Anda di halaman 1dari 9

I.

JUDUL PERCOBAAN : DISTILASI


II. HARI/TANGGAL PERCOBAAN : Rabu, 10 Oktober 2012 pukul 13.30 WIB
III. SELESAI PERCOBAAN : Rabu, 10 Oktober 2012 pukul 16.00 WIB
IV. TUJUAN
1. Memisahkan dan memurnikan zat cair
2. Menentukan titik didih zat cair

V. DASAR TEORI
Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama
masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan
spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk
distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah yang telah berhasil menggambarkan secara
akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4 Bentuk modern distilasi pertama
kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama
oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat
alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan
distilasi skala mikro, The Hickman Stillhead dapat terwujud. Tulisan oleh Jabir Ibnu
Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap
anggur yang dapat terbakar, ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia
yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan
diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873). Salah satu penerapan terpenting dari
metode distilasi adalah pemisahan minyak mentah menjadi bagian-bagian untuk
penggunaan khusus seperti untuk transportasi, pembangkit listrik, pemanas, dll. Udara
didistilasi menjadi komponen-komponen seperti oksigen untuk penggunaan medis dan
helium untuk pengisi balon. Distilasi juga telah digunakan sejak lama untuk pemekatan
alkohol dengan penerapan panas terhadap larutan hasil fermentasi untuk menghasilkan
minuman suling.
Distilasi/ penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasakan
perbedaan kecepatan atau kemudahan mengua (volatilitas) bahan atau di definisikan juga
teknik pemisahan kimia berdasarkan titik didih. Dalam penyulinagn, campuran zat
dididihkan sehingga menguap, kemudian uap didinginkan kembali dalam bentuk cairan.
Zat yang memiliki titih didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Metode ini
merupakan termasuk unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini
didasarkan pada teori bahwa suatu larutan , masing-masing komponen akan menguap
pada titik didihnya. Model ideal distilasi di dasarkan pasa Hukum Raoult dan Hukum
Dalton.
Pembagian Destilasi :

1. Distilasi berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua, yaitu :


a. Distilasi kontinyu
b. Distilasi batch
2. Berdasarkan basis tekanan operasinya terbagi menjadi tiga, yaitu :
a. Distilasi atmosferis
b. Distilasi vakum
c. Distilasi tekanan
3. Berdasarkan komponen penyusunnya terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Destilasi system biner
b. Destilasi system multi komponen
4. Berdasarkan system operasinya terbagi menjadi dua, yaitu :
a. Single-stage Distillation
b. Multi stage Distillation

Selain pembagian macam destilasi, dalam referensi lain menyebutkan macam –


macam destilasi, yaitu :
1.Distilasi Sederhana, prinsipnya memisahkan dua atau lebih komponen cairan
berdasarkan perbedaan titik didih yang jauh berbeda.
2. Distilasi Fraksionasi (Bertingkat): sama prinsipnya dengan distilasi sederhana, hanya
saja distilasi bertingkat ini memiliki rangkaian alat kondensor yang lebih baik, sehingga
mampu memisahkan dua komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang
berdekatan.
3. Distilasi Azeotrop : memisahkan campuran azeotrop (campuran dua atau lebih
komponen yang sulit di pisahkan), biasanya dalam prosesnya digunakan senyawa lain
yang dapat memecah ikatan azeotrop tersebut, atau dengan menggunakan tekanan
tinggi.
4. Distilasi Kering : memanaskan material padat untuk mendapatkan fasa uap dan
cairnya. Biasanya digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu
bata.
5. Distilasi vakum: memisahkan dua kompenen yang titik didihnya sangat tinggi,
motede yang digunakan adalah dengan menurunkan tekanan permukaan lebih rendah
dari 1 atm, sehingga titik didihnya juga menjadi rendah, dalam prosesnya suhu yang
digunakan untuk mendistilasinya tidak perlu terlalu tinggi.

RUMUSAN MASALAH :
1. Bagaimanakah Proses dari destilasi ?
2. Bagaimanakah hasil destilat dari proses destilasi ?
3. Bagaimana perbandingan antara larutan sebelum dan sesudah destilasi?
VI. ALAT DAN BAHAN

Alat :
1. Labu distilasi 250 ml
2. Termometer
3. Batu didih
4. Klem dan statif
5. Pendingin
6. Pembakar bunsen
7. Tabung reaksi 2
8. Gelas kimia 100 ml
9. Gelas ukur 10 ml
10. Penyangga kaki tiga
11. Kasa seng 2 lembar
12. Korek api
13. Spatula
14. Pipet
15. Tisu
16. Plastisin
17. Lakban

Bahan
1. NaCl 1 gram
2. AgNO3 0,1 M
3. Air 100 ml
VII. ALUR PERCOBAAN

1 gr NaCl padat + Air 100 ml

 Dimasukkan ke dalam gelas kimia

Larutan NaCl

 Dimasukkan beberapa butir batu didih


 Dimasukkan ke dalam labu distilasi
 Alat dijalankan melalui alat pendingin
(kondensor)
 Dipanaskan labu distilasi sampai larutan
mendidih
 Diamati kenaikan temperatur pada
termometer

Distilat 10 ml

 Distilasi dihentikan

5 ml larutan NaCl 5 ml H2O 5 ml distilat

 Dimasukkan tabung  Dimasukkan tabung  Dimasukkan


reaksi reaksi tabung
 Ditambahkan larutan  Ditambahkan reaksi
AgNO3 0,1 M larutan  Ditambahkan
AgNO3 0,1 M larutan
AgNO3 0,1 M

Hasil 1 Hasil 2 Hasil 3

Hasil pengamatan
VIII. HASIL PENGAMATAN

NO Percobaan/Perlakuan Sebelum Sesudah


1 1 gram NaCl + air - Larutan - Destilat jernih
100ml di panaskan berwarna putih
sampai mendidih keruh

2 5ml Distilat + 1 tetes -Distilat jernih - Hasil campuran


larutan AgNO3 0,1 M -larutan AgNO3 jernih distilat + AgNO3
(tidak berwarna) jernih (tidak
berwarna)

3 5ml NaCl + larutan -NaCl berwarna putih - Hasil campuran


AgNO3 0,1 M keruh NaCl + AgNO3
- larutan AgNO3 jernih berwarna putih
(tidak berwarna) keruh

4 5 ml 𝐻2 𝑂 + larutan - 𝐻2 𝑂 jernih - Hasil campuran


𝐴𝑔𝑁𝑂3 0,1 M (tidak berwarna) 𝐻2 𝑂 + 𝐴𝑔𝑁𝑂3
- Larutan 𝐴𝑔𝑁𝑂3 Jernih (tidak
jernih (tidak berwarna)
berwarna)
4 suhu - Sebelum - Suhu pada saat
mendidih 350C larutan NaCl
mendidih 90 0

- Suhu pada saat


hasil destilat
menetes 1000

- Suhu konstan
1000
IX. ANALISIS DATA
Telah kami lakukan praktikum destilasi yang bertujuan untuk menjernihkan larutan
NaCl. Pertama kami melarutkan 1 gr NaCl pada 100 ml air yang di masukkan pada gelas
kimia, kemudian batu didih kami masukkan ke labu destilasi. Kemudian kami merangkai
alat-alatnya seperti labu destilasi, kondensor, statif dan klem, termometer, penyangga kaki
tiga,kasa seng, dan pembakar bunsen, setelah itu larutan NaCl di masukkan pada labu
destilasi yang telah kita rangkai yang sebelumnya kami ambil 5 ml untuk pengujian terhadap
Ag NO3. Kemudian kami memanaskan larutan tersebut dengan suhu awal 350 C, dan titik
didih sebesar 900 C, karena adanya pengaruh kepekatan larutan dan tekanan udara pada
ruangan yang kami gunakan.

Dan setelah larutan mendidih dan uap keluar melalui kondensor, kami pun
mendapatkan destilat berupa air murni yang jernih, tidak berwarna,hal ini di sebabkan titik
didih air lebih rendah di bandingkan dengan titik didih NaCl,sehingga pada proses ini airlah
yang keluar sebagai destilat,kami menampung destilat sebanyak 10ml,yang akhirnya destilat
ini kami bagi pada 2 tabung reaksi yang berbeda dengan ukuran volum masing-masing
tabung sama yaitu 5ml,yang selanjutnya kami beri nama tabung 1 dan tabung 2.
Selanjutnya pada tabung yang berisi 5ml larutan NaCl yang sudah ada, kami
memasukkan 2 tetes AgNO3,kami menggunakan AgNO3 karena apabila dia bereaksi dengan
NaCl dapat membentuk sebuah endapan,maka pada tabung ini kami menunggu perubahannya
selama beberapa detik dan akhirnya kami dapati sebuah perubahan warna air yang menjadi
putih keruh dan terdapat endapan pada bagian bawah tabung, hal ini menunjukkan adanya
reaksi antara AgNO3 dengan NaCl yang menghasilkan endapan AgCl2.
Sedangkan pada tabung 2 yang juga telah terisi 5ml destilat, kami menambahkan
AgNO3 sebanyak 2 tetes,lalu kami tunggu reaksi yang terjadi pada tabung tersebut dan
ternyata tidak ada perubahan warna apapun pada tabung ini,sehingga dapat kami simpulkan
bahwa pada tabung ini tidak terdapat NaCl pada destilat.
Kemudian pada tabung 3 yang berisi 5 ml air, kami menambahkan 2 tetes AgNO3,
lalu kam tunggu reaksi yan terjadi pada tabung tersebutdan ternyata tidak ada perubahan
warna apapun pada tabung ini, sehingga dapat kami simpulkan bahwa air dan AgNO3 tidak
bereaksi.
Dari ketiga percobaan pada tabung tersebut dapat kami simpulkan bahwa destilat
yang di hasilkan adalah air murni tanpa adanya NaCl yang terkandung di dalamnya, hal ini
di karenakan titik didih air lebih rendah di bandingkan dengan titik didih NaCl.
Dan Data yang kami dapat dapat disimpulkan didalam persamaan reksi berikut:

NaCl(s) + H2O(aq) NaCl(l)

NaCl(aq) + AgNO3(aq) NaNO3(aq) + AgCl2(s)


H2O(aq) + AgNO3(aq)

X. DISKUSI
Pada percobaan kali ini kami telah melakukan percobaan sesuai dengan dasar teori yang
telah kami tuliskan sebelumnya, dan hasil yang kami dapat juga sesuai dengan harapan
kami dan juga sesuai dengan dasar teori. Adapun kesulitan yang kami alami salah satunya
adalah karet penghubung labu distilat dan kondensor tidak baik sehingga air distilat yang
mengalir tidak maksimal.

XI. KESIMPULAN
Destilasi sederhana ini dapat memisahkan suatu larutan sederhana (larutan NaCl) karena
adanya perbedaan titik didih antara pelarut(air) dan terlarut (NaCl) sehingga kami
mendapatkan destilat yang berupa air murni, jernih tidak berwarna. Dengan perbandingan
antara larutan NaCl sebelum distilasi, setelah distilasi, dan air dengan meneteskan
AgNO3, hasilnya larutan NaCl sebelum distilasi apabila di tetesi AgNO3 maka larutan
akan berwarna putih keruh, sedangkan hasil destilat dan air apabila di tetesi AgNO3
berwarna jernih tidak berrwarna.

XII.JAWABAN PERTANYAAN
1. Apa sebabnya aliran didalam pendingin dibuat berlawanan arah dengan aliran distilat?

Jawab :
Karena apabila air di alirkan berlawanan dengan aliran destilat tabung kondensor,
maka tabung kondensor akan penuh dengan air , dan tidak ada gelembung pada
kondensor, serta suhu pada kondensor akan menjadi leih dingin sehingga proses
destilasi akan berjalan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

Amaria. 2012. PENUNTUN PRAKTIKUM KIMIA DASAR. Surabaya : Unesa press


http://achmadirfani.wordpress.com/2007/12/distilasi/
Purbo,michael.2004. Kimia untuk SMA kelas X . Jakarta:Erlangga
www.chem_is_try.org2

Surabaya, 16 Oktober 2012

Mengetahui,

Dosen/Asisten Pembimbing Praktikan,

(............................................) (................................................)

Anda mungkin juga menyukai