Anda di halaman 1dari 7

Angriawan, Sistem Pelacak Lokasi Sapi dengan Sistem Komunikasi LoRa

SISTEM PELACAK LOKASI SAPI DENGAN SISTEM KOMUNIKASI


LORA
Randy Angriawan1, Nurhajar Anugraha2
Teknik Informatika STMIK AKBA1,2
Email: randy@akba.ac.id1, nurhajar@akba.ac.id2

ABSTRAK

.Perkembangan teknologi komunikasi saat ini berkembang pesat terutama pada Internet of
Things (IoT).Perkembangannya telah masuk dalam berbagai aspek kehidupan manusia, salah
satu yang banyak dikembangkan adalah untuk efisiensi komunikasi pada pelacakan objek
bergerak. Dari beberapa jenis komunikasi yang tersedia, komunikasi seluler merupakan yang
umum dan banyak digunakan, namun kendala terbesar yang dihadapi, tidak semua daerah dapat
terjangkau oleh jaringan seluler khususnya pada pedesaan. Untuk mengatasi masalah tersebut,
dalam paper ini kami mengusulkan menggunakan Lora sebagia pengiriman data lokasi. LoRa
mengirim data dari Node ke Gateway dan diteruskan ke internet. Dari hasil implementasi
pegiriman data dari Node ke Gateway menunjukkan bahwa jarak berbanding lurus dengan
dengan kehilangan data dan kekuatan sinyal (RSSI) meleamah. Sebagai contoh jarak 1 km
dengan RSSI -98 jumlah paket hilang sekitar 2 dan jarak terjauh yaitu 2.5 km dengan RSSI -
128 jumlah paket hilang sekitar 19.

Kata Kunci: Sistem Pelacak, sistem Komunikasi, LoRa.

ABSTRCT

The development of communication technology is currently growing rapidly in the Internet of


Things (IoT), it has developed in various aspects of human life. One of them is the efficiency
of tracking mobile objects. There are many types of communication available. Cellular
communication is one of the most common and widely used, but it has a problem like some
locations are not covered by cellular networks. To overcome this problem, in this paper we
proposed to use Lora for sending the location of the cow. LoRa sending data from Node to the
Gateway and forwarded to the internet. The implementation results of sending data from Node
to Gateway shows that the distance is directly proportional to the loss of data and signal strength
(RSSI). For example, a distance of 1 km with the RSSI -98 the number of lost packages is
around 2 and the furthest distance is 2.5 km with RSSI -128 the number of lost packages is
about 19.

Keywords: Tracking System, Communication System, LoRa.

1. PENDAHULUAN sama lain dan dapat bertransformasi dari


Internet of Things (IoT) merupakan dunia maya ke dunia fisik (Shah and
teknologi baru untuk pertukaran informasi Yaqoob 2016), (Dragomir et al. 2016).
melalui jaringan, dimana perangkat dan Teknologi komunikasi pada IoT didukung
berbagai objek dapat berkomunikasi satu dengan beragam arsitektur jaringan dan
33
33
Inspiration : Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi P-ISSN : 2088-6705
Volume 9, Nomor 1, Juni : 23 – 29 E-ISSN : 2621-5608

protokol dalam membantu komunikasi sapi terlalu jauh yang dapat mengakibatkan
yang efisien. Berbagai perangkat telah kehilangan atau kecurian ternak mereka.
terlibat dalam pengembangan IoT Masalah keamaan sejak lama menjadi
diantaranya perangkat mobile, komputer maslaah klasik dihampir semua tempat-
dan mesin (Anupriya K et al. 2016) tempat peternakan sapi, entah itu
Teknologi komunikasi telah banyak peternakan pribadi dengan 5 sampai 10
diadopsi dan dikembangkan untuk ekor sapi sampai pada peternakan ratusan
kepentingan pemantauan dan pelacakan ekor sapi. Solusi yang paling sederhana
sebuah objek, seperti pemantauan gunung yang dapat dilakukan adalah dengan
merapi, pemantauan daerah bawah laut dan penambahan pekerja oleh peternak untuk
luar angkasa serta pemantauan benda- menjaga dan memaksimalkan
benda bergerak. Penggunaan sebuah pemeliharaan sapi-sapi meraka. Tapi
jaringan komunikasi didasari pada cakupan dengan penambahan pekerja akan
area, konsumsi daya, serta biaya menimbulkan biaya operasional yang
implementasi untuk menciptakan membengkak karena peternak harus
komunikasi yang efisien pada kondisi dan membayar gaji untuk semua pekerja.
sebuah studi kasus tertentu (Anupriya K et Masalah lain terjadi pada peternak pribadi,
al. 2016) yang tidak mampu untuk menggaji pekerja
Pelacakan sebuah objek telah banyak dikarenakan jumlah sapi yang tidak banya
maka mereka harus mengurusi sapi-sapi
dikembangkan untuk keperluan pribadi
mereka sendiri.
maupun keperluan masyarakat umum,
seperti pelacakan kendaraan, manusia, dan Kasus pencurian sapi akhir-akhir ini
hewan. Dari beberapa pelacakan yang telah telah banyak terjadi terutama bagi peternak
disebutkan, jenis komunikasi yang kampung, yang masih dengan cara-cara
digunakan sangat beragam, namun yang konvensional. Dipagi hari mereka
paling umum digunakan adalah seluler. Hal membawa sapi-sapi mereka ke ladang,
ini dikarenakan implementasi yang mudah terkadang beberapa mereka hanya
dan telah banyak dikembangkan pada studi mengikat di pohon-pohon sekitar agar tidak
akhir-akhir ini. menjauh, dan meninggalkannya beberapa
waktu hingga menjelang petang lalu
Populasi sapi disebuah peternakan
membawa pulang kembali.
yang banyak mengharuskan pengelolah
untuk bekerja ekstra dalam menjaga dan Dari permasalahan tersebut, maka
mengurusi sapi-sapi mereka. Beberapa dibuatlah sebuah alat yang dapat membantu
kegiatan rutin harian seperti membawa sapi dalam pelacakan sapi agar peternak dapat
ke ladang dan memantau keberadaan sapi- memantau sapi-sapi mereka. Pemantaun
sapi agar tidak terlalu jauh dari kawanan, dapat dilakukan di rumah-rumah mereka,
hingga membawa kembali ke kandang sehingga para peternak bisa melakukan
menjelang petang. Masalah yang sering kegiatan yang lain dan pada saat ada hal
dialami oleh peternak jika beberapa sapi yang mencurigakan pada hewan ternak
meninggalkan kawanan sapi lainya, ketika mereka, mereka maka dapat segera ditindak
hal ini terjadi maka peternak harus segera lanjuti.
membawa ke kawanan untuk mencegah

34
Angriawan, Sistem Pelacak Lokasi Sapi dengan Sistem Komunikasi LoRa

2. LANDASAN TEORI oleh Semtech Corporation. Modul LoRa


A. Internet of Things beroperasi di band sub-GHz dengan daya
pancar maksimum didefinisikan sebagai 14
Komunikasi antar perangkat komputer
dan 21,7 dBm di Eropa dan Amerika
dengan sebuah objek merupakan fondasi
Serikat (USA: 433MHz and 915MHz, EU:
utama dan merupakan awal mula
433MHz and 868MHz). Sistem LoRa
pengembangan konsep dan realisasi dari
terdiri dari end-devices, gateway, dan
Internet of Things secara lengkap, Protokol
NetServer yang membentuk topologi star of
komunikasi memberikan akses dan
stars dengan NetServer di root, Gateway di
kemampuan untuk berkomunikasi antara
level awal atau sebagai control serta
perangkat, sensor, mesin dan dunia luar
penerima informasi dari node dan end-
(Bhuvaneswari and Porkodi 2014).
devices sebagai sumber informasi atau
Protokol komunikasi terdapat pada layer
perangkat yang menerima sebuah informasi
network yang bertanggung jawab pada
dari luar sistem (Georgiou and Raza 2016).
bagian transfer informasi melalui teknologi
jaringan seperti, GSM, 3G, 4G, UMTS, LoRa adalah lapisan fisik atau modulasi
WiFi,ZigBee, Infrared, Z-Wire, LoRa, nirkabel yang digunakan untuk
6LoWPAN (Shah and Yaqoob 2016). menciptakan hubungan komunikasi jarak
Berbagai macam teknologi jaringan yang jauh. Banyak sistem wireless lawas
tersedia memiliki karasteristik dan menggunakan modulasi frequency syuting
kemampuan yang berbeda-beda dalam hal keying (FSK) sebagai lapisan fisik karena
mentransfer informasi, konsumsi daya, merupakan modulasi yang sangat efisien
cakupan area dan masalah keamanan data, untuk mencapai daya rendah. LoRa
hal ini diatur pada standar IEEE 802.15.4 didasarkan pada modulasi chirp spread
(Dragomir et al. 2016). spectrum, yang mempertahankan
karakteristik daya rendah yang sama
B. Arduino
dengan modulasi FSK namun secara
Arduino merupakan mikrokontroler signifikan meningkatkan jangkauan
single-Board yang open source dan input / komunikasi. LoraWan mendefinisikan
Output sederhana dangan prosesor Atmel protokol komunikasi dan arsitektur sistem
AVR. Perangkat lunak dari arduino untuk jaringan lapisan fisik LoRa yang
menggunakan bahasa pemrograman yang memungkinkan jalur komunikasi jarak
sederhana (menyerupai bahasa C) dan jauh. Protokol dan arsitektur jaringan
dilengkapi dengan boot loader yang memiliki pengaruh paling besar dalam
berjalan pada sebuah board. Board pada menentukan masa pakai baterai suatu node,
arduino menyediakan beberapa pin I / O kapasitas jaringan, kualitas layanan,
(input / output) mikrokontroler sehingga keamanan, dan beragam aplikasi yang
dapat menghubungkan pin-pin tersebut ke dilayani oleh jaringan. Parameter yang
sirkuit lain atau ke sensor (Mcroberts disebutkan dapat menjadi pertimbangan
2010). dalam pengembangan sistem (LoRa
C. LoRa Alliance 2015).

LoRa ™ adalah Merek Dagang dan Dalam pengaplikasian LoRa, terdapat


modulasi yang dikembangkan dipatenkan beberapa parameter yang dapat diatur oleh

35
Inspiration : Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi P-ISSN : 2088-6705
Volume 9, Nomor 1, Juni : 23 – 29 E-ISSN : 2621-5608

user untuk kebutuhan sistem yang akan


dikembangkannyan, semisal kecepatan
transfer data, jarak jangkauang, besar data
Internet
dan konsumsi power. Parameter tersebut
diantaranya adalah bandwidth (BW),
spreading factor (SF), coding rates (CR)
and transmission powers (TP). Node : Arduino,
LoRa GPS
Gateway
D. Global Positioning System (GPS) User

Global Positioning System (GPS) Gambar 1. Gambaran Umum Sistem


adalah sebuah sistem penentuan letak di
A. Perancangan Perangkat Keras
permukaan bumi dengan bantuan
synchronization sinyal dari satelit. GPS Peracangan perangkat keras terdiri dari
sendiri merupakan bagian dari Global dua bagian yaitu Node dan Gateway.
Navigation Satelit System (GNSS) yang Komponen pada Node meliputi Komponen
menerima sinyal dari setidaknya tiga satelit pada Node-ILC meliputi Arduino Uno,
untuk menghitung posisi lintang dan bujur Module GPS NEO-6M, Dragino LoRa
dari sebuah objek. Dalam menentukan Shield 915Mhz, external antenna 3 dBi.
posisi, GPS membutuhkan paling sedikit 3 Untuk rancangan Node dapat dilihat pada
satelit untuk penentuan posisi 2 dimensi gambar 3.
(lintang dan bujur) dan 4 satelit untuk
penentuan posisi 3 dimensi (lintang, bujur,
dan ketinggian). Dalam penuntuan posisi
objek, GPS merupakan teknologi kunci dan
solusi untuk mendapatkan posisi dari
sebuah objek.GPS dalam sistem pelacakan
digunakan untuk memberi pengguna
koordinat lokasi di mana pun di bumi
(Rahman et al. 2016).

3. PERANCAANGAN SISTEM
Pada bagian ini berisi tentang Gambar 2. Node (A) Arduino(B)
perancangan sistem yang dikembangkan, LoRa(C)GPS
yaitu perancangan perangkat keras dan Untuk komponen pada Gateway
perancangan perangkat lunak. Untuk meliputi Arduino Uno, Dragino LoRa
gambaran umum dari sistem yang dibuat Shield 915Mhz, Ground Plane Antenna
dapat dilihat pada gambar 1. FPV Telemetry, SIM900 Mini V4.0,
rancangan Gateway dapat dilihat pada
gambar 3.

36
Angriawan, Sistem Pelacak Lokasi Sapi dengan Sistem Komunikasi LoRa

Start

Perangkat dinyalakan
(Aduino,Lora,Sim900)

Menunggu data dari Node

Data
No
ditrima?

Yes

Cek dan Validasi

Gambar 3. Gateway (A) Arduino (B) LoRa


(C) SIM Data dari
No
Node?
B. Perancangan Perangkat Lunak
Perangkat lunak Node-ILC dirancang Yes

untuk medapatkan lokasi terkini dari satelit


Kirim Lokasi ke Server
dan mengirim lokasi tersebut ke Gateway,
rancangan tersebut dapat dilihat pada Gambar 5. Flowchar Gateway
(B) Gateway
gambar 3
C. Skenario Pengujian
Start Skenario uji coba dilakukan dengan
mengirim data dari node ke gateway dan
Perangkat dinyalakan
diteruskan ke cloud/internet. Data yang
(Arduino,GPS,Lora)
dikirim berupa lokasi kendaraan dan waktu
terkini node dengan kapasitas data sebesar
Meminta Lokasi terkini 45 byt. Lokasi uji coba dilakukan di Jl.
Dusun Bilayya, Gowa, Sulawesi Selatan.
Untuk konfigurasi LoRa yang digunakan
Lokasi
No dapat dilihat pada tabel 1
diterima?

Yes
Tabel 1.Konfigurasi LoRa

Lokasi dikirim ke
Konfigurasi Lora Nilai Settingan
Gateway
Bandwidth 125 kHz
Gambar 4. Flowchar Node Coding Rate 4/5
(A) Node
Perangkat lunak Gateway dirancang
Spreading Factor 7
untuk meneruskan paket dari Node ke
internet. Untuk proses yang terjadi pada Preamble Length 8
Gateway dilihat pada gambar 4.
TX Power 13 dBm

37
Inspiration : Jurnal Teknologi Informasi dan Komunikasi P-ISSN : 2088-6705
Volume 9, Nomor 1, Juni : 23 – 29 E-ISSN : 2621-5608

4. HASIL DAN PEMBAHASAN pengaruh yang signifikan terhadap


Pada tabel 2 merupakan hasil besarnya nilai RSSI (dBm) dan banyaknya
pengujian pengiriman data dari node ke paket yang hilang saat proses transmisi.
gateway dengan beberapa jarak yang Semakin jauh jarak antara Node ke
berbeda dapat dilihat pada gambar 5. Gateway maka RSSI (dBm) yang
Parameter yang diujia adalah RSSI dihasilkan semakin besar dan kemungkinan
(kekuatan sinyal) dan Paket hilang. paket hilang semakin besar pula.

5. SIMPULAN DAN SARAN


Kualitas pengiriman data merupakan
bagian penting dalam pelacakan benda
bergerak termasuk pada pelacakan sapi
yang menjadi objek pada penelitian ini.
Pengiriman data dengan LoRa merupakan
salah satu alternatif yang dapat digunakan
dengan jangkauan yang cukup jauh dan
hemat energi. Hasil uji coba pengiriman
Gambar 6. Maps Jarak Node-Gateway data menunjukkan semakin jauh jarak
antara Node dengan Gateway maka
Hasil uji coba dengan jarak kurang
semakin besar pula kemungkinan paket
lebih 1 km menujukkan level RSSI sekitar -
hilang.
98 dBm dengan jumlah paket hilang yaitu
Untuk penelitian selanjutnya,
2. Untuk jarak kurang lebih 1.5 km
diharapkan untuk memperbanyak node.
menujukkan level RSSI sekitar -113 dBm
Dengan bertambahnya node maka
dengan jumlah paket hilang 4. Untuk jarak
manajemen data akan semakin rumit dan
kurang lebih 2 km menujukkan level RSSI
perlu dikaji lebih dalam agar pengiriman
sekitar -119 dBm dengan jumlah paket
data dari node ke gateway tidak mengalami
hilang yaitu 10. Untuk jarak kurang lebih
kehilangan data yang signifikan.
1.5 km menujukkan level RSSI sekitar -129
dBm dengan jumlah paket hilang yaitu 19.
DAFTAR PUSTAKA
Tabel 2. Hasil Uji Coba Node-Gateway
Anupriya K et al. 2016. “Integrating
Jarak (km) ZigBee and Sub GHz Devices for
Keterangan
1 1.5 2 2.5 Long Range Networks.” 2016 Online
International Conference on Green
RSSI (dBm) -98 -106 -117 -128 Engineering and Technologies (IC-
Paket dikirim 50 50 50 50 GET): 1–5.
http://ieeexplore.ieee.org/document/7
Paket diterima 48 46 40 31 916826/.
Paket hilang 2 4 10 19 Bhuvaneswari, V., and R. Porkodi. 2014.
“The Internet of Things (IOT)
Applications and Communication
Berdasarkan tabel 2 di atas, dapat di Enabling Technology Standards: An
Overview.” Proceedings - 2014
asumsikan bahwa jarak(km) memiliki

38
Angriawan, Sistem Pelacak Lokasi Sapi dengan Sistem Komunikasi LoRa

International Conference on
Intelligent Computing Applications,
ICICA 2014: 324–29.
Dragomir, Dan, Laura Gheorghe, Sergiu
Costea, and Alexandru Radovici.
2016. “2016 International Workshop
on Secure Internet of Things A Survey
on Secure Communication Protocols
for IoT Systems.”
LoRa Alliance. 2015. “A Technical
Overview of LoRa and LoRaWAN.”
(November): 1–20. https://www.lora-
alliance.org/portals/0/documents/whit
epapers/LoRaWAN101.pdf.
Mcroberts, Michael. 2010. Arduino. United
States of America.
Rahman, Marufi, Jannatul Robaiat Mou,
Kusum Tara, and Ismail Sarkar. 2016.
“Real Time Google Map and Arduino
Based Vehicle Tracking System.”
(December): 8–10.
Shah, Sajjad Hussain, and Ilyas Yaqoob.
2016. “A Survey: Internet of Things
(IOT) Technologies, Applications and
Challenges.” 2016 IEEE Smart
Energy Grid Engineering (SEGE) i:
381–85.
http://ieeexplore.ieee.org/document/7
589556/.

39

Anda mungkin juga menyukai