Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN PRATIKUM

TGL KEGIATAN NILAI PARAF


BIOKIMIA/KIMIA

DASAR “PERSENTASE AIR DALAM HIDRAT”

ASISTEN : DWI YOLANDA YULVI

DISUSUN OLEH :

NAMA : MARZUKI IMRAN

NPM : 204110210

KELAS : 1D AGROTEKNOLOGI

PROGRAM STUDI S1

AGROTEKNOLOGI JURUSAN

AGROTEKNOLOGI FAKULTAS

PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM

RIAU 2020
AIR DALAM HIDRAT

A. TUJUAN

1. Menentukan persentase air dalam garam hidrat.

2. Menghitung kristal air dalam garam hidrat.

3. Melatih keterampilan menganalisis hidrat.

B. LANDASAN TEORI

Garam hidrat adalah garam yang mengandung sejumlah tetap molekul air

dalam setiap satuan molekulnya, jumlah molekul air tersebut dikenal air kristal.

Misalnya Barium klorida dihidrat BaCl2.2H2O yang mempunyai 2 air kristal.

Hidrat lain mempunyai air kristal berkisar 1-12. Dengan pemanasan hidrat terurai

menjadi garam anhidrat uap air.

BaCl2.2H2O BaCl2 (s) + 2H2O(g)

Garam hidrat Garam anhidrat air kristal

Persentase air teoritis dalam garam hidrat didapatkan

dengan membandingkan massa air kristal terhadap massa garam hidrat. Hal

ini

dilakukan setelah didapat rumus garam hidrat.

Contoh : BaCl2.2H2O (Bm = 244,3 Sma)

Air kristal 2 x 18 = 36 Sma

Persentase air =36/244,3 x 100% = 14,7%

Persen air percobaan didapatkan dari percobaan

laboratorium.

Contoh 1,25 g sampel Barium klorida dihidrat meninggalkan 1,06 g sisa pemanasan.

Hitung persen air percobaan.


1
Massa air = 1,25-1,06 g

2
= 0,19 g.

Persen air percobaan = 0,19 g/1,25 g x 100% = 15,2%

Keterampilan kerja laboratorium diukur dengan membandingkan persen air

percobaan dengan teoritis. Dalam contoh diatas kedua angka tersebut cocok.

Pada percobaan ini Barium klorida dihidrat dengan sampel garam hidrat

diapaskan untuk menentukan persentase air dalam garam hidrat. Sampel garam

hidrat dianalisis dengan sama dengan persentase Barium klorida. Massa relatif

molekul hidrat diperlukan untuk air kristalnya.

Contoh suatu garam hidrat mengandung 62,6 % air. Mr Anhidrat 106 Sma.

Hitung air kristal ! untukpenyelaisaiannya hitung mol H2O dan mol garam

dihidrat.

62,6 g H2O x 1 mol H2O/ 18g H2O = 3,46 mol H2O

37,6 g garam anhidrat x 1 mol garam anhidrat / 106 g garam anhidart = 0,353 mol

air kristal didapatkan dari perbandingan mol air dengan mol garam anhidrat.

3,46 / 0,353 = 10

Jadi ruang garam hidratnya adalah garam anhidrat 10 H2O.

Air kristal adalah molekul air yang terperangkap pada kristal senyawa dan

berbentuk hablur dengan perbandingan tertentu. Julah molekul air yang terikat

dalam kristal senyawa adalah khas bagi setiap senyawa. Senyawa yang

mengandung air kristal disebut hidrat,sedangkan senyawa yang tidak mengandung

air kristal disebut anhidrat. Air kristal di hilangkan dengan pemanasan secara

brtahap. Air kristal juga berperan untuk menentukan bentuk dan warna senyawa.

Penentuan jumlah molekul air yang terikat pada senyawa dilakukan dengan

beberapa cara sebagai berikut:

a. Apabila masa molekul relatif senyawa hidrat diketahui, massa molekul relatif

senyawa anhidrat dapat juga diketahui. Jadi,jumlah molekul air yang terikat

dapat di tentukan,
Jumlah molekul air (n) = (Mr senyawa hidrat- Mr senyawa anhidrat) : Mr H2O

b. Jika kadar air dalam senyawa hidrat diketahui,kadar senyawa anhidrat dapat

juga diketahui. Jadi, perbandingan mol senyawa anhidrat dan mol air dapat di

tentukan. Akibatnya,jumlah molekul air yang terikat pada senyawa dapat di

ketahui dari perbandingan mol tersebut.

c. Jika senyawa hidrat dengan jumlah massa tertentu di panaskan, massanya

menjadi berkurang. Artinya,molekul air yang terikat telah terlepas dan selisih

massa merupakan massa molekul air kristal. Jadi,massa senyawa anhidrat

dapat diketahui.Perbandingannya , mol nya juga dapat di tentukan sehingga

jumlah molekul air yang terikat dapat di ketahui.

Dalam organik kimia, suatu senyawa kristal atau garam, yangtelah molekul

air diskrit sebagai bagian dari kerangka kristalnya, dikenalsebagai

“minum” senyawa ini mengkristal memiliki molekul air yang terkaitrasio tertentu.

Hidrasi air yang terkandung dalam struktur dalam strukturkristal dari senyawa

organik adalah diukur dari segi jumlah molekul air yangterkait dengan setiap

molekul senyawa. Senyawa crystalline dengan air hidrasi yang terkait dengan

mereka,sebagian besar logam kompleks di mana air tidak langsung

berhubungandegan ion logam utama yang membentuk pusat. Air terikat dengan

atomsekitarnya, karena tidak dapat di kaitkan dengan kristal tanpa beberapa

jenisikatan kovalen. Hubungan dengan air tidak mempengaruhi beberapa sifatfisik

senyawa termasuk senyawa termaksud karakteristik optik. Aldehida dan keton

dapat bereaksi dengan air menghasilkan 1,1 dionatau gemind (gembil) reaksi ini

adalah reaksi refreksibel atau dapat balik.Gembiol dapat melepaskan air atau

aldehid kembali (TIM Dosen KimiaUNHAS,2009:102). Jika ada katalis asam, air,

akan mengadaksi alkena. Air akan sebagiH.OH, dan produknya salah satu alkohol.

H+ CH2 = CH2 + H – OH OH2 – CH2 (atau CH3 CH3 OH) H OH Selain itu

terdapat penetapan hidrasi dalam barium klorida yang dikristalkan. Bariu klorida

dihidrat kehilangan semua air kristalnya di atastemperatur – temperatur yang jauh


lebih tinggi (sampai 800 - dapatdigunakan pada dehidrasi ini, karena barium

klorida tak terhidrasi adalah takmudah menguap, dan stabil. Bahkan pada

temperatur yang cukup tinggi(Basset,1994 : 507). Gravimetri dengan cara

penguapan lazim dipakai untuk penentuan kadar air dan karbodioksida. Air

dihilangkan secara terhitung dari cuplikansenyawa organik dengan cara padat zat

pengering tersebut. Massa air yanghilang ditetapkan dari pertambahan bobot zat

pengering tersebut.

C. ALAT DAN BAHAN

Alat-alat :

Kaca arloji Breaker glass Sendok plastik

Timbangan Lampu spiritus Kaki tiga

Penjepit
Bahan-bahan :
Garam hidrat Garam sampel

D. PROSEDUR KERJA

a. Persentase air dalam Barium klorida dihidrat

1. Timbang gelas piala 50 mL beserta kaca arlodji penutupnya.

Masukkan 1,5 g barium klorida dan timbang kembali.

2. Tutup gelas piala dengan kaca arlodji di atas kawat kasa. Panaskan

perlahan – lahn supaya garam tidak memercik. Dinding gelas piala

dan bagian bawah kaca arlodji akan kelihatan lembab. Lanjutkan

pemanasan sampai kelembaban hilang. Kristal akan berubah menjadi

bubuk.

3. Matikan pemanas, biarkan gelas piala dingin selama 10 menit. Dengan

hati – hati pindahkan gelas piala ke timbangan. Timbang gelas piala

bersama kaca arlodji serta garam anhidrat.

4. Hitung persentase hidrat.

b. Persen air hidrat dalam sampel garam hidrat

1. Ambil garam hidrat tulis dan catat nomor kodenya.

2. Lakukan percobaan sebagaimana langkah pada item a.

c. Air kristal garam hidrat

Dapatkan Mr garam anhidrat tugas dari asisten, hitung air kristalnya.


E. HASIL PENGAMATAN

a. Kristal yang telah di panaskan selama 15 menit, mengalami perubahan

struktur dan warna. Strukturnya menjadi lebih lunak dan warnanya

berubah menjadi putih.

b. Na asetat sebelum di panaskan berwarna putih, sedangkan sesudah

dipanaskan berwarna putih juga.

c. CuSO4 sebelum di panaskan berwarna biru, sedangkan sesudah di

panaskan tetap berwarna biru juga.

F. DOKUMENTASI

Proses Melakukan pemanasan dengan suhu 180°


Proses penimbangan Berat gelas piala + kaca arloji + bacl2.2h20

G. PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini yang berjudul Air Hidrat bertujuan untuk

mengamati perubahan kimia yang karakteristik dari senyawa berhidrat dan

penentuan rumus hidrat. Zat-zat yang digunakan pada praktikum ini adalah Na

tetraborat, NaCl, Na asetat, CuSO4, MgSO4, CoCl2, KCl dan MgCl2.

Senyawasenyawa tersebut disebut dengan senyawa hidrat karena molekul air

terikat secara kimia dalam senyawa dimana molekul air tersebut akan terlepas

ikatannya apabila dipanaskan. Yang diamati dalam praktikum ini adalah

perubahan fisika dari senyawa-senyawa tersebut dengan membandingkan keadaan

awal sebelum dipanaskan dan keadaanakhir setelah dipanaskan.

Pada praktikum kali ini, dilakukan pemanasan terhadap senyawa-senyawa

di atas. Molekul air dapat lepas semuanya dari senyawa-senyawa di atas jika

dilanjutkan sampai air menguap sempurna membentuk anhidrat. Pemanasan

dilakukan sampai terjadi perubahan fisika dari zat-zat atau senyawa tersebut.

Perubahan yang diamati berupa warna daan bentuk zat. Dari hasil percobaan dapat
dilihat bahwa pada Na tetraborat, NaCl, NaSO4, Na asetat, CuSO4, MgSO4 dan

KCl, warna dan bentuk zat sebelum dan sesudah pemanasan adalah sama.

Sedangkan pada CoCl2 dan MgCl2, warna dan bentuk zat sebelum dan

sesudah pemanasan berbeda. Senyawa-senyawa anhidrat, apabila dibiarkan

terbuka di udara, akan menyerap air dari udara secara terus-menerus sampai

molekul air terikat kembali sempurna dan membentuk senyawa hidrat.

Hidrat adalah senyawa Kristal padat yang mengandung air Kristal (H2O).

Rumus kimia senyawa Kristal padat sudah diketahui. Jadi pada dasarnya

penentuan rumus hidrat adalah penentuan jumlah molekul air Kristal (H2O)

atau nilai x.

Setelah praktikum yang telah dilakukan, kami memperoleh nilai x yaitu 2.

Dengan berat barium klorida hidrat sebelum dipanaskan 63,86 g dan berat

setelah dipanaskan 63,50 g. Sehingga massa hidrat yang hilang 0,36

g. Persen air hidrat yang kami peroleh yaitu 11,18 %. Nilai x yang

kami dapatkan sesuai teori sehingga rumusnya menjadi BaCl2.2H2O.

H. TUGAS

1. Berikan defenisi garam anhidrat, massa relatif molekul, garam hidrat, persen

komposisi, air kristal, penimbangan selisih.

2. Bagaimana anda menentukan bahwa semua air hidrat sudah menguap.

3. Bagaimana pengaruh terhadap penimbangan bila gelas piala panas ditimbang.

4. Data analisis barium klorida dihidrat sebagai berikut :

a. Massa gelas piala + kaca arlodji + hidrat 102, 238 g

b. Massa gelas piala + kaca arlodji 101,046 g

c. Massa gelas piala + kaca arlodji + anhidrat 102,069 g


Hitung persentase hasil percobaan. Apakah hasil percobaan ini cocok

dengan hasil teoritis.

5. Hitung jumlah air kristal dan data berikut :

a. Hitung jumlah air dalam suatu garam X 36% dan berat molekul garam

anhidrat 159,68 Sma.

b. Kadar air dalam garam Y 63%, dan berat molekul relatif garam anhidrat

adalah 106,14 Sma.

c. Kadar air dalam garam Z 13%, dan berat molekul relatif adalah

120,07 Sma.

Jawaban:

1. - Garam anhidrat adalah senyawa yang tidak memiliki molekul air yang

melekat pada molekul garam. Senyawa ini tidak memiliki molekul air dalam

kristal garam.

Massa atom relatif adalah massa suatu atom yang ditentukan dengan cara

membandingkan dengan massa atom standar.

Dalam kimia anorganik, hidrat adalah garam anorganik yang

"mengandung molekul air yang tergabung dalam rasio yang tetap sebagai

bagian penting

dari kristal.

Persen komposisi adalah kontribusi persen dari masing-masing unsur

dalam suatu senyawa.

air kristal atau air hidrasi adalah air yang terdapat di dalam kristal. Air

sering kali diperlukan dalam pembentukan kristal. Dalam beberapa

konteks, air kristal adalah berat total air dalam suatu senyawa pada

temperatur tertentu

dan berada pada rasio stoikiometri tertentu.

penimbangan selisih adalah suatu timbangan antar nomor massa dan


nomor atom yang memiliki selisih yang hampir sama.

2. secara kasat mata, biasanya sudah tidak ada lagi kilatan warna dari dalam
kristal hidrat.

secara lebih pasti dengan cara :

timbang kristal hidrat (yang mengandung air)

panaskan dalam oven selama sekitar 10

menit.

dinginkan dalam desikator (alat pendingin dan penyerap air) sekitar 10

menit

keluarkan dan timbang kembali kristal

jika massa kristal sama dengan massa awalnya, maka semua air kristalnya

telah menguap.

jika massa kristal < massa kristal awal, ulangi proses diatas lagi

sampai massa kristal = massa awal.

3. Tidak ada pengaruh sama sekali.

4. a. Massa gelas piala + kaca arlodji + hidrat 102, 238 g

= 250 grm + 20,06 grm + 102,238 grm

= 372,298 grm

b. Massa gelas piala + kaca arlodji 101,046 g

= 250 grm + 20,06 grm + 101,046 grm

= 371,106 grm

c. Massa gelas piala + kaca arlodji + anhidrat 102,069 g

= 250 grm + 20,06 grm + 102,069 grm

= 372,129 grm

Tabel Pengamatan Percobaan !

PERSENTASE AIR DALAM HIDRAT

A. Persen air dalam barium klorida hidrat.


Berat gelas piala + kaca arlodji = 5,1 g
Berat gelas piala + arlodji + BaCl2.2H2O = 58,1 g

Berat BaCl2.2H2O =2g

Persen air hidrat 100%

X 100%

Jadi persentase air hidrat adalah : 0,2 X 100% = 20%

B. Persen air hidrat dalam sampel garam hidrat

Berat gelas piala + kaca arlodji = 54,6 g

Berat gelas piala + arlodji + sampel = 56,6 g

Berat sampel =2g

Persen air sampel X 100%

X 100%

Jadi persentase air hidrat adalah : 0,2 X 100% = 20%

C. Air kristal garam hidrat

Persen air sampel diatas = 20 %

Mr garam anhidrat = 207 Sma

Massa air = 0,4 g

Massa garam anhidrat = 1,6 g

Mol H2O = 0,002 Mol

Mol garam anhidrat = 0,007 Mol

Jumlah air kristal.

Mol H2O / Mol garam anhidrat =

Jadi jumlah air kristal adalah = 3,14 = 3

D. Air kristal garam hidratCuSO4.5H2O

Persenairsampeldiatas = 20 %

Mrgaram anhidrat CuSO4 = 77 Sma

Massa air = 0,4 g


Massa garam anhidrat = 1,6gMol H2O = 0,022 Mol

Molgaram anhidrat = 0,020 Mol Jumlah airkristal.

MolH2O / Mol garam anhidrat = 1,1

Jadi jumlah air kristal adalah = 1

KESIMPULAN

Dari hasil praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa:

1. Molekul air terikat secara kimia dalam suatu senyawa membentuk

senyawa hidrat.

2. Ikatan pada molekul air dapat terlepas dengan pemanasan sehingga

membentuk senyawa anhidrat.

3. Dari hasil percobaan diperoleh bahwa :

persen air dalam barium klorida hidrat = 20%

persen air Hidrat dalam sampel garam Hidrat =

20% air kristal garam Hidrat = 3


Karakteristik dari senyawa hidrat yaitu jika ditaruh di udara terbuka akan mencair.
Air Senyawa Hidrat mempengaruhi perubahan warna, bentuk, dan aroma.
DAFTAR PUSTAKA

Kusuma, Theresia, Sita. 1998. KIMIA DASAR. Padang : UNAND. Hal 125-127

R, A, Day dan A, L, Underwood. 1989. KIMIA ANALISIS KUANTITATIF.

Jakarta : Erlangga. Hal 221-223

Wilkinson, Cotton. 1989. DASAR KIMIA ANORGANIK. Jakarta: UI. Press. Hal

205-208 http://ikanooraini.blogspot.com/2013/07/laporan-penentuan-air-

kristaldalam.html?m=1 http://anggapratama269.blogspot.com/2013/01/laporan-

lengkap-hidrasiair.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai