Anda di halaman 1dari 1

1.

Apakah metode gerber hanya dapat digunakan untuk uji kandungan lemak pada susu atau
bias digunakan pada produk lain ?
Jawaban :
Pada metode gerber (ekstraksi cair nonsolven) juga bisa digunakan dalam produk lain
atau produk olahan seperti : krim, mentega, ataupun keju.
2. Lebih baik memakai metode babcook atau gerber untuk analisis lemak produk susu ?
Jawaban :
Menurut kami metode Gerber bu, karena metode ini lebih cepat dan sederhana dibanding
metode Babcock. Jika metode Babcock hanya mencampur susu dengan asam sulfat, maka
Gerber menggunakan asam sulfat dan isomil alkohol. Fungsi asam sulfat dicampur
dengan susu, yang akan mendigesti protein, menghasilkan panas dan merusak lapisan
yang mengelilingi lemak, sehingga melepaskan lemak. Dan juga Isoamil alkohol
digunakan untuk mencegah pengarangan gula karena panas dari asam sulfat
3. Karakteristik lemak yang bagaimana untuk tiap tiap metode agak tidak salah dalam
memilih metode ?
Pemilihan pelarut dapat menyesuaikan karakteristik lemak, apakah lemak tersebut lebih
larut di etil eter atau protoleum eter atau campurannya dengan komposisi tertentu atau
bahkan ke chloroform methanol untuk metode ekstraksinya. Selanjutnya optimal tidaknya
metode ekstraksi tergantung komposisi bahannya, maka dipilihlah metode goldfish atau
soxlet atau majonier. Kalau yg kadar airnya tinggi memakai majonier atau dikeringkan
terlebih dahulu baru bisa memakai goldfish atau soxlet. Kalau sifat lemaknya lebih polar,
ekstraksinya tidak memakai etil eter atau petroleum eter, tetapi memakai kloroform
methanol Seperti contoh: uji asam lemak. Sedangkan ekstraksi non solven jika kondisi
sampel yang lemaknya susah diekstraksi karena terikat pada protein atau komponen lain
dalam sampel, sehingga harus ditambahkan asam untuk menghancurkan protein dan
membebaskan lemak karena sifatnya yang seperti itulah maka sampel tersebut tidak
efektif untuk diekstraksi.

Anda mungkin juga menyukai