2. Dasar Teori :
Sifat zat merupakan karakteristik dari suatu zat yang dapat membuat manusia
satu dengan yang lainnya. Identifikasi sifat zat yang dapat dilakukan yaitu dengan
Setiap zat memiliki sifat fisik dan kimia. Sifat fisik adalah sifat yang dapat
diukur dan diteliti tanpa mengubah komposisi atau susunan dari zat tersebut,
contohnya wujud, warna benda, massa jenis, titik leleh, titik didih atau sifat
lainnya. Sedangkan sifat kimia adalah sifat suatu materi yang dapat diketahui jika
materi tersebut bereaksi dengan materi lainnya. Misalnya bensin, zat ini mudah
terbakar jika disulut dengan api. Olehnya itu dapat dikatakan bahwa sifat kimia
bensin adalah mudah terbakar. Contoh lain sifat kimia adalah mudah berkarat dan
mudah meledak.
Pada praktikum kali ini untuk mengidentifikasi zat yang belum diketahui,
maka akan diuji beberapa sifat zat seperti kelarutan, densitas, titik didih, dan uji
nyala. Praktikum ini juga dapat menentukan manakah dari sifat-sifat tersebut yang
A. Alat
Neraca analitik
Gelas ukur 10 mL
Pipet gindok 10 mL
Gelas kimia 50 mL (2 buah)
Kassa pembakar
Rak tabung
Kawat nikrom
Plat tetes
B. Bahan
Heksana 13 mL
Kloroform 13 mL
Methanol 13 mL
Kristal garam untuk uji nyala (KCl, LiNO3, NaCl, BaCl2, Sr(NO3)2, CaCl2,
Air
850C karena kalium lebih tidak stabil Setelah tertelan: beri air minum (paling
dapat dihilangkan dengan destilasi. (lihat banyak dua gelas). Segera cari anjuran
NaCl(l) + K(g) Metode ini merupakan khusus, jika pertolongan tidak tersedia
metode utama untuk memproduksi logam dalam satu jam, rangsang untuk muntah
kalium. Elektrolisis (digunakan untuk (hanya jika korban tidak sadarkan diri),
garam) gagal karena kelarutan kalium telan karbon aktif and konsultasikan
Reaksi- Reaksi garam KCl (Kalium Setelah terhirup: hirup udara segar. Jika
1. Bereaksi dengan asam kuat seperti secara mekanik. Berikan masker oksigen
mengembun bersama dengan uap air. kepada dokter jika merasa tidak sehat.
a. Kelarutan
Tabung Reaksi 1
Ditambahkan 3 mL air
Ditambahkan 1 ml sikloheksana
Tabung reaksi ditutup dan dikocok dengan
kuat
Larutan sikloheksana
Tabung Reaksi 2
Ditambahkan 3 mL
Ditambahkan 1 mL heksana
Tabung reaksi ditutup dan dikocok dengan
kuat
Larutan heksana
Ditambahkan
Tabung Reaksi 3 3 mL
Ditambahkan 3 mL air
Ditambahkan 1 mL metanol
Tabung reaksi ditutup dan dikocok dengan
kuat
Larutan metanol
Tabung Reaksi 4
Ditambahkan 3 mL air
Ditambahkan 1 mL kloroform
Tabung reaksi ditutup dan dikocok dengan
kuat
Larutan kloroform
Tabung Reaksi 5
Ditambahkan 3 mL air
Ditambahkan 1 mL etil alkohol
Tabung reaksi ditutup dan dikocok dengan
kuat
b. Densitas
Neraca Analitik
Timbang gelas kimia ukuran 25 mL sampai
skala 0,01 g. Catat massa gelas kimia.
Ambil 10 ml masing-masing cairan ke dalam
masing-masing gelas kimia (1 gelas kimia 1
jenis cairan. Catat massa gelas kimia yang
sudah ditambahkan cairan.
c. Titik didih
Tabung Reaksi
Gelembung udara
d. Uji Nyala
Plat tetes
Gelas kimia
a. Kelarutan
b. Densitas
c. Titik didih
d. Uji nyala
7. Perhitungan
a. Densitas
m
ρ= v
ρ = Densitas (g/mL)
m = massa cairan (gram)
v = volume cairan (mL)
b. Titik didih
T 1+T 2
Rumus-rumus titik didih =
2
T1 = Titik didih pada saat gelembung mulai muncul banyak dan terlepas
dari pipa kapiler (oC)
T2 = titik didih pada saat pemanasan dihentikan dan gelembung mulai
melambat hingga berhenti (oC)
8. Pembahasan
a. Kelarutan
Kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh kepolaran suatu zat berdasarkan
struktur molekulnya. Berdasarkan hasil percobaan uji kelarutan terbukti
bahwa metanol dan etanol dapat larut sepenuhnya dengan air. Hal tersebut
dikarenakan air, metanol, dan etanol memiliki sifat yang sama yakni
bersifat polar.
Dalam senyawa alkohol memiliki kemampuan dapat membentuk ikatan
hidrogen lebih tinggi dari alkil halida. Alkohol yang berbobot molekul
rendah lebih mudah larut dalam air, sedangkan alkil halida padanannya
tidak larut, seperti pada senyawa CH3Cl (Kloroform).
Alkohol R-OH memiliki bagian hidrofob (R-) dan hidrofil (-OH). Bagian
hidrokarbon dari suatu alkohol bersifat hidrofob yakni menolak molekul-
molekul air. Makin panjang rantai hidrokarbon maka makin rendah
kelarutan alkohol dalam air. Bila rantai hidrokarbon cukup panjang, sifat
hidrofobnya akan dapat mengalahkan sifat hidrofil (menyukai air) gugus
hidrofil. Peningkatan kelarutan sebanding dengan bertambahnya jumlah
gugus hidroksil dalam senyawa. Semakin banyak gugus hidroksil maka
kelarutannya semakin tinggi.
Oleh karena itu, CH3OH (metanol), dan CH5OH (Etil alkohol / etanol)
dapat larut dalam air daripada sikloheksana, heksana, dan kloroform,
karena selain bersifat polar dapat membentuk ikatan hidrogen dan terdapat
bagian hidrofil dalam rantai hidrokarbon nya.
Heksana (C6H14) dan sikloheksana (C6H12) tidak dapat larut dalam air,
karena heksana dan sikloheksana bersifat nonpolar. Selain itu senyawa
tersebut tidak memiliki hidroksil (-OH) dalam rantai hidrokarbonnya.
b. Densitas
Hasil pengujian densitas dari sikloheksana, heksana, metanol, kloroform, etil
alkohol (etanol), bahwa massa jenis atau densitas bergantung pada struktur
molekul senyawa juga massa dari senyawa tersebut, karena setiap senyawa
yang terbentuk dari beberapa unsur memiliki massa yang berbeda-beda.
Sebelum melakukan perhitungan, maka timbang wadah kosong sebagai tempat
larutan yang akan diuji. Lalu setelah menimbang wadah kosong tersebut,
timbang wadah yang telah diisi oleh cairan. Setelah menimbang, harus dicatat
hasil dari penimbangan tersebut untuk mengetahui massa dari larutan, karena
rumus dari densitas adalah massa larutan / volume larutan. Untuk mengetahui
massa dari larutan, maka kurangkanlah massa gelas kimia yang sudah terisi air
dikurangi dengan massa gelas kimia kosong.
c. Titik didih
Hasil pengujian dari titik didih dapat dibuktikan bahwa kloroform memiliki
titik didih yang paling rendah, sedangkan yang titik didih yang paling tinggi
yaitu sikloheksana. Hal tersebut dipengaruhi oleh struktur molekulnya.
Semakin panjang suatu rantai ikatan, maka semakin tinggi titik didihnya.
Seperti sikloheksana yang memiliki rantai siklik, yang berarti bahwa tidak ada
ujungnya atau tidak akan ada hentinya suatu ikatan tersebut maka dapat
disebut rantai panjang. Teknik lain untuk menentukan titik didih adalah
dengan menghitung terlebih dahulu molalitas dari zat tersebut. Hal ini
diperlukan massa larutan, volume pelarut, juga tetapan titik didihnya.
d. Uji nyala
Percobaan uji nyala dengan membakar kawat nikrom yang sudah dicelupkan
ke dalam HCl pekat lalu disentuhkan pada Kristal garam KCl, LiNO 3, NaCl,
BaCl2, Sr(NO3)2, CaCl2, dan CuSO4 . HCl . Pada percobaan ini menghasilkan
warna api yang berbeda-beda. KCl ungu lembayung lilac, LiNO3 merah
jambu, NaCl kuning terang keemasan, BaCl 2 kuning kemerahan,
Sr(NO3)2 merah keunguan, CaCl2 merah terang, dan CuSO4 . HCl biru
kehijauan. Adanya perbedaan dari masing-masing zat disebabkan oleh eksitasi
elektron dari setiap molekul pada senyawa zat tersebut .
9. Pertanyaan
Pertanyaan sebelum praktikum
m = massa
v = volume
10,02 g g
D/ρ=
8,692mL
=1,153 /mL
3. Mengapa pipet dan termometer harus dikalibrasi
Jawab: Pipet harus dikalibrasi karena untuk menguji
keakuratan pengukuran dari zat yang akan digunakan, juga
untuk mengetahui bahwa apakah toleransi maksimum
diizinkan untuk penggunaan peralatan gelas. Begitu juga
dengan termometer. Termometer juga perlu dikalibrasi,
karena untuk memastikan bahwa termometer dapat
mengukur suhu dengan akurat.
4. Apakah bromoform larut dalam air? Bagaimana dengan
sikloheksana?
Jawab: Bromoform tidak terlalu larut dalam air. Sedangkan
sikloheksana tidak larut dalam air karena bersifat nonpolar.
5. Ketika air dan toluen dicampurkan, dua lapisan terbentuk.
Cairan apa yang ada di lapisan bawah?
Jawab: Cairan yang berada dilapisan bawah adalah air,
karena massa jenis air lebih besar dari massa jenis toluen.
6. Warna apakah yang akan dihasilkan oleh kristal-kristal
garam yang akan Anda uji? Jelaskan bagaimana warna
tersebut dihasilkan?
Jawab:
Warna yang dihasilkan:
a. KCl lembayung
b. LiNO3 merah
c. NaCl kuning keemasan
d. BaCl2 hijau kekuningan
e. Sr(NO3)2 merah karmin
f. CaCl2 merah bata
g. CuSO4 warna biru keabuan
Warna-warna tersebut dihasilkan karena adanya pengaruh dari pemanasan
yang membuat elektron tereksitasi. Oleh karena itu, terlihatlah warna-warna
yang dihasilkan dari masing-masing zat. Perbedaan sifat suatu zat juga
memungkinkan dapat memengaruhi adanya perbedaan warna di antara zat-zat
tersebut.
Pertanyaan setelah praktikum
1. Dapatkah Anda menentukan densitas dari kadmium nitrat menggunakan air?
Mengapa?
Jawab: Tidak. Densitas dapat ditentukan tergantung dari massa senyawa zat
nya. Kadmium nitrat dan air tentu memiliki massa yang berbeda, karena
struktur yang terbentuk dari kedua senyawa pun juga berbeda. Maka, untuk
menentukan densitas pada kadmium nitrat tidak boleh menggunakan air
sebagai bahan penentuan densitas. Walaupun volume kedua larutan atau
cairan sama, tetap saja massa larutannya berbeda.
2. Tuliskan metode lain yang dapat digunakan untuk menentukan densitas suatu
zat cair.
Jawab:
Pengukuran suatu densitas zat cair dapat menggunakan alat pengukur densitas
piknometer. Piknometer merupakan sebuah labu dari gelas dengan tutup gelas
yang rapat beserta dengan lubang kapiler. Lubang kapiler berfungsi
melewatkan gelembung-gelembung udara dan cairan sisa. Piknometer pada
dasarnya adalah sebuah wadah yang memiliki volume tetap dan dapat
memungkinkan untuk mengukur densitas dengan akurat. Langkah pemakaian
piknometer yaitu pastikan piknometer kosong sudah bersih dan kering, lalu
timbang massa nya. Kemudian masukkan cairan ke dalam piknometer sampai
penuh, lalu tutup hingga pipa kapiler sudah terisi dengan cairan tersebut.
Keringkan piknometer yang sudah terisi dengan kertas isap, jangan
menggunakan lap atau tisu karena serat-seratnya dapat mengganggu kegiatan
praktikum. Untuk mengukur densitas menggunakan piknometer, tentukan
dulu massa piknometer kosong, massa piknometer berisi air, dan massa
piknometer berisi cairan.
3. Gunakan tabel pengamatan uji nyala untuk memperoleh panjang gelombang
dari emisi radiasi yang dihasilkan (dalam satuan nm). Ubah panjang
gelombang tersebut ke dalam satuan m. Hitung frekuensi dan besarnya energi
setiap radiasi yang dihasilkan pada pengujian nyala yang telah Anda lakukan.
Jawab:
Panjang
Energi 10 -19 Frekuensi
Nama bahan Warna api gelombang
J s (E) (Hz)
10-9 m (λ)
KCl Ungu lembayung lilac 400 4,97 7,50 x 1014
LiNO3 Merah karmin 650 3,06 4,62 x 1014
NaCl Kuning terang keemasan 580 3,43 5,18 x 1014
BaCl2 Hijau kekuningan 550 3,61 5,45 x 1014
700 2,84 4,29 x 1014
Sr(NO3)2 Merah keunguan
600 9,94 1,50 x 1015
CaCl2 Kuning kemerahan
500 3,98 6 x 1014
CuSO4 . HCl Biru kehijauan
Perhitungan
a. KCl
Energi foton
h.c
E=
λ
h = 6,626 x 10-34 J s
m
c = 3 x 108 /s
λ = 4 x 10-7 m
6,626 x 10−34 . 3 x 108
E= = 4,97 x 10-19 J s
4 x 10−7
Frekuensi
E
f=
h
4 , 97 x 10−19
f= = 7,50 x 1014 Hz
6,626 x 10−34
b. LiNO3
Energi foton
h.c
E=
λ
h = 6,626 x 10-34 J s
m
c = 3 x 108 /s
λ = 6,5 x 10-7 m
6,626 x 10−34 . 3 x 108
E= −7 = 3,06 x 10-19 J s
6,5 x 10
Frekuensi
E
f=
h
3,06 x 10−19
f= = 4,62 x 1014 Hz
6,626 x 10−34
c. NaCl
Energi foton
h.c
E=
λ
h = 6,626 x 10-34 J s
m
c = 3 x 108 /s
λ = 5,8 x 10-7 m
6,626 x 10−34 . 3 x 108
E= −7 = 3,43 x 10-19 J s
6 , x 10
Frekuensi
E
f=
h
3,43 x 10−19
f= = 5,18 x 1014 Hz
6,626 x 10−34
d. BaCl2
Energi foton
h.c
E=
λ
h = 6,626 x 10-34 J s
m
c = 3 x 108 /s
λ = 5,5 x 10-7 m
6,626 x 10−34 . 3 x 108
E= −7 = 3,61 x 10-19 J s
5,5 x 10
Frekuensi
E
f=
h
3,61 x 10−19
f= = 5,45 x 1014 Hz
6,626 x 10−34
e. Sr(NO3)2
Energi foton
h.c
E=
λ
h = 6,626 x 10-34 J s
m
c = 3 x 108 /s
λ = 7 x 10-7 m
6,626 x 10−34 . 3 x 108
E= = 2,84 x 10-19 J s
7 x 10−7
Frekuensi
E
f=
h
2,84 x 10−19
−34 = 4,29 x 10 Hz
14
f=
6,626 x 10
f. CaCl2
Energi foton
h.c
E=
λ
h = 6,626 x 10-34 J s
m
c = 3 x 108 /s
λ = 6 x 10-7 m
−34 8
6,626 x 10 . 3 x 10
E= = 9,94 x 10-19 J s
6 x 10−7
Frekuensi
E
f=
h
9,94 x 10−19
−34 = 1,50 x 10 Hz
15
f=
6,626 x 10
g. CuSO4 . HCl
Energi foton
h.c
E=
λ
h = 6,626 x 10-34 J s
m
c = 3 x 108 /s
λ = 5 x 10-7 m
6,626 x 10−34 . 3 x 108
E= = 3,98 x 10-19 J s
5 x 10−7
Frekuensi
E
f=
h
3,98 x 10−19
−34 = 6 x 10 Hz
14
f=
6,626 x 10
10. Kesimpulan
Mengidentifikasi zat berdasarkan sifat fisika dan kimia nya dapat dilakukan
dengan menguji kelarutan, densitas, titik didih, dan uji nyala api. Uji kelarutan zat
dilakukan untuk membandingkan bagaimana kelarutan dari zat yang satu dengan
yang lainnya. Pada pengujian kelarutan, air digunakan sebagai pelarut dari cairan-
cairan yang akan diuji. Hasilnya, terdapat cairan yang larut, larut sebagian, dan
tidak larut.
berapa massa jenis dari cairan-cairan tersebut, semakin besar massa dan volume
larutan semakin besar massa jenis nya. Massa jenis termasuk sifat fisika suatu zat.
Begitu juga dengan titik didih yang termasuk sifat fisika pada suatu cairan,
pengujian titik didih dilakukan untuk memerkirakan kuatnya gaya Tarik antar
Kemudian untuk pengujian uji nyala, uji nyala pada Kristal-kristal garam KCl,
LiNO3, NaCl, BaCl2, Sr(NO3)2, CaCl2, dan CuSO4 . HCl menghasilkan warna yang
berbeda-beda, hal tersebut karena adanya eksitasi elektron yang disebabkan oleh
11. Referensi
Alfionita, T., & Zainul, R. (2019). Calcium Chloride (CaCl2) : Characteristics and
Molecular Interaction in Solution. 3. https://doi.org/10.31227/osf.io/m37xj
T, H. A. S., Teknik, J., & Fakultas, K. (2010). DARI METANOL KAPASITAS 36 . 000 TON /
TAHUN Oleh : Dosen Pembimbing : 0–9.
Praktikum, L., Organik, K., & Iv, P. (2020). Uin Antasari Banjarmasin Maret 2020.
Kuantitatif, H., & Leleh, T. (2002). Quantitative Relationships Between Molekular Struktur
and Melting Point of Several Organic Compounds. 2(2), 83–90.
http://e-journal.uajy.ac.id/2151/3/2BL00991.pdf
http://eprints.itn.ac.id/3776/2/BAB%20I.pdf
http://eprints.ums.ac.id/16626/2/BAB_0I_suci.oke.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/28757/Chapter%20II.pdf?
sequence=4&isAllowed=y
http://eprints.undip.ac.id/45494/7/BAB_II.pdf
http://apaitu1001.blogspot.com/2015/06/sifat-sifat-pelarut-organik.html
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309685/pendidikan/HIDROKARBON.pdf
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/Kimia-Organik-
Komprehensif.pdf
https://iinfarmasi011.wordpress.com/2012/12/24/laporan-kimia-organik-sifat-sifat-
kelarutan-senyawa-organik/
https://www.coursehero.com/file/p48otu8/Data-yang-diperoleh-dari-hasil-eksperimen-
adalah-sebagai-berikut-Tabel-8-Hasil/
https://www.britannica.com/science/color/The-visible-spectrum