Peningkatan/
Penurunan Biaya
Biaya
Kesalahan Biaya
Kesalahan
Biaya Inspeksi Biaya Inspeksi
Leadership Top Manajemen memiliki peran sebagai pimpinan yang memiliki target sesuai dengan sasaran perusahaan, membuat
keputusan berdasarkan data dan fakta (decision maker), serta membuat standard sistem manajemen perusahaan.
Engagement of Kompeten, mampu diberdayakan, dan keterlibatan orang-orang di semua tingkatan, adalah hal yang penting untuk
menambah kapabilitas organisasi dalam menciptakan dan memberikan nilai.
People
Process Approach Sistem Manajemen Mutu yang telah ditetapkan di perusahaan berdasarkan proses murni yang ada di perusahaan
dengan melibatkan seluruh pihak yang terkait.
Improvement Selalu melakukan perubahan melalui peningkatan berkelanjutan baik internal maupun eksternal yang disesuaikan
dengan perubahan terkini sehingga perusahaan akan selalu siap menghadapi persaingan dengan para kompetitor.
Evidence Based Menetapkan kesimpulan dari sebuah permasalahan ditetapkan berdasarkan analisis fakta dan data yang diperoleh
selama melakukan analisis sehingga keputusan yang diambil akan menghasilkan keputusan yang produktif dan tepat
Decision Making sasaran.
Relationship Untuk mempertahankan kesuksesan perusahaan harus mengelola hubungan yang baik dengan pihak-pihak yang
berkepentingan (interested parties).
Management
Read more
Latar belakang standardisasi
Perdagangan WTO
Bebas • Produk Agreement
• Integrasi
politik dan • Ekspor/ • Jaminan • TBT
ekonomi Impor Konsumen (Teknis)
• Kompetitif Harmonisasi
• SPS
Globalisasi
Mutu
Note:
TBT: Technical Barriers to Trade – Agreement
SPS: Sanitary and Phytosanitary - Measures
International Organization for Standardization
• ISO adalah lembaga
internasional independen non-
pemerintah yang didirikan pada
tahun 1947 dengan keanggotaan
165 badan standar nasional (1
negara 1 wakil; Indonesia »
Badan Standardisasi Nasional).
• ISO telah mengembangkan lebih
dari 23535 Standar Internasional
dan semuanya termasuk dalam
katalog Standar ISO.
International Organization for Standardization
International Organization for Standardization
ISO dan Indonesia
Badan Standardisasi
Sucofindo
Nasional
• Mengembangkan • Pelaksana tugas dan
standards fungsi Badan
• Mengembangkan Standardisasi • Salah satu contoh
dan membina Nasional di bidang badan sertifikasi ISO
kegiatan akreditasi di Indonesia yang
standardisasi di sudah mempunyai
International Indonesia lisensi KAN
Komite Akreditasi
Organization for
Nasional
Standardization
Standar Nasional Indonesia
Komisi Teknis
Read more
Standar mutu pangan
Manfaat standard mutu
pangan:
• Melindungi konsumen
• Meningkatkan potensi
ekspor ke LN
GMP, SSOP, HACCP, dan Keamanan Pangan
HACCP GMP
Keamanan
Pangan
SSOP
Persyaratan GMP/GAP
Dasar
Umum GHP
GDP
Persyaratan
Khusus/ Rencana pemastian keamanan pangan
Spesifik = HACCP Plan
Good practices: pra-syarat dasar dan program
umum untuk membangun mutu
Peningkatan
Produktivitas
Perusahaan
Peningkatan
Mutu
Produk
Keselamatan dan
Kesehatan
Pekerja/ Personalia
GMP/GAP
GHP
GDP
Good practices: pra-syarat dasar dan program
umum untuk membangun mutu
Aliran Bahan pada Sistem Agroindustri Pangan
Pengumpulan/
Transportasi/
Budidaya penyembelihan/ Penanganan Pengolahan
Distribusi
penangkapan
GAP GHP
GMP
GT/DP
SSOP: Sanitation Standard Operating Procedure
• Sanitasi Standar Operasional Prosedur (SSOP) adalah suatu prosedur tertulis atau
tata cara yang digunakan industri untuk membantu mencapai tujuan atau sasaran
keseluruhan yang diharapkan GMP dalam memproduksi dengan cara bermutu
tinggi, aman dan tertib.
• Delapan kunci SSOP:
– Kunci 1. Keamanan air
– Kunci 2. Kondisi dan kebersihan permukaan yang kontak dengan bahan pangan
– Kunci 3. Pencegahan kontaminasi silang
– Kunci 4. Menjaga fasilitas pencuci tangan, sanitasi, dan toilet
– Kunci 5. Proteksi dari bahan-bahan kontaminan
– Kunci 6. Pelabelan, penyimpanan, dan penggunaan bahan toksin yang benar
– Kunci 7. Pengawasan kondisi kesehatan personil yang dapat mengakibatkan kontaminasi
– Kunci 8. Menghilangkan hama dari unit pengolahan
HACCP: Hazard Analysis Critical Control Point
• HACCP merupakan suatu bentuk sistem ilmiah, rasional, dan
sistematis untuk mengidentifikasi potensi bahaya tertentu
serta pengendaliannya untuk menjamin keamanan suatu
produk.
• HACCP sebenarnya relevan untuk banyak bidang industri,
namun yang paling umum diterapkan adalah untuk proses
produksi pangan atau makanan.
HACCP: Hazard Analysis Critical Control Point
• Tujuh prinsip yang dibahas di HACCP:
1. Analisis Bahaya, yaitu analisis untuk semua aspek pada mata rantai produksi yang bisa menyebabkan masalah keamanan
produk. Contoh bahaya yang bisa timbul adalah seperti kontaminasi bahan pencemar baik biologis, kimiawi, atau fisik,
perubahan kimiawi, hingga kontaminasi silang antara produk jadi dan lingkungan produksi.
2. Titik Kendali Kritis, yaitu suatu titik, tahap, atau prosedur yang bisa berbahaya dan berhubungan dengan produk.
Pengendalian titik ini bisa dengan menghilangkan bahaya atau dengan mengurangi bahaya.
3. Batas Kritis, yaitu kriteria pemisah antara yang bisa diterima dengan yang tidak bisa diterima. Kriteria yang dimaksud bisa
dengan menggunakan beberapa parameter seperti suhu, pH, waktu, dan tingkat kelembaban. ketersediaan klorin, dan
tampilan fisik.
4. Sistem Pemantauan CCP, yaitu sistem pemantauan yang biasanya menggunakan catatan tertulis untuk melihat urutan,
operasi, dan pengukuran selama proses produksi. Sistem ini juga termasuk pelacakan operasi dan penentuan kontrol
apakah terjadi penyimpangan.
5. Tindakan Perbaikan apabila pemantauan mengindikasikan adanya CCP yang tidak terkontrol. Tindakan korektif ini harus
bisa mengendalikan CCP kembali serta membuang produk yang sudah dibuat dengan penyimpangan.
6. Prosedur Verifikasi untuk Mengonfirmasi Keefektifan HACCP. Prosedur verifikasi yang dimaksud bisa meliputi peninjauan
sistem, peninjauan penyimpangan, konfirmasi CCP yang terkendali, dan pemeriksaan metode dan prosedur produksi.
Prosedur ini diakhiri dengan memenuhi semua persyaratan serta memperbarui sistem jika ada perubahan proses atau
bahan yang dipakai dalam produksi.
7. Dokumentasi seluruh prosedur dan catatan yang berkaitan dengan prinsip dan penerapannya. Contoh dokumentasi yang
dimaksud adalah analisa bahaya, penetapan CCP, aktivitas pemantauan, penetapan batas kritis, dan penyimpangan serta
tindakan korektifnya.
Standar mutu pangan
• Codex Alimentarius
– Codex Alimentarius, atau "Food Code" adalah kumpulan
standar, pedoman, dan kode praktik yang diadopsi oleh
Codex Alimentarius Commission. Komisi ini merupakan
bagian utama dari Program Standar Pangan FAO / WHO
dan didirikan oleh FAO dan WHO untuk melindungi
kesehatan konsumen dan mempromosikan praktik yang
adil dalam perdagangan makanan.
– Codex menetapkan teks-teks yang terdiri dari standar,
pedoman, code of practice, dan rekomendasi lainnya yang
mencakup bidang komoditi pangan, ketentuan bahan
tambahan dan kontaminan pangan, batas maksimum
residu pestisida dan residu obat hewan, prosedur
sertifikasi dan inspeksi serta metoda analisa dan
sampling.
– Beberapa komoditi pangan yang saat ini dicakup oleh
Codex adalah minyak dan lemak, ikan dan produk
perikanan, buah dan sayuran segar, buah dan sayuran
olahan, jus buah dan sayuran, susu dan produk susu, gula,
produk kakao dan cokelat, produk turunan dari sereal,
dan lain-lain.
ISO 22000 vs Codex Alimentarius
ISO
9001
:2015
ISO
22000:2
018
Codex
Aliment
arius
(HACCP
)
ISO 22000 secara struktur didasarkan pada persyaratan sistem manajemen mutu menurut
ISO 9001 dan memenuhi prinsip-prinsip HACCP yang ditetapkan dalam Codex Alimentarius
Sistem manajemen keamanan pangan ISO 22000:2018
• ISO 22000 :2018 adalah standar keamanan pangan untuk bisnis dalam rantai makanan global. Standar ISO
22000 bermaksud untuk mendefinisikan persyaratan manajemen keamanan pangan bagi perusahaan yang
perlu memenuhi dan melampaui peraturan keamanan pangan di seluruh dunia. Satu standar yang
mencakup semua kebutuhan konsumen dan pasar. Ini mempercepat dan menyederhanakan proses tanpa
mengorbankan sistem manajemen mutu atau keselamatan lainnya.
• ISO 22000 memberikan persyaratan untuk sistem manajemen keamanan pangan dan menetapkan
persyaratan apa yang harus dipenuhi suatu organisasi untuk dapat mengendalikan bahaya keamanan
pangan. Industri yang menggunakan ISO 22000 dapat memperoleh sertifikasi sesuai standar.
• ISO 22000 mencakup organisasi di seluruh rantai makanan, dari pertanian hingga sampai ke meja. Standar
ini dirancang untuk memastikan persaingan yang adil dan menyediakan komunikasi di dalam dan di antara
organisasi di sepanjang rantai makanan.
• Standar ini menggabungkan dan melengkapi unsur-unsur utama ISO 9001, standar untuk sistem manajemen
mutu, serta hazard analysis and critical control points (HACCP), pendekatan preventif untuk keamanan
pangan.
Manfaat penerapan ISO 22000:2018
1. Menjamin keamanan produk yang dihasilkan industri
2. Meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan
3. Meningkatkan produktivitas dan efisiensi organisasi
4. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia
5. Menjamin sistem perbaikan yang berkesinambungan
6. Sebagai media untuk pengambilan keputusan yang faktual
7. Meningkatkan hubungan saling menguntungkan dengan
pemasok
Terima Kasih