Anda di halaman 1dari 5

NAMA : IQBALA AMRU MULKIALIF

NPM : 10070217133
MATKUL : SISTEM PENJAMIN KUALITAS

TUGAS 1

I. SISTEM PENJAMIN MUTU


Jaminan kualitas adalah setiap proses sistematis yang menentukan apakah suatu produk
atau layanan memenuhi persyaratan tertentu. Mutu itu sesuai dengan kegunaan, memenuhi
persyaratan pelanggan, Memenuhi harapan pelanggan, dan kepuasan pelanggan. Jaminan
kualitas menetapkan dan memelihara persyaratan yang ditetapkan untuk mengembangkan
atau memproduksi produk yang andal.
Sistem penjaminan mutu ditujukan untuk meningkatkan kepercayaan pelanggan dan
kredibilitas bisnis, serta meningkatkan proses kerja dan efisiensi, serta memungkinkan bisnis
bersaing lebih baik dengan bisnis lain. ISO (Organisasi Internasional untuk Standardisasi)
adalah kekuatan pendorong di balik praktik jaminan kualitas dan mendefinisikan proses yang
digunakan untuk melakukan Jaminan kualitas. Jaminan kualitas sering dikaitkan dengan
standar internasional ISO 9000.
A. Metode jaminan kualitas
1. Pengujian kegagalan, pengujian terus menerus terhadap produk untuk menentukan
apakah rusak atau gagal.
2. Kontrol proses statistik (SPC), metodologi yang didasarkan pada data dan analisis
objektif. Metodologi ini menggunakan metode statistik untuk mengelola dan
mengontrol produksi produk.
3. Total quality management (TQM), metode kuantitatif sebagai dasar perbaikan
berkelanjutan. TQM mengandalkan fakta, data, dan analisis untuk mendukung
perencanaan produk dan tinjauan kinerja.
B. Sejarah ISO
ISO (an international organization for standardization): badan standar dunia yang
dibentuk untuk meningkatkan perdagangan internasional yang berkaitan dengan barang dan
jasa. Beranggotakan lebih dari 150 negara, bermarkas di Jenewa, Swiss, didirikan sejak
tahun 1947.
 ISO 9000 Tahun 1987 dan 1994
o Sistem mutu untuk” Manufakturing”
o Fokus terhadap pelanggan tersamar
o Formalitas dokumentasi
o Konsistensi mutu produk / jasa
 ISO 9000 Tahun 2000
o Perubahan keluarga standar
o Penekanan pada siklus peningkatan mutu yang berkesinambungan
o Fokus pada pelanggan
o Pendekatan proses
 ISO 9001 Tahun 2008
 ISO 9001 Tahun 2015
II. AWARENESS MUTU ISO 9001:2015
A. Persepsi yang salah terhadap mutu
 Bermutu adalah standar tinggi yang sulit dicapai
 Mutu hanya dapat dilihat dari hasil kerja
 Mutu hanya menjadi tanggung-jawab bagian tertentu
 Mutu terbatas pada produk barang/produk fisik
 Bermutu itu “mahal”
B. Harus ada SISTEM di dalam suatu organisasi
Sistem merukan proses/kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, pemantauan,
pengukuran, peninjauan, dan tindak lanjut.
C. Faktor yang mempengaruhi Sistem Manajemen Mutu
 Sistem o Tanggung jawab
o Spesifikasi o Keterlibatan
o Standard  Manajemen
o Konsistensi o Kebijakan mutu
o Perbaikan o Sasaran mutu
o Sertifikasi o Rencana pengembangan
 Manusia o Penyediaan sumber
o Komitmen o Daya
o Kesadaran o Supervisi
III. STANDAR INTERNASIONAL ISO 9001:2015 SISTEM MANAJEMEN MUTU –
PERSYARATAN
Menerapkan sistem manajemen mutu adalah keputusan strategis bagi organisasi yang
dapat membantunya meningkatkan kinerjanya secara keseluruhan dan meletakkan dasar
yang kuat untuk inisiatif keberlanjutan. Standar ini menggunakan pendekatan proses
yang menggabungkan siklus Plan-Do-Check-Act (PDCA) dan pemikiran berbasis risiko.
Siklus PDCA memimpin organisasi untuk memastikan bahwa proses memiliki sumber
daya dan pengelolaan yang tepat, dan peluang untuk perbaikan dapat diidentifikasi dan
diimplementasikan.
 Prinsip-prinsip manajemen mutu tersebut adalah:
o Fokus kepada pelanggan
o Kepemimpinan
o Keterlibatan orang
o Pendekatan proses
o Peningkatan
o Pengambilan keputusan berbasis bukti
o Manajemen hubungan.
A. Memahami organisasi dan konteksnya
Organisasi harus mengidentifikasi isu-isu eksternal dan internal yang relevan dengan
tujuan dan arah strategis organisasi dan mempengaruhi kemampuannya untuk mencapai
hasil yang diinginkan dari sistem manajemen mutunya.
Organisasi harus memantau dan meninjau informasi tentang isu-isu eksternal dan internal
ini.
o Masalah dapat mencakup faktor atau kondisi positif dan negatif untuk
dipertimbangkan.
o Memahami konteks eksternal dapat difasilitasi dengan mempertimbangkan isu-isu
yang muncul dari lingkungan hukum, teknologi, persaingan, pasar, budaya, sosial
dan ekonomi, baik internasional, nasional, regional atau lokal.
o Memahami konteks internal dapat difasilitasi dengan mempertimbangkan isu-isu
yang berkaitan dengan nilai-nilai, budaya, pengetahuan dan kinerja organisasi.
Organisasi harus menetapkan proses-proses yang diperlukan untuk sistem manajemen
mutu dan penerapannya di seluruh organisasi dan harus:
a. Menentukan input yang diperlukan dan output yang diharapkan dari proses-proses
tersebut.
b. Menentukan urutan dan interaksi dari proses-proses tersebut.
c. Menentukan dan menerapkan kriteria dan metode (termasuk pemantauan, pengukuran
dan indikator kinerja terkait) yang diperlukan untuk memastikan operasional yang
efektif, dan pengendalian atas proses-proses tersebut.
d. Menentukan sumber daya yang dibutuhkan dan memastikan ketersediaannya.
e. Menentukan tanggung jawab dan wewenang untuk proses-proses tersebut.
f. Menangani risiko dan peluang seperti yang ditentukan sesuai dengan persyaratan
menangani resiko dan peluang.
g. Mengevaluasi proses-proses dan menerapkan setiap perubahan yang diperlukan untuk
memastikan proses-proses tersebut mencapai hasil yang diinginkan.
h. Meningkatkan proses-proses tersebut dan sistem manajemen mutunya.
B. Kepemimpinan
Manajemen puncak harus menunjukkan kepemimpinan dan komitmen terhadap sistem
manajemen mutu dengan:
a. Mengambil tanggungjawab atas efektivitas sistem manajemen mutu.
b. Memastikan bahwa kebijakan mutu dan sasaran mutu ditetapkan dalam sistem
manajemen mutu dan cocok dengan konteks dan arah strategis organisas.
c. Memastikan integrasi persyaratan sistem manajemen mutu ke dalam proses-proses
bisnis organisasi.
d. Mempromosikan penggunaan pendekatan proses dan pemikiran berbasis risiko.
e. Memastikan bahwa sumber daya yang dibutuhkan untuk sistem manajemen mutu
tersedia.
f. Mengkomunikasikan pentingnya manajemen mutu yang efektif dan sesuai dengan
persyaratan sistem manajemen mutu.
g. Memastikan bahwa sistem manajemen mutu mencapai hasil yang telah
diinginkan.
h. Melibatkan, mengarahkan dan mendukung orang-orang untuk berkontribusi
terhadap efektivitas sistem manajemen mutu.
i. Mempromosikan peningkatan.
j. Mendukung peran manajemen yang relevan lainnya untuk menunjukkan
kepemimpinan mereka yang berlaku untuk bidang tanggung jawab mereka.

Anda mungkin juga menyukai