Anda di halaman 1dari 3

Nama : Adam Aji Prayoga

NIM : 1708511038
Kelas : B

RESUME INTERAKSI ANTAR FASA

Air adalah pelarut untuk sebagian besar zat terlarut. Salah satu kegunaan dari pelarut
atau solvent yang paling penting adalah sebagai media di mana reaksi kimia dapat terjadi.
Dalam kasus lain, pelarut memungkinkan terjadinya reaksi kimia yang mengakibatkan bahan
larut. Contoh mudahnya adalah batu kapur yang terbuat dari kalsium karbonat (CaCO 3). Batu
kapur tidak dapat bereaksi dengan CO2 bebas di udara. Namun saat mengandung air, CO2
terlarut akan kontak dengan batu kapur yang terlarut juga sehingga reaksi kimia dapat terjadi.

Selain menjadi molekul polar, air memiliki sifat yang memberinya banyak
karakteristik khusus salah satunya adalah dapat membentuknya ikatan hidrogen. Ikatan
hidrogen adalah jenis ikatan khusus yang dapat terbentuk diantara hidrogen dalam satu
molekul dengan pasangan elektron bebas dari molekul yang lainnya (dari oksigen). Ikatan ini
dapat terjadi karena oksigen pada dasarnya bermuatan negatif sedangkan hidrogen positif.
Ikatan hidroge juga membantu menahan beberapa zat terlarut baik dalam bentuk molekul
maupun ionnya. Hal ini dapat terjadi ketika ikatan hidrogen terbentuk antara molekul air dan
atom hidrogen atau oksigen pada molekul zat terlarut.

Hal yang istimewa terjadi pada gas (N 2 dan O2) ketika mereka terlarut dalam air.
Mereka menyelip di dalam air dan menempati ruang yang terbuka antar molekulnya. Jika air
itu dipanaskan, beberapa gas akan keluar dari larutan. Hal ini dapat diamati sebagai
gelembung kecil yang muncul dalam air padas sebelum mendidih. Hal yang umum terjadi
pada zat terlarut cair dan padat. Apabila campuran dipanaskan makan campuran akan
semakin terlarut dan biasanya cenderung untuk menjauh dari titik jenuh.

Jika terdapat senyawa padat seperti pasir halus contohnya dituangkan ke dalam botol
air dan dikocok dengan kuat, pasir akan melayang di dalam air dengan waktu yang sangat
singkat kemudian dengan cepat mengendap di dasar. Partikel seperti pasir yang mengapung
sebentar di air kemudian dengan cepat mengendap disebut suspensi. Dapat diperhatikan
bahwa molekul atau ion yang larut dalam air akan berbaur satu per satu dengan molekul air.
Di antara dua wujud ini terdapat partikel yang jauh lebih kecil dari yang bisa dilihat oleh
mata telanjang namun lebih besar dari molekul individu, yaitu adalah koloid. Koloid
memainkan peran penting dalam sistem kehidupan, transformasi mineral, dan sejumlah
proses industri. Partikel koloid dalam air membentuk koloid suspensi. Berbeda dengan pasir
yang diaduk dalam toples, atau butiran tanah yang diangkut dengan giat mengalir, partikel
koloid tidak mengendap dari suspensi koloid saja.

Pelarut merupakan bagian yang sangat penting dalam lingkungan. Pelarut dapat
mentransportasikan spesies kimia pada lingkungan perairan. Zat terlarut dalam pelarut (air)
biasanya dapat terionisasi. Asam klorida (HCl) dalam air akan terionisasi menjadi hidrogen
(H+) dan klorida (Cl-). Muatan-muatan atau elektron yang terionisasi ini mengalami
pergerakan yang sangat cepat dalam air akibat dari adanya pasangan elektron bebas dari air
sehingga memungkinkan dapat terjadinya perpindahan muatan dengan cepat. Pelarut air juga
dapat berinteraksi dengan senyawa lain dalam udara. Peristiwa ini biasanya disebut sebagai
istilah “interaksi antar fasa”.

Sebagian besar fenomena kimia penting yang terkait dengan air tidak terjadi dalam
larutan, melainkan melalui interaksi zat terlarut dalam air denga fasa lainnya. Untuk
contohnya, reaksi reduksi oksidasi yang dikatalisis oleh bakteri. Banyak limbah organik
berbahaya dibawa melalui air sebagai emulsi partikel kecil tersuspensi dalam air. Beberapa
limbah berbahaya disimpan dalam sedimen dalam badan air, yang nantinya bisa masuk ke
dalam air dalam proses kimia atau fisika sehingga menyebabkan efek polusi yang parah.

Interaksi perairan dengan fasa cair zat lainnya dapat terjadi dengan senyawa organik
seperti hidrokarbon. Senyawa tersebut biasanya terdapat pada permukaan perairan kemudian
terpapar sinar matahari di mana senyawa tersebut memenuhi reaksi fotokimia. Gas-gas pada
permukaan perairan juga akan mengalami pertukaran atau keterlarutan dengan fasa airnya.
Semakin luas suatu permukaan perairan, makan semakin banyak gas yang dapat larut maupun
menguap pada perairan tersebut. Apabila suhu perairan cenderung tinggi, maka gas sulit
terlarut dan gas yang terlarut akan menguap. Begitu juga sebaliknya, apabila suhu cenderung
lebih renda dari seharusnya, maka gas-gas pada atmosfir dapat lebih mudah untuk terikat dan
terjaga pada perairan tersebut. Interaksi perairan dengan gas juga dapat terjadi di dalam air itu
sendiri. Seperti terjadinya fotosintesis pada sel-sel alga yang tersuspensi. Gas CO 2 yang
terlarut akan berinteraksi dengan alga dengan media air dengan bantuan cahaya sehingga
proses fotosintesis dapat terjadi. Partikel yang berkontribusi terhadap kekeruhan air juga
dapat dimasukkan secara proses fisik termasuk erosi aliran atau peluruhan penampungan air
pada suatu ekosistem perairan. Interaksi antar fasa ini selalu membutuhkan permukaan
sebagai media untuk terjadinya pertukaran atau terjadinya reaksi sebuah dua fasa yang
berbeda.

Interaksi paling penting antara spesies yang larut dalam larutan air dan spesies dalam
fasa lain terjadi dengan partikel koloid. Partikel koloid yang tersuspensi dalam air
memungkinkan terjadinya paparan maksimum dan zat terlarut di dalamnya. Koloid memiliki
pengaruh kuat dalam konteks kimia dalam air. Karena ukurannya yang sangat kecil, partikel-
partikel ini sangat memiliki rasio surface-to-volume yang tinggi. Rasio surface-to-volume
adalah rasio yang membandingkan luas permukaan suatu objek dengan volumenya. Dalam
reaksi kimia yang melibatkan benda padat (atau koloid), rasio ini merupakan faktor yang
penting untuk menentukan reaktivitas. Zat beracun dalam bentuk koloid jauh lebih banyak
tersedia untuk organisme dalam air daripada dalam bentuk curah. Untuk menghilangkan
koloid dalam suatu perairan diperlukan beberapa langkah khusus. Koloid mula-mula
dikumpulkan bersama (proses ini biasanya dinamakan koagulasi atau flokulasi) kemudian
padatan dihilangkan dengan cara filtrasi (penyaringan).

Anda mungkin juga menyukai