Anda di halaman 1dari 13

A.

JUDUL PERCOBAAN : DISTILASI


B. HARI/TANGGAL PERCOBAAN : Senin, 15 Oktober 2018 pukul
07.30 WIB
C. TUJUAN
1. Memisahkan dan memurnikan zat cair
2. Menentukan titik didih zat cair

D. DASAR TEORI
Distilasi merupakan suatu metode untuk memisahkan dan memurnikan
zat cair dari campuran berdasarkan perbedaan titik didihnya dan tekanan uap
sehingga diperoleh cairan murni. Dalam distilasi, suatu campuran yang dapat
dipisahkan adalah suatu campuran dengan komponen cair-cair yang saling
larut dan keduanya merupakan komponen yang volatil yaitu campuran mudah
menguap, tetapi memiliki perbedaan titik didih yang cukup signifikan. Tingkat
penguapan masing-masing komponen berbeda-beda pada suhu yang sama. Hal
ini akan berakibat bahwa pada suhu tertentu uap yang dihasilkan dari suatu
campuran cairan akan selalu mengandung lebih banyak komponen yang lebih
volatil (mudah menguap). Sementara itu, komponen yang kurang volatil pada
campuran akan tetap berada di fase cair yang masih terdapat di dalam labu
destilasi. Maka campuran dengan titik didih rendah akan menguap terlebih
dahulu yaitu pelarutnya.
Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan
kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap
(volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga
menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan.
Zat yang memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu
(Syukri,2007).
Proses destilasi diawali dengan pemanasan, sehingga zat yang
memiliki titik didih lebih rendah akan menguap. Uap tersebut bergerak
menuju kondenser yaitu pendingin proses pendinginan terjadi karena kita
mengalirkan air kedalam dinding (bagian luar condenser), sehingga uap yang
dihasilkan akan kembali cair. Proses ini berjalan terus menerus dan akhirnya

1
kita dapat memisahkan seluruh senyawa-senyawa yang ada dalam campuran
homogen tersebut ( Syukri, 2007).
Menurut Soebagio (2005), ada 6 jenis distilasi yang dapat digunakan
untuk memurnikan sebuah campuran, yaitu distilasi sederhana, distilasi
fraksionasi, distilasi uap, distilasi vakum, distilasi kering dan distilasi
azeotropik. Adapun penjelasan dari jenis-jenis distilasi menurut Soebagio
yaitu :

1. Distilasi Sederhana
Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan
titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil.
Jika campuran dipanaskan maka komponen yang titik didihnya lebih
rendah akan menguap lebih dulu. Selain perbedaan titik didih, juga
perbedaan kevolatilan, yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk
menjadi gas. Distilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi
distilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran air dan
alkohol.
2. Distilasi Fraksionasi
Fungsi distilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-
komponen cair, dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan
titik didihnya. Distilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan
perbedaan titik didih kurang dari 20 °C dan bekerja pada tekanan
atmosfer atau dengan tekanan rendah.
3. Distilasi Azeotrop
Azeotrop adalah campuran dari dua atau lebih komponen yang
memiliki titik didih yang konstan. Campuran azeotrop merupakan
penyimpangan dari hukum Raoult.
4. Distilasi Vakum
Distilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin
didistilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum
atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di
atas 150 °C.

2
5. Distilasi Uap
Distilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang
memiliki titik didih mencapai 200 °C atau lebih. Distilasi uap dapat
menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 °C dalam
tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau air mendidih
6. Destilasi kering
Distilasi kering merupakan destilasi yang dilakukan dengan cara
memanaskan material padat untuk mendapatkan fase uap dan cairnya,
biasanya digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau
batu bara.
Pada percobaan distilasi, uap yang dikeluarkan dari campuran
disebut sebagai uap bebas, sedangkan kondesat yang jatuh disebut dengan
distilat, dan bagian yang tidak menguap disebut residu.

E. ALAT DAN BAHAN


Alat :
1. Labu Distilasi 250 mL 1 buah
2. Pendingin 1 buah
3. Termometer 1 buah
4. Gelas Kimia 100 mL 2 buah
5. Batu Didih 1 butir
6. Pembakar 1 buah
7. Kasa 1 buah
8. Klem dan Statif 2 set

Bahan :

1. NaCl padat 1 gram


2. AgNO3 0,1 M 2 tetes
3. Aquades 100 mL
4. Air Laut 100 mL

3
F. ALUR PERCOBAAN
Percobaan 1. Distilasi Air Laut

Air Laut

Labu distilasi diisi air laut 100 mL

Dimasukkan 1 buah batu didih

Dijalankan air melalui kondensor

Labu distilasi dipanaskan hingga mendidih

Kenaikan temperatur pada termometer diamati

Distilasi dihentikan ketika suhu konstan dan diperoleh ditilat 5


mL
Distilat

Kemurnian distilat dan larutan mula-mula dibandingkan dengan digunakan


larutan AgNO3 0,1 M

Air Laut Mula- Distilat


Mula

. Dimasukkan air laut 5 mL Dimasukkan distilat 5


mL
kedalam tabung reaksi kedalam tabung reaksi
Ditambahkan larutan Ditambahkan larutan
AgNO3 0,1 M AgNO3 0,1 M
Hasil Hasil
Pengamatan Pengamatan

4
Percobaan 2. Larutan NaCl

Larutan NaCl 1
gram

Disiapkan larutan yang terdiri 1 gram NaCl dan 100 mL air

Labu distilasi diisi dengan larutan NaCl

Dimasukkan beberapa buti batu didih

Air dijalankan melalui kondensor

Labu distilat dipanaskan hingga mendidih

Kenaikan temperatur pada thermometer diamati

Distilasi dihentikan ketika temperature telah konstan dan


diperoleh distilat sekitar 10 mL

Distilat
Kemurnian distilat dan larutan mula-mula dibandingkan dengan digunakan
larutan AgNO3 0,1 M

Larutan NaCl Distilat


Mula-Mula

Dimasukkan larutan NaCL Dimasukkan distilat 5 mL

5 mL ke dalam tabung reaksi ke dalam tabung reaksi

Ditambahkan larutan Ditambahkan larutan

AgNO3 0,1 M AgNO3 0,1 M

Hasil Hasil
Pengamatan Pengamatan

5
G. HASIL PENGAMATAN

Tabel 1. Percobaan Distilasi Air Laut dan Larutan NaCl

No Hasil Pengamatan
Per Prosedur Percobaan Dugaan/Reaksi Kesimpulan
Sebelum Sesudah
c.
1 Air Laut Distilat tidak 1. Pada tabung 1. Air laut mula–
Air Laut
berwarna berwarna reaksi berisi air mula setelah
Labu distilasi diisi air laut 100 keruh laut 5 mL dan ditambahkan
mL AgNO3 0,1 M AgNO3 0,1 M
Dimasukkan 1 buah batu didih terbentuk terbentuk
Dijalankan air melalui kondensor endapan dan endapan putih
Labu distilasi dipanaskan hingga berwarna keruh. dengan warna
mendidih Reaksi : tetap keruh.
Kenaikan temperatur pada NaCl(aq) 2. Distilat air laut
termometer diamati +AgNO3(aq)→ yang tidak
Distilasi dihentikan ketika suhu AgCl(s) + berwarna setelah
konstan dan diperoleh ditilat 5 NaNO3(aq) ditambahkan
mL 2. Pada tabung yang AgNO3 0,1 M
Distilat berisi ditilat 5 mL tetap tidak

6
Kemurnian distilat dan larutan mula- setelah ditetesi berwarna
mula dibandingkan dengan digunakan AgNO3 tetap 3. Perbandingan ini
larutan AgNO3 0,1 M tidak berwarna. menunjukkan
Air Laut Mula- Air laut Air laut sesudah bahwa air laut
Mula berwarna ditambahkan dan ditilat
Dimasukkan air laut 5 mL keruh AgNO3 0,1 M mengalami
kedalam tabung reaksi berwarna putih perbedaan
Ditambahkan larutan keruh dan terdapat karena terjadi
AgNO3 0,1 M endapan putih di pemisahan dan
atas larutan pemurniaan pada
Distilat setelah air laut
Distilat ditambahkan
Dimasukkan distilat 5 mL tidak AgNO3 0,1 M tetap
kedalam tabung reaksi berwarna tidak berwarna
Ditambahkan larutan
AgNO3 0,1 M

7
2 Larutan NaCl 1 gram Larutan Distilat tidak 1. Pada tabung 1. Larutan mula-
NaCl tidak berwarna reaksi berisi mula setelah
Disiapkan larutan yang terdiri 1 berwarna larutan NaCl 5 ditambahkan
gram NaCl dan 100 mL air mL terbentuk AgNO3 0,1 M
Labu distilasi diisi dengan cairan putih menjadi keruh
larutan NaCl berkeruh dan dan terbentuk
Dimasukkan beberapa buti batu terbentuk endapan.
didih endapan putih 2. Larutan hasil
Air dijalankan melalui karena distilasi
kondensor ditambahkan (distilat)
Labu distilat dipanaskan hingga AgNO3 0,1 M. sebelumnya
mendidih Reaksi : tidak berwarna,
Kenaikan temperatur pada NaCl(aq) setelah
thermometer diamati +AgNO3(aq)→ ditambhkan
Distilasi dihentikan ketika AgCl(s) + AgNO3 0,1 M
temperatur telah konstan dan NaNO3(aq) tetap tidak
diperoleh distilat sekitar 10 mL 2. Pada tabung berwarna.
reaksi yang berisi 3. Perbandingan

8
Kemurnian distilat dan larutan mula- distilat 5 mL ini menujukkan
mula dibandingkan dengan digunakan yang telah bahwa larutan
larutan AgNO3 0,1 M ditetesi AgNO3 NaCl dan
Larutan Setelah 0,1 M terbentuk distilat
NaCl tidak ditambahkan cairan tidak mengalami
Dimasukkan larutan NaCL
berwarna AgNO3 0,1 M, berwarna karena perbedaan
5 mL ke dalam tabung reaksi
larutan NaCl terjadi pemisahan karena terjadi
Ditambahkan larutan
berwarna putih dan pemurnian pemisahan dan
AgNO3 0,1 M
keruh dan terdapat pada larutan pemurnian
endapan NaCl larutan.
Distilat Distilat setelah
tidak ditambahkan
Dimasukkan distilat 5 mL berwarna AgNO3 0,1 M tetap
ke dalam tabung reaksi tidak berwarna
Ditambahkan larutan
AgNO3 0,1 M

9
H. PEMBAHASAN
Distilasi merupakan suatu proses penjernihan dan pemurnihan suatu
campuran berdasarkan perbedaan titik didihnya sehingga diperoleh cairan
murni. Proses sitilasi ini sering digunakan dalam bidang kimia. Dalam
distilasi, pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau
kemudahan menguap (volatilitas) bahan dalam campuran. Zat yang
mempunyai titik didih lebih rendah akan menguap terlebih dahulu. Pada
proses distilasi, campuran akan dididihkan sehingga menguap, dan uap ini
kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan melalui kondensor.
Prinsip kerja dari ditilasi ini yaitu campuran dimasukkan kedalam labu
distilasi, setelah itu dididihkan hingga dihasilkan uap, uap ini kemudian akan
didinginkan melalui kondensor yang kemudian dihasilkan cairan murni.
Syarat dalam distilasi ini ialah komponen-komponen dalam campuran yang
hendak dimurnikan mempunyai perbedaan titik didih yang seimbang dan
mudah menguap (volatile) sehingga diperoleh cairan murni yang diinginkan.
Fungsi dari masing-masing alat dalam distilasi yaitu labu distilasi sebagai
wadah atau tempat suatu camppuran zat cair yang hendak didistilasi,
kondensor sebagai pendingin dari uap yang dihasilkan sehingga berubah
menjadi cairan yang dialiri air dengan arah air berlawanan dengan arah
distilat yaitu dari bawah ke atas agar air yang dialirkan dapat memenuhi
semua bagian kondensor sehingga uap yang didinginkan akan menjadi cair
secara maksimal, termometer sebagai alat untuk mengukur temperatur atau
suhu. Ketika suhu telah mencapai konstan, maka distilasi dapat dihentikan.
Gelas kimia sebagai penampung dari hasil ditilasi (distilat). Pembakar
berguna untuk memanaskan sampel yang terdapat pada labu distilasi. Kasa
digunakan sebagai alas pemanas. Penggunaan batu didih dalam distilasi untuk
meratakan panas campuran yang berada dalam distilasi sehingga proses
pendidihan berlangsung optimal. Sedangkan penggunaaan klem dan statis
sebagai penyangga labu distilasi dan kondensor. Fungsi larutan AgNO3 0,1 M
sebagai indikator untuk membuktikan kemurnian distilat.
Proses perangkaian alat distilasi merupakan hal yang penting karena
diperlukan keterampilan dan ketelitian sehingga alat yang dirangkai tidak
akan mengalami kerusakan. Tahapan perangkaian yaitu dimulai dari labu

10
distilasi digabungkan dengan pendingin dan disangga dengan klem dan statif.
Kemudian mengalirkan air dari bawah ke atas. Gelas kimia diletakkan di
bawah ujung kondensor utnuk menampung distilat. Setelah itu labu distilasi
ditutup dan diberi termometer diatasnya untuk mengetahui suhu. Setelah
distilasi selesai, labu distilasi dicuci setelah suhu dibawah 40 0 agar labu
ditilasi tidak pecah.
Larutan yang akan dipisahkan dan dijernihkan adalah air laut dan larutan
NaCl. Percobaan pertama, larutan yang akan dimurnikan adalah air laut. Air
laut sebanyak 100 mL dimasukkan kedalam labu distilasi kemudian
dididihkan hingga dihasilkan uap yang kemudian uap itu didinginkan melalui
kondensor dan diperoleh cairan murni. Percobaan yang kedua, larutan yang
akan dimurnikan adalah larutan NaCl. Proses kerjanya sama halnya dengan
proses pemurnian air laut. Setelah diperoleh distilat masing masing larutan,
kemudian diuji kemurniannya dan dibandingkan dengan larutan mula-mula
menggunakan larutan AgNO3 0,1 M. masing-masing larutan diambil sampel
larutan mula-mula 5 mL dan distilat 5 mL ke dalam tabung reaksi. Kemudian
setiap sampel diberi 2 tetes larutan AgNO 3 0,1 M. Larutan mula-mula baik
air laut maupun larutan NaCl dihasilakn endapan putih dan berwarna keruh
setelah ditetesi larutan AgNO3 0,1 M. hal terjadi karena adanya reaksi :
AgNO3(aq)+NaCl͢͢ (aq) → AgCl(s) + NaNO3(aq)
sedangkan untuk distilat masing-masing larutan tetap tidak berwarna setelah
ditetesi larutan AgNO3 0,1 M.
Dalam distilasi kebersihan alat sangang penting dijaga agar kesalahan dan
kegagalan dapat diminimalisasi.
I. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang dilakukan dan pembahasan dapat
disimpulkan bahwa :
1. Pemisahan dan pemurnian suatu campuran dapat dilakukan dengan
distilasi berdasarkan perbedaan titik didih campuran.
2. uji kemurnian distilat dilakukan dengan ditambahkan AgNO3 0,1 M.
3. Air laut mula-mula setelah ditambahkan AgNO3 0,1 M menjadi keruh dan
terbentuk endapan.

11
4. Larutan NaCl mula-mula setelah ditambahkan AgNO3 0,1 M menjadi
keruh dan terbentuk endapan.
5. Distilat air laut dan distilat larutan NaCl yang tidak berwarna setelah
ditambahkan AgNO3 0,1 M tetap tidak berwarna
J. DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Arief.2016. Distilasi Teori dan Pengendalian Operasi.Yogyakarta:
Universitas Gajah Mada Press
Rukmana.2013.Laporan Praktikum Teknik Distilasi.(www.academia.edu)
Diakses pada 13 Oktober 2018
Soebagio, dkk. 2005. Kimia Analitik II.Malang:UM Press
Syukri.2007. Kimia Dasar 2.Bandung:Penerbit ITB

12
13

Anda mungkin juga menyukai