Anda di halaman 1dari 7

Peta Konsep

Massa Jenis

Tekanan

Hukum Pascal

Mengapung
Fluida Statis Hukum Archimedes Melayang
Tenggelam

Adhesi dan Kohesi

Miniskus dan Kapilaritas

Tegangan Permukaan

Tujuan pembelajaran, siswa dapat ;

9 Menjelaskan konsep tekanan yang terjadi dalam fluida.


9 Memahami hubungan massa jenis dengan tekanan hidrostatis
9 Mengaplikasikan hukum dasar fluida statis, hukum pascal dan hukum pokok hidrostatis
9 Memahami konsep mengapung, melayang, dan tenggelam
9 Memahami tegangan permukaan pada fluida
9 Memahami konsep Adhesi dan Kohesi serta pengaruhnya pada miniskus dan kalpilaritas
Pembinaan Olimpiade Sains Nasional Sekolah Menengah Pertama 
1. Massa jenis
Massa jenis adalah hasil bagi antara massa dengan volume. Massa jenis merupakan besaran intensif yang berarti tidak
bergantung kepada ukuran. Jadi massa jenis besi 0,5 kg sama dengan massa jenis besi massa 5 kg.

M (9.1) Besaran MKS CGS


ρ =
V m kg gram

Keterangan ; V m3 cm3
M = massa
V = Volume ρ kg/m3 g/cm3
ρ = massa jenis

2. Tekanan
Dalam fluida, konsep tekanan memegang peranan penting. Jika gaya sebesar F bekerja secara merata dan tegak lurus pada
suatu permukaan yang luasnya A, maka tekanan p didefinisikan sebagai

F
P= (9.2) Besaran MKS CGS
A
F N dyne
Keterangan ;
A m2 cm2
P = Tekanan (N/m2)
F = gaya pada permukaan (N) P N/m2 dyne/cm2
A = Luas permukaan (m2)

Nilai tekanan sebesar 1 N/m2 dinyatakan sebagai 1 Pascal (Pa). Untuk kepentingan praktis umumnya dipakai satuan atm,
cmHg, atau bar, dengan ketentuan

1 atm = 76 cmHg = 1,013 × 105 Pa = 1,013 bar

Sekarang bayangkan silinder maya dengan luas penampang A dan tinggi h yang terletak di dalam fluida seperti terlihat pada
gambar. Kita akan menghitung tekanan hidrostatika yang bekerja pada alas silinder akibat gaya berat silinder tersebut.

Berat silinder = mg = ρ Vg = ρ Ahg (9.3)


dengan
ρ = massa jenis fluida (kg/m3)
A = luas penampang silinder (m2)
h = kedalaman fluida atau tinggi silinder (m)
h
g = percepatan gravitasi (m/s2)

A
Dengan demikian, berdasarkan pada persamaan (9.2) kita dapat
menghitung tekanan hidrostatika di dasar silinder dengan bantuan persamaan (9.3), yaitu:

berat silinder ρ Ahg


ph = = = ρ gh
luas alas silinder A (9.4)

Tekanan tersebut merupakan tekanan relatif terhadap tekanan pada permukaan silinder. Tekanan absolut pada dasar silinder
dengan demikian adalah

Sciences Center, FMIPA – UI (2012)   37 
Pembinaan Olimpiade Sains Nasional Sekolah Menengah Pertama 
p = p0 + ρgh (9.5)

dengan p0 adalah tekanan pada permukaan silinder (tekanan udara luar). Dari sini kita dapat menarik kesimpulan bahwa:
“semua titik yang terletak pada suatu bidang datar di dalam fluida yang sejenis memiliki tekanan yang sama”; Yang tidak lain
adalah hukum pokok hidrostatika.

3. Hukum Pascal
Hukum Pascal menyatakan bahwa: “tekanan yang diberikan dari luar kepada fluida yang ada dalam ruang tertutup akan
diteruskan oleh zat cair tersebut ke segala arah dengan sama rata”. Tekanan yang diberikan kepada fluida oleh fluida akan
disebarkan ke segala arah sama besar.

P1 = P2
F1 F
= 2
A1 A2

Keterangan ;
A1 = Luas penampang 1
A2 = Luas penampang 2
F1 = gaya pada penampang 1
F2 = gaya pada penampang 2

4. Hukum Archimedes
Pandang sebuah balok dengan tinggi H dan luas alas A yang tenggelam di dalam fluida dengan massa jenis ρ seperti terlihat
pada gambar. Tekanan dan gaya yang bekerja pada bagian atas balok dapat kita cari dari persamaan (9.5), yaitu:
p1 = p0 + ρgh → F1 = p1 A = (p0 + ρgh)A (9.6)
Sedangkan tekanan dan gaya yang bekerja pada bagian alas balok adalah:
p2 = p0 + ρg(h + H)
(9.7)
→ F2 = p2 A = [ p0 + ρg(h + H)]A
Dengan demikian gaya angkat ke atas adalah sama dengan perbedaan antara persamaan (9.6) A h
dan (9.7):
H
Fa = F2 − F1
= [ p0 + ρg(h + H)]A − (p0 + ρgh)A
= ρgHA
Karena HA tidak lain adalah volume balok V, maka gaya angkat ke atas sama dengan
Fa = ρgV (9.8)

yang tidak lain adalah persamaan Archimedes, dengan ρgV = mf g yang sama dengan berat fluida yang dipindahkan.

Sciences Center, FMIPA – UI (2012)   38 
Pembinaan Olimpiade Sains Nasional Sekolah Menengah Pertama 

Benda yang tercelup dalam fluida akan mendapatkan gaya ke atas yang nilainya sama besar dengan berat fluida yang di
desak oleh benda.
Keterangan ;
Fa = Gaya ke atas
Fa = ρ f gV bf ρf = massa jenis fluida
Vbf =Volumen Benda pada Fluida
g = percepatan Gravitasi

Akibat adanya gaya ke atas, berat benda pada fluida akan lebih ringan daripada berat benda di udara.

Keterangan ;
W f = W u − Fa Wf = Berat benda pada fluida
Wu = Berat benda di udara
Fa = gaya ke atas
a. Mengapung
Suatu benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan mengapung apabila ρb < ρf berlaku FA > w

ρ f gV bf = ρ b gV b

b. Melayang
Sebuah benda yang dicelupkan pada fluida akan melayang apabila ρb = ρf berlaku FA = w

Fa = W
ρ f gV b = ρ b gV b

c. Tenggelam
Sebuah benda yang dicelupkan pada fluida akan tenggelam apabila ρb > ρf berlaku FA > w

Sciences Center, FMIPA – UI (2012)   39 
Pembinaaan Olimpiaade Sains Naasional Seko
olah Menenggah Pertamaa 

ρ f gV
V b = ρ b gV
Vb

5. Peengukuran Tekanan
T
Ada 2 macam penggukuran tekannan yang utam
ma yaitu penggukuran tekan
nan udara linggkungan dan pengukuran tekanan
t udaraa
dalam ruang tertutuup (biasanya memiliki tekaanan yang tinnggi). Untuk kedua
k pengukkuran itu ada 2 instrumenttasi pengukurr
tekanaan yang berbedda yaitu
1. Baarometer Torricelli
Alat ini mengukkur tekanan udara
u lingkunggan yang biassanya berkisarr pada 1 atm. Pertama ditem
mukan oleh ilm
muwan Italia,,
Tooricelli. Alat yang
y dibuat seeperti terlihat pada
p gambar.

2. M
Manometer
biiasa digunakann untuk mengukur tabung bertekanan
b tinggi. Fluida yaang digunakann tergantung ppada besarnya tekanan yangg
inngin diukur. Untuk
U tekanan tinggi digunaakan fluida denngan massa jeenis besar sedangkan untukk tekanan rend
dah digunakann
fluuida dengan massa
m jenis renndah.

6. Adhesi dan Koohesi


Adhesi adalah gaya
g tarik menarik antara partikel-partik
p el dari zat yan
ng berbeda / taak sejenis sedaangkan kohessi adalah gaya
tarrik-menarik antara
a partikel – partikel yanng sejenis.

Sciences Center, F
FMIPA – UI (2012)   40

Pembinaan Olimpiade Sains Nasional Sekolah Menengah Pertama 
a. Pengaruh kohesi dan Adhesi pada permukaan Fluida
Miniskus air berbentuk cekung sehingga membahasi dinding. Bentuk miniskus air yang cekung disebabkan oleh gaya
adhesi lebih besar daripada gaya kohesi. Miniskus raksa berbentuk cembung sehigga membasahi dinding. Bentuk
miniskus raksa yang cembung disebabkan oleh gaya kohesi lebih besar daripada gaya adhesi.
b. Kapilaritas
Gejala naik atau turunnya suatu fluida dalam pipa yang sempit disebut kapilaritas. Kapilaritas sangat bergantung
kepada Adhesi dan Kohesi.

2 γ cos φ
h=
ρ gR
Keterangan ;
h = jarak naik / turun fluida
R = jari-jari pipa kapiler
ρ = massa jenis fluida
γ = tegangan permukaan
g = Percepatan gravitasi
Ф = sudut kontak

c. Tegangan Permukaan
Konsekuensi adanya kohesi zat cair dan adhesi antara zat cair-udara diluar permukaannya, maka pada permukaan zat
cair selalu terjadi tegangan yang disebut tegangan permukaan. Karena adanya tegangan permukaan nyamuk, jarum,
pisau silet dapat terapung di permukaan zat cair meskipun massa jenisnya lebih besar dari zat cair.

F
γ =
L

Keterangan ;
γ = Tegangan Permukaan
F = Gaya
L = panjang batas benda dengan permukaan zat cair

Contoh soal dan pembahansan ;


1. Sebuah dongkrak hidroulik mempunyai dua penampang masing – masing A1 = 10 cm2 dan A2 = 50 cm2. Jika pada
penampang A1 diberi gaya F1 = 10 N, berapakah berat beban maksimum yang dapat diangkat oleh penampang A2
Jawab ;
F1 F2
=
A1 A2
10 F2
=
10 50
F2 = 50 Newton

2. Sepotong kayu terapung dengan bagian tetap di dalam air. Jika massa jenis air 1.000 kg/m3, maka massa jenis kayu
adalah …
Jawab ;
Mengapung
ρ f gVbf = ρb gVb
1000. 10. Vb = ρb. 10. Vb
ρb = 200 kg/m3

Sciences Center, FMIPA – UI (2012)   41 
Pembinaan Olimpiade Sains Nasional Sekolah Menengah Pertama 
Fluida Statis
1. Sebongkah es terapung pada di laut seperti pada 6. Suatu benda terapung di atas permukaan air yang
gambar di bawah.Jika massa jenis ari laut 1,2 gr/cm3 berlapiskan minyak dengan 50% volume benda berada
dan massa jenis sebongkah es 0,9 gr/cm3 maka di dalam air, 30% di dalam minyak dan sisanya berada
volume sebongkah es yang tercelup dalam air laut di udara. Jika massa jenis minyak 0,8 gr/cm3, maka
sama dengan …volume yang muncul massa jenis benda tersebut adalah…
A. 2 kali A. 0,62
B. 3 kali B. 0,68
C. 4 kali C. 0,74
D. 5 kali D. 0,78

2. Sebuah balok dengan volume 0,008 m3 digantung 7. Sebuah benda bermassa 10 kg dan memiliki volume
vertikal dari seutas kawat ringan. Apabila massa jenis 0,02 m3 dicelupkan ke dalam air dengan massa jenis
air 1000 kg/m3 gaya apung yang dialami oleh balok 1000 kg/m3 maka benda tersebut akan ...
ketika dicelupkan seluruhnya dalam air ... A. Seluruhnya tenggelam
A. 80 N B. Setengah di udara dan setengah sisanya di air
B. 75 N C. Sepertiga bagian di udara
C. 60 N D. Melayang dalam air
D. 50 N
8. Setelah bertubrukan dengan gunung es kapal titanic
3. Suatu bak yang tingginya 80 dm terisi penuh, suatu yang bermassa 1.500 ton kemasukan air hingga massa
zat cair yang massa jenisnya 0,05 gram/cm3. Besar jenis rata-rata kapal tersebut menjadi 1.150 kg/m3 dan
tekanan hidrostatika pada dasar bak adalah … massa jenis air laut 1.100 kg/m3 pada saat itu maka ....
A. 2.000 N/m2 A. Kapal akan tenggelam
B. 3.000 N/m2 B. Kapal terapung dipermukaan air
C. 4.000 N/m2 C. Kapal melayang
D. 5.000 N/m2 D. Kapal tetap terapung dengan keadaan setengah
bagian di udara dan setengah bagian lainnya di
4. Perhatikan gambar di bawah ini ! permukaan air

9. Pipa U mula-mula diisi air yang massa jenisnya 1


g/cm3, kemudian salah satu kakinya diisi dengan
minyak setinggi 8 cm. Jika massa jenis minyak 0,8
gr/cm3, selisih permukaan air dalam pipa adalah...cm.
A. 0,8
B. 1,6
Besarnya F2 adalah ... C. 3,2
A. 20 N D. 6,4
B. 25 N
C. 40 N 10. Sebuah jarum terapung di atas air, panjang jarum 5 cm
D. 75 N dan memilki massa 5 gr. Maka tegangan
permukaannya adalah ...
A. 0,5 N/m
5. Sebuah pipa kapiler dengan jari-jari mm dimasukkan
B. 0,4 N/m
secara tegak ke dalam suatu bejana yang berisi cairan C. 0,3 N/m
dengan massa jenis 1,92 gram/cm3. Sudut kontak D. 0,2 N/m
cairan dengan dinding pipa adalah 37o. Bila tegangan
permukaan cairan adalah 0,06 N/m dan g adalh 10
m/s2 berapakah kenaikan zat cair pada pipa
kapiler...cm
(Petunjuk ; cos 37o = 0,8)
A. 1,3
B. 1,4
C. 1,5
D. 2

Sciences Center, FMIPA – UI (2012)   42 

Anda mungkin juga menyukai