Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

W
strategis
ilayah pesisir dan laut merupakan suatu ekosistem yang bernilai
dan memiliki keanekaragaman sumberdaya alamnya. Secara
ekonomis wilayah pesisir dan laut merupakan zona yang potensial
mengingat wilayah tersebut terdapat beranekaragam potensi sumberdaya
alamnya seperti potensi kelautan dan perikanan, pariwisata, perhubungan
laut, pertambangan dan lain sebagainya.
Seiring dengan pemberlakukan Undang - Undang Nomor 32
tentang Pemerintah Daerah dan Undang Undang Nomor 33 tentang
Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah, maka berbagai potensi
tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan dengan
memperhatikan keseimbangan lingkungan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Pengelolaan wilayah pesisir dan laut membutuhkan suatu konsep dan
strategi secara terpadu. Pola perencanaan pada waktu yang lalu telah
meningkatkan semangat masing – masing sektor ( ego sektoral ) sehingga
proses pembangunan di wilayah pesisir dan laut terjadi tumpang tindih dan
berdampak buruk pula terhadap keseimbangan lingkungan, sosial dan ekonomi.
Pembangunan Kelautan dan Perikanan membutuhkan dukungan atau saling
terkait dengan pembangunan sektor lain untuk menjawab kebutuhan di bidang
infrastruktur, kesehatan dan pendidikan, serta jasa perdagangan lainnya. Proses
pembangunan perlu melibatkan semua stakeholder, termasuk masyarakat lokal
melalui pola pemberdayaan, untuk itu diperlukan Program Pengembangan
Daerah Pesisir Terpadu yang memiliki makna yang strategis dan melibatkan
semua stakeholders pelaku
pembangunan seperti Pemerintah
dengan semua sektornya, perusahaan
dan masyarakat lokal.
Kabupaten Ngada
merupakan satu diantara 21
Kabupaten/Kota di Propinsi Nusa
Tenggara Timur, yang memiliki

1 Kelautan dan Perikanan


wilayah pesisir dan laut serta tersedianya potensi sumberdaya alam
yang berlimpah khususnya potensi kelautan dan perikanan seperti
perikanan tangkap, perikanan budidaya dan jasa-jasa lingkungan perairan.
Potensi tersebut belum semuanya dimanfaatkan mengingat adanya
keterbatasan kemampuan masyarakat dan Pemerintah Daerah Kabupaten
Ngada diantaranya Pendapatan Asli Daerah (PAD). Menyikapi hal tersebut,
Pemerintah Daerah Kabupaten Ngada memandang penting
Melakukan Paket kegiatan :
1. Pengadaan Kapal Ikan
2. Pengadaan Mesin Kapal
3. Pengadaan Gill Net
4. Pengadaan Cool Box
5. Pengadaan alat bantu penangkapan ikan ( Rumpon laut dalam ).
6. Pengadaan sarana budidaya (Kebun Bibit Rumput Laut dan
Pengembangan Kolam Rakyat).
7. Pembangunan Bangsal Pengolahan
8. Pengadaan Alat dan Sarana Pengolahan Ikan
9. Pengadaan Unit Pengolahan Rumput Laut
10. Pengadaan Alat Laboratorium
11. Pembangunan Pos Pengawasan
12. Peningkatan kualitas lingkungan pemukiman nelayan ( pembangunan
jalan setapak)
13. dan sarana lainnya yang dimungkinkan.

1.2. Tujuan dan Sasaran


1.2.1. Tujuan
Secara umum ketujuh kegiatan tersebut di atas bertujuan :
 Meningkatkan produktifitas nelayan melalui peningkatan hasil
tangkapan dengan tersedianya armada, alat tangkap dan alat
bantu pengumpul ikan ( rumpon );
 Menyediakan sarana budidaya (Pengembangan Usaha dan Kebun
Bibit Rumput Laut serta Kolam Rakyat );
 Menyediakan bangsal pengolahan, alat dan sarana pengolahan serta
alat laboratorium yang memenuhi syarat;
 Menyediakan berbagai sarana pasca panen yang memadai untuk
mendapatkan produk perikanan yang bermutu.

2 Kelautan dan Perikanan


1.2.2. Sasaran
Adapun sasaran dari kegiatan diatas adalah :
 Kelompok nelayan pada 4 ( empat ) kecamatan pantai ( Riung,
Aimere, Golewa Selatan dan Inerie );
 Kelompok budidaya rumput laut pada 1 Kecamatan Pantai
(Kecamatan Riung).
 Kelompok budidaya air tawar pada 9 Kecamatan.
 Lokasi-lokasi rawan pengrusakan lingkungan pada 4 Kecamatan
pantai.
 Unit pelayanan pengembangan ( UPP ).
1.3. Permasalahan
Secara umum permasalahan dan hambatan dalam rangka
pengembangan daerah pesisir dan pedalaman di Kabupaten Ngada antara
lain :
1. Produksi perikanan belum memadai yang dikarenakan produktivitas
nelayan masih rendah ;
2. Masih rendahnya produksi kegiatan budidaya yang dikarenakan oleh
terbatasnya SDM, Modal, dan sarana maupun prasarana pendukung;
3. Belum tersedianya sarana dan prasarana pengolahan;
4. Lingkungan pemukiman Nelayan belum tertata dengan baik.

3 Kelautan dan Perikanan


BAB II
GAMBARAN UMUM KABUPATEN NGADA

2.1. Wilayah Kabupaten Ngada

K abupaten Ngada terletak di antara (8–9º lintang selatan dan 120º


45´–121º50´ bujur timur), berbatasan bagian utara dengan laut flores, selatan
dengan laut sawu, bagian timur dengan Kabupaten Nagekeo dan bagian barat
berbatasan dengan Kabupaten Manggarai Timur. Kabupaten Ngada tergolong
daerah beriklim tropis dan terbentang hampir sebagian padang rumput
sedangkan pepohonan terdiri dari kemiri, asam, kayu manis, lontar dan
sebagainya serta kaya akan fauna. Terdapat pula beberapa gunung dan bukit
yang diselimuti hutan dan ditumbuhi berbagai jenis pohon asli daerah
setempat. Topografi dari hampir sebagian wilayah Kabupaten Ngada yang
menjadi domisili dari masyarakat berada pada kemiringan di atas 30 derajat,
sehingga menjadi sangat rawan longsor pada saat musim hujan.

Wilayah administrasi Kabupaten Ngada terdiri dari 9 kecamatan, 16 kelurahan


dan 78 desa dengan luas wilayah 1.620,92 km² dengan jumlah penduduk pada
tahun 2008 sebanyak 138.720
orang ( laki-laki 67.231 orang dan
perempuan 71.489 orang) dengan
kepadatan penduduk 83,11
jiwa/km². Kabupaten Ngada
merupakan salah satu dari dua
puluh satu kabupaten di Propinsi
Nusa Tenggara Timur dengan
ibukotanya Bajawa. Topografi
Kabupaten Ngada terdiri dari
sebagian besar wilayah pegunungan, perbukitan dan sebagian kecil daratan
yang berpengairan tehnis, berada pada ketinggian 0 – 1.000 m dari permukaan
laut. Curah hujan rata-rata pertahun 196 mm. Mata pencaharian penduduk
sebagian besar adalah petani sedangkan peternak, nelayan, perajin ( tukang
kayu, tukang bangunan) perajin industri rumah tangga seperti tenun ikat,
pandai besi biasanya dilakukan sebagai sambilan dan sebagian kecil berprofesi
sebagai pegawai negri sipil, pegawai swasta, pedagang menengah, pedagang
kaki lima.

4 Kelautan dan Perikanan


2.2. Potensi Kelautan dan Perikanan
Secara umum potensi lestari ikan Kabupaten Ngada sebesar
± 10.000 ton/tahun, yang meliputi :
2.2.1. Perikanan tangkap.
o Ikan Pelagis Kecil : Ikan
kembung, lemuru, teri,
layang, selar, tembang
dan cumi - cumi
o Ikan Pelagis Besar : Kapal Gill Net
Ikan tuna, cakalang,
tongkol, albaccore, big eyes, blue fin, yellow fin. Kedua jenis
ikan pelagis ini banyak terdapat di perairan Laut Flores
(bagian Utara Kabupaten Ngada) dan perairan Laut Sawu
(bagian Selatan Kabupaten Ngada).
o Ikan Demersal : Ikan kerapu, kakap merah, kakap putih,
lencam, baronang, bawal putih, bawal hitam, ekor kuning,
hiu, dan cucut botol.
o Perikanan lainnya : Teripang, rumput laut dan lobster.

2.2.2.Perikanan Budidaya
Luas potensi lahan budidaya laut 20.080
Ha.
Khusus rumput laut 11.500 Ha
Sudah dimanfaatkan 2880 Ha
o Budidaya Air Laut : Ikan Keramba Jaring
Apung
kerapu, teripang dan rumput laut.

o Budidaya Air Tawar : Ikan mas, karper, nila dan lele.Luas


Potensi lahan budidaya air tawar 11.395 Ha
Untuk kolam : 260 Ha
Mina Padi :4.435Ha
Perairan Umum : 6.700 Ha
Sudah dimanfaatkan : 60 Ha

Budidaya Ikan Nila

5 Kelautan dan Perikanan


2.3. Jasa - Jasa Lingkungan Perairan

o Potensi Pariwisata : Keindahan ekosistim trumbu karang dan


hutang mangrove di Kawasan
Taman Wisata Alam Laut 17
Pulau - Riung (TWAL - Riung)
serta pasir putih di Ena Bhara
dan Ena Gera.
Terumbu Karang
2.4. Sarana dan Prasarana Perikanan TWAL Riung
dan Sumberdaya Manusia
Secara umum Rumah tangga Perikanan (RTP) Kabupaten Ngada
sebanyak 1.346 RTP ( Perikanan Tangkap 883 RTP dan Perikanan Budidaya
463 RTP) dengan jumlah jiwa 4.038 orang, tingkat pendidikan formal
dominan tidak tamat dan tamat Sekolah Dasar. Komposisi nelayan dapat
dikategorikan sebagai nelayan utama, nelayan sambilan utama dan
sambilan tambahan dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini :

TABEL : 1. BANYAKNYA RUMAH TANGGA PERIKANAN LAUT DIRINCI


MENURUT KECAMATAN PANTAI.

Nelayan
Kecamatan Nelayan Nelayan Jumlah
No. Sambilan
District Penuh Sambilan Utama Total
Tambahan
1 2 3 4 5 6

1. Aimere 90 66 177 333


2. Golewa 37 76 30 143
3. Riung 249 125 33 407
4. Inerie
J U M L A H 376 267 240 883
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Ngada Tahun 2014

Jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) budidaya sebanyak


463 RTP dengan tingkat pendidikan formal dominan tidak tamat dan
tamat Sekolah Dasar, hal ini dapat dilihat pada Tabel 2 berikut ini

6 Kelautan dan Perikanan


TABEL : 2. BANYAKNYA RUMAH TANGGA BUDIDAYA PERIKANAN
DIRINCI MENURUT KECAMATAN

Budidaya
Kecamatan Tambak Kolam Keramba Jmlh.
No. Rumput Laut
Direct Braekish Fresh Water Cagl Total
Sea grass
1 2 3 4 5 6 7

1. Golewa - 23 - - 23
2. Riung - - 8 238 246
3. Soa - 194 - - 194
4 Bajawa - - - -

J U M L A H - 217 8 238 463

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Ngada Tahun 2014

Penggunaan sarana dan prasarana penangkapan ikan baik yang


dimiliki secara swadaya maupun yang di bantu oleh pemerintah daerah
yang umumnya sangat terbatas baik kualitas maupun kuantitasnya
sehingga sangat mempengaruhi produksi dan produktivitas perikanan.
Data sarana dan prasarana penangkapan ikan dapat dilihat pada Tabel
3, 4 dan 5 berikut ini :

TABEL 3. KAPAL PENANGKAP IKAN TANPA MOTOR DIRINCI MENURUT


KECAMATAN PANTAI

PERAHU TANPA MOTOR JUKUNG


NO. KECAMATAN Non Powered Boat Dugout
KECIL SEDANG BESAR Boat
1 2 3 4 5 6
1. Aimere 30 39 75 18
2. Golewa 70 7 13 7
3. Riung 80 7 8 79

J U M L A H 180 53 96 104

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Ngada TA. 2014

7 Kelautan dan Perikanan


TABEL 4. BANYAKNYA PERAHU /KAPAL PERIKANAN BERMOTOR
DIRINCI MENURUT KECAMATAN PANTAI

Kapal Motor (Ton)


Kecamatan Motor Tempel
No. Motor Boat
District Out Boat Motor
0–5 6 - 10
1 2 3 4 5
1. Aimere 129 50 14
2. Golewa 31 11 1
3. Riung 68 16 10

J U M L A H 228 77 25

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Ngada TA. 2014

TABEL 5. JUMLAH DAN KOMPOSISI ALAT TANGKAP IKAN


DIRINCI MENURUT KECAMATAN PANTAI

Kecamatan Pantai
No Alat Tangkap Ikan Total
Riung Golewa Aimere
1 2 3 4 5 6
1 Payang / Lempara 1 - 2 3
2 Pukat Pantai - - - -
3 Purse Seine - 2 15 17
4 Gill Net 438 315 303 1.056
5 Tramell Net - - - -
6 Jaring Klitik - - - -
7 Bagan Tancap - - - -
8 Bagan Perahu 22 - 1 23
9 Sero 1 - - 1
10 Hand Line 106 89 80 275
11 Pole and Line - - - -
12 Pancing Tonda 10 2 12 24
13 Pancing Lain - - - -
14 Bubu 12 5 7 24
15 Alat lain - - - -

Sumber Data : Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Ngada TA. 2014

8 Kelautan dan Perikanan


2.5. Ketersediaan Fasilitas Pendukung Usaha Perikanan
Dalam rangka mendukung Pengembangan Usaha Kelautan dan
Perikanan di Kabupaten Ngada, maka sejak Tahun Anggaran 2000
telah dan sedang dibangun beberapa sarana dan prasarana penunjang
usaha perikanan yakni :

Jetty Riung

1. Tempat Tambatan Perahu (Jetty) 2 unit, terdiri dari 1 unit di kec.


Riung dan 1 unit di Kecamatan Aimere.
2. Pabrik Es (kapasitas 3 ton/hari) 1 unit di Kecamatan Aimere
3. Speed Boad 3 unit diantaranya 2 unit Kecamtan Riung dan 1 unit
Kecamatan Aimere.
4. Tempat Pelelangan Ikan (TPI) sebanyak 2 buah masing - masing
1 buah di Kecamatan Riung dan 1 buah di kecamatan Aimere.

9 Kelautan dan Perikanan


BAB III
ARAH DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PERIKANAN
KABUPATEN NGADA

3.1. Visi dan Misi


M encermati kondisi riil potensi kelautan dan perikanan
Kabupaten Ngada serta ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki
oleh masyarakat dan sumberdaya manusia masyarakat pesisir, maka
ditetapkan visi pembangunan perikanan sebagai berikut :
“ TERWUJUDNYA MASYARAKAT PERIKANAN YANG PROFESIONAL,
MAJU DAN MANDIRI“.
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka dirumuskan misi sebagai berikut :
a. Menjadikan Sumberdaya Manusia Perikanan Kabupaten Ngada yang
berkualitas.
b. Menjadikan Ekonomi Masyarakat Pesisir yang semakin berkembang melalui
Usaha Perikanan Berbasis Keunggulan Wilayah.
c. Menjadikan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang Lestari demi
Kesinambungan Pengelolaannya.
d. Menjadikan Iklim Usaha yang Kondusif dalam Rangka Meraih Peluang
Investasi di Bidang Kelautan dan Perikanan.
3.2. Kebijakan dan Strategi
Dalam rangka pelaksanaan visi dan misi pembangunan kelautan dan
perikanan di Kabupaten Ngada, maka kebijakan yang dikembangkan
adalah :
a. Mengembangkan usaha perikanan budidaya air laut , air payau
dan air tawar;
b. Meningkatkan produksi dan produktifitas perikanan tangkap;
c. Meningkatkan kualitas kemampuan pengolahan ikan oleh
kelembagaan ekonomi nelayan dan mengembangkan kegiatan off
fishing bagi kelompok nelayan terutama wanita nelayan;
d. Melakukan regulasi tentang siklus dan organisasi perdagangan ikan
melalui pembentukan asosiasi distributor dan pengecer ikan;
e. Mengembangkan perikanan terpadu;
f. Mengembangkan basis data kelautan dan perikanan. .

10 Kelautan dan Perikanan


Sedangkan strateginya adalah :
a. Meningkatkan Kompetensi Aparatur untuk peningkatan pengelolaan
kelautan dan perikanan;
b. Membangun komitmen bersama (Pemerintah, Dunia Usaha dan
Masyarakat Pesisir) untuk meningkatkan pengelolaan potensi
kelautan dan perikanan;
c. Manfaatkan Ketersediaan dana dengan baik untuk mempertahankan
dukungan Pemerintah Daerah Pusat, Propinsi dan Daerah;
d. Perkuat kemampuan Team untuk mengoptimalkan amanat Undang-
undang Nomor 32 tahun 2001 dan Undang - Undang Nomor 33
tahun 2004;
e. Manfaatkan kemauan aparatur untuk merubah sikap ketergantungan
masyarakat terhadap bantuan;
f. Tingkatkan pengawasan untuk penegakkan supremasi hukum;
g. Tingkatkan disiplin aparatur untuk meraih peluang pasar eksport hasil
kelautan dan perikanan;
h. Mengembangkan kemampuan dan ketrampilan masyarakat dalam
pengelolaan potensi kelautan dan perikanan secara
berkesinambungan.

3.3. Program Kegiatan


Berbagai program yang dilaksanakan adalah :
1. Pengembangan Perikanan Tangkap;
2. Pengembangan Budidaya Perikanan;
3. Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan;
4. Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian
Sumberdaya Perikanan.

11 Kelautan dan Perikanan


BAB IV
USULAN PROGRAM/KEGIATAN

M enyikapi berbagai permasalahan di atas dan ketersediaan potensi


Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Ngada yang dilandasi dengan
semangat yang luhur untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir
khususnya para nelayan dan pembudidaya ikan dan pihak lain yang memiliki
hubungan usaha dengan wilayah pesisir dan laut, maka dari keempat Program
diatas dapat dijabarkan dalam rincian usulan Tahun Anggaran 2016 untuk
Kabupaten Ngada sebagaimana terlampir.

12 Kelautan dan Perikanan


BAB V
PENUTUP

S emoga dengan uraian yang telah kami paparkan dalam proposal ini
dapat memberikan gambaran yang jelas tentang kebutuhan riil pembangunan
sektor Kelautan dan Perikanan di Kabupaten Ngada terutama upaya
“ Peningkatan dan Pengembangan Produksi dan Produktifitas
Perikanan “ dan semoga paparan ini dapat mengetuk hati nurani bapak
dan Ibu dari semua pihak untuk memberikan perhatiannya demi menjawab
kebutuhan masyarakat Ngada.
Sekian dan terima kasih.

Bajawa, 13 April 2011


BUPATI NGADA,

MARIANUS SAE

13 Kelautan dan Perikanan


Gambar 1. PETA PROPINSI NUSA TENGGARA TIMUR

14 Kelautan dan Perikanan

Anda mungkin juga menyukai