NIM : G1011151061

FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2016 / 2017

KATA PENGANTAR
Saya panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat-Nya, saya dapat
menyelesaikan makalah ini sebagai tugas dalam mata kuliah Ilmu Ukur Tanah dan Perpetaan.
Dalam tugas kali ini, saya membuat makalah yang membahas tentang Fungsi Ilmu Ukur Tanah
dan Perpetaan dalam Bidang Kehutanan. Makalah ini saya buat dari berbagai sumber di internet.
Saya ucapkan terima kasih pada Dosen dan para pembaca yang telah membaca makalah saya ini.
Saya harap makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya dan dapat
berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Saya menyadari, masih banyak
kekurangan dari makalah ini. Oleh karena itu, saya mengharapkan bagi Dosen dan para pembaca
untuk memberikan kritik dan saran agar bisa menyempurnakan makalah ini dan semakin
memotivasi saya agar lebih maju dan lebih berusaha pada pembuatan makalah lain selanjutnya
agar lebih baik lagi.

Pontianak, 16 September 2016

Miranda Vinsensia Siahaan


NIM. G101115106

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Tujuan
1
C. Rumusan Masalah
1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Ilmu Ukur tanah
2
B. Pengertian peta dan pemetaan
2
BAB III PEMBAHASAN
Fungsi ilmu ukur tanah dan perpetaan di bidang kehutanan
4
BAB VI PENUTUP
A. Kesimpulan
6
B. Saran
6
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................7

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengukuran tanah berasal dari bangsa Romawi, yang ditandai
dengan pekerjaan konstruksi diseluruh wilayah kekasisaran. Selanjutnya ilmu ini dilestarikan
oleh bangsa Arab yang disebut ilmu geometris praktis. Sejalan dengan perkembangan zaman dan
perkembangan dunia ,maka ilmu ukur tanah mengalami perkembangan pula hingga
ditemukannya alat yang disebut waterpass dan theodolit, yang sangat membantu
manusia sampai sekarang.Ilmu ukur tanah bisa juga kita gunakan diberbagai bidang
misalnya bidang pertanian, perikanan, kehutanan dan pertambangan, cara pengambilan data dan
pengolahannya sama dengan di bidang teknik sipil.
Ilmu ukur tanah dan pemetaan merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan
menganalisis bentuk topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek di atasnya. Ilmu ukur tanah
dan pemetaan berguna untuk mengetahui wilayah hutan yang belum diketahui batas-batas antar
pemilik tanah. Oleh karena itu ilmu ukur tanah dan pemetaan berperan penting membantu
masyarakat yang sulit menentukan batas-batas wilayah.

B. Tujuan
Untuk mengetahui manfaat ilmu ukur tanah dan pemetaan dalam dunia kehutanan.
Untuk mengetahui konsep ilmu ukur tanah dan pemetaan.
Untuk memenuhi tugas ilmu ukur tanah dan pemetaan.

C. Rumusan masalah
Apa itu konsep ilmu ukur tanah dan pemetaan?
Apa saja manfaat Ilmu Ukur Tanah dan pemetaan dalam dunia Kehutanan ?

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Ilmu Ukur Tanah(Surveying)
Ilmu ukur tanah adalah bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang di namakan ilmu
Geodesi. Ilmu Geodesi mempunyai dua cara dalam menentukan bentuk permukaan bumi yaitu
maksud ilmiah untuk menentukan bentuk permukaan bumi, dan maksud praktis membuat
bayangan yang dinamakan peta dari sebagian besar atau sebagian kecil permukaan bumi.
(Wongsotjitro,1980)
Kegiatan ini meliputi pengukuran jarak, pengukuran sudut atau arah, pengukuran beda
tinggi, pengukuran topografi serta untuk menghitung luas permukaan tanah. Dari data yang
diperoleh diatas, selanjutnya dilakukan pengolahan data untuk penggambaran peta.
Kegunaan ilmu ukur tanah antara lain :
Menentukan batas-batas suatu areal tanah atau wilayah tertentu
Sebagai dasar perencanaan dalam pembangunan konstruksi
Alat-alat yang digunakan ada yang tergolong sederhana dan ada yang tergolong
modern. Alat lapangan yang dapat digolongkan sederhana antara lain meteran, kompas,
teropong pendatar tangan, odometer, dan alat sifat datar sederhana tanpa teropong.
B.

Pengertian Peta dan Pemetaan.

Peta adalah suatu representasi/gambaran unsur-unsur atau kenampakan- kenampakan


abstrak objek-objek yang dipilih dari permukaan bumi, atau yang ada kaitannya dengan
permukaan bumi, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar yang
diperkecil/diskalakan. ( International Carto-graphic Association, 1973 )
Pemetaan adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu peta , yang melalui beberapa
tahapan kerja. Adapun tahapan pemetaan sebagai berikut.
a .Pengumpulan Data.
Pengumpulan data dapat di lakukan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Pengumpulan secara langsung yakni di lakukan dengan caraobservasi atau pengukuran
langsung di lapang guna mendapatkan detail alam maupun buatan.
b .Pengolahan Data.
Pengolahan data terdiri dari proses perhitungan dan analisis data lapang baik secara manual
maupun komputerisasi.
c. Presentasi.
Data yang telah di kumpulkan di olah dan di analisis secara sistematik pada tahap selanjutnya
adalah presentasi dalam bentuk peta-peta yang dia maksud.

Peta memiliki banyak kegunaan khususnya bagi bidang kehutanan. Kegunaan peta dibidang
kehutanan diantaranya :
1. Peta tata guna lahan
2. Peta batas wilayah hutan
3. Peta penutupan lahan
4. Peta daerah aliran sungai
5. Peta daerah konservasi
6. Peta kelas lereng
7. Peta kelas erosi

BAB III
3

PEMBAHASAN
Fungsi Ilmu Ukur Tanah dan Perpetaan Di Bidang Kehutanan
Fungsi ilmu ukur tanah dan pemetaan dalam dunia kehutanan sebagai alat bantu untuk
mengetahui gambaran kawasan yang akan disurvei atau diteluiti serta membantu menentukan
lokasi-lokasi yang mungkin akan di tempatkan peta percobaan, lokasi penelitian, rute jalan, base
camp dan lain-lain. Membantu untuk menuju lokasi atau letak tempat-tempat yang akan dituju.
Sebagai alat untuk memasukan data yang di jumpai di lapangan. Untuk data-data yang terkait
dengan keruangan, seperti lokasi temuan spesies, lokasi kawasan yang terganggu sangat
membantu apabila datanya langsung di masukan kedalam peta. Sebagai alat untuk melaporkan
hasil penelitian atau survey.(muksita,2010) peta juga berfungsi dalam bidang kehutanan seperti
inventarisasi hutan, perencanaan hutan, pengukuhan hutan, penataan hutan, pembukaan wilayah
hutan,dll.
1. Inventarisasi Hutan
Inventarisasi Hutan adalah kegiatan pengumpulan dan penyusunan data dan fakta mengenai
sumber daya hutan untuk perencanaan pengelolaan sumber daya tersebut.
2. Perencanaan Hutan
Perencanaan kehutanan adalah proses penetapan tujuan penentuan kegiatan dan
perangkat yang diperlukan dalam pengurusan hutan lestari untuk memberikan pedoman dan arah
guna menjamin tercapainya tujuan penyelenggaraan kehutanan untuk sebesar-besarnya.
Tujuan perencanaan kehutanan adalah mewujudkan penyelenggaraan kehutanan yang
relati dan efesien untuk mencapai manfaat fungsi hutan yang optimum dan lestari. Perencanaan
kehutanan meliputi keguiatan:
a.
b.
c.
d.
e.
3.

Inventarisasi hutan
Pengukuhan kawasan hutan
Penatagunaan kawasan hutan
Pembentukan wilayah pengelolaan hutan
Penyusunan rencana kehutanan
Pengukuhan Hutan
Pengukuhan hutan adalah kegiatan yang berhubungan dengan penataan batas suatu
wilayah yang telah ditunjuk sebagai wilayah hutan, guna memperolah kepastian hukum
mengenai status dan batas kawasan hutan. Penatagunaan hutan adalah kegiatan perencanaan tata
guna hutan, pemanfaatan hutan dan pengendalian pemanfaatan hutan sesuai dengan fungsinya
kawasan hutan suaka alam (cagar alam dan suaka margasatwa), kawasan hutan pelstarian alam
(taman nasional, taman hutan raya dan taman wisata alam), kawasan hutan taman buru, kawasan
hutan lindung, kawasan hutan produksi (hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap dan hutan
produksi yang dapat dikonversi).

4. Penataan Hutan
4

Penataan hutan adalah kegiatan penataan ruang hutan sebagaimana dipersyaratkan oleh prinsip
pengelolaan hutan lestari didasarkan atas identifikasi areal dan kualitas lahan dari suatu areal
kerja pengusahaan hutan agar terselenggara kegiatan pengelolaan hutan yang lestari, efisien dan
berwawasan lingkungan. Berdasarkan kegiatan penataan hutan dapat disusun rencana karya yang
meliputi penanaman hutan, pemeliharaan hutan, pemungutan hasil hutan dan pemasaran hasil
hutan.
5. Pemetaan Hutan
Peta adalah gambaran dari permukaan bumi pada suatu bidang datar yang dibuat secara
kartografis menurut proyeksi dan skala tertentu dengan menyajikan unsur-unsur alam dan buatan
serta informasi lain yang diinginkan. Jenis-jenis peta terdiri dari peta dasar, peta tematik dan peta
kehutanan.
Pemetaan adalah proses penggambaran informasi yang ada di permukaan bumi mulai dari
pengambilan data secara terestris maupun penginderaan jauh, pengolahan data dengan metode
dan acuan tertentu serta penyajian data berupa peta secara manual ataupun digital. Tujuan
pemetaan hutan adalah untuk membuta atau mengadakan peta dasar maupun peta tematik
sebagai salah satu dasar dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian kegiatan khususnya
di bidang kehutanan. Salah satu teknologi untuk mendukung pemetaan adalah Sistem Informasi
Geografis (SIG).
Peta memiliki banyak fungsi dan digunakan dibanyak disiplin ilmu, salah satu bidang ilmu yang
menggunakan peta adalah dibidang kehutanan, kegunaan peta dibidang kehutanan selain yang
telah disebutkan diatas diantaranya :
1. Peta tata guna lahan, bertujuan memberi informasi penggunaan lahan, seperti lahan pertanian,
lahan perkebunan, lahan pemukiman, lahan hutan produksi, lahan tambang dan lainya.
2. Peta batas wilayah hutan, menunjukkan batas batas wilayah yang menjadi peruntukan hutan
tersebut, baik sebagai hutan produksi, hutan lindung. Peta ini juga untuk menunjukkan batas
batas dari wilayah hutan dari perusahaan yang memiliki izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu
(IUPHHK).
3. Peta penutupan lahan, bertujuan untuk mengetahui penutupan lahan pada suatu wilayah, yang
selanjutnya digunakan untuk berbagai kebijakan, salah satunya untuk menentukan wilayah yang
harus direhabilitasi hutan dan lahan.
4. Peta untuk tujuan konservasi, sangat berkaitan erat dengan peta tataguna lahan, terutama
dalam pengaturan ruang dimana suatau komunitas berada. Dengan peta dapat diajukan
sebuahusulan perbaikan dalam pengaturan, khususnya untuk menjaga keseimbangan alam dan
keberlanjutan daya dukung alam bagi kelangsungan hidup mahluk hidup disekitarnya.

BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Perkembangan ilmu pengukuran tanah berasal dari bangsa Romawi, yang ditandai dengan
pekerjaan konstruksi diseluruh wilayah kekasisaran. Selanjutnya ilmu ini dilestarikan oleh
bangsa Arab yang disebut ilmu geometris praktis.
Ilmu ukur tanah adalah bagian rendah dari ilmu yang lebih luas yang di namakan ilmu
Geodesi, yang berfungsi dalam menentukan bentuk permukaan bumi.
Peta (surveying) adalah suatu representasi/gambaran unsur-unsur atau kenampakankenampakan abstrak objek-objek yang dipilih dari permukaan bumi, atau yang ada kaitannya
dengan permukaan bumi, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar yang
diperkecil/diskalakan.
Pemetaan adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu peta , yang melalui beberapa
tahapan kerja.
Fungsi ilmu ukur tanah dan pemetaan dalam dunia kehutanan sebagai alat bantu untuk
mengetahui gambaran kawasan yang akan disurvei atau diteluiti serta membantu menentukan
lokasi-lokasi yang mungkin akan di tempatkan peta percobaan, lokasi penelitian, rute jalan,
base camp dan lain-lain.
Peta juga berfungsi dalam bidang kehutanan seperti inventarisasi hutan, perencanaan hutan,
pengukuhan hutan, penataan hutan, pembukaan wilayah hutan,dll.
B. SARAN
Di dalam pembuatan makalah ini, saya menyelesaikannya dengan bahan dari berbagai
sumber berasal dari internet. Sembari menyelesaikan tugas yang telah diberi, saya pun sekaligus
belajar dari pengerjaan tugas perkuliahan ini. Bila ada sesuatu yang kurang ataupun salah bagi
pembaca maupun dosen pengoreksi, saya akan menerima saran guna membangun
kesempurnaan makalah ini dan saya pun bisa semakin maju dalam mengerjakan tugas
selanjutnya kelak.

DAFTAR PUSTAKA
6

Muksita,khairatul.2010.ilmu ukur tanah dan apliksi nya.Fakultas pertanian Universitas Lambung


mangkurat.Banjarbaru.
Wongsotjiro, S.1980.Ilmu Ukur Tanah. Yogyakarta:Kansius
http://burhanmotivator.blogspot.co.id/2014/02/manfaat-ilmu-ukur-tanah-dan-perpetaan.html
(Diunduh tanggal 16 September 2016)
http://npilatus.blogspot.co.id/2014/10/makalah-ilmu-ukur-tanah-dan-pemetaan_17.html
(Diunduh tanggal 16 September 2016)
http://sylvauntan.blogspot.co.id/2010/06/iutp.html (Diunduh tanggal 16 September 2016)
http://nikosimamora.wordpress.com/2009/04/16/ilmu-ukur-tanah-definisi.html (Diunduh tanggal
16 September 2016)

Anda mungkin juga menyukai