Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu molekul air tersusun atas
dua atom hidrogen yang terikat secara kovalen pada satu atom oksigen
Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada kondisi standar, yaitu
pada tekanan 100 kPa (1 bar) and temperatur 273,15 K (0 °C)
Zat kimia ini merupakan suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan
untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti garam-garam, gula, asam,
beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Nama alternatif Air adalah aqua, dihidrogen monoksida,
hidrogen hidroksida
Titik lebur 0 °C (273.15 K) (32 ºF)
Titik didih 100 °C (373.15 K) (212 ºF)
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus
listrik
Zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air (misalnya garam-garam)
disebut sebagai zat-zat “hidrofilik” (pencinta air), dan zat-zat yang tidak mudah
tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat
“hidrofobik” (takut-air)
Dalam sel-sel biologi dan organel-organel, air bersentuhan dengan membran dan
permukaan protein yang bersifat hidrofilik; yaitu, permukaan-permukaan yang
memiliki ketertarikan kuat terhadap air
Dari sudut pandang biologi, air memiliki sifat-sifat yang penting untuk adanya
kehidupan
Air dapat memunculkan reaksi yang dapat membuat senyawa organic untuk
melakukan replikasi
Air juga dibutuhkan dalam fotosintesis dan respirasi
Hampir semua ikan hidup di dalam air, selain itu, mamalia seperi lumba-lumba dan
ikan paus juga hidup di dalam air.
Peradaban manusia berjaya mengikuti sumber air
Tubuh manusia terdiri dari 55% sampai 78% air, tergantung dari ukuran badan
Agar dapat berfungsi dengan baik, tubuh manusia membutuhkan antara satu sampai
tujuh liter air setiap hari untuk menghindari dehidrasi; jumlah pastinya bergantung
pada tingkat aktivitas, suhu, kelembaban, dan beberapa faktor lainnya
Pelarut digunakan sehari-hari untuk mencuci, contohnya mencuci tubuh manusia,
pakaian, lantai, mobil, makanan, dan hewan. Selain itu, limbah rumah tangga juga
dibawa oleh air melalui saluran pembuangan.
https://atiniwahyuutami09303241038.wordpress.com/2012/12/25/sifat-fisika-dan-kimia-air/
Kekeruhan adalah sifat optik dari suatu larutan yang menyebabkan cahaya yang melaluinya terabsorbsi dan
terbias dan dihitung dalam satuan mg/L SiO2 atau Unit Kekeruhan Nephelometri (UKN). Kekeruhan di dalam
air disebabkan oleh adanya zat tersuspensi seperti lempung, lumpur, zat organik, plankton dan zat-zat halus
lainnya.
Kejernihan adalah dalamnya lapisan air yang dapat ditembus oleh sinar matahari yang dinyatakan dalam
satuan cm.
Residu Total adalah residu yang tersisa setelah penguapan contoh dan dilanjutkan dengan pengeringan pada
suhu tertentu secara merata dan dinyatakan dalam satuan mg/L
Residu Tersuspensi adalah berat zat padat dalam air yang tertahan pada penyaring dengan kertas saring yang
berpori sebesar 0,45 mm dan dikeringkan pada suhu tertentu secara merata dan dinyatakan dalam satuan
mg/L.
Residu Terlarut adalah berat zat padat dalam air yang lolos pada penyaring dengan kertas saring yang berpori
sebesar 0,45 mm dan dikeringkan pada suhu tertentu secara merata dan dinyatakan dalam satuan mg/L
Residu Total terurai adalah bagian berat dari residu total yang terurai menjadi gas pada pemanasan dengan
suhu tertentu dan dinyatakan dalam satuan mg/L
Residu Tersuspensi Terurai adalah bagian berat dari residu tersuspensi yang terurai menjadi gas pada
pemanasan dengan suhu tertentu dan dinyatakan dalam satuan mg/L
Residu Terikat adalah bagian berat residu total atau residu tersuspensi yang tidak terurai menjadi gas pada
pemanasan dengan suhu tertentu dan dinyatakan dalam satuan mg/L
Residu Mengendap adalah zat padat yang dapat mengendap selama waktu tertentu dan dinyatakan dalam
satuan mg/L atau mL/L.
Derajat keasaman (pH) adalah logaritma negatif dan aktifitas ion hidrogen dalam suatu larutan. Derajat
keasaman (pH) air, penting untuk menentukan nilai daya guna perairan baik untuk keperluan rumah tangga,
irigasi, kehidupan organisme perairan dan kepentingan lainnya. Nilai pH suatu perairan mencirikan
keseimbangan antara asam dan basa dalam air dan merupakan pengukuran konsentrasi ion hidrogen dalam
larutan. Mengingat nilai pH ditentukan oleh interaksi berbagai zat dalam air termasuk zat-zat yang secara kimia
maupun biokimia tidak stabil maka penentuan pH harus dilakukan setelah pengambilan contoh dan tidak
dapat diawetkan. pH dapat diukur dengan metode kolorimetri dan elektrometri. Metode elektrometri lebih
banyak digunakan di laboratorium dan lapangan karena lebih teliti dan praktis.
Daya Hantar Listrik (DHL) adalah kemampuan dari larutan untuk menghantarkan arus listerik yang dinyatakan
dalam mmhos/cm, kemampuan tersebut antara lain tergantung pada kadar zat terlarut yang mengion di dalam
air, pergerakan ion, valensi dan suhu.
Salinitas/Kegaraman adalah merupakan residu terlarut dalam air, apabila semua bromida dan iodida dianggap
sebagai klorida.
Klorositi adalah kadar klor dalam satuan g/L yang digunakan pada perhitungan salinitas.
SIfat Kimia Air
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu melekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang
terkait secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada
kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 KPa (1 bar) dan temperatur 273,15 K (0°C).
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam
kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk
ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen ( H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion
hidroksida (OH-).
Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik
dalam air (misalnya garam-garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan zat-zat yang tidak
mudah tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air).
Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-
menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu
menandingi gaya tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan akan
mengendap dalam air.
materi referensi:
http://acehpedia.org/Sifat_kimia_dan_fis…
http://auliachemy.wordpress.com/
http://auliazhouz.blogspot.com/2009/11/b…
Air merupakan unsure alami yang mempunyai sifat-sifat kimia maupun fisika didalam struktur atomnya, hal ini
dapat dilihat dari pengamatan streoskop dimana air mempunyai keterkaitan antara unsur atom yang satu
dengan unsure atom yang lain yang kemudian membentuk persenyawaan.
Air adalah substansi kimia dengan rumus kimia H2O: satu melekul air tersusun atas dua atom hidrogen yang
terkait secara kovalen pada satu atom oksigen. Air bersifat tidak berwarna, tidak berasa dan tidak berbau pada
kondisi standar, yaitu pada tekanan 100 KPa (1 bar) dan temperatur 273,15 K (0°C). Zat kimia ini merupakan
suatu pelarut yang penting, yang memiliki kemampuan untuk melarutkan banyak zat kimia lainnya, seperti
garam-garam, gula, asam, beberapa jenis gas dan banyak macam molekul organik.
Keadaan air yang berbentuk cair merupakan suatu keadaan yang tidak umum dalam kondisi normal, terlebih
lagi dengan memperhatikan hubungan antara hidrida-hidrida lain yang mirip dalam kolom oksigen pada tabel
periodik, yang mengisyaratkan bahwa air seharusnya berbentuk gas, sebagaimana hidrogen sulfida. Dengan
memperhatikan tabel periodik, terlihat bahwa unsur-unsur yang mengelilingi oksigen adalah nitrogen, flor, dan
fosfor, sulfur dan klor. Semua elemen-elemen ini apabila berikatan dengan hidrogen akan menghasilkan gas
pada temperatur dan tekanan normal. Alasan mengapa hidrogen berikatan dengan oksigen membentuk fasa
berkeadaan cair, adalah karena oksigen lebih bersifat elektronegatif ketimbang elemen-elemen lain tersebut
(kecuali flor). Tarikan atom oksigen pada elektron-elektron ikatan jauh lebih kuat dari pada yang dilakukan
oleh atom hidrogen, meninggalkan jumlah muatan positif pada kedua atom hidrogen, dan jumlah muatan
negatif pada atom oksigen. Adanya muatan pada tiap-tiap atom tersebut membuat molekul air memiliki
sejumlah momen dipol. Gaya tarik-menarik listrik antar molekul-molekul air akibat adanya dipol ini membuat
masing-masing molekul saling berdekatan, membuatnya sulit untuk dipisahkan dan yang pada akhirnya
menaikkan titik didih air. Gaya tarik-menarik ini disebut sebagai ikatan hidrogen.
Air sering disebut sebagai pelarut universal karena air melarutkan banyak zat kimia. Air berada dalam
kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur standar. Dalam bentuk
ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen ( H+) yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion
hidroksida (OH-).
Elektrolisis air
Molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan mengalirinya arus listrik. Proses ini disebut
elektrolisis air. Pada katoda, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas
H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada anoda, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2),
melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katoda. Ion H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga
terbentuk kembali beberapa molekul air. Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan
sebagai berikut.
Gas hidrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini membentuk gelembung pada elektroda dan dapat
dikumpulkan. Prinsip ini kemudian dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan hidrogen peroksida (H2O2)
yang dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan hidrogen.
Kelarutan (Solvasi)
Air adalah pelarut yang kuat, melarutkan banyak jenis zat kimia. Zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik
dalam air (misalnya garam-garam) disebut sebagai zat-zat "hidrofilik" (pencinta air), dan zat-zat yang tidak
mudah tercampur dengan air (misalnya lemak dan minyak), disebut sebagai zat-zat "hidrofobik" (takut-air).
Kelarutan suatu zat dalam air ditentukan oleh dapat tidaknya zat tersebut menandingi kekuatan gaya tarik-
menarik listrik (gaya intermolekul dipol-dipol) antara molekul-molekul air. Jika suatu zat tidak mampu
menandingi gaya tarik-menarik antar molekul air, molekul-molekul zat tersebut tidak larut dan akan
mengendap dalam air.
Fisika
1. Suhu (˚ Celsius)
2. TDS (mg/l)
Kimia
Perbedaan yang utama antara air sungai dengan air laut adalah kenyataan bahwa air laut mengandung garam,
sedangkan air sungai tidak mengandung garam. Banyaknya garam yang terkandung didalam air laut tidak
merata, melainkan berbeda-beda dari satu tempat ke tempat lain.
Kadar garam air laut rata-rata sebesar 35/1000, berarti bahwa satu meter kubik air laut dikeringkan, akan
diperoleh garam sebanyak 35 kg. Dari sekian banyaknya garam yang terkandung dalam air laut tidak
seluruhnya terdiri dari garam dapur (Na CL ).
Garam yang terkandung dalam air laut terdiri dari campuran beberapa jenis garam, dimana garam dapur
merupakan bagian prosentase yang banyak yaitu ± 70 %.
Menurut Lyman dan Fleming dalam penelitiannya bahwa garam yang terkanding di dalam air laut itu terdiri
dari :
- NaCl = 68,1 %
- HgCl2 = 14,4 %
- Na SO4 = 11,4 %
- CaCl2 = 3,2 %
- KCl = 3,9 %
- NaHCO3 = 0,6 %
- KBr = 0,3 %
- Lain-lain = 0,1 %
---------------
100 %
Tinggi rendahnya nilai kadar garam air laut tersebut adalah tergantung dari 2 (dua) faktor yaitu :
- Banyak sedikitnya penambahan air tawar dan
- Banyak sedikitnya penguapan air laut.
Penambahan air tawar akan menurunkan nilai kadar air permukaan laut, dan penambahan air tawar dapat
berasal dari :
- Muara-muara sungai
- Banyaknya curah hujan
- Pencairan es-es untuk daerah yang dekat di kutub Penguapan air laut mempertinggi nilai kadar garam air
permukaan laut. Pembagian kadar garam air permukaan laut di bumi adalah sebagai berikut :
Pada umumnya kadar garam di permukaan laut ditepi-tepi pantai adalah lebih rendah dari pada kadar garam
di permukaan laut ditengah-tengah samudera pada lintang yang sama, karena ditepi-tepi pantai terdapat
muara- muara sungai yang mendatangkan air tawar.
http://zainulbiokipta.blogspot.co.id/2012/05/sifat-fisik-dan-kimia-air.html