FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA DESKRIPSI MATA KULIAH • matakuliah ini akan dibahas secara umum tentang ruang lingkup sumberdayahayati perairan, ikan dan ekosistem perairan, sifat sumberdaya ikan, peranan sumberdaya ikan, ikan pelagik besar, ikan pelagik kecil, ikan demersal, udang dan kepiting, molluska dan teripang, cumi-cumi, ikan karang konsumsi, ikan hias, penyu laut, mamalia laut, dan rumput laut. KOMPETENSI MATA KULIAH 1. Mampu menjelaskan definisi dan sifat sumberdaya ikan 2. Mampu menganalisis manfaat sumberdaya dan mengetahui berbagai jenis ikan ekonomis penting, langka atau dilindungi 3. Mampu menjelaskan habitat setiap jenis, ciri khas sifat biologi yang penting, distribusi dan potensi serta penangkapannya PENDAHULUAN • Bangsa Indonesia terdiri atas 17.502 buah pulau, dan garis pantai sepanjang 81.000 km dengan Luas wilayah perikanan di laut sekitar 5,8 juta Km2, yang terdiri dari perairan kepulauan dan teritorial seluas 3,1 juta Km2 serta perairan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia (ZEEI) seluas 2,7 juta Km2. • Fakta tersebut menunjukkan bahwa prospek pembangunan perikanan dan kelautan Indonesia dinilai sangat cerah dan menjadi salah satu kegiatan ekonomi yang strategis. • Sumberdaya ikan yang hidup di wilayah perairan Indonesia dinilai memiliki tingkat keragaman hayati ( biodiversity) paling tinggi. • Sumberdaya tersebut paling tidak mencakup 37% dari spesies ikan di dunia (Kantor Menteri Negara Lingkungan Hidup, 1994). Terindentifikasi ada sekitar 3000 spesies ikan, 202 spesies mangrove, 505 spesies karang, 13 spesies lamun, 452 spesies alga merah, 196 spesies alga hijau dan 134 spesies alga coklat dsb (Dahuri, 2003). • Di wilayah perairan laut Indonesia beberapa jenisterdapat ikan bernilai ekonomis tinggi antara lain : tuna, cakalang, udang, tongkol, tenggiri, kakap, cumi-cumi, ikan-ikan karang (kerapu, baronang, udang barong/lobster), ikan hias dan kekerangan termasuk rumput laut (Barani, 2004). DEFENISI • Sumber Daya Hayati Perairan ialah: unsur-unsur hayati di alam yang terdiri dari Sumberdaya Alam Nabati (tumbuhan) dan Sumberdaya Alam Hewani(satwa) yang bersama dengan unsur non hayati di sekitarnya secara keseluruhan membentuk ekosistem di suatu perairan. • Potensi sumberdaya kelautan terdiri atas: 1. Sumber daya dapat pulih (ikan dan biota lainnya, terumbu karang, hutan mangrove, pulau-pulau kecil). 2. Sumber daya tidak dapat pulih (minyak dan gas, bahan tambang dan mineral). 3. Energi kelautan (gelombang, pasang surut, Ocean Thermal Energy Conversion, angin). 4. Jasa lingkungan (media transportasi, komunikasi, iklim, keindahan alam, penyerap limbah). PRODUKSI SUMBERDAYA PERAIRAN • Produksi Sumberdaya Laut di perairan Indonesia : No Jenis Sumberdaya Potensi Produksi Pemanfaatan
1 Ikan pelagis besar 1.165,36 736,17 63,17 %
ton/tahun ton/tahun 2 Ikan pelagis kecil 3.605,66 1.784,33 49,49 % ton/tahun ton/tahun 3 Ikan demersal 1.365,09 1.085,50 79,52 % ton/tahun ton/tahun 4 Ikan karang 145,25 156,89 >100 % ton/tahun ton/tahun 5 Udang penaeid 94.80 259,94 >100% ton/tahun ton/tahun 6 Lobster 4.80 4.08 85 % ton/tahun ton/tahun 7 Cumi-cumi 28.25 42.51 > 100% ton/tahun ton/tahun POTENSI KELAUTAN DAN PERIKANAN PROVINSI SUMATERA UTARA • Potensi Kelautan dan Perikanan Sumatera Utara terdiri dari Potensi Perikanan Tangkap dan Perikanan Budidaya • Potensi Perikanan Tangkap terdiri Potensi Selat Malaka sebesar 276.030 ton/tahun dan Potensi di Samudera Hindia sebesar 1.076.960 ton/tahun. • Produksi Perikanan Budidaya terdiri Budidaya tambak 20.000 Ha dan Budidaya Laut 100.000 Ha, Budidaya air tawar 81.372,84 Ha dan perairan umum 155.797 Ha. Wilayah pengembangan Kelautan dan Perikanan di Provinsi Sumatera Utara dibagi menjadi 3 wilayah Pengembangan yang terdiri dari : 1. Wilayah Pantai Barat Sumatera Utara 12 kabupaten/kota yang berada di wilayah Pantai Barat yaitu: • Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan, Kabupaten Nias Barat, Kabupaten Nias Utara, Kota Gunung Sitoli, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kota Sibolga, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Padang Sidempuan, Kabupaten Padang Lawas, Kabupaten Padang Lawas Utara. Potensi Pengembangan pada wilayah Pantai Barat Sumatera Utara yaitu penangkapan ikan, pengolahan ikan. Budidaya Laut yang terdiri dari Rumput Laut, Kerapu dan kakap, Budidaya tawar yang terdiri dari mas, nila, Lele, Patin, Gurame, Tawes dan Nilam. Budidaya Tambak yang terdiri dari Udang Vaname, Udang Windu, Kerapu, Kakap, Bandeng. 2. Wilayah Dataran Tinggi Sumatera Utara Wilayah yang berada di wilayah tengah Provinsi Sumatera Utara yang terdiri dari 10 Kabupaten/Kota yaitu: • Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Karo, Kabupaten Dairi, Kabupaten Samosir, Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Simalungun, Kota Pematang Siantar, Kota Tebing Tinggi, Kabupaten Pakpak Bharat. • Potensi Pengembangan di wilayah tengah Provinsi Sumatera Utara ini terdiri dari penangkapan ikan di perairan umum, pengolahan ikan serta budidaya air tawar yaitu Nila, Mas, Lele, Patin dan Gurame. 3. Wilayah Pantai Timur Sumatera Utara 11 Kabupaten/Kota yang termasuk pada wilayah Pantai Timur Sumatera Utara yang terdiri dari: • Kabupaten Langkat, Kota Binjai, Kabupaten Serdang Bedagai, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Asahan, Kabupaten Labuhan Batu, kabupaten Labuhan batu Selatan, Kabupaten Labuhan Batu Utara, Kabupaten Batubara, Kota Medan, Kota Tanjung Balai • potensi pengembangan di wilayah Timur Sumatera Utara adalah penangkapan ikan dan pengolahan ikan. • Budidaya Laut yang terdiri dari kerapu, kakap, dan kerang hijau. • Budidaya Tawar yaitu Mas, Nila, Lele, Patin, Gurame, Grass carp, Lobster air tawar, Bawal tawar dan Ikan hias, Budidaya Tambak yaitu Rumput Laut, Udang Vaname, Udang Windu, Kerapu, Kakap, Bandeng, sedangkan Budidaya perairan umum yaitu Mas, Nila dll. “Belajarlah karena ilmu itu lebih menghias dalam berkata, daripada pakaian yang mempesona orang yang melihatnya” (Imam Syafi’i)