Anda di halaman 1dari 3

Senyawa atau zat padat yang tidak mengandung air disebut anhidrat Sedangkan senyawa yangmengandung atau mengikat

molekul air secara kimia sebagai bagian dari kisi kristalnya disebut senyawa hidrat, misalnya BaCl2 .2h2O. Molekul air yang terikat dalam hidrat tersebut disebut dengan air hidrat. Senyawa hidrat disebut juga senyawa kristal, karena mengandung molekulair yang mempunyai ikatan hidrogen. Pada umumnya Kristal suatu senyawa kimia bila diletakkan beberapa lama di udara akan mengadsorbsi air pada permukaannya. Jumlah air yang diadsorbsi relative kecil dan bergantung pada kelembapan udara. Hal ini dapat dilihat dari permukaanya yang basah. Terdapat pula Kristal yang mengandung sejumlah air yang terikat secara kimia dalam Kristal tersebut. Kristal-kristal ini, biasanya merupakan garam ionic. Air yang terdapat di dalamnya disebut air Kristal dan biasanya berikatan dengan kationnya. Air Kristal yang terdapat pada senyawa, mempunyai jumlah tertentu dan relatif mudah dihilangkan melalui pemanasan pada suhu diatas titik didih air . Melalui proses pemanasan, senyawa hidrat akan menjadi senyawa anhidrat dan uap air. Artinya molekul air terlepas dari ikatannya melalui beberapa tahap dan membentuk rangkaian yang juga berstruktur kristal yang teratur dan mengandung sedikit air. Dengan pemanasan terus-menerus semua molekul air hidrat akan terlepas. Namun jika ini dibiarkan di udara terbuka maka menyerap molekul air dari udara secara terus-menerus sampai molekul air dari udara terikat kembali secara sempurna dan membentuk senyawa hidrat. Reaki yang berlangsung adalah reversible yaitu mengalami kesetimbangan. Pemanasan pada suhu 110130 oC dilakukan untuk menguapkan air kristal sehingga kadar hidrat/air yang terikat sebagai air kristal dapat ditentukan. Jika kristal anhidrat tersebut dibiarkan di udara terbuka, ia akan menyerap air dari udara secara terus menerus sampai dihidrat terbentuk. Kehilangan air dari hidrat terjadi beberapa tahap membentuk suatu rangkaian hidrat dengan struktur kristal teratur yang mengandung air lebih sedikit. terjadi perubahan Kristal dan warnanya. Perubahan ini juga bergantung pada pemanasannya, apakah sempurna atau tidak.

Adanya senyawa hidrat apabila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan air. Banyak air yang dilepaskan bergantung pada kelembapan udara., makin besar makin sedikit air yang dilepaskan. Proses pelepasan air ini disebut efflorescence. tetapi ada juga senyawa yang bila diletakkan di udara akan menyerap air dan mencair bila diletakkan lebih lama lagi. Senyawa yang demikian disebut deliquescence Beberapa senyawa juga menghasilkan air pada saat pemanasan, tetapi senyawa tersebut bukan senyawa hidrat yang sebenarnya. Air yang dihasilkan tersebut merupakan proses penguraian dan bukan merupakan proses penghilangan air melalui dehidrasi. Dalam suatu senyawa yang digunakan mengandung air dimana air tersebut terikat dalam senyawa. Air dapat terikat oleh adanya senyawa dari lingkungannya (udara) atau terkandung dalam kristal unsur penyusunan senyawa. Dalam gravimetri salah satu prinsip yang digunakan adalah pemijaran untuk mendispersikan kandungan air dalam suatu senyawa dan akhirnya berat senyawa akan berkurang. Pada hasil pengamatan dapat dilihat bahwa bwrat sampel berkurang setelah pemijaran yaitu dari 1,50 gram menjadi 1,25 gram. Berkurangnya massa sampel ini dikarenakan pada saat pemijaran berlangsung molekul XH2O yang terikat akan terurai dan menguap karena adanya energi panas etelah dilakukan pemijaran, maka sampel didinginkan dalam eksikator dimana eksikator ini sangat berperan penting dalam menjaga massa murni sampel hasil pemijaran dari gangguan udara luar, dan didalam eksikator juga terdapat silika yang berfungsi untuk mengikat uap H2O yang mungkin masih ada dalam sampel sehingga berat sampel ini benarbenar murni. Setelah sampel mendingin barulah dilakukan penimbangan kembali dan dilakukanlah perhitungan untuk menentukan jumlah mol air kristal yang terkandung dalam senyawa BaCl2.XH2O, dengan menggunakan rumus perbandingan mol maka berat molekul H2O yang diperoleh sebesar 2,31 atau lebih sedikit dari berat molekul secara teori yaitu 2. molekul hidrat merupakan suatu persenyawaan kimia dan bukan campuran. molekul air terikat dalam senyawa dengan perbandingan tertentu, Pengamatan ini bertujuan untuk menentukan jumlah mol air kristal yang terikat dalam suatu senyawa. Dalam percobaan ini digunakan senyawa BaCl2.XH2O sebagai sampel

yang akan dibuktikan berat X-nya melalui analisis garvimetri. Senyawa ini masih mengandung air, sehingga untuk menentukan X atau kadar air yang sesungguhnya, perlu dilakukan pemijaran atau pengeringan. Pemijaran pada suhu tinggi diperlukan untuk menghilangkan air secara sempurna. Senyawa BaCl2 dan kristal air berikatan secara kovalen sehingga diperlukan energi yang besar untuk memisahkan ikatannya. Oleh karena itu, diperlukan suhu yang tinggi untuk membebaskan molekul air agar dapat menguap dan bereaksi dengan oksigen membentuk karbon dioksida (karbon dihasilkan dari pembakaran), sehingga pada akhirnya kandungan air akan habis menguap dan yang tersisa adalah endapan murni BaCl2. Senyawa ini sangat reaktif terhadap air, sehingga harus ditempatkan dalam wadah tertutup agar tidak bereaksi dengan udara. Hasil yang didapatkan tidak sesuai dengan jumlah mol air kristal secara teori, berat teori adalah 2 mol. Diduga kesalahan terjadi karena pada saat pemanasan suhu yang diberikan kurang maksimal sehingga tidak mampu melepas semua molekul H2O atau pada saat pendinginan di eksikator, ada udara yang bereaksi dengan senyawa BaCl2.

Harjadi, W, 1993, Ilmu Kimia Analitik Dasar, Gramedia, Jakarta.

Khopkar, S. M, 1990, Konsep Dasar Kimia Analitik, UI-Press, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai