Disusun Oleh :
Puji dan Syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpabkan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua, sehingga kita dapat
menyelesaikan Praktikum Survey dan Pemetaan Budidaya Ikan Lokal, yang
dilaksanakan di Lapangan Universitas Medan Area. Dimana praktikum ini adalah
suatu silabus mata kuliah yang harus dlilaksanakan oleh mahasiswa/i Budidaya
Perairan Universitas Muhammadiyah Pontianak. Hasil akhir praktikum ini
dilampirkan pada sebuah laporan yang wajib dilaksanakan untuk peserta
praktikun.
TINJAUAN PUSTAKA
Sumber :http://www.arcgis.com/apps/OnePane/basicviewer/index.html?
appid=9f7c14e8c0d54a40967b599f76bd8fd8
Dari pengolahan data GPS dengan perangkat lunak SIG akan menghasilkan data
vektor berupa titik, garis dan poligon yang merepresentasikan setiap objek di
permukaan bumi yang dipetakan. Tabel di bawah ini menunjukkan contoh
representasi data SIG dan contoh objek yang diwakilinya. Pada bab ini akan
dibahas pengolahan data hasil pemetaan yang tersimpan dalam GPS menggunakan
QGIS.
6) Pilih file dengan awalan nama waypointuntuk waypoint (titik) dan Track untuk
Track (jalur) Open Open
7) Untuk file Waypoint pilih Layer ID 0dan untuk Track pilih Layer ID 2
8) Pilih ok klik.
9) Perhatikan data yang kita buka dengan langkah-langkah di atas, akan muncul
pada Map View untuk kita olah lebih lanjut. Secara default layer data yang dibuka
bernama “waypoint” dan layer track bernama “Track”. Hasilnya dapat kita lihat
pada gambar di bawah ini.
Survey lapangan dalam rangka pelatihan pemetaan partisipatif di Kulawi, Sulawesi Tengah
4) Pada jendela save as vector layer, Pilih format ESRI Shapefile (*.shp)
1) Format shapefile
2) Pilih browse klik, buat file pada folder
3) Pilih Project CRS, untuk merubah system proyeksi data
1) Aktifkan add saved file to map, untuk menambahkan data secara otomatis 6)
Pilih ok klik
5) Perhatikan file *.shp dari langkah 1-4. Terdapat 5 file dengan ekstensi yang
berbeda untuk satu layer/objek. file *.shp akan didukung oleh file dengan
ekstensi dbf, prj, qpj, dan shx. Jika kita akan memindahkan satu layer/objek maka
semua file tersebut harus dicopy.
Layer baru hasil konversi di atas secara otomatis akan muncul pada panel control,
untuk mengetahui spesifikasi/deskripsi dari data tersebut dapat diketahui dari
informasi meta data yang dapat dibuka dengan langkah sebagai berikut :
Data titik dihasilkan dari setiap kali proses mark (penyimpanan data titik) pada
suatu lokasi yang kita tentukan sebagai titik ikat. Perhatikan gambar di bawah ini,
hasil dari pemetaan area menghasilkan 26 titik ikat, yang memiliki informasi
koordinat x dan y, serta keterangan/deskripsi titik tersebut. Titik ikat
1 merupakan titik awal pengukuran dan titik 26 adalah titik ikat akhir pengukuran.
Selain data titik kita juga memiliki data garis yang direkam secara otomatis saat
kita mengaktifkan fungsi tracking.
Untuk itu pertama kita perlu menambah plugin/fasilitas tambahan yang dapat
membantu untuk mengolah data titik menjadi data polygon. Dalam QGIS salah
satu fasilitas plugin tersebut adalah Points2One.
7) Untuk menambah informasi baru, kita harus menambah kolom baru. Pilih
New
8) Sebagai contoh kita akan menambah kolom baru dengan label
“Keterangan”. Pada jendela Add Column isi spesifikasi kolom sebagai berikut :
Name : keterangan,
Comment : keterangan lokasi/waypoint,
Type : string (huruf dan angka), interger (bilangan bulat), real (bilangan
desimal) Width :
7) Pilih ok à klik
8) Isi atribut pada kolom keterangan sesuai dengan id name/waypoint yang diperoleh
dari lapangan, apabila sudah selesai pilih Toggle editing mode à klik 11) Pilih save à
klik
6) Buka data atribut, dan perhatikan ada tambahan kolom dengan label Area (untuk
informasi luas) dan Perimeter(untuk informasi keliling).
MEMBUAT LAYOUT PETA
memulai membuat layout klik tombol new Print Composer . Dalam satu project file
kita bisa membuat beberapa layout dengan fasilitas composer manager .
Setelah Print composer diaktifkan, akan muncul jendela composer yang dapat digunakan
untuk membuat layout peta. Tools dasar yang dalam membuat layout ditunjukkan oleh
Gambar …
Layout peta hendaknya mengikuti kaidah kartografi, agar informasi yang disajikan
dalam peta mudah untuk difahami dan digunakan oleh pembaca peta. Standar minimal
informasi yang harus ada dalam sebuah peta adalah judul peta, skala, informasi sitem
33
proyeksi, datum, legenda, grid koordinat, informasi pembuatan peta. Untuk melengkapi
dan menambah informasi (judul, riwayat peta, dst) serta menata ukuran kertas dan posisi
gambar/objek, menampilkan grid dan anotasi, tersedia tools yang terletak di sebelah kiri
pada layout peta.
Perolehan data yang di dapat adalah berdasarkan citra satelit dengan bantuan GPS
dan quickmaps pada aplikasi QGIS untuk menemukan titik vector dan membantu
dalam menggambar titik,garis dan polygon di wilayah Pontianak hingga
ambawang terutama Jalan, Rumah Ibadah dan Rumah Sakit.
Kemajuan teknologi saat ini yang sedang berkembang sangat pesat,
sangatmembantu meringankan pekerjaan manusia di segala bidang. Salah satu
kemajuanteknologi yang saat ini banyak digunakan adalah pemanfaatan peta
dalammelakukan suatu pekerjaan. Menurut Hartono (2007), peta merupakan alat
utamadalam ilmu geografi, selain foto udara dan citra satelit. Melalui peta,
seseorang dapat mengamati kenampakan permukaan Bumi lebih luas dari batas
pandangmanusia. Peta adalah suatu gambaran unsur-unsur kenampakan abstrak
daripermukaan Bumi yang digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil
ataudiskalakan. Peta mengandung arti komunikasi, artinya peta merupakan
saluranantara si pengirim pesan (pembuat peta) dan si penerima pesan (pengguna
peta) berupa informasi mengenai sebuah fenomena alam. Ruhimat dkk (2008)
menambahkan peta merupakan gambaran sebagian atau seluruh permukaan bumi
yang diperkecil menggunakan skala tertentu. Sebuah peta yang baik
seharusnyamempunyai komponen-komponen peta yang lengkap.
Suatu peta pada umumnya berisi banyak informasi. Namun sebelumnya
suatupeta perlu diolah terlebih dahulu yang berasal dari data spasial dan data
atribut. Dalam pengolahannya baisanya menggunakan suatu system yaitu system
informasi geografis. Menurut Harahap (2012), Sistem Informasi Geografis (SIG)
merupakansuatu komponen yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak,
sumber dayamanusia dan data yang bekerja bersama secara efektif untuk
memasukkan, menyimpan, memperbaiki, memperbarui, mengelola,
memanipulasi, mengintegrasikan, menganalisa dan menampilkan data dalam suatu
informasi berbasis geografis. Widyawati (2014) menambahkan Sistem informasi
geografis (SIG) adalah kumpulan yang terorganisir dari perangkat keras
komputer, perangkat lunak, data geografi dan personil yang dirancang secara
efisien untuk memperoleh, menyimpan dan mengupdate, memenipulasi,
menganalisa dan menampilkan semuabentuk informasi yang bereferensi
geografis. Banyaknya pemahaman tenteng informasi geografis yang ada
tergantung dari segi mana sistem informasi geografis itu dilihat. Di pengertian
lain, sistem informasi geografis adalah sistem informasiyang dirancang untuk
bekerja dengan data yang terinferensi secara spasial atau koordinat geografi.
Dengan kata lain, SIG merupakan sistem basis data dengan kemampuan khusus
dalam menangani data yang terinferensi secara spasial, selainmerupakan
sekumpulan operasi-operasi yang dikenakan terhadap data tersebut. Berikut
merupakan gambar setelh diberikan titik, line dan polygon.
Data yang diolah dalam GIS terdapat dua macam data, yaitu data spasial
dandata atribut. Menurut Budiharjo (1995), data spasial merupakan sebuah data
yang berorientasi geografis, memiliki sistem koordinat tertentu sebagai
dasarreferensinya dan mempunyai dua bagian penting yang membuatnya berbeda
daridata lain, yaitu informasi lokasi (spasial) dan informasi deskriptif (attribut)
yangdijelaskan berikut ini.
1. Informasi lokasi (spasial), berkaitan dengan suatu koordinat baik koordinat
geografi (lintang dan bujur) dan koordinat XYZ, termasuk di antaranyainformasi
datum dan proyeksi.
2. Informasi deskriptif (atribut) atau informasi non spasial, suatu lokasi
memiliki beberapa keterangan yang berkaitan dengannya, contohnya: jenis
vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan sebagainya.
Poerbaningtyas (2011) menambahkan data spasial merupakan data yangberkaita n
dengan lokasi keruangan yang umumnya berbentuk peta. Sedangkan dataatribut
merupakan data tabel yang berfungsi menjelaskan keberadaan berbagaiobjek
sebagai data spasial.
Penyajian data spasial mempunyai tiga cara dasar yaitu dalam bentuk titik, bentuk
garis dan bentuk area (polygon). Titik merupakan kenampakan tunggal dari
sepasang koordinat x, y yang menunjukkan lokasi suatuobyek berupa ketinggian,
lokasi kota, lokasi pengambilan sample dan lain-lain. Garis merupakan
sekumpulan titik-titik yang membentuk suatu kenampakan memanjang seperti
sungai, jalan, kontus dan lain-lain. Sedangkan area adalah kenampakan yang
dibatasi oleh suatu garis yang membentuk suatu ruang homogen, misalnya: batas
daerah, batas penggunaan lahan, pulau dan lain sebagainya. Data spasial dapat
diperoleh dari beberapa sumber. Menurut Husein (2006) data spasial dapat
diperoleh dari:
1. Peta analog
Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta
dalambentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan Teknik kartografi,
kemungkinan besar memiliki referensi spasia seperti koordinat, skala, arah
mataangin dan sebagainya. Dalam tahapan SIG sebagai keperluan sumber data,
petaanalog dikonversi menjadi peta digital dengan cara format raster diubah
menjadiformat vektor melalui proses dijitasi sehingga dapat menunjukkan
koordinatsebenarnya di permukaan bumi.
2. Data system penginderaan jauh
Data penginderaan jauh (antara lain citra satelit, foto udara dan sebagainya),
merupakan sumber data yang terpenting bagi SIG karena ketersediannya
secaraberkala dan mencakup area tertentu. Dengan adanya bermacam-macam
satelit diruang angkasa dengan spesifikasinya masing-masing, kita bisa
memperolehberbagai jenis citra satelit untuk beragam tujuan pemakaian. Data ini
biasanyadirepresentasikan dalam format raster.
3. Data hasil pengukuran lapang
Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan teknik
perhitungantersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut,
contohnya: batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak
pengusahaanhutan dan lain-lain.
4. Data GPS (Global Positioning System)
Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data bagi
SIG. Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya
teknologi. Data ini bisanya direpresentasikan dalam format vektor.
Data spasial direpresentasikan menjadi dua format yaitu data vector dan
dataraster. Menurut OSEGEO (2011), data vektor merupakan bentuk bumi yang
direpresentasikan ke dalam kumpulan garis, area (daerah yang dibatasi oleh garis
yang berawal dan berakhir di titik yang sama), titik dan nodes (merupakan titik
perpotongan antara dua buah garis). Keuntungan utama dari format data vector
adalah ketepatan dalam merepresentasikan fitur titik, batasan dan garis lurus.
Halini sangat berguna untuk analisa yang membutuhkan ketepatan posisi,
misalnyapada basis data batas-batas kadaster. Contoh penggunaan lainnya adalah
untuk mendefinisikan hubungan spasial dari beberapa fitur. Kelemahan data
vektor yangutama dalah ketidakv mampuannya dalam mengakomodasi perubahan
gradual. Sedangkan data raster (atau disebut juga dengan sel grid) adalah data
yang dihasilkan dari sistem penginderaan jauh. Pada data raster, objek geografis
direpresentasikan sebagai struktur sel grid yang disebut dengan pixel
(pictureelement). Pada data raster, resolusi (definisi visual) tergantung pada
ukuran pixel-nya. Dengan kata lain resolusi pixel menggambarkan ukuran
sebenarnya dari permukaan bumi yang diwakili oleh setiap pixel pada citra.
Semakin kecil ukuranpermukaan bumi yang direpresentasikan oleh satu sel,
semakin tinggi resolusinya. Data raster sangat baik untuk merepresentasikan
batas-batas yang berubah secaragradual, seperti jenis tanah, kelembaban tanah,
vegetasi, suhu tanah dan sebagainya. Keterbatasn utama dari data raster adalah
besarnya ukuran file; semakin tinggiresolusi grid-nya semakin besar pula ukuran
filenya dan sangat tergantung padakapasitas perangkat keras yang tersedia.
Sistem Informasi Geografis adalah kumpulan proses yang dieksekusi padadata
mentah untuk menghasilkan informasi baru yang berguna dan berkaitandengan
objek atau fenomena dipermukaan bumi. SIG memiliki beberapa
komponenutama. Menurut Wijaya dan Ayundha (2014), System Informasi
Geografis terdiridari 4 komponen utama. Keempat komponen tersebut adalah
sebagai berikut.
1. Perangkat keras
Pada saat ini SIG sudah tersedia bagi berbagai platform perangkat keras;
mulaidari kelas PC desktop, workstation, hingga multi-usershost yang bahkan
dapat digunakan oleh orang secara bersamaan (simultan) dalam jaringan
komputeryang luas, tersebar, berkemampuan tinggi, memiliki ruangan
penyimpanan(harddisk) yang besar, dan mempunyai kapasitas memori (RAM)
yang besar. Adapun perangkat keras yang sering digunakan untuk aplikasi SIG
adalahkomputer (PC), mouse, monitor (plus VGA-card grafik) yang beresolusi
tinggi,digitizer, printer, plotter, receiver GPS, dan scanner.
2. Perangkat lunak
SIG bisa juga merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modulardi
mana sistem basis datanya memegang peranan kunci. Pada kasus perangkat SIG
tertentu, setiap subsistem di implementasikan dengan menggunakan perangkat
lunak yang terdiri dari beberapa modul hingga tidak mengherankan jika ada
perangkat SIG yang terdiri dari ratusan modul program yang masing-masing dapat
dieksekusi tersendiri.
3. Data dan Informasi Geografis
SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data atau informasi yang
diperlukanbaik secara tidak langsung ataupun secara langsung dengan cara
melakukandijitasi data spasialnya dari peta analog dan kemudian memasukkan
dataatributnya dari table-tabel atau laporan dengan menggunakan keyboard.4.
4. Managemen
Suatu proyek SIG akan berhasil jika dikelola dengan baik dan dikerjakan
olehorangorang yang memiliki keahlian yang tepat pada semua tingkatan.
Manongga (2009) menambahkan, sistem komputer untuk SIG terdiri
dariperangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan prosedur untuk
penyusunan input data, pengolahan, analisis, pemodelan (modelling), dan
penayangan data geospatial. Sumber data geospatial adalah peta digital, foto
udara, citra satelit, table statistic dan dokumen lain yang berhubungan. Data
geospatial di bedakan menjadi data grafis (atau disebut juga data geometris) dan
data atribut (data tematik). Data grafis mempunyai tigaelemen: titik (node), garis
(arc) dan luasan (poligon) dalam bentuk vector atau pun raster yang mewakili
geometri topologi, ukuran, bentuk, posisi dan arah. Fungsi user adalah untuk
memilih informasi yang diperlukan, membuat standar, membuat jadwal
pemutakhiran (updating) yang efisien, menganalisa hasil yang dikeluarkan untuk
kegunaan yang diinginkan dan merencanakan aplikasi. SIG memudahkan dalam
melihat fenomena kebumian dengan perspektif yang lebih baik.
Suatu proses dalam GIS untuk menghasilkan suatu informasi yang baru
dibutuhkan software yang mendukung dalam proses yang akan dilakukan.
Software GIS merupakan sekumpulan program aplikasi yang dapat memudahkan
dalammelakukan berbagai macam pengolahan data, penyimpanan, editing, hingga
layout. Menurut Supri haryono (2000), software GIS adalah software GIS itu
sendiri yang mampu menyediakan fungsi-fungsi untuk penyimpanan, pengaturan,
link, querydan analisa data geografis.
Terdapat beberapa contoh software GIS diantaranya adalah Quantum GIS (QGIS)
dan ArcGIS. Quantum GIS (QGIS) adalah sebuah aplikasi Geographical
Information System (GIS) sumber terbuka dan lintas platform yang dapat
dijalankan di sejumlah sistem operasi termasuk Linux. QGIS juga memiliki
kemampuan untuk bekerjasama dengan paket aplikasi komersil terkait. QGIS
menyediakan semuafungsionalitas dan fitur-fitur yang dibutuhkan oleh pengguna
GISs pada umumnya. Menggunakan Plugins dan fitur inti (core features)
dimungkinkan untukmenvisualisasi (meragakan) pemetaan (maps) untuk
kemudian diedit dan dicetaksebagai sebuah peta yang lengkap. Penguna dapat
menggabungkan data yang dimiliki untuk dianalisa, diedit dan dikelola sesuai
dengan apa yang diinginkan. Menurut GIS Indonesia (2013) dalam Saraswati
(2013), Quantum GIS (QGIS) merupakan sebuah perangkat lunak Sistem
Informasi Geografis (SIG) yang didukung dengan fitur-fitur pengolahan data
spasial berupa vektor, raster, format basis data dan fungsi analisis dalam SIG
lainnya.
ArcGIS adalah salah satu software yang dikembangkan oleh ESRI
(Environment Science & Research Institue) yang merupakan kompilasi fungsi-
fungsi dari berbagai macam software GIS yang berbeda seperti GIS desktop,
server,dan GIS berbasis web. Software ini mulai dirilis oleh ESRI Pada tahun
2000.Produk Utama Dari ARCGIS adalah ARCGIS desktop, dimana arcgis
desktop merupakan software GIS professional yang komprehensif dan
dikelompokkan atastiga komponen yaitu: ArcView (komponen yang focus ke
penggunaan data yang komprehensif, pemetaan dan analisis), ArcEditor (lebih
fokus ke arah editing dataspasial) dan ArcInfo lebih lengkap dalam menyajikan
fungsi-fungsi GIS termasuk untuk keperluan analisi geoprosesing (Siregar, 2010).
Ada dua faktor utama yang terkait dengan masalah keberhasilan implementasi
SIG. Kedua hal tersebut yaitu masalah teknologi dan masalah kondisi
pengoperasian SIG itu sendiri. Keduanya berhubungan erat dan tidak dapat
dipisahkan satu sama lain. Keberhasilan dari implementasi teknologi SIG
sehinggasesuai seperti yang diharapkan akan memberikan dampak yang positif
dalam system pengelolaan informasi yang menyangkut antara lain masalah
efisiensi danefektifitas, komunikasi yang tepat dan terarah, serta data sebagai aset
yangberharga. Efisiensi dan Efektifitas sistem kerja sebagai dampak dari
keberhasilan implementasi teknologi SIG akan semakin terasa. Pada era
globalisasi, setiap institusi pada sektor swasta (private sector) dapat bergerak
dengan efektif danefisien setelah mereka menerapkan teknologi SIG untuk
membantu pekerjaan mereka di berbagai sektor, bidang atau industri jasa yang
mereka tekuni. Kunci kesuksesan bisnis pada sektor ini di masa depan, terutama
dalam menghadapi persaingan bebas, adalah adanya sistem pengelolaan yang
efisien dan system pelayanan yang baik untuk para pelanggan (Pardede dan
Warnars, 2006).
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan yaitu instalasi dan
pengenalan software GIS. Software yang dipakai saat praktikum SIG adalah
Quantum GIS(QGIS). Menurut OSGEO (2011), QGIS merupakan software yang
berbasis opensource (tidak memerlukan lisensi). Pada quantum GIS dapat
dilakukan proses pengolahan data baik itu spasial maupun non spasial. QGIS
memiliki fitur-fituryang pada umumnya terdapat di dalam ArcGIS, sehingga pada
QGIS juga dapat dilakukan proses georeferensing, proses pembuatan peta tematik,
menghitungluasan dari suatu daerah/wilayah, dan proses pengolahan pemetaan
lainnya yang berhubungan dengan data spasial maupun non spasial. QGIS sendiri
dapat dijalankan pada banyak Operating System, seperti Windows, Linuk,
Ubuntu, maupun MAX. hasil akhir dari potensi pembuatan lahan di Sungai
Ambawang dapat dilihat dibawah ini.
BAB IV
PENUTUP
4.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil dari pembahasan dan hasil praktikum yang telah
dilakukan di Kecamatan Ambawang, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Penggunaan GPS sangat membantu dalam pemetaan, guna terciptanya
data SIG yang berupa titik, garis dan polygon, akan memudahkan masyarakat atau
Communitybased Organization (CBO) untuk mencapai beberapa tujuan krusial
Tertentu.seperti Wilayah Kabupaten hingga akses yang ditempuh dari kota ke
Lokasi.
2. Sistem ini Akan sangat membantu di masa yang akan datang terlebih
dalam hal penyediaan data GIS wilayah tertentu.
3. Quantum GIS (QGIS) adalah sebuah aplikasi Geographical
InformationSystem (GIS) sumber terbuka dan lintas platform yang dapat
dijalankan disejumlah sistem operasi termasuk Linux.2.
4. Aplikasi QGIS diberikan oleh asisten melalui flashdisk, Aplikasi QGIS
yangtelagh diberikan diinstal, Prosedur dalam instalasi diikuti, QGIS ditampilkan.
DAFTAR PUSTAKA
Bafdal, N., Kharistya Amaru, dan Boy Macklin Pareira P. 2012. Petunjuk
Praktikum Sistem Informasi Geografis. Jurusan TMIP FTIP Unpad.
Bandung.
Hartono. 2007. Geografi: Jelajah Bumi dan Alam Semesta. Citra Praya.
Bandung.