Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Senyawa atau zat padat yang tidak mengandung air disebut anhidrat.

Sedangkan senyawa yang mengandung atau mengikat molekul air secara kimia

sebagai bagian dari kisi kristalnya disebut senyawa hidrat. Air dapat berada

dalam keadaan bebas sebagai gas, cair, atau padat, bergantung pada keadaan suhu

dan tekanan. Molekul air yang terikat dalam hidrat tersebut disebut dengan air

hidrat.

Senyawa hidrat disebut juga senyawa kristal, karena mengandung molekul

air yang mempunyai ikatan hidrogen. Secara umum, rumus hidrat dapat ditulis

sebagai Rumus kimia senyawa kristal padat : x.H2O. Misalnya pada hidrat

tembaga (II) sulfat pentahidrat, Tembaga (II) sulfat merupakan padatan kristal

biru dan memiliki rumus kimia CuSO4.5H2O artinya dalam setiap mol CuSO4

terdapat 5 mol H2O.

Antara molekul SO4-2 dengan SO4-2 tersebut terjadi gaya tolak menolak,

begitu juga antara molekul Cu+2 dengan Cu+2. Jadi molekul H2O berfungsi sebagai

penstabil gaya tolak menolak antara molekul sejenis itu. Dengan adanya molekul

air pada kisi kristal, maka akan menyebabkan kristal itu stabil hingga dalam kisi

yang terhidrat akan membentuk ikatan hidrogen. Molekul air terikat secara kimia

dalam senyawa sehingga molekul air menjadi bagian dari kisi kristal. Senyawa

yang demikian lah yang disebut dengan hidrat.

1
Pada percobaan ini akan ditentukan jumlah air kristal pada garam CuSO4.XH2O.

Air kristal yang dapat hilang jika tembaga(II) sulfat ini dipanaskan diatas 1000C

dari berat Hidrat yang diketahui dan jumlah anhidrat yang terbentuk maka X dapat

dihitung. Pentahidratnya kehilangan 4 molekul air pada 1100 C dan yang kelima

pada 1500C membentuk senyawa anhidrat berwarna putih. Perubahan warna ini

bisa kita jadikan sebagai indikasi perubahan

1.2 Tujuan

Menentukan rumus suatu hidrat dari zat padat yang belum diketahui

kandungan hidratnya.

1.3 Manfaat

Agar praktikan dapat mengetahui rumus suatu hidrat dari zat padat

tersebut

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Hidrat adalah senyawa Kristal dimana satu atau lebih molekul dari air

bergabung dengan tiap satuan rumus dari suatu garam senyawa yang tidak

mengandung air. Hidrasi dari pada air ini sering tidak berikatan secara kuat

kedalam struktur Kristal di senyawa yang tidak mengandung air dan sering

dapat dihilangkan dengan pemanasan suatu sampel dari pada hidrat dengan

pembakaran Bunsen selama 5-10 menit. Jika hidrat itu berwarna, suatu

perubahan warna biasanya dihasilkan pada saat pemanasan sebagai bentuk

garam anhidrous. Dalam banyak hal, hidrat bisa terbentuk secara spontan dari

garam anhidraos, jika kelembapan udara cukup. Dalam hal ini hidrat akan

kehilangan airnya (hidrasi) secara spontan pada suhu ruang. Pada percobaan ini

hidrat yang akan diselidiki dibatasi pada yang stabil pada suhu ruang tetapi

yang terdekomposisi menjadi bentuk anhidraous pada saat pemanasan. Harus

dicatat bahwa banyak hidrat dan bentuk anhidrousnya uterjadi. Setelah

pemanasan, garam anhydrous itu harus didinginkan tanpa kelembaban, agar

hidrat tidak terbentuk kembali sebelum ditimbang. Sebuah alat pendingin

mungkin dugunakan untuk tujuan ini. Dari massa hidrat, garam anhidrous dan

air yang dihilangkan, rumus dari hidrat bias dihitung jika rumus dari bentuk

anhidraous atau anhidrat diketahui. Jika indentitas senyawa anhidrous tidak

diketahui, presentase dari air di dalam hidrat bias duhitung juga. Teknik yang

tepat dalam penanganan peralatan sangat penting dalam analisa ini, dan

pemanasan serta pendinginan yang hati-hati diperlukan jika hasil yang tepat

3
dan akurat ingin diperoleh. Dengan teknik yang baik , persentase dari pada air

didalam sebuah hidrat yang tidak diketahui bias ditentukan dengan ketetapan

1% atau lebih baik. Untuk itu, semua massa ditentukan sehati-hati mungkin

dan dicatat sampai yang paling mendekati 0,001 g(Tim Penyusun Kimia Dasar

I, 2009).

Di dalam Kristal tembaga sulfat, tiap-tiap molekul CuSO4 diikat pada

5 molekul H2O, sehingga seakan-akan dibentuk sebuah molekul yang lebih

besar, yang berat molekulnya 159,5 (untuk CuSO4) + 5 X 18 (untuk 5H2O =

249,5). Jika zat itu dipanaskan, keluarlah api warna biru berubah menjadi

warna putih dan zat yang ketinggalan rumus molekulnya CuSO4 belaka.

Apabila sebagian hidrat dipanaskan sebagian atau seluruh air kristalnya, dapat

lepas (menguap). Dan apabila suatu hidrat dilarutkan dengan air, maka air

kristalnya akan lepas. Jumlah molekul air Kristal dari suatu hidrat dapat

ditentukan dengan berbagai cara dan perhitungan, dengan membandingkan mol

zat padat dan mol air, larutan yang bersifat Kristal jika garam dijadikan dari

pada larutannya, dengan menguapkan air larutan itu dengan hati-hati. Garam

yang bersifat Kristal terbentuk mempunyai rumus molekul yang berbeda

dengan rumus-rumus molekul yang pernah ada(Charles, 1996).

4
BAB III

METODE PRAKTIKUM

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini akan dilaksanakan pada hari kamis 10 okttober 2019 pukul

15 : 00 – 17 : 00 di Laboratorium Stikes Bina Mandiri Gorontalo

3.2 Prosedur Kerja

1. Sebelum praktikum di mulai praktikan harus sudah mengetahui konsep

materi yang akan di praktikumkan.

2. Praktikan wajib menguasai rumus tentang suatu hidrat dari zat padat

3. Timbang masing-masing krus kosong sampai ketelitian ± 1mg.

4.Timbang 2 gr masing-masing sampel yang di sediakan asisten dan

masukan dalam krus yang sudah diketahui beratnya.

5. Panaskan krus dengan isinya dan diberi tutup

6. Besarkan nyata pembakar Bunsen hingga krus menjadi merah pilar,

selama lebih dari 20 menit. Padamkan nyala api dengan batas waktu yang

ditentukan.

7. Dinginkan krus di udara, masukan ke dalam desikator

8. Timbang kembali krus yang sudah dimasukan dalam desikator beserta

isinya secara teliti

5
DAFTAR PUSTAKA

Tim pengajar kimia dasar 1. 2009. Penuntun praktikum Kimia Dasar 1.

Universitas Tadulako. Palu.

Charles. (1996). Manajemen Transportasi dan Distribusi Fisis. Jilid Satu. Edisi

Ketujuh. Erlangga, Jakarta.

SCRIBD (2014), “ Laporan Hidrat “ Diakses dari

https://id.scribd.com/document/248275760/LAPORAN-HIDRAT-doc

Anda mungkin juga menyukai