Anda di halaman 1dari 5

PENENTUAN AIR KRISTAL

I. TUJUAN
Mampu menganalisis secara kualitatif dan kuantitatif suatu air Kristal

II. TEORI DASAR

Air kristal adalah molekul air yang terperangkap pada kristal senyawa dan
berbentuk hablur dengan perbandingan tertentu. Julah molekul air yang terikat
dalam kristal senyawa adalah khas bagi setiap senyawa. Senyawa yang mengandung
air kristal disebut hidrat,sedangkan senyawa yang tidak mengandung air kristal
disebut anhidrat. Air kristal di hilangkan dengan pemanasan secara brtahap. Air
kristal juga berperan untuk menentukan bentuk dan warna senyawa.

Penentuan jumlah molekul air yang terikat pada senyawa dilakukan dengan
beberapa cara sebagai berikut:

a. Apabila masa molekul relatif senyawa hidrat diketahui, massa molekul relatif
senyawa anhidrat dapat juga diketahui. Jadi,jumlah molekul air yang terikat dapat di
tentukan,

Jumlah molekul air (n) = (Mr senyawa hidrat- Mr senyawa anhidrat) : Mr H2O

b. Jika kadar air dalam senyawa hidrat diketahui,kadar senyawa anhidrat dapat
juga diketahui. Jadi, perbandingan mol senyawa anhidrat dan mol air dapat di
tentukan. Akibatnya,jumlah molekul air yang terikat pada senyawa dapat di ketahui
dari perbandingan mol tersebut.

c. Jika senyawa hidrat dengan jumlah massa tertentu di panaskan, massanya


menjadi berkurang. Artinya,molekul air yang terikat telah terlepas dan selisih massa
merupakan massa molekul air kristal. Jadi,massa senyawa anhidrat dapat
diketahui.Perbandingannya , mol nya juga dapat di tentukan sehingga jumlah
molekul air yang terikat dapat di ketahui.

Pada umumnya Kristal suatu senyawa kimia bila diletakkan beberapa lama di
udara akan mengadsorbsi air pada permukaannya. Jumlah air yang diadsorbsi relatif
kecil dan bergantung pada kelembapan udara. Hal ini dapat dilihat dari permukaanya
yang basah. Selain itu, terdapat juga kristal yang mengandung sejumlah air yang
terikat secara kimia dalam kristal tersebut. Kristal-kristal ini, biasanya merupakan
garam ionik. Air yang terdapat di dalamnya disebut air kristal dan biasanya berikatan
dengan kationnya. Air Kristal yang terdapat pada senyawa, mempunyai jumlah
tertentu dan relatif mudah dihilangkan melalui pemanasan pada suhu di atas titik
didih air. Sebagai contoh adalah hidrat tembaga (II) klorida yang dapat diubah
menjadi tembaga (II) klorida melalui pemanasan pada suhu 100C.
Reaksi penghilangan air Kristal pada pemanas :

110C
CuCl2.xH2O CuCl2 + H2O
Reaksi diatas dikenal dengan reaksi dehidrasi. Pada dehidrasi, terjadi
perubahan Kristal dan warnanya. Perubahan ini juga bergantung pada
pemanasannya, apakah sempurna atau tidak. Sebagai contoh Kristal CoCl2.6H2O
bewarna merah, jika dipanaskan sampai CoCl2.6H2O akan bewarna violet, tetapi jika
dipanaskan sempurna dia akan berubah menjadi biru.
Adanya senyawa hidrat apabila diletakkan di udara terbuka akan melepaskan
air. Banyak air yang dilepaskan bergantung pada kelembapan udara., makin besar
makin sedikit air yang dilepsaskan. Proses pelepasan air ini disebut efflorescence,
misalnya CoCl2.6H2O. tetapi ada juga senyawa yang bila diletakkan di udara akan
menyerap air dan mencair bila diletakkan lebih lama lagi. Senyawa yang demikian
disebut deliquescence, misalnya Kristal NaOH. Tidak hanya air di udara, tetapi dapat
juga menyerap air dari larutan sedemikian rupa sehingga larutan tersebut bebas air.
Senyawa yang demikian disebut desicant atau zat pengering. Jadi desicant menyerap
air tidak hanya di udara tetapi dilarutan juga.

III. METODOLOGI
1) Alat

No Nama Alat Fungsi Alat Spesifikasi Kebutuhan


1. kawat kasa Untuk menahan beaker atau 1
labu ketika proses pemanasan
menggunakan panas busen
atau spritus
2. Gegep Untu menjepit tabung reaksi 1
yang sedang dipanaskan
3. Kaca arloji Penutup gelas kimia ketika 1
dalam proses pemanasan
sampel
4. Gelas piala Untuk menyimpan larutan, 250 mL 1
untuk memanaskan zat
5. Tungku kaki tiga Untuk penyangga alat dalam 1
proses pemanasan
6. Tabung reaksi Untuk mereaksi zat dengan cara 20 mL 5
pemanasan
7. Rak tabung reaksi  Menyimpan 1
tabung reaksi
 Mengeringkan
tabung reaksi
 Menjaga agar tabumg
reaksi tidak berjemur
8. Cawan penguap Untuk mereaksikan zat dalam 1
suhu tinggi
9. Pipet tetes Berguna untuk mengambil cairan 7
dalam skala tetesan kecil
10 Lampu spiritus Untuk membakar zat atau 1
memanaskan larutan
11. Desikator Menghilangkan air dan kristal 1
hasil pemurnian
12 Spatula Untuk mengambil larutan 1

2) Bahan

No Bahan Spesifikasi Kebutuhan


1 Aquadest 40 mL
2 Kalium dikromat, K2Cr2O7 p.a/Merck 0,5 g
3 Barium klorida, BaCl2 p.a/Merck 0,5 g
4 Boraks p.a/Merck 0,5 g
5 CoCl2.xH2O p.a/Merck 0,3 g
6 Na2CO3.10H2O p.a/Merck 0,2 g
7 CuSO4.5H2O p.a/Merck 0,2 g
8 CaCl2 p.a/Merck 0,2 g
9 BaCl2.xH2O p.a/Merck 5g

IV. PROSEDUR PRATIKUM


1. IDENTIFIKASI HIDRAT
a. Sejumlah air Kristal 0.5 gr dipanaskan di dalam tabung reaksi.
b. Jika ada tetesan air di dinding tabung dicatat.
c. Perubahan yang terjadi (warna, sifat) dicatat.
d. Dilarutkan dalam air 10 mL (amati warna), jika perlu dipanaskan.
2. REVERSIBILITAS HIDRAT
a. ± 0,3 gr Kristal dipanaskan di dalam cawan penguap sampai warnanya
berubah sempurna.
b. Residu dilarutkan dengan 10 mL air di dalam cawan penguap.
c. Larutan dipanaskan sampai mendidih dan kering.
d. Perubahan warna dicatat.
e. Dibiarkan dan dicatat perubahan warna.
3. DELIQUESCENCE DAN EFFLORESCENCE
a. Tiap Kristal berikut ditempatkan di kaca arloji yang terpisah. b.
b. Senyawa-senyawa tersebut diletakkan ke cawan penguapan.
c. Perubahan yang terjadi warna dan kelembapannya dicatat.
d. Sample diamati selama di laboratorium.
4. JUMLAH AIR KRISTAL
a. Timbang gelas piala 250 mL beserta kaca arloji sebagai penutupnya.
Masukkan 5 g barium klorida dan ditimbang kembali.
b. Tutup gelas piala dengan kaca arloji dan tempatkan di atas kawat
kasa. Panaskan perlahan-lahan supaya garam tidak memercik. Dinding
gelas piala dan bagian bawah kaca arloji akan kelihatan lembab.
Lanjutkan pemanasan sampai kelembaban hilang. Kristal akan
berubah menjadi bubuk.
c. matikan pemanas, biarkan gelas piala dingin selama 10 menit. Dengan
hati-hati pindahkan gelas piala ke timbangan. Timbang gelas piala
beserta kaca arloji dan garam anhidrat.
d. Ulangi percobaan dengan sampel yang baru. Hitung persentase air
hidrat setiap percobaan dan hitung rata-ratanya.

V. TUGAS

1.Soal

1. Berikanlah definisi dari istilah berikut dengan kata-kata sendiri : garam hidrat,
massa molekul relatif, garam hidrat, persen komposisi, dan air Kristal!
2. Bagaimana cara anda menentukan bahwa semua air hidrat sudah hilang?
3. Pada saat penimbangan, gelas piala yang digunakan masih dalam keadaan panas,
apa pengaruhnya terhadap penimbangan?
4. Aturan keselamatan mana yang harus diperhatikan pada percobaan ini?

2.JAWABAN

1).a.Garam hidrat adalah garam anorganik yang "mengandung molekul air yang tergabung
dalam rasio yang tetap sebagai bagian penting dari kristal"
b.Massa molekul relatif adalah massa suatu molekul, yang diukur dalam satuan massa
atom

c.Persen komposisi adalah kontribusi persen dari masing-masing unsur dalam suatu
senyawa

d.Air kristal adalah molekul air yang diikat suatu senyawa

2). 1. memberikan pemanasan pada senyawa hidrat hingga terjadi perubahan wujud yaitu
menjadi bubuk

2. terjadi perubahan warna

3. gelas tempat pemanasan akan kering dari molekul airnya

3.) karena banyak bahan kimia yang bereaksi dengan pan neraca. Beberapa dapat
menarik kelembaban dan menyebabkan korosi. Residu yang menempel pada pan
dapat mengganggu penimbangan. Selain itu dapat juga mengkontaminsasi bahan
kimia lain yang ditimbang di kemudian dengan cara yang sama.

4.) 1. Perhatikan label atau etiket yang ditempel pada botol atau wadah bahan kimia.

2. Jika bahan kimia berwujud cair, gunakan pipet panjang atau pipet ukur untuk
mengambilnya

3. Gunakan spatula untuk mengambil bahan kimia berbentuk serbuk atau butiran

4. Biasakan segera mencuci tangan jika terkena atau selesai menggunakan bahan kimia.

Anda mungkin juga menyukai