Anda di halaman 1dari 23

KAJIAN KEANEKARAGAMAN MAKRO FAUNA

MANGROVE DAN KAJIAN DI BERBAGAI SITUS


TELUK PORT BLAIR, KEPULAUAN ANDAMAN
SELATAN
Vishwas Rao M 1*, Ajith Kumar TT 2* and Swagat Ghosh 3*

NAMA KELOMPOK:
-M.MUFTI IRSYADI (201110008)
-SYARIF RIDWAN ALAYDRUS (202110007)
-FAULDIANTI (201110029)
-IRMA DAMAYANTI (201110001)
-HARDIMAN WIRAYUDA (201110012)
-NANDIA ATHAYA MAULID (212110004)
01
PENGANTAR
 Perkembangan dan kemakmuran komunitas mangrove tergantung pada berbagai
factor individu dan interaksinya seperti substrat, kedalaman dan konsistensinya,
interaksi frekuensi banjir, tanah, salinitas air dan luas daerah terlindungi

Yang umum spesies mangrove adalah:


1. Rhizophora mucornata
1 2 3
2. Avicennia mariana

3. Bruguriea gymnorrihiza

4. Nipa fruticans

5. Aegilatis rotundiflora 4 5 6 7
6. Ageiceras corniculatum

7. Sonnetaria alba
o Sebagian besar fauna mangrove terdiri dari spesies yang berasal dari habitat
terestrial di sekitarnya
o Ada spesies mamalia yang dilaporkan dari mangrove Kepulauan Andaman Selatan
yaitu:
a.53 spesies burung
b.7 spesies reptile
c.3 spesies amfibi
d.253 spesies ikan
e.13 spesies polychaeta
f. 410 spesies arthopoda
g.53 spesies meiofauna
o Studi saat ini dilakukan untuk menggambarkan variasi relatif keanekaragaman fauna
makro di tiga zona kawasan mangrove. Dengan demikian, penelitian ini bertujuan
untuk memberikan kontribusi pengetahuan tentang keanekaragaman fauna makro dan
penilaiannya di kawasan mangrove teluk Port Blair.
02
BAHAN DAN
METODE
5
AREA STUDI
o Penelitian dilakukan di habitat mangrove
o Ketiga stasiun tersebut sangat terdiversifikasi
dengan ekosistem mangrove campuran.
o Manjery memiliki aliran air tawar, yang
mengalir dari sisi timur hutan bakau.
o Barmanallah, aliran air tawar mengalir ke teluk
o Carbyn's Cove memiliki beban air tawar
yang tinggi

SAMPLING
• Fauna ditentukan dengan metode transek kuadrat
manual tentang sumber daya laut tropis
• Pengambilan sampel dilakukan secara kuantitatif yang
dilakukan pada Januari-Mei 2011 di 3 zona lokasi yaitu
proksimal, tengah dan distal
• Kuadrat berukuran 1 m × 1 m dibagi lagi menjadi
kotak-kotak kecil berukuran 30 cm yang diletakkan
dan sampel diambil secara acak. 6
PARAMETER FISIKO KIMIA
SALINITAS

SUHU

DO

BOD

KLOROFIL-A

pH
ANALISIS STATISTIK
• Analisis multivariatif dibangun di stasiun yang berbeda, untuk
memeriksa efektivitas pengambilan sampel dan untuk
membandingkan tingkat spesies akumulasi antara stasiun
yang berbeda.
• Variabilitas dalam spesies komposisi (S), kelimpahan jenis
(N), keanekaragaman Margalef (D) dianalisis.
• Kesetaraan (J') dinyatakan sebagai Pielou's indeks
kemerataan .
• Keragaman dihitung dengan indeks keanekaragaman
ShannonWiener (H') pada basis log 2
03
HASIL
PARAMETER LINGKUGAN
VARIASI SPASIAL

o Carbyn Cove, fauna makro nya yaitu Terebralia palustris, Cerithidea cingulata, Periopthalmus
sp dan Uca sp. Ikan juvenil dan polychaeta juga ditemukan di semua zona
o Manjery, fauna makronya adalah Terebralia palustris, Littorina scabra scabra, Uca sp,
Periopthalmus sp.dan Polychaeta
o Barmanallah, fauna makronya yaitu Terebralia palustris, Brittle star, Anadera granosa,
Saccostrea cucuulatai dan Polychaeta
KOMPOSISI SPESIES

o Sebanyak 4.644 individu termasuk dalam 16 famili dikumpulkan. Secara


numerik,Terebralia palustris, Cerithidea sp., Periopthalmus sp., Uca sp., Balanus sp.
dan Polychaeta didominasi secara berurutan.
o Individu lain kurang umum, dengan sekitar seperempat dari jumlah total individu yang
ditemui di tiga lokasi.

Terebralia Cerithidea Periopthalamus


sp Uca sp Balanus sp Polychaeta
palustris sp
KEANEKARAGAMAN SPESIES

S = Kekayaan spesies
J = Pielous indeks kemerataan
n = Nilai kelimpahan makro fauna
H’ = Indeks keanekaragaman
D = Keanekaragaman Margalef Shanon Wiener
PENGELOMPOKKAN DAN PENSKALAAN MULTIDIMENSI
NONMETRIK (NMMDS) KOMUNITAS FAUNA MAKRO
o Komunitas fauna makro dari 45 petak transek dari ketiga lokasi memiliki kemiripan hingga
50% dan dengan demikian dibagi menjadi 9 kelompok besar dengan analisis klaster hierarkis
o Dan memberikan indikasi yang lebih nyata tentang jarak antara komunitas fauna makro dari
berbagai plot dan status kesamaannya
o Kurva akumulasi spesies juga dibuat untuk ketiga lokasi untuk menguji
efektivitas pengambilan sampel dan untuk membandingkan tingkat
akumulasi spesies antara setiap lokasi
o Kurva akumulasi spesies berdasarkan semua plot menunjukkan
peningkatan curam awal yang khas dan pendekatan asimtotik
berikutnya ke jumlah total 16 famili yang tercatat di mana 22 spesies
terdapat secara eksklusif di ketiga lokasi.
o Struktur dominasi dalam hal kelimpahan sama di daerah Carbyn Cove dan
Barmanallah dibandingkan Manjery (Gambar5).
• Lereng kurva ABC menunjukkan variasi yang
besar di Manjery. Di Barmanallah dan Carbyn's
Cove, komunitas lebih seimbang daripada di
Manjery, di mana Terebralia palustris,
Cerithidea cingulata, Periopthalmus sp. dan
Uca sp. didominasi dalam hal kelimpahan.
• Di Manjery, Saccostrea cucuulata, Assiminea
sp, Nerita sp. lebih tinggi dari setiap spesies
lain (Gambar 5a-5c)
DISKUSI

04
o Prabhu et al., [19] mempelajari fauna bentik makro di sedimen dekat pantai Gangoli
dan mengamati bahwa Polychaeta merupakan fauna yang didominasi diikuti oleh
echiurids, echinodermata, moluska dan krustasea. Untuk mendukung hal tersebut,
hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa secara keseluruhan lokasi yg di
dominasi polychaeta diikuti oleh moluska dan krustasea.

o Untuk semua plot yang dibuat, tidak terdapat perbedaan keanekaragaman fauna
makro yang nyata, tetapi terdapat perbedaan antara tipe vegetasi mangrove, yang
menunjukkan bahwa tipe komunitas mangrove mempengaruhi zonasi fauna makro
karena lingkungan tumbuh yang disediakan oleh mangrove yang berbeda komunitas.
Hal ini menyebabkan perbedaan struktur komunitas fauna makro pada komunitas
mangrove yang berbeda

o Terebralia palustris, Littorina scabra scabra paling banyak ditemukan di India.


Menurut Tarun [12] telah mempelajari fauna makro mangrove di Carbyn Cove dan
melaporkan dominasinya yaitu gastropoda
o Perbedaan tutupan dasar pada komunitas mangrove yang berbeda
mempengaruhi intensitas cahaya di hutan. Hal ini juga akan mempengaruhi
keanekaragaman fauna makro

o Penelitian tentang mangrove alami Andaman dan nicobar yang dilakukan oleh
Thottathri menunjukkan bahwa Keberadaan vegetasi mangrove sangat
berpengaruh terhadap jenis dan sebaran kepiting, yang terutama disebabkan
oleh perbedaan kondisi naungan mangrove.

o Penelitian Vannini et al., menunjukkan bahwa, intensitas cahaya di hutan


mangrove alami memiliki pengaruh penting terhadap distribusi makro fauna.
Jelas bahwa perbedaan sifat dari berbagai jenis komunitas mangrove akan
mempengaruhi distribusi fauna makro
o Seri ekologi komunitas mangrove dengan fauna makro di semua stasiun
adalah lebih jelas, sehingga menyebabkan zonasi yg jelas. Bersama dengan
dekapoda, krustacea dan Mollusca merupakan takson yang terwakili asal laut
di hutan mangrove. Tingginya keanekaragaman moluska mangrove
kemungkinan ditentukan oleh ketersediaan habitat makro yang beragam
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai