LANDASAN TEORI
2.1 Arduino
Arduino merupakan sebuah mikrokontroler yang memiliki fungsi yang banyak
dan dirancang agar mudah digunakan, dan penggunaan mikrokontroler ini sendiri
sangat mudah karena bersifat open-source (dapat dengan mudah ditemukan di
internet).
2.1.1 Arduino Uno
Arduino Uno adalah sebuah modul mikrokontroler yang memiliki
chip ATMega328 dan juga memiliki 14 buah pin input atau output digital (6
diantaranya dapat berfungsi sebagai output PWM), 6 buah pin input analog,
beberapa pin sumber tegangan, koneksi USB, Jack DC, dan juga terdapat
osilator kristal yang berkisar antara 11.0592 Mhz sampai dengan 24 MHz
(dapat dilihat pada modul masing – masing). Bentuk fisik Arduino UNO
dapat dilihat pada gambar 2.1. dan spesifikasinya dapat dilihat pada tabel 2.1.
7
8
• Sirkuit reset
• ATMega 16U2 ganti 8U yang digunakan sebagai konverter USB-to-
serial.
Mikrokontroler ATMega328
Operating Voltage 5V
Input Voltage
7-12V
(recommended)
Input Voltage (limits) 6-20V
Digital I/O pin 14 (of which 6 provide PWM output)
Analog Input pin 6
DC Current per I/O Pin 40 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
32 KB (ATMega328) of which 0,5 KB
Flash Memory
used by bootloader
Clock Speed up to 24 MHz
Fitur – fitur yang dimiliki oleh Arduino Mega 2560 dari pada Arduino
lainnya adalah sebagai berikut:
• Arduino Mega 2560 memiliki flash memory untuk menyimpan
kodingan sebesar 256kB, 8kB SRAM, dan 4kB EEPROM.
• Arduino Mega 2560 memiliki 4 pasang pin untuk komunikasi
USART, terdapat juga pin untuk melakukan komunikasi SPI dan I2C
Tabel 2.2 Spesifikasi Arduino Mega 2560
Mikrokontroler ATMega2560
Operating Voltage 5V
Input Voltage (recommended) 7-12V
Input Voltage (limits) 6-20V
Digital I/O pins 54 (of which 14 provide PWM output)
Analog Input pin 16
DC Current per I/O Pin 40 mA
DC Current for 3.3V Pin 50 mA
Flash Memory 256 kB of which 8 kB used by bootloader
SRAM 8 kB
EEPROM 4 kB
Clock Speed up to 24 MHz
2.2 LoRa
LoRa merupakan salah satu teknologi komunikasi wireless yang baru.
Teknologi komunikasi ini dapat diberikan pada objek-objek yang dirasa perlu
berkomunikasi antar objek lainnya. LoRa hanya perlu diberikan baterai sebagai
supply utama untuk dapat beroperasi dengan baik. Implementasi LoRa pada
objek-objek tersebut sangatlah mudah karena tidak membutuhkan instalasi yang
kompleks. Hal ini mempermudah semua orang yang hendak membuat sebuah
sistem yang berbasis IoT.
Topologi jaringan LoRa pada umumnya berbentuk star-of-stars dimana
gateway berperan sebagai jembatan penghubung node-node LoRa dengan
jaringan pusat. Gateway terhubung dengan internet menggunakan koneksi IP,
sementara node-node LoRa berkomunikasi satu dengan lainnya dengan
menggunakan metode komunikasi single-hop wireless. Pada umumnya, node-
node LoRa berkomunikasi secara 2 arah, namun apabila diperlukan, node-node
tersebut juga dapat melakukan broadcast ke semua node sekitar. Kemampuan ini
10
membuat jaringan LoRa dapat diatur sesuai dengan kebutuhan sistem yang
hendak dibuat.
Komunikasi antara node-node LoRa dengan gateway dapat diatur
berdasarkan frekuensi dan data rate yang digunakan. Nilai dari data rate
menentukan jarak dan lama waktu dari transaksi sebuah paket data. Berkat
teknologi spread spectrum, komunikasi dengan menggunakan data rate yang
berbeda tidak akan saling berinterferensi satu dengan lainnya, dengan demikian
gateway dapat menerima paket data dari beberapa node LoRa secara bersamaan.
(lora-alliance, 2016)
• Bandwidth • TX Power
Code Rate memiliki nilai 4/(4 + n), dengan n ∈ {1,2,3,4}. Nilai ini
mempengaruhi toleransi paket data terhadap interferensi saat ditransmisikan oleh
transceiver. Semakin kecil nilai code rate maka Packet Error Rate (PER) akan
semakin kecil. (Network, 2016)
menyaring data yang salah. UM402 dapat mengirim dan menerima data sampai
dengan 2 kali lipat jarak modul radio frequency lainnya. Bentuk fisik UM402
dapat dilihat pada gambar 2.4. (Manthink).
• Frekuensi dari 410 MHz – 510 MHz • Maximum current 120 mA@20 dBm
mode 1. Preamble merupakan bagian “pembuka” dari sebuah paket data. Pada
mode 1 dan mode 2, UM402 dapat menerima dan mengirim paket data setiap
saat. Dapat dilihat pada gambar 2.6
Pada shield Dragino, terdapat chip SX127x buatan Semtech, dimana chip ini
merupakan chip LoRa yang digunakan pada perangkat LoRa lainnya. SX127x
14
diaplikasikan di beberapa bidang seperti sistem irigasi, smart city, smart metering,
dan lainnya.
Dengan menggunakan teknik modulasi LoRa yang dipatenkan oleh Hope RF,
Shield Dragino memiliki nilai sensitivity sampai -148 dBm. Nilai ini dikombinasikan
dengan penguat daya yang terintegrasi hingga +20 dBm, sehingga menghasilkan link
budget yang sangat baik. Hal ini yang membuat shield Dragino dapat mencakup
jangkauan yang luas dan memiliki ketahanan paket data yang baik.
Gambar 2.11 Ukuran modul dan pin out RA-02 (AI-Thinker, 2018)
Penjelasan fungsi pin pada gambar 2.11, dijelaskan pada tabel 2.3.
17
- ANT Antenna
1, 2 GND GND
4 RESET Reset
9 GND GND
16 GND GND
• Kisaran frekuensi: 862 MHz – 1020 MHz / 410 MHz – 528 MHz
• Link budget 168 dB
• Transmission power 100 mW@20 dBm
• Sensitivity hingga -148 dBm
• Receive current 10,3 mA
• Maksimum paket data hingga 256 bytes termasuk CRC
19
Selain itu, terdapat juga beberapa port yang tersedia pada casing LG01-P dan 6
lampu indicator untuk menampilkan status kerja LG01-P. Beberapa port interface
yang terdapat pada casing LG01-P dijabarkan sebagai berikut:
MCU: LINUX:
• EEPROM 1KB
2.7 Sensor
2.7.1 Sensor Cahaya
Unsur Kimia yang disebut dengan cadmium sulfide (CdS) memiliki
sifat yang khas, yaitu resistansi akan berkurang apabila ada cahaya yang jatuh
diatasnya. Efek dari unsur kimia ini dimanfaatkan dengan menempatkan
lapisan kimia pada kotak logam yang ditutupi jendela tembus pandang.
Komponen elektronika yang terbentuk dinamakan Light Dependent Resistor
disingkat LDR. Dibandingkan transduser lainnya, tanggapan LDR sangat
lambat (dalam sepuluh milisekon). Bentuk fisik sensor LDR dapat dilihat
20
biaya. Bentuk fisik sensor DHT11 dapat dilihat pada gambar 2.15 dan
spesifikasinya dapat dilihat pada gambar 2.16.(AosongElectronics)
Gambar 2.15 Gambar pin dan bentuk fisik dari DHT11 (AosongElectronics)
Gambar 2.22 Gambar Pin dan fungsi pin pada LCD 16x2 (Amotec, 2008)
LCD 16x2 mempunyai banyak pin, dengan menggunakan board modul
PCF8574 dapat menghemat penggunaan pin yang dipakai akan digunakan atau
dikonfigurasikan ke mikrokontroler. Gambar 2.23 adalah contoh gambar dari modul
ekspander yang sudah terhubung dengan pin LCD.
26
Gambar 2.25 Gambar contoh penggunakan pin SDA dan SCL. (Surya, 2007)
Gambar 2.26 Gambar pin yang digunakan dan timing diagram komunikasi SPI
(Surya, 2007)
Gambar 2.27 Gambar konfigurasi pin jika menggunakan komunikasi SPI dengan
banyak device (Surya, 2007)
. Dapat dilihat pada gambar 2.27 konesksi antar 3 jalur komunikasi utama pada
SPI berada pada jalur yang sama dengan konfigurasi parallel dan juga terdapat pin
SS jika dilihat pada gambar diatas jumlah Slave pada komunikasi SPI tergantung
30
pada banyak pin yang tersedia pada mikrokontroler tetapi jika ingin menggunakan
device yang lebih banyak dapat menggunakan multiplexer. Dalam peneliatan ini
digunakan komunikasi SPI untuk mikrokontroler berkomunikasi dengan modul LoRa
Dragino.