Anda di halaman 1dari 9

PERCOBAAN 5 ANALISIS

AIR KRISTAL
5.1 Tujuan :
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa dapat:
1. menganalisis sifat-sifat suatu senyawa ionik secara kualitatif
2. menghitung air kristal dari suatu senyawa ionik (analisis kuantitatif).
5.2 Latar Belakang teori :
5.2.1 Air Kristal
Istilah air kristal muncul karena ada beberapa senyawa ionik yang memiliki kekhasan
sifat, yaitu dapat menarik dan mengikat molekul air dalam jumlah tertentu. Senyawa tersebut
kemudian sering disebut senyawa terhidrat (hidrat = air), sedangkan air yang diikat dinamakan
air hidrasi atau air kristal. Jadi yang dimaksud dengan air kristal adalah air yang terikat di dalam
suatu senyawa ionik. Dinamakan kristal karena sebagian besar senyawa inonik punya bentuk
fisik berupa padatan kristal yang susunan molekulnya rapat. Air tersebut terikat dalam struktur
senyawa ionik dan hanya dapat dipisahkan dengan cara pemanasan. Jika air tersebut telah
terlepas dari senyawa tersebut maka senyawa tersebut kehilangan air (hidrat) yang sering disebut
senyawa anhidrat (an = tidak).
Air kristal yang terdapat pada senyawa ionik, mempunyai jumlah tertentu dan relatif
mudah dihilangkan melalui pemanasan pada suhu di atas titik didih air. Sebagai contoh adalah
hidrat tembaga (II) klorida yang dapat diubah menjadi anhidrat tembaga (II) klorida, melalui
pemanasan pada suhu 1100C. Reaksi penghilangan air kristal pada saat pemanasan :
CuCl2.2H2O CuCl 2 + 2H2O Reaksi
ini dikenal sebagai reaksi dehidrasi.
Istilah-istilah penting dalam mempelajari air kristal adalah sebagai berikut:
• Senyawa Anhidrat adalah senyawa yang telah mengalami kehilangan molekulair,
senyawa ini terbentuk dari penguraian senyawa hidrat yang dipanaskan.
• Senyawa Hidrat adalah senyawa yang mempunyai sejumlah tetap molekul air dalam
setiap molekulnya.
• Persen komposisi adalah perbandingan massa air kristal terhadap massa senyawa hidrat
atau perbandingan massa air yang dibebaskan senyawa dalam persen.
• Air kristal adalah jumlah molekul air yang terdapat dalam senyawa hidrat.
5.2.2 Tatanama senyawa hidrat
Umumnya, senyawa hidrat diberi nama hidrat dan di depannya diawali dengan nomor
Yunani yang menunjukkan banyaknya molekul air yang terikat. Adapun penulisan yang terikat
diletakkan di belakang rumus kimia senyawa tersebut dan dipisahkan menggunakan tanda titik.
Contohnya ada senyawa tembaga (II) sulfat hidrat yang mempunyai rumus molekul
CuSO4.5H2O. Jika dilihat dari rumus kimia tersebut, dapat diketahui banyaknya molekul hidrat
atau air yang terikat berjumlah 5. Nama lengkap dari senyawa tersebut adalah tembaga (II) sulfat
pentahidrat. Contoh lainnya adalah barium klorida dengan rumus kimia BaCl 2.2H2O. Dari rumus
tersebut dapat ditemukan adanya 2 buah molekul air sehingga senyawa tersebut dinamakan
barium klorida dihidrat. 5.2.3 Analisis Kuantitaif Air Kristal
Analisis kuantitatif air Kristal yaitu menghitung jumlah air Kristal dalam suatu senyawa
padat tertentu. Contoh soal: Sebanyak 24,95 gram tembaga (II) sulfat hidrat dipanaskan dalam
cawan penguap sehingga seluruh hidrat menguap yang diketahui melalui identifikasi perubahan
warna kristal biru tua menjadi putih. Kristal tembaga (II) sulfat anhidrat tersisa 15,95 gram.
Tentukan jumlah air kristal dalam senyawa tersebut?
Dimisalkan air kristal yang terdapat dalam senyawa tembaga (II) sulfat tersebut sebanyak a,
maka reaksi pemanasannya dapat digambarkan melalui reaksi berikut: CuSO4.aH2O → CuSO4
+ aH2O . Massa air = massa tembaga (II) sulfat hidrat – massa tembaga(II) sulfat anhidrat.
Massa air = 24,95 – 15,95 = 9 gram. Mol CuSO 4 = massa CuSO4/Mr CuSO4 = 15,95/159,5 = 0,1
mol
Mol H2O = (koefisien H2O/koefisien CuSO4) x mol CuSO4 = a/1 x 0,1 = 0,1 a mol.
Dari mol H2O tersebut dapat ditentukan berapa jumlah mol H2O dalam senyawa hidrat tersebut

Praktikum Kimia Dasar Program Studi Teknologi Kimia 2019-2020 Page 27


Mol H2O = massa H2O/Mr H2O. 0,1 a = 9/18 0,1 a = 0,5 a=5
Jadi jumlah molekul air kristal dalam senyawa tersebut adalah 5 sehingga rumus senyawanya
adalah CuSO4.5H2O dengan nama tembaga(II) sulfat pentahidrat.
5.2.4 Deliquescence dan Efflorescence
Pada umumnya kristal suatu senyawa hidrat bila diletakkan beberapa lama di udara akan
mengadsorbsi air pada permukaannya . Jumlah air yang diadsorbsi relatif kecil dan bergantung
pada kelembaban udara. Hal ini dapat dilihat pada permukaan yang basah dan dapat mencair jika
diletakkan lebih lama lagi. Senyawa yang demikian disebut bersifat hygroskopis dan prosesnya
disebut deliquescence, misalnya kristal NaOH. Ada pula Kristal yang tidak hanya menyerap air
di udara, tetapi dapat juga untuk menyerap air dari larutan sedemikian rupa sehingga larutan
tersebut bebas air. Senyawa yang demikian disebut dessicant atau zat pengering. Selain itu, ada
senyawa hidrat yang bila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan air. Banyaknya air yang
dilepaskan bergantung pada kelembaban udara, makin besar kelembaban makin sedikit air yang
dilepaskan. Proses pelepasan air ini disebut efflorencensce.
5.2.5. Reversibilitas Hidrat
Pada reaksi dehidrasi terjadi perubahan struktur kristal dan warnanya. Perubahan ini juga
bergantung pada pemanasannya, apakah sempurna atau tidak. Sebagai contoh kristal CoCl 2.6H2O
berwarna merah gelap, jika dipanaskan sampai CoCl 2.2H2O akan bewarna violet, tetapi jika
dipanaskan sempurna akan berubah menjadi biru.
Penambahan air kedalam CuCl2 anhidrida, akan menghasilkan CuCl2.2HO. Bila cukup air yang
ditambahkan, maka akan diperoleh larutan yang mengandung hidrat ion Cu2+. Semua hidrat
ionik larut dalam air dan dapat diperoleh kembali melalui kristalisasi dari larutannya. Jumlah air
yang terikat bergantung kepada cara pembuatan hidrat tersebut. Senyawa yang merupakan
senyawa hidrat yang sebenarnya akan mengalami dehidrasi secara reversibel.
Beberapa senyawa bukan merupakan senyawa hidrat yang sebenarnya. Air yang
dihasilkan pada proses pemanasan merupakan proses penguraian dan bukan merupakan proses
penghilangan air melalui dehidrasi. Senyawa–senyawa organik, terutama bersifat seperti tersebut
diatas. Penguraian dengan menghasilkan air, bukan merupakan proses reversible. Penambahan
air ke dalam senyawa yang terurai tersebut, tidak akan mengembalikan senyawa ke bentuk
asalnya.
5.3 Alat dan Bahan:
5.3.1 Alat- alat yang digunakan :
Tabung reaksi, Kaca arloji, Porselin crussible + tutupnya
Penjepit kayu, Crussible tang, Eksikator
Kaki tiga, Kawat kasa, Segi tiga, Bunsen
5.3.2 Zat kimia yang digunakan :
• Untuk identifikasi hidrat: Kalium dikromat, Barium klorida, Boraks dan Natrium
karbonat
• Untuk proses deliquescence dan efflorescence: CuSO4.5H2O, KAl(SO4)2.12H2O dan
CaCl2.2H2O
• Untuk Uji reversibilitas hidrat dan Jumlah air kristal: CoCl2 . xH2O
5.4 Keselamatan Kerja:
Gunakan jas lab, masker, kacamata dan sarung tangan sebagai pelindung anggota tubuh. Hati-
hati menggunakan api Bunsen, jauhkan dari bahan yang mudah terbakar. Memanaskan Kristal
jangan terlalu dekat dengan api dan arahkan ke tempat yang aman.
5.5 Prosedur kerja:
5.5.1 Identifikasi hidrat.
1.
Panaskan sejumlah kristal (±0,3 g) dalam tabung reaksi.
2.
Jika ada tetesan air di dinding tabung setelah didinginkan, catatlah.
3.
Amati perubahan yang terjadi (warna residu, sifat).
4.
Setelah dingin larutkan dengan sedikit air (amati warna larutan). Jika perlu dipanaskan
lagi dan amati jika ada perubahan
5.5.2 Reversibilitas hidrat

Praktikum Kimia Dasar Program Studi Teknologi Kimia 2019-2020 Page 28


1. Panaskan kira-kira 0,3 g kristal CoCl2.xH2O di dalam crucible sampai terjadi perubahan
warna
2. Perhatikan tahapan perubahan warnanya sampai sempurna.
3. Larutkan residu dengan sedikit air di dalam crucible.
4. Amati warna larutan.
5. Panaskan lagi larutan sampai mendidih dan kering
6. Amati kembali perbahan warna yang terjadi.
7. Biarkan 2 jam di udara terbuka dan amati lagi bila ada perubahan warnanya

5.5.3 Deliquescence dan Efflorescence


1. Timbang sejumlah kristal dalam kaca arloji yang bersih (massa awal)
2. Amati warna dan kelembabannya (awal)
3. Biarkan Kristal tersebut selama bekerja di laboratorium (minimal 2 jam)
4. Timbang kembali kristal dalam kaca arloji (massa akhir)
5. Amati bila ada perubahan yang terjadi pada warna dan kelembabannya.
5.5.4 Jumlah air Kristal
1. Bersihkan porselin crucible dan tutupnya dengan HNO3 6M
2. Bilas dengan aquadest.
3. Panaskan crucible dan tutupnya di atas segi tiga sampai kemerahan selama 2 menit,
dinginkan dalam desikkator
4. Timbang setelah dingin dengan neraca analitik (ketelitian 0,001 g).
5. Ulangi langkah 3-4 sampai diperoleh berat konstan
6. Masukan kira-kira 1 g sample (Kristal hidrat) ke dalam crucible. Timbang crucible
beserta isinya. Catat massa Kristal hidrat dengan teliti
7. Letakkan crucible di segi tiga dengan tutup jauh dari pusat. Panaskan sampai
perubahan warna sempurna (±10 menit)
8. Pusatkan lagi tutupnya dan dinginkan dalam desikkator
9. Timbang residu setelah dingin
10. Ulangi pemanasan (langkah 6-7) sampai diperoleh berat konstan
5.6 Data pengamatan :
5.6.1 Identifikasi hidrat
Apakah
Nama Kristal/ Rumus Apakah terdapat Apakah Warna
No. mempunyai
molekul H2O pada dinding Larut air residu
Air kristal
1 Kalium dikromat,
2 Barium klorida,
3 Boraks
4 Natrium karbonat

5.6.2 Reversibilitas hidrat


Warna Kristal awal :
Warna setelah dipanaskan :
Warna setelah dilarutkan :
Warna setelah dikeringkan :
Warna saat dibiarkan 2 jam :
5.6.3 Deliquescence dan efflorescence
Berat Pengamatan Berat Pengamatan
Kristal Kesimpulan
awal awal akhir akhir
CuSO4 .5H2O
KAl (SO4)2.12H2O
CaCl2 .2H2O

5.6.4 Jumlah air kristal.


Massa krus + tutup : ------------- g
Massa Krus + tutup + hidrat padat : ------------- g

Praktikum Kimia Dasar Program Studi Teknologi Kimia 2019-2020 Page 29


Massa hidrat padat : ------------- g
Massa krus + tutup + residu : ------------- g
Massa residu : ------------- g
Masa H2 O yang hilang : ------------- g
Persen H2O dalam hidrat : ------------- %
Jumlah mol air per mol hidrat padat : ------------- mol
Rumus molekul hidrat : -------------

5.7 Pertanyaan/Tugas:
1. Jelaskan analisis kualitatif yang dilakukan dalam percobaan ini
2. Jelaskan analisis kuantitatif dalam percobaan ini
3. Apa yang dimaksud dengan air Kristal
4. Berikan 5 contoh senyawa yang mengandung air Kristal
5. Apa yang dimaksud dengan proses reversibel
5.8 Daftar Pustaka:
Team TK. 1987. Petunjuk Praktikum. Laboratorium Kimia PEDC Bandung
Redaksi chem-is-try.org diakses pada 10-07-2009

Praktikum Kimia Dasar Program Studi Teknologi Kimia 2019-2020 Page 30


PERCOBAAN 6 PENENTUAN
RUMUS KIMIA
6.1 Tujuan Percobaan:
Setelah melakukan percobaan ini diharapkan mahasiswa dapat menentukan dan
menghitung rumus kimia dari endapan garam-garam yang terjadi dengan mengamati
jumlah endapan yang dihasilkan dari reaksi dua pereaksi yang berbeda, dengan
mencampurkannya dalam perbandingan molar yang berbeda pula.
6.2 Dasar Teori:
Bila suatu senyawa A bereaksi dengan senyawa lain B, untuk membentuk
senyawa ketiga C, persamaan untuk reaksi kimianya dapat ditulis sebagai berikut :

aA + bB cC ................................ (1)
Zat A dan B bisa berupa atom, molekul atau ion didalam larutan.
Bilanganbilangan a, b, dan c merupakan bilangan bulat dan menunjukkan jumlah
partikel relatif yang terlibat didalam reaksi. Bila mol suatu zat mengandung jumlah
partikel yang sama, baik berupa atom, molekul, atau ion, jumlah a, b, dan c
menunjukkan jumlah mol A dan B yang bereaksi membentuk C.
Ada beberapa reaksi yang mengikuti persamaan (1) termasuk contoh berikut :
2H2(g) + O2(g) 2 H2O(1) ................................ (2)
2+ 3-
3Ca (aq) + 2PO4 (aq) Ca3(PO4)2 (s) ................................ (3)
Reaksi (3) akan terjadi apabila suatu larutan yang mengandung ion Ca 2+
dicampur dengan senyawa yang mengandung ion-ion fosfat (PO43-). Bila reaksi tersebut
benar-benar terjadi secara sempurna, biasanya didalam campuran tersebut akan terdapat
kelebihan salah satu ion yang bereaksi, dan yang satu lagi akan habis terpakai.
Contoh, misalnya suatu larutan yang mengandung ion fosfat (PO 43-)
ditambahkan secara pelan-pelan kedalam larutan yang mengandung ion Ca 2+, maka
segera ion fosfat tersebut akan bereaksi membentuk Ca 3(PO4)2, sehingga hanya sedikit
PO43- yang tertinggal dan terjadilah kelebihan ion Ca 2+. Bila kita melanjutkan
penambahan ion PO43-, akan terbentuk endapan Ca3(PO4)2 dalam jumlah yang lebih
besar sampai akhirnya semua ion Ca2+ yang ada bereaksi. Setelah, penambahan ion
fosfat lebih lanjut (sekarang berlebihan) akan menaikkan konsenterasi ion fosfat
tersebut, sementara konsentrasi ion Ca2+ tetap nol.
Bila reaksi 3 terjadi mengikuti pola yang diterangkan diatas, kita bisa
menghentikan penambahan fosfat bila semua ion Ca2+ telah terkonversi menjadi
Ca3(PO4)2.
Kita dapat membuktikan rumus untuk Ca(PO 4)2 dengan mencatat jumlah mil
Ca2+ relatif yang mula-mula ada didalam larutan dan PO 43- yang ditambahkan. Didalam
hal ini kita memerlukan 2 mol PO43- untuk setiap 3 mol Ca2+ didalam larutan aslinya. Ini
menunjukkan bahwa rumus untuk kalsium fosfat adalah Ca 3(PO4)2. didalam percobaan
ini kita akan menjumpai bahwa rumus kimia untuk garam tidak larut yang mengandung
kation logam dan anion kromat (CrO42-) dengan menggunakan pendekatan ini.
Didalam prosedur ini, pertama kita menimbang sampel garam yang larut yang
mengandung suatu kation yang membentuk kromat tak larut, contohnya adalah

Praktikum Kimia Dasar Program Studi Teknologi Kimia 2019-2020 Page 30


Pb(NO3)2. Garam ini berlaku sebagai sumber kation logam. Dengan mengetahui massa
dan rumus molekul dari sampel, kita dapat menghitung jumlah mol garam, didalam
sampel dan jumlah mol kation logam yang dikandungnya.
Misal, kita anggap ada Pb(NO 3)2 didalam sampel, dan beratnya 0,4518 gram,
maka perhitungannya sebagai berikut :
Massa molar Pb(NO3)2 = (BA Pb + 2 x BA N + b x BA O) gram
= (207,2 + 2. 14,0067 + 6. 15.9994) gram = 331,2 gram
2+
Jumlah mol Pb = Jumlah mol Pb(NO3)2
= 1,364 . 10-3 mol
Setelah menimbang sampel, larutkan kedalam air hingga volume larutan 20 ml.
Didalam larutan, Pb(NO3)2 akan terurai secara sempurna menjadi ion-ion Pb 2+ dan NO3.
Kita dapat menghitung jumlah mol Pb2+ yang terdapat didalam satu milli liter (ml)
larutan dengan mudah.
Jumlah mol Pb2+ per ml larutan = jumlah mol Pb2+/volume larutan
= 1,364 . 10-3 mol/20 ml
= 6,82 . 10-5 mol/ml
Kita tambahkan dengan tepat 1ml larutan yang telah disiapkan, masing-masing
pada 6 tabung reaksi kecil setelah dinomori dari 1 sampai 6. tabung reaksi nomor 1
ditambahkan ml larutan 0,02M K2CrO4. larutan ini mengandung 0,02 mol K 2CrO4 per
liter dari garam ini, semua garam ini, diionisasi dalam larutan juga 0,02 mol CrO 42- per
liter atau 2.10-5 mol CrO42- per ml. Segera Pb2+ dan CrO42- bereaksi membentuk endapan
kuning dari PbCrO4. Dalam beberapa tabung reaksi Pb2+ berlebihan sehingga tidak
cukup CrO42- yang ditambahkan untuk membentuk endapan semuanya.
Kita dapat menentukan mana ion yang berlebihan dalam masing-masing tabung
dengan mencentrifuge untuk mengendapkan padatan kedasar tabung. Warna kuning
yang kuat dari ion kromat jelas kelihatan dalam kedua tabung reaksi dimana CrO 42
berlebihan. Bila Pb2+ yang berlebihan larutan pada dasarnya tidak berwarna.
Jika dalam eksperimen ini dengan sampel Pb(NO 3)2 yang digunakan dalam
contoh. Kita mendapatkan campuran no.1, 2 dan 3 yang tidak berwarna setelah
dicentrifuge dan campuran no. 4, 5 dan 6 berwarna kuning ini boleh dikatakan dalam
campuran no. 3, Pb2+berlebihan sementara dalam campuran no. 4, CrO 42- yang
berlebihan. Campuran yang dipakai dalam kedua tabung dapat dihitung dan diselesaikan
sbb :
Dalam campuran no. 3 :
Jumlah mol Pb2+ = 6,82.10-5 mol
Jumlah mol CrO42- = 3 ml . 2.10-5 mol/ml
= 6.10-5 mol
Perbandingan mol
CrO42- dengan Pb2+= (6.10-5 mol) : (6,8.10-5 mol)
= 0,88 : 1,00
Dalam campuran no.4
Jumlah mol Pb2+ = 6,82.10-5 mol
Jumlah mol CrO42- = 4 ml . 2.10-5 mol/ml

Praktikum Kimia Dasar Program Studi Teknologi Kimia 2019-2020 Page 31


= 8.10-5 mol
Perbandingan mol
CrO42- dengan Pb2+ = (8.10-5) mol : (5,82.10-5 mol)
= 1,20 : 1,00
Jika dalam campuran no. 3 dan 4, kita perkirakan bahwa semua Pb 2+ dan CrO42
yang ada sebagai timbal kromat maka senyawanya mempunyai rumus Pb(CrO 4) 0,88
dalam campuran no. 3 danPb(CrO4) 1,20 dalam campuran no.4
Rumus yang benar harus berada antara bilangan-bilangan ini, antara campuran
no.3 dengan Pb2+ yang berlebihan dan campuran no. 4 dengan CrO 42- yang berlebihan.
Perbandingan mol Pb2+ : CrO42- diharapkan merupakan bilangan bulat dan sederhana.
Maka diperkirakan yang baik adalah 1 : 1 dan rumus yang diasosiasikan untuk timbal
kromat adalah PbCrO4.
6.3 Alat dan Bahan:
6.3.1 Alat yang digunakan:
 Gelas kimia 50 ml dan 250 ml Gelas ukur 25 ml
 Tabung reaksi + rak tabung Tutup tabung
 Tabung centrifuges Pipet ukur 5 ml dan 10 ml
 Pengaduk kaca Spatula
 Termometer Hot plate
 Selang karet Bola isap
 Neraca digital
6.3.2 Bahan yang digunakan:
• Timbal nitrat, Pb(NO3)2
• Potasium kromat (K2CrO4)
• Air demineral (Aquadest)
6.4 Keselamatan kerja:
Zat kimia yang digunakan relatif berbahaya bagi kesehatan sehingga praktikan harus
selalu menggunakan jas lab, kacamata pelindung, sarung tangan dan masker. Bacalah
petunjuk penggunaan sentrifus untuk keamanan kerja

6.5 Cara kerja:


1. Timbang ke dalam beaker glass 50ml yang kering dan bersih ± 0.4 gram Kristal
Pb(NO3)2 dengan ketelitian 4 digit (gunakan neraca analitik)
2. Tambahkan 20 ml akuades (gunakan pipet ukur) dan aduk dengan batang
pengaduk atau magnetic stirrer hingga semua kristal larut
3. Siapkan 6 tabung reaksi yang bersih pada rak tabung reaksi, beri nomor 1
sampai 6
4. Pipet dengan tepat 1 ml larutan Pb(NO3)2 pada masing-masing tabung reaksi
5. Tambahkan 1 ml larutan 0,02M K2CrO4 pada tabung 1 dan 5 ml akuades 6.
Tambahkan 2 ml larutan 0,02M K2CrO4 pada tabung 2 dan 4 ml akuades
7. Tambahkan 3 ml larutan 0,02M K2CrO4 pada tabung 3 dan 3 ml akuades

Praktikum Kimia Dasar Program Studi Teknologi Kimia 2019-2020 Page 32


8. Tambahkan 4 ml larutan 0,02M K2CrO4 pada tabung 4 dan 2 ml akuades 9.
Tambahkan 5 ml larutan 0,02M K2CrO4 pada tabung 5 dan 1 ml akuades
10. Tambahkan 6 ml larutan 0,02M K2CrO4 pada tabung 6 dan 0 ml akuades
11. Goyang-goyang tabung reaksi selama 1 menit dan letakkan semua tabung reaksi
ke dalam water bath yang panas dan didihkan
12. Biarkan ± 5 menit dalam air mendidih sampai endapan kromat sempurna
terendapkan
13. Untuk mempercepat proses pengendapan maka dipergunakan centifuge untuk
membuat campuran homegen, dengan jalan mengatur waktu serta kecepatan
putaran setiap satuan waktu.
14. Dalam meletakkan tabung harus diseimbangkan tempatnya, karena jika tidak
seimbang maka motor centrifuge akan rusak.
15. Atur kembali tabung reaksi secara berurutan, perhatikan warna larutan dan
endapan yang terbentuk (tabung reaksi yang mempunyai larutan tak
berwarna/kation berlebih disebut tabung A dan yang mempunyai larutan
berwarna kuning/anion berlebih disebut tabung B)
16. Bandingkan 2 tabung yang berdekatan sesuai perhitungan mol yang seimbang
17. Tentukan rumus kimia senyawa pada kesetimbangan

6.6 Data Pengamatan:


Komposisi : Campuran Reaksi Pada Pengendapan Khromat

No tabung reaksi 1 2 3 4 5 6
Larurtan Garam (ml) 1 1 1 1 1 1
0,02 M K2CrO4 1 2 3 4 5 6
Air Demineral (ml) 5 4 3 2 1 0
Campuran no. 1 2 3 4 5 6

o Berat beaker kosong = …. ..g o Berat beaker + kristal Pb(NO 3)2


= …. ..g o Berat kristal Pb(NO3)2 =
…….g o Volume air untuk sampel = …… mL o
Jumah mol Pb(NO3)2 dalam larutan (1 ml) = … mol/mL o
Jumlah tabung uji yang berisi larutan tak berwarna (tabung A)
= ……..tabung
o Jumlah tabung uji yang berisi larutan berwarna kuning (tabung B)
= ……..tabung
o Hitung perbandingan mol Pb(NO3)2 dan K2CrO4 pada tabung 3 dan 4 o Tentukan
perbandingan mol yang tepat (Rumus Kimia Senyawa yang terbentuk) o
Tuliskan persamaam reaksi lengkapnya

6.7 Pertanyaan/Tugas:
1. Apa yang dimaksud dengan rumus molekul suatu senyawa kimia
2. Tuliskan rumus senyawa merkuri II nitrat monohidrat

Praktikum Kimia Dasar Program Studi Teknologi Kimia 2019-2020 Page 33


3. Berapa berat molekul merkuri II nitrat monohodrat
4. Jika senyawa BaCl2. 2H2O ditimbang sebanyak 0.5212 gram dan dilarutkan
dalam 20 ml air, berapa mol Ba2+ per ml larutan?
5. Bagaimana kemungkinan rumus molekul merkuri II kromat?

6.8 Daftar Pustaka:


Team TK. 1987. Petunjuk Praktikum. Laboratorium Kimia. PEDC Bandung
Faisal. 2014. Laporan Praktikum Kimia. Unsri. Palembang

Praktikum Kimia Dasar Program Studi Teknologi Kimia 2019-2020 Page 34

Anda mungkin juga menyukai