DISUSUN OLEH :
KELAS : GIZI A
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI…………………………………………………………………II
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………..III
BAB I. PENDAHULUAN…………………………………………………..3
1.1 Latar Belakang……………………………………………………3
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………...3
1.3 Tujuan…………………………………………………………….3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA…………………………………………..4
2.1 Pengertian Vitamin Larut Air……………………………………4
2.2 Vitamin C…………………………………………………………6
2.2.1 Jeruk Manis ………………………………………………..7
2.2.2 You C 1000 ……………………………………………….8
2.3 Macam-macam Analisis Vit C Metode Kuantitatif……………..10
2.4 Prinsip dan Analisis Metode Titrasi Iodometri…………………..12
BAB III. METODE PERCOBAAN……………………………………….13
3.1 Waktu dan Tempat………………………………………………..13
3.2 Alat dan Bahan……………………………………………………13
3.3 Prosedur Kerja……………………………………………………13
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN……………………………………15
4.1 HASIL PENGAMATAN…………………………………………15
4.2 PEMBAHASAN………………………………………………….16
BAB V PENUTUP…………………………………………………………..17
5.1 KESIMPULAN…………………………………………………..17
5.2 SARAN…………………………………………………………..17
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………….18
LAMPIRAN…………………………………………………………………19
DIAGRAM ALIR KERJA…………………………………………………21
ANALISIS DATA …………………………………………………………23
BAB I
PENDAHULUAN
Potensi buah-buahan yang mengandung vitamin yaitu seperti buah jambu biji,
jeruk, anggur, melon, apel, dan buah pisang. Vitamin C sebagai salah satu vitamin
yang sangat penting bagi kesehatan tubuh banyak terdapat di berbagai macam
buah segar khususnya buah jeruk. Buah jeruk yang sangat digemari masyarakat
Indonesia adalah jeruk berastagi dan keprok. Selain warnanya yang cerah,
kandungan vitamin C buah jeruk tergolong tinggi. Vitamin C atau asam askorbat
adalah komponen berharga dalam makanan karena berguna sebagai antioksidan
dan mengandung khasiat pengobatan. Karena peran vitamin C sangat penting,
maka perlu diketahui kandungan vitamin C buah jeruk dengan harapan dapat
dijadikan acuan dalam memilih buah jeruk sesuai kebutuhan dan selera [ CITATION
Sof17 \l 1033 ].
1.2 TUJUAN
Untuk mengetahui cara menentukan kadar vitamin C pada buah jeruk dan You C
1000 dengan menggunakan titrasi iodimetri sampai terjadi perubahan warna
menjadi biru kehitaman atau ungu kehitaman.
1.2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Vitamin dapat dikelompokan dalam 2 golongan yaitu vitamin yang larut di dalam
lemak yaitu A,D,E, dan K. Vitamin yang larut dalam air yaitu vitamin C dan
vitamin B kompleks. Vitamin-vitamin yang larut dalam air begerak bebas dalam
tubuh, darah dan limpa. Karena sifatnya yang larut dalam air, vitamin ini mudah
rusak dalam pengolahan, dan mudah hilang karena tercucu, larut dalam air dan
keluar dari bahan. Vitamin larut air merupakan vitamin yang mempunyai
berbagai fungsi penting dalam tubuh. Angka Kecukupan Gizi (AKG) vitamin
larut air dimaksudkan untuk menjadi rujukan asupan vitamin larut air agar
tercapai kondisi yang sehat. Vitamin larut air yang dibahas meliputi tiamin
(vitamin B1), riboflavin (vitamin B2), niasin, asam fa/at, piridoksin (vitamin B6),
vitamin B12, dan vitamin C. Untuk masing-masing jenis vitamin larut air dibahas
mengenai fungsinya bagi tubuh, sumber bahan pangan, efek kekurangan maupun
kelebihan, faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan, metode penentuan
kebutuhan dan kecukupan, rekomendasi kecukupan dan penerapannya [ CITATION
Bud04 \l 1033 ]
Vitamin C adalah vitamin yang tergolong vitamin yang larut dalam air. Sumber
vitamin C sebagian besar tergolong dari sayur-sayuran dan buah-buahan segar.
Asupan gizi rata-rata sehari sekitar 30 sampai 100 mg vitamin C yang dianjurkan
untuk orang dewasa. Namun, terdapat variasi kebutuhan dalam individu yang
berbeda. Vitamin C atau asam askorbat adalah komponen berharga dalam
makanan karena berguna sebagai antioksidan dan mengandung khasiat
pengobatan (Goodman, 1991). Vitamin C mempunyai banyak fungsi di dalam
tubuh. Pertama, fungsi vitamin C adalah sebagai sintesis kolagen. Asam askorbat
penting untuk mengaktifkan enzim prolil hidroksilase, yang menunjang tahap
hidroksilasi dalam pembentukan hidroksipolin, suatu unsur integral kolagen.
Tanpa asam askorbat, serabut kolagen yang terbentuk di semua jaringan tubuh
menjadi cacat dan lemah. Oleh sebab itu, vitamin C penting untuk pertumbuhan
dan kekurangan serabut di jaringan subkutan, kartilago, tulang, dan gigi
[ CITATION Yol20 \l 1033 ]
Tubuh manusia membutuhkan vitamin dalam dosis tinggi agar dapat tetap
bugar. Untuk menjaga metabolisme tubuh manusia bergantung pada
kecukupan konsumsi vitamin C. Pola makan kita yang tidak sehat membuat
sistem pencernaan menjadi tidak seimbang, YouC1000 yaitu Vitamin C
dosis tinggi mampu menyeimbangkannya sehingga bekerja lebih baik.
Lebih dari 300 fungsi sistem metabolisme tubuh tergantung pada Vitamin
C yang juga berfungsi sebagai pelindung sel dan pendukung sitem imun
[CITATION AST12 \l 1033 ].
YOU C 1000 rasa orange merupakan minuman kesehatan yang
mengandung elektrolit dan vitamin C 1000 mg. YOU C 1000 dapat
menjaga keseimbangan cairan dan memenuhi kebutuhan vitamin C
sehingga meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga tubuh agar tetap
sehat dan segar tiap harinya. YOU C 1000 mengandung vitamin C 1000
mg, Vitamin E 2 mg, Niacin 2 mg, karbohidrat total 20 g, gula 20 g YOU
C 1000 rasa orange diproduksi oleh PT Djojonegoro C-1000 dan sudah
teregistrasi BPOM.
Analisis kadar vitamin C biasa menggunakan titrasi dengan iodium. Metode ini
paling banyak digunakan karena murah, sederhana, dan tidak memerlukan
peralatan laboratorium yang canggih. Titrasi ini memakai iodium sebagai
oksidator yang mengoksidasi vitamin C dan memakai amilum sebagai
indikatornya [ CITATION Wid02 \l 1033 ].
BAB III
METODE PERCOBAAN
Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah gelas kimia, erlenmeyer 250 ml
dan 1000 ml, pipet tetes, pipet skala, pipet tiller, gelas ukur 100 ml, buret
titrasi serta corong.
.3 Prosedur Kerja
Adapun prosedur kerja pada percobaan ini siapkan dua sampel yaitu vitamin C
(jeruk manis) dan you c 1000, untuk uji yang pertama kita menggunakan sampel
vitamin C (jeruk manis), diambil menggunakan pipet skala 10 ml lalu di taruh di
tabung elemeyer 1000 ml, lalu ditambahkan aquades 90 ml, lalu kita campur
larutannya, jika sudah tercampur, diambil larutannya sebanyak 25 ml dengan
menggunakan pipet skala yang 10 ml 2 kali dan yang 5ml 1 kali, lalu kita
pindahkan ke tabung elemeyer yang 250 ml, lalu ditambahkan larutan H2SO4
sebanyak 10 ml, lalu ditambahkan amilum sebanyak 20 tetes, kemudian diambil
larutan iodin untuk mentitrasi larutan-larutan yang sudah dibuat sebelumnya,
dimasukkan keburet titrasi, lalu dititrasi larutan yang dibuat sebelumnya, titrasi
sedikit demi sedikit menggunakan larutan iodin, dan digoncang-goncangkan
tabung elemeyernya, dititrasi hingga terjadi perubahan warna, lalu amati dan catat
hasil yang didapatkan, kemudian pada sampel yang kedua yaitu you c 1000,
pertama-tama diambil you c 1000 sebanyak 10 ml dengan menggunakan pipet
skala, lalu dipindahkan ke tabung elemeyer, lalu ditambahkan aquades sebanyak
90 ml, lalu dicampurkan larutan apabila sudah tercampur, diambil sampel
sebanyak 25 ml menggunakan pipet skala dengan menggunakan pipet 10 ml 2
kali dan 50 ml 1 kali, ditambahkan H2SO4 sebanyak 10 ml dengan menggunakan
pipet skala dan dipindahkan ke tabung elemeyer yang sudah berisi sampel tadi,
lalu dicampurkan dan ditambahkan amylum sebanyak 20 tetes lalu dicampurkan
kembali kemudian di titrasi menggunakan larutan iodin dan digoncangkan tabung
elemeyernya dan dititrasi sedikit demi sedikit, lalu amati dan catat hasil yang di
dapatkan.
Rumus kadar vitamin C :
Vt
VI 2 x xA
Vf
kadar vitaminC ( % ) = x 100 %
W
W = massa cuplikan
BAB IV
NO PERLAKUAN HASIL
.
1. Sampel jeruk + aquades 90 ml + Larutan berwarna kuning bening
H2So4 10 ml + amilum 20 tetes
2. Sampel jeruk + aquades 90 ml + Terjadi perubahan warna larutan
H2So4 10 ml + amilum 20 tetes berubah warna menjadi biru
Dititrasi dengan larutan iodium
3. Sampel you C 1000 + aquades 90 ml Larutan berwarna kuning bening
+ H2So4 10 ml + amilum 20 tetes
4. Sampel you C 1000 + aquades 90 ml Tidak terjadi perubahan warna
+ H2So4 10 ml + amilum 20 tetes
Dititrasi dengan larutan iodium
4.2 PEMBAHASAN
Pada percobaan uji kadar vitamin larut air bertujuan untuk menetukan kadar
vitamin C dengan menggunakan titrasi iodimetri. Hal pertama yang dilakukan
penambahan aquades sebanyak 90 ml pada kedua sampel yaitu jeruk dan you c
1000. Tujuan penambahan aquades adalah sebagai pelarut polar saat melarutkan
senyawa. Kemudian dicampur dengan dikocok bertujuan untuk
menghomogenkan larutan tersebut. Lalu ditambahkan H2So4 yang berfungsi
untuk membuat larutan jeruk dan you C 1000 bersuasana asam sehingga
mempermudah dan mempercepat pada proses titrasi. Kedua larutan juga ditetesi
larutan amilum sebanyak masing-masing 20 tetes berfungsi untuk mengetahui
titik akhir pada proses titrasi yang ditandai dengan adanya perubahan warna
pada kedua sampel. Kemudian dilakukan titrasi dengan menggunakan iodin yang
bertujuan untuk menguji ada tidaknya amilum dalam larutan kedua sampel
tersebut.
Hasil akhir yang didapat pada kedua sampel yaitu pada sampel jeruk setelah
dititrasi menghasilkan perubahan warna menjadi biru yang berarti bahwa pada
jeruk percobaan yang dilakukan berhasil sedangkan pada sampel kedua yaitu you
C 1000 setelah dilakukan titrasi tidak menhasilkan perubahan warna. Hal tersebut
dapat terjadi karena beberapa factor salah satunya yaitu pada saat titrasi kurang
banyak menggunakan larutan iodin sehingga tidak menghasilkan perubahan
warna. Hasil kadar vitamin C yang diperoleh sebanyak 34,7 %. Hal ini kurang
sesuai dengan literature SNI (No 01-3722-1995) yaitu syarat mutu jeruk minimal
30 mg/100 gr.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
.1 Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Didapatkan hasil pada kedua sampel. Pada sampel jeruk setelah dititrasi
menghasilkan perubahan warna menjadi biru yang berarti bahwa pada jeruk
percobaan yang dilakukan berhasil sedangkan pada sampel kedua yaitu you C
1000 setelah dilakukan titrasi tidak menghasilkan perubahan warna. Hal
tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor salah satunya yaitu pada saat
titrasi kurang banyak menggunakan larutan iodin sehingga tidak
menghasilkan perubahan warna.
2. Hasil kadar vitamin C yang diperoleh sebanyak 34,7 %. Hal ini kurang sesuai
dengan literature SNI (No 01-3722-1995) yaitu syarat mutu jeruk minimal 30
mg/100 gr.
.2 Saran
Sebaiknya dalam praktikum selanjutnya bisa dilakukan secara langsung
dilaboratorium sehingga praktikan bisa mempraktekkannya sendiri dengan arahan
asisten agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.
DIAGRAM ALIR KERJA
SAMPEL 1
Sampel jeruk 10 ml
Terjadi perubahan
warna menjadi biru
SAMPEL 2
Tidak terjadi
perubahan warna
ANALISIS DATA
Vt = 100 ml
Vf = 25 ml
A = 100/19,4 = 5,1
W = 10 ml = 11,4 gram
Perhitungan :
Vt
VI 2 x xA
Vf
kadar vitaminC= x 100 %
w
19,4 x 4 x 5,1
kadar vitaminC= x 100 %
11,4
395,76
kadar vitaminC= x 100 %=34,7 %
11,4
DAFTAR PUSTAKA
Budi, S., & sri, r. (2004). Angka Kecukupan Vitamin Larut Air. Jurnal Kesehatan,
245.
Danang Erwanto, d. (2018). Pengolahan Citra Digital untuk Menentukan Kadar Asam
Askorbat pada Buah Dengan Metode Iodometri. Jurnal Ilmiah, 73-84.
Novi Febrianti, I. Y. (2015). Kandungan Antioksi dan Asam Askorbat pada Jus Buah-
Buahan Tropis. Jurnal Bioedukatika, Vol. 3 No.1.
Sofia Arum Andani, .. N. (2017). Pengaruh pemberian jus jeruk manis (citrus
sinensis.) . Jurnal Gizi Indonesia, 68-74.
Yolla Arinda Nur Fitriana, .. S. (2020). Analisis Kadar Vitamin C pada Buah Jeruk
Menggunakan Metode Titrasi Iodometri. Jurnal Sainteks, Vol 17. No 1.
LEMBAR ASISTENSI
KELAS : GIZI A
4.