Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM ANALISIS ZAT GIZI

UJI KADAR VITAMIN LARUT AIR

DISUSUN OLEH :

NAMA : KUMALA DHITIYA

NIM : P 211 19 107

KELAS : GIZI A

ASISTEN : DESTI HIDAYANTI

PROGRAM STUDI GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS TADULAKO

2021
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………II
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………..III
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………..3
1.1 Latar Belakang……………………………………………………3
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………...3
1.3 Tujuan…………………………………………………………….3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………..4
2.1 Pengertian Vitamin Larut Air……………………………………4
2.2 Vitamin C…………………………………………………………6
2.2.1 Jeruk Manis ………………………………………………..7
2.2.2 You C 1000 ……………………………………………….8
2.3 Macam-macam Analisis Vit C Metode Kuantitatif……………..10
2.4 Prinsip dan Analisis Metode Titrasi Iodometri…………………..12
BAB III. METODE PERCOBAAN……………………………………….13
3.1 Waktu dan Tempat………………………………………………..13
3.2 Alat dan Bahan……………………………………………………13
3.3 Prosedur Kerja……………………………………………………13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………15
4.1 HASIL PENGAMATAN…………………………………………15
4.2 PEMBAHASAN………………………………………………….16
BAB V PENUTUP…………………………………………………………..17
5.1 KESIMPULAN…………………………………………………..17
5.2 SARAN…………………………………………………………..17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….18
LAMPIRAN…………………………………………………………………19
DIAGRAM ALIR KERJA…………………………………………………21
ANALISIS DATA …………………………………………………………23
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Vitamin C merupakan vitamin larut dalam air. Konsumsi vitamin C yang kurang
akan menimbulkan dampak seperti lemah, nafas pendek, kejang otot, tulang dan
persendian sakit serta kekuragan nafsu makan, kulit menjadi kering, kasar dan
gatal, perdarahan gusi, kedudukan gigi menjadi longgar, mulut dan mata kering
dan rambut rontok. Vitamin C berfungsi sebagai zat antioksidan. Fungsi dari zat
oksidan yaitu substansi yang memberi electron kepada radikal bebas dan
membantu menstabilkan radikal bebas sehingga melindungi sel dari kerusakan
[CITATION Sed89 \l 1033 ].

Potensi buah-buahan yang mengandung vitamin yaitu seperti buah jambu biji,
jeruk, anggur, melon, apel, dan buah pisang. Vitamin C sebagai salah satu vitamin
yang sangat penting bagi kesehatan tubuh banyak terdapat di berbagai macam
buah segar khususnya buah jeruk. Buah jeruk yang sangat digemari masyarakat
Indonesia adalah jeruk berastagi dan keprok. Selain warnanya yang cerah,
kandungan vitamin C buah jeruk tergolong tinggi. Vitamin C atau asam askorbat
adalah komponen berharga dalam makanan karena berguna sebagai antioksidan
dan mengandung khasiat pengobatan. Karena peran vitamin C sangat penting,
maka perlu diketahui kandungan vitamin C buah jeruk dengan harapan dapat
dijadikan acuan dalam memilih buah jeruk sesuai kebutuhan dan selera [ CITATION
Sof17 \l 1033 ].

Berdasarkan latar belakang diatas, maka yang melatar belakangi dilakukannya


praktikum ini adalah untuk menentukan kadar vitamin C dengan menggunakan
metode titrasi iodimetri.
1.1 RUMUSAN MASALAH
Bagaimana cara menentukan kadar vitamin C pada buah jeruk dan You C 1000
dengan menggunakan titrasi iodimetri sampai terjadi perubahan warna menjadi
biru kehitaman atau ungu kehitaman?

1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui cara menentukan kadar vitamin C pada buah jeruk dan You C
1000 dengan menggunakan titrasi iodimetri sampai terjadi perubahan warna
menjadi biru kehitaman atau ungu kehitaman.
1.2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN VITAMIN LARUT AIR

Vitamin dapat dikelompokan dalam 2 golongan yaitu vitamin yang larut di dalam
lemak yaitu A,D,E, dan K. Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan
vitamin B kompleks. Vitamin-vitamin yang larut dalam air begerak bebas dalam
tubuh, darah dan limpa. Karena sifatnya yang larut dalam air, vitamin ini mudah
rusak dalam pengolahan, dan mudah hilang karena tercucu, larut dalam air dan
keluar dari bahan. Vitamin larut air merupakan vitamin yang mempunyai
berbagai fungsi penting dalam tubuh. Angka Kecukupan Gizi (AKG) vitamin
larut air dimaksudkan untuk menjadi rujukan asupan vitamin larut air agar
tercapai kondisi yang sehat. Vitamin larut air yang dibahas meliputi tiamin
(vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin, asam fa/at, piridoksin (vitamin B6),
vitamin B12, dan vitamin C. Untuk masing-masing jenis vitamin larut air dibahas
mengenai fungsinya bagi tubuh, sumber bahan pangan, efek kekurangan maupun
kelebihan, faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan, metode penentuan
kebutuhan dan kecukupan, rekomendasi kecukupan dan penerapannya [ CITATION
Bud04 \l 1033 ]

Vitamin merupakan komponen organic yang dibutuhkan oleh tubuh dalam


jumlah yang sedikit (mikronutrien). Walaupun hanya dibutuhkan dalam jumlah
yang sedikit, vitamin berperan penting dalam fungsi-fungsi tubuh sepetri
pertumbuhan, pertahanan tubuh dan metabolisme. Sebuah vitamin dapat
mempunyai beberapa fungsi. Vitamin yang larut dalam air, seluruhnya diberi
symbol anggota B kompleks kecuali A, D, E, K. vitamin larut dalam air tidak
pernah dalam keadaan toksisitas dalam tubuh karena kelebihan vitamin ini akan
dibuang melalui urin [CITATION Sed89 \l 1033 ].
2.2 VITAMIN C

Vitamin C adalah vitamin yang tergolong vitamin yang larut dalam air. Sumber
vitamin C sebagian besar tergolong dari sayur-sayuran dan buah-buahan segar.
Asupan gizi rata-rata sehari sekitar 30 sampai 100 mg vitamin C yang dianjurkan
untuk orang dewasa. Namun, terdapat variasi kebutuhan dalam individu yang
berbeda. Vitamin C atau asam askorbat adalah komponen berharga dalam
makanan karena berguna sebagai antioksidan dan mengandung khasiat
pengobatan (Goodman, 1991). Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam
tubuh. Pertama, fungsi vitamin C adalah sebagai sintesis kolagen. Asam askorbat
penting untuk mengaktifkan enzim prolil hidroksilase, yang menunjang tahap
hidroksilasi dalam pembentukan hidroksipolin, suatu unsur integral kolagen.
Tanpa asam askorbat, serabut kolagen yang terbentuk di semua jaringan tubuh
menjadi cacat dan lemah. Oleh sebab itu, vitamin C penting untuk pertumbuhan
dan kekurangan serabut di jaringan subkutan, kartilago, tulang, dan gigi
[ CITATION Yol20 \l 1033 ]

Vitamin C dapat berbentuk sebagai asam askorbat dan asam L-dehidroaskorbat;


keduanya mempunyai keaktifan sebagai vitamin C. Vitamin C merupakan
vitamin yang paling mudah rusak. Disamping sangat larut dalam air, vitamin C
mudah teroksidasi dan dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, oksidator, serta
oleh katalis tembaga dan besi. Oksidasi akan terhambat apabila vitamin C
dibiarkan dalam keadaan asam, atau pada suhu rendah. Vitamin C mudah rusak
karena oksidasi terutama pada suhu tinggi dan vitamin ini mudah hilang selama
pengolahan dan penyimpanan [ CITATION Yol20 \l 1033 ].

2.2.1 JERUK MANIS

Jeruk adalah salah satu buah-buahan yang banyak dikonsumsi oleh


masyarakat, selain rasanya yang manis dan tampilannya menarik juga
memiliki berbagai macam manfaat bagi tubuh. Selain kaya vitamin dan
mineral, jeruk juga mengandung serat makanan yang esensial (sangat
dibutuhkan tetapi tidak dapat dibuat oleh tubuh) berguna bagi pertumbuhan
dan perkembangan tubuh manusia. Adapun manfaat jeruk untuk kesehatan
adalah untuk mengobati demam, mengobati infeksi, meningkatkan
imunitas tubuh, menurunkan kolesterol, dan juga membuat limpa lebih
kuat. Dengan berbagai manfaat jeruk sunkist ini, maka sangat disarankan
untuk mengkonsumsinya. Ada berbagai cara untuk mengkonsumsi jeruk
ini, yaitu langsung dimakan, dibuat jus, ataupun dibuat puding. Belakangan
ini, teknik mengkonsumsi buah sudah semakin berkembang salah satu tren
yang sedang digemari [CITATION Nov15 \l 1033 ].

Buah jeruk (Citrus sinensis) merupakan buah yang mengandung


karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Karbohidrat sederhana
pada buah jeruk yaitu fruktosa, glukosa dan sukrosa yang dapat
menyediakan energi secara cepat. Berdasarkan uji laboratorium, kandungan
karbohidrat pada 300 ml jus jeruk manis sebesar 54,9 gram. Berdasarkan
uji laboratorium, kandungan gizi pada 300 ml jus jeruk manis yaitu 264,54
gram air, 0,45 gram abu, 1,92 gram protein, 1,17 gram lemak, 4,47 gram
serat dan 237,4 mg kalium. Kandungan kalium pada jus jeruk (237,4
mg/300ml) lebih tinggi dibandingkan jus buah lain. Buah jeruk
mengandung kalium untuk membantu menjaga keseimbangan cairan dan
asam. Selain itu, buah jeruk merupakan sumber vitamin C yang berfungsi
sebagai antioksidan, membantu untuk mencegah kerusakan oksidatif. Buah
jeruk juga mengandung vitamin B kompleks antara lain thiamin, niacin,
vitamin B6, riboflavin, dan asam pantotenat yang terlibat dalam jalur
produksi energy [ CITATION Sof17 \l 1033 ].

Klasifikasi [ CITATION Ste06 \l 1033 ]

Klasifikasi tanaman Citrus sinensis adalah sebagai berikut :


Regnum : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Subdivisio : Spermatophyta
Class : Dicotylodenae
Ordo : Rutales
Familia : Rutacea
Genus : Citrus
Spesies : Citrus sinensis ( L .) osbeck

2.2.2 YOU C 1000

YOU C 1000 merupakan minuman isotonik yang diproduksi oleh PT.


Djojonegoro sejak tahun 2004 yang mulai dikenal sejak kemunculan iklan
dengan menggunakan Miss Universe sebagai bintang iklan produk. YOU C
1000 memiliki 2 bentuk kemasan yaitu botol kaca kecil dengan ukuran
140ml dan botol plastik ukuran 600ml. YOU C 1000 tidak masuk dalam 3
besar brand terkenal seperti Pocari Sweat dan Mizone namun meskipun
begitu produk YOU C 1000 masih diapresiasi untuk bertahan di jajaran
produk minuman isotonik di Indonesia [CITATION AST12 \l 1033 ].

Tubuh manusia membutuhkan vitamin dalam dosis tinggi agar dapat tetap
bugar. Untuk menjaga metabolisme tubuh manusia bergantung pada
kecukupan konsumsi vitamin C. Pola makan kita yang tidak sehat membuat
sistem pencernaan menjadi tidak seimbang, YouC1000 yaitu Vitamin C
dosis tinggi mampu menyeimbangkannya sehingga bekerja lebih baik.
Lebih dari 300 fungsi sistem metabolisme tubuh tergantung pada Vitamin
C yang juga berfungsi sebagai pelindung sel dan pendukung sitem imun
[CITATION AST12 \l 1033 ].
YOU C 1000 rasa orange merupakan minuman kesehatan yang
mengandung elektrolit dan vitamin C 1000 mg. YOU C 1000 dapat
menjaga keseimbangan cairan dan memenuhi kebutuhan vitamin C
sehingga meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga tubuh agar tetap
sehat dan segar tiap harinya. YOU C 1000 mengandung vitamin C 1000
mg, Vitamin E 2 mg, Niacin 2 mg, karbohidrat total 20 g, gula 20 g YOU
C 1000 rasa orange diproduksi oleh PT Djojonegoro C-1000 dan sudah
teregistrasi BPOM.

2.3 MACAM-MACAM ANALISIS VIT C METODE KUANTITATIF

Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui kadar vitamin C dalam sampel.


Artikel review ini akan mengulas mengenai analisis kualitatif dan kuantitatif
vitamin C. Analisis kuantitatif yang diuraikan meliputi metode titrasi asam
basa, metode iodimetri, metode diklorofenolindofenol(DCIP), 
metode spektrofotometri, dan metode DPPH [CITATION Placeholder1 \l 1033 ].

Analisis kuantitatif dari vitamin C dapat dilakukan dengan beberapa metode,


diantaranya:
2.3.1 Metode iodimetri
Dasar dari metode ini adalah sifat mereduksi asam askorbat. Metode
iodometri (titrasi langsung dengan larutan baku 0,1 N) dapat digunakan
terhadap asam askorbat murni atau larutannya. Prosedur penetapan kadar
vitamin C secara iodometri: Sekitar 400 mg asam askorbat yang ditimbang
seksama dilarutkan dalam campuran yang terdiri atas 100 mL air bebas
oksigen dan 25 mL asam sulfat encer. Larutan dititrasi dengan iodium 0,1
N menggunakan indikator kanji sampai terbentuk warna biru.

2.3.2 Metode 2,6-diklorofenolindofenol (DCIP)


Metode 2,6-diklorofenolindofenol (DCIP) ini berdasarkan atas sifat
mereduksi asam askorbat terhadap zat warna 2,6-diklorofenolindofenol
membentuk larutan yang tidak berwarna. Pada titik akhir titrasi, kelebihan
zat warna yang tidak tereduksi akan berwarna merah muda dalam larutan
asam. Metode ini tidak spesifik karena beberapa senyawa mereduksi
lainnya dapat mengganggu penetapan. Senyawa pengganggu tersebut
adalah senyawa sulfhidril, tiosulfat, riboflavin dll.

2.3.3 Metode kolorimetri 4-metoksi-2-nitroanilin


Sebanyak 2 mL pereaksi 4-metoksi-2-nitroanilin ditambah 2 mL natrium
nitrit 0,2% diaduk hingga warna jingga hilang lalu ditambah 75 mL n-butil
alcohol dan dicampur. Larutan ini selanjutnya ditambah 0,5-2mg asam
askorbat 0,5% dan dipindahkan ke dalam corong pemisah. Selanjutnya
larutan ditambah 25 mL natrium hidroksida 10% dan 150 mL dietil eter.
Lapisan organic dicuci tiga kali dengan 15 mL natrium hidroksida 10%.
Lapisan air dan cairan hasil cucian dengan air diencerkan dengan air
hingga 200 mL. absorbansi larutan diukur terhadap blangko pada 570 nm.

2.3.4 Metode spektrofotometri


Asam askorbat dalam larutan air netral menunjukkan absorbansi
maksimum pada 264 nm. Panjang gelombang maksimum ini akan bergeser
oleh adanya asam mineral. Asam askorbat dalam asam sulfat 0,01 N
memiliki panjang gelombang maksimal 245 nm.

2.3.5 Metode spektrofluorometri


Metode ini digunakan untuk analisis kuantitatif vitamin C yang linier pada
kisaran konsentrasi asam askorbat 9,0 x 10-8sampai 3,6 x 10-8. Suatu
hubungan linier diperoleh antara penurunan intensitas fluoroensi MB dan
konsentrasi AA pada kisaran 3,0 x 10-7 sampai 6,0 x 10-6 . batas deteksi
metode ini 2,5 x 10-7 m. metode ini telah sukses digunakan untuk
menetapkan kadar vitamin C dalam tablet suplemen vitamin.

2.3.6 Metode kromatografi


Metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (KCKT) telah dikembangkan
untuk penentuan asam askorbat dalam minimum ringan dan jus apel
menggunakan tris 2,2-bipiridin ruthenium II. Sampel disaring dan
diencerkan sebelum dilakukan analisis dengan KCKT dan tidak ada pra-
perlakuan lain yang dilakukan. Pemisajhan asam askorbat menggunakan
kolom oktadesil silan (ODS, C18) menggunakan fase gerak larutan buffer
NaH2PO4-K2HPO4 (pH 6,5). Aliran fase gerak 0,3 mL/menit. Asam
askorbat yang terelusi dicampur dengan (Ru(bpy)32+ 0,5 mM dan
diosidasi pada 1,5 V (dengan elektroda Ag/AgCl).

2.4 PRINSIP DAN ANALISIS METODE TITRASI IODOMETRI


Analisa kadar asam askorbat (Vitamin C) pada buah-buahan dapat dilakukan
dengan berbagai metode. Salah satu metode yang sering digunakan untuk
mengukur kadar asam askorbat karena biayanya murah, sederhana dan tidak
memerlukan peralatan laboratorium yang canggih adalah menggunakan metode
titrasi iodimetri. Iodimetri adalah metode titrimetric yang dapat digunakan untuk
menetapkan kadar vitamin C pada berbagai buah dan sayuran. Penelitian dengan
menggunakan metode titrasi iodimetri untuk mengukur kadar Vitamin C dari
buah naga dilakukan dengan menitrasi bahan uji dengan larutan I2 (Iodine)
standar sampai berwarna biru yang menjadi indikator titik akhir titrasi. Akan
tetapi proses titrasi tersebut membutuhkan proses pengamatan secara langsung
dan dituntut ketelitian saat menghitung jumlah tetesan [ CITATION Dan18 \l 1033 ]

Analisis kadar vitamin C biasa menggunakan titrasi dengan iodium. Metode ini
paling banyak digunakan karena murah, sederhana, dan tidak memerlukan
peralatan laboratorium yang canggih. Titrasi ini memakai iodium sebagai
oksidator yang mengoksidasi vitamin C dan memakai amilum sebagai
indikatornya [ CITATION Wid02 \l 1033 ].
BAB III

METODE PERCOBAAN

.1 Waktu Dan Tempat


Praktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 30 januari 2021 Pukul 09.12 – 11.40
WITA, bertempat di Zoom Meeting.

.2 Alat Dan Bahan


Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah iodin, aquades 90 ml, vitamin c
(jeruk manis) dan you c 1000, H2SO4, serta Amilum 20 tetes.

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah gelas kimia, erlenmeyer 250 ml
dan 1000 ml, pipet tetes, pipet skala, pipet tiller, gelas ukur 100 ml, buret
titrasi serta corong.

.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada percobaan ini siapkan dua sampel yaitu vitamin C
(jeruk manis) dan you c 1000, untuk uji yang pertama kita menggunakan sampel
vitamin C (jeruk manis), diambil menggunakan pipet skala 10 ml lalu di taruh di
tabung elemeyer 1000 ml, lalu ditambahkan aquades 90 ml, lalu kita campur
larutannya, jika sudah tercampur, diambil larutannya sebanyak 25 ml dengan
menggunakan pipet skala yang 10 ml 2 kali dan yang 5ml 1 kali, lalu kita
pindahkan ke tabung elemeyer yang 250 ml, lalu ditambahkan larutan H2SO4
sebanyak 10 ml, lalu ditambahkan amilum sebanyak 20 tetes, kemudian diambil
larutan iodin untuk mentitrasi larutan-larutan yang sudah dibuat sebelumnya,
dimasukkan keburet titrasi, lalu dititrasi larutan yang dibuat sebelumnya, titrasi
sedikit demi sedikit menggunakan larutan iodin, dan digoncang-goncangkan
tabung elemeyernya, dititrasi hingga terjadi perubahan warna, lalu amati dan catat
hasil yang didapatkan, kemudian pada sampel yang kedua yaitu you c 1000,
pertama-tama diambil you c 1000 sebanyak 10 ml dengan menggunakan pipet
skala, lalu dipindahkan ke tabung elemeyer, lalu ditambahkan aquades sebanyak
90 ml, lalu dicampurkan larutan apabila sudah tercampur, diambil sampel
sebanyak 25 ml menggunakan pipet skala dengan menggunakan pipet 10 ml 2
kali dan 50 ml 1 kali, ditambahkan H2SO4 sebanyak 10 ml dengan menggunakan
pipet skala dan dipindahkan ke tabung elemeyer yang sudah berisi sampel tadi,
lalu dicampurkan dan ditambahkan amylum sebanyak 20 tetes lalu dicampurkan
kembali kemudian di titrasi menggunakan larutan iodin dan digoncangkan tabung
elemeyernya dan dititrasi sedikit demi sedikit, lalu amati dan catat hasil yang di
dapatkan.
Rumus kadar vitamin C :
Vt
VI 2 x xA
Vf
kadar vitaminC ( % ) = x 100 %
W

Keterangan : VI2 = Volume titrasi I

Vt = Volume total filtrate

Vf = Volume filtrate yang digunakan

A = kesetaraan dengan vitamin C murni

W = massa cuplikan
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 HASIL PENGAMATAN

NO PERLAKUAN HASIL
.
1. Sampel jeruk + aquades 90 ml + Larutan berwarna kuning bening
H2So4 10 ml + amilum 20 tetes
2. Sampel jeruk + aquades 90 ml + Terjadi perubahan warna larutan
H2So4 10 ml + amilum 20 tetes berubah warna menjadi biru
Dititrasi dengan larutan iodium
3. Sampel you C 1000 + aquades 90 ml Larutan berwarna kuning bening
+ H2So4 10 ml + amilum 20 tetes
4. Sampel you C 1000 + aquades 90 ml Tidak terjadi perubahan warna
+ H2So4 10 ml + amilum 20 tetes
Dititrasi dengan larutan iodium

4.2 PEMBAHASAN

Vitamin C dapat berbentuk sebagai asam askorbat dan asam L-dehidroaskorbat;


keduanya mempunyai keaktifan sebagai vitamin C. Vitamin C merupakan
vitamin yang paling mudah rusak. Disamping sangat larut dalam air, vitamin C
mudah teroksidasi dan dipercepat oleh panas, sinar, alkali, enzim, oksidator, serta
oleh katalis tembaga dan besi [ CITATION Yol20 \l 1033 ].

Iodimetri adalah metode titrimetric yang dapat digunakan untuk menetapkan


kadar vitamin C pada berbagai buah dan sayuran. Penelitian dengan
menggunakan metode titrasi iodimetri untuk mengukur kadar Vitamin C dari
jeruk dilakukan dengan menitrasi bahan uji dengan larutan I2 (Iodine) standar
sampai berwarna biru yang menjadi indikator titik akhir titrasi [ CITATION Dan18 \l
1033 ].

Pada percobaan uji kadar vitamin larut air bertujuan untuk menetukan kadar
vitamin C dengan menggunakan titrasi iodimetri. Hal pertama yang dilakukan
penambahan aquades sebanyak 90 ml pada kedua sampel yaitu jeruk dan you c
1000. Tujuan penambahan aquades adalah sebagai pelarut polar saat melarutkan
senyawa. Kemudian dicampur dengan dikocok bertujuan untuk
menghomogenkan larutan tersebut. Lalu ditambahkan H2So4 yang berfungsi
untuk membuat larutan jeruk dan you C 1000 bersuasana asam sehingga
mempermudah dan mempercepat pada proses titrasi. Kedua larutan juga ditetesi
larutan amilum sebanyak masing-masing 20 tetes berfungsi untuk mengetahui
titik akhir pada proses titrasi yang ditandai dengan adanya perubahan warna
pada kedua sampel. Kemudian dilakukan titrasi dengan menggunakan iodin yang
bertujuan untuk menguji ada tidaknya amilum dalam larutan kedua sampel
tersebut.

Hasil akhir yang didapat pada kedua sampel yaitu pada sampel jeruk setelah
dititrasi menghasilkan perubahan warna menjadi biru yang berarti bahwa pada
jeruk percobaan yang dilakukan berhasil sedangkan pada sampel kedua yaitu you
C 1000 setelah dilakukan titrasi tidak menhasilkan perubahan warna. Hal tersebut
dapat terjadi karena beberapa factor salah satunya yaitu pada saat titrasi kurang
banyak menggunakan larutan iodin sehingga tidak menghasilkan perubahan
warna. Hasil kadar vitamin C yang diperoleh sebanyak 34,7 %. Hal ini kurang
sesuai dengan literature SNI (No 01-3722-1995) yaitu syarat mutu jeruk minimal
30 mg/100 gr.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Didapatkan hasil pada kedua sampel. Pada sampel jeruk setelah dititrasi
menghasilkan perubahan warna menjadi biru yang berarti bahwa pada jeruk
percobaan yang dilakukan berhasil sedangkan pada sampel kedua yaitu you C
1000 setelah dilakukan titrasi tidak menghasilkan perubahan warna. Hal
tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor salah satunya yaitu pada saat
titrasi kurang banyak menggunakan larutan iodin sehingga tidak
menghasilkan perubahan warna.
2. Hasil kadar vitamin C yang diperoleh sebanyak 34,7 %. Hal ini kurang sesuai
dengan literature SNI (No 01-3722-1995) yaitu syarat mutu jeruk minimal 30
mg/100 gr.

.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum selanjutnya bisa dilakukan secara langsung
dilaboratorium sehingga praktikan bisa mempraktekkannya sendiri dengan arahan
asisten agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
DIAGRAM ALIR KERJA

SAMPEL 1
Sampel jeruk 10 ml

+ Ditambahkan aquades sebanyak 90 ml

Jeruk dan aquades 25 ml

+ Ditambahkan H2So4 sebanyak 10 ml

+ Ditetesi amilum sebanyak 20 tetes


Larutan jeruk berwarna
kuning bening
+ Dititrasi dengan larutan Iodin

Terjadi perubahan
warna menjadi biru

SAMPEL 2

Sampel you C 1000


10 ml
+ Ditambahkan aquades sebanyak 90 ml

You C 1000 dan


aquades 25 ml
+ Ditambahkan H2So4 sebanyak 10 ml

+ Ditetesi amilum sebanyak 20 tetes


Larutan jeruk berwarna
kuning bening
+ Dititrasi dengan larutan Iodin

Tidak terjadi
perubahan warna
ANALISIS DATA

Diketahui : VI2 = 19,4

Vt = 100 ml

Vf = 25 ml

A = 100/19,4 = 5,1

W = 10 ml = 11,4 gram

Ditanya : Kadar vitamin C?

Perhitungan :

Vt
VI 2 x xA
Vf
kadar vitaminC= x 100 %
w

19,4 x 4 x 5,1
kadar vitaminC= x 100 %
11,4

395,76
kadar vitaminC= x 100 %=34,7 %
11,4
DAFTAR PUSTAKA

Astrin Juliyanty, S. Z. (2012). Pengaruh iklan terhadap keputusan pembelian PT.


Djojonegoro. Jurnal Pemasaran, vol 1.

Budi, S., & sri, r. (2004). Angka Kecukupan Vitamin Larut Air. Jurnal Kesehatan,
245.

C.G.G.J., S. v. (2006). Flora. Jakarta: PT. Pradya paramitha.

Danang Erwanto, d. (2018). Pengolahan Citra Digital untuk Menentukan Kadar Asam
Askorbat pada Buah Dengan Metode Iodometri. Jurnal Ilmiah, 73-84.

Novalisha, R. P. (2018). Metode Analisis Kadar Vitamin C Metode . Jurnal


Farmaka, Vol 16 No 2.

Novi Febrianti, I. Y. (2015). Kandungan Antioksi dan Asam Askorbat pada Jus Buah-
Buahan Tropis. Jurnal Bioedukatika, Vol. 3 No.1.

Sediaoetami, A. D. (1989). Ilmu Gizi. Jakarta: Dian Rakyat.

Sofia Arum Andani, .. N. (2017). Pengaruh pemberian jus jeruk manis (citrus
sinensis.) . Jurnal Gizi Indonesia, 68-74.

Widjanarko, S. B. (2002). Analisa Hasil Pertanian. Malang: Universitas Brawijaya.

Yolla Arinda Nur Fitriana, .. S. (2020). Analisis Kadar Vitamin C pada Buah Jeruk
Menggunakan Metode Titrasi Iodometri. Jurnal Sainteks, Vol 17. No 1.
LEMBAR ASISTENSI

NAMA : Kumala Dhitiya

STAMBUK : P 211 19 107

KELAS : GIZI A

ASISTEN : Desti Hidayanti

No Hari/Tanggal Koreksi Paraf


.
1 Rabu, 03 Februari Perbaiki, lengkapi
2021

2. Minggu 07 Februari Sedikit lagi


2021

3 Selasa, 09 Februari Sedikit lagi


2021

4.

Anda mungkin juga menyukai