Anda di halaman 1dari 33

Klasifikasi Vertebrata (Pisces) Seluruh anggota kelompok ikan hidup didalam air dan

bereproduksi secara ovipar. Biasanya sel telur dan sperma disebarkan didalam air atau sarang.
Pada kebanyakan ikan bertulang sejati, fertilisasi dan perkembangan embrio berlangsung diluar
tubuh induk betina. Ikan terbagi menjadi beberapa kelas, kelas agnatha (ikan tanpa rahang), kelas
gnatostomata (ikan berahang), kelas chondrichthyes (ikan bertulang rawan), kelas osteichthyes
(ikan bertulang sejati). Pada bahan kajian ini kita akan membahas tentang Kelas Chondrichthyes
dan Kelas Osteichthyes.

Ikan bertulang rawan (Chondrichthyes)


Anggota ikan bertulang rawan (850 spesies) antara lain adalah ikan hiu dan ikan pari. Ikan
tersebut memiliki skeleton berupa tulang rawan sebagai pengganti tulang keras. Pada kedua sisi
faring terdapat lima hingga tujuh celah insang dan tidak mempunyai tutup insang (operculum).
Ikan bertulang rawan memiliki dua tipe sisik, yaitu plakoid dan ganoid. Bagian dalam sisik
plakoid disusun oleh bahan tulang dan bagian luarnya disusun oleh bahan email (mirip email gigi
manusia). Pada sisik ganoid, bagian dalam disusun oleh bahan tulang dan bagian luarnya dari
bahan ganoin. Gigi hiu teratur dalam enam sampai duapuluh baris, tetapi hanya baris pertama
dan kedua yang aktif digunakan untuk makan (selebihnya merupakan gigi pengganti).

Ikan hiu dan pari mempunyai beberapa indra yang sangat berguna untuk mendapatkan mangsa.
Mereka dapat merasakan arus listrik didalam air yang ditimbulkan moleh gerakan otot hewan
lainnya, mempunyai gurat sisi, dan mempunyai indra pembau yang sangat tajam. Gurat sisi
tersebut berupa rangkaian yang sel peka terhadap rangsangan tekanan. Tekanan tersebut dapat
disebabkan oleh gerakan ikan atu hewan lain yang berenang didekatnya. Kerjasama antara indra
pembau dan otak dapat mendeteksi satu tetes darah didalam 115 liter air laut.

Ikan hiu terbesar bukanlah predator, namun merupakan hewan penyaring makanan (filter-
freeder). Seekor ikan hiu paus (whale shark) membutuhkan berton-ton crustacean kecil untuk
dimakan. Beberapa jenis ikan hiu merupakan predator yang dapat berenang dengan kecepatan
tinggi dilaut terbuka. Ikan hiu putih dengan panjang lebih kurang tujuh meter mempunyai hewan
buruan tetap berupa lumba-lumba, singa laut, dan anjing laut. Habitat ikan pari adalah dasar laut.
Ciri khas ikan pari adalah memiliki sirip pada dada yang lebar mirip sayap. Hewan ini memiliki
sengatan listrik hingga 300 volt yang dapat digunakan untuk menangkap mangsa.

Ikan bertulang sejati (Osteichthyes)


Lebih kurang 20 ribu spesies ikan bertulang sejati mempunyai skeleton dari tulang sejati.
Kelompok ini meruoakan vertebrata paling sukses dan beragam. Sifat dan cara hidupnya
bermacamacam, antara lain sebagai penyaring makanan ataupun predator. Permukaan tubuh
tertutup oleh sisik bertipe sikloid dan stenoid. Ciri-ciri sisik tipe sikloid antara lain adalah
bebentuk sirkuler, jika diamati dibawah mikroskop akan tamnpak garis-garis konsentris
berjumlah sesuai dengan umurnya, tampak mengilap kebiruan mengandung kristal guanine, dan
sel-sel pigmen yang berbentuk bintang, mengandung zat warna hitam (melatonin). Bentuk sirip
stenoid mirip dengan siri sikloid, tetapi bagian belakang memiliki gerigi.
Ikan bertulang sejati memiliki gelembung renang yaitu kantong
udara yang dapat digunakan untuk mengubah daya apung dan sebagai alat bantu dalam bernafas.
Beberapa anggotanya dapat berpindah dari perairan asin ke perairan tawar, misalnya ikan salmon
dan belut laut. Pada saat berada di air tawar, ginjal mengeluarkan urin yang sangat encer dan
insangnya menyerap garam dari air dengan cara transfor aktif.

Selain memiliki endoskeleton, dibagian luar tubuh ikan dilindungi oleh eksoskeleton yang
berupa sisik (squama). Dibawah sisik terdapat kulit yang banyak mengandung mukosa. Suhu
tubuhnya bergantung pada lingkungan disekitarnya atau bersifat poikiloterm. Hal tersebut
dimungkinkan karena ikan belum memiliki organ yang mengatur suhu tubuh.

Pada bagian sisi tubuh terdapat gurat sisi (linea lateralis). Alat ini berfungsi untuk mengetahui
perubahan takanan air dan posisinya di dalam air. Ikan juga dilengkapi oleh gelembung renang
(vesika natatoria) yang berguna sebagai alat hidrostatis dan membantu dalam proses pernafasan.

Ikan memiliki tiga lubang pengeluaran (muara) didepan sirip dubur belakang. Ketika lubang
tersebut (berturut-turut dari arah depan kebelakang) adalah sebagai berikut: anus, merupakan
lubang pembuangan sisa makanan porus qeuitelis, merupakan lubang saluran kelamin yang
berasal dari gonat porus ekskretorius, merupakn lubang saluran urin.

Ikan memiliki tidak hanya memiliki satu sirip. Sirip ikan terdiri atas dua sirip dada, dua sirip
perut, satu sirip punggung, satu sirip ekor, dan satu sirip belakang.

Ikan telah memiliki saluran dan kelenjar pencernaan makanan. Saluran pencernaan ikan
meliputi rongga mulut, faring, kerongkongan (esophagus), lambung, dan usus (intestinum).

Didalam rongga mulut terdapat gigi berbentuk kerucut (konus pada rahang), lidah yang tidak
dapat digerak-gerakkan dan kelenjar mukosa. Ikan tidak memiliki kelenjar ludah. Usus ikan
berbentuk tabung yang berkelok-kelok dan dilengkapi oleh alat penggantung usus (mesentrium)
agar dapat dikaitka kedinding punggung.

Kelenjar makanan ikan terdiri atas hati, kantong empedu, dan pankreas. Hati (hepar) berfungsi
untuk menghasilkan danmenyimpan empedu. Kantong empedu berwarna kehijauan. Kantong
tersebut memiliki saluran, duktus sistikus, yang bermuara di lambung. Kantong empedu
berfungsi untuk menampung cairan empedu dan mencurahkannya kedalam usus. Di dalam usus,
cairan empedu digunakan untuk mencerna lemak. Pankreas bersifat mikroskopi yang berfungsi
untuk menghasilkan enzim-enzim pencernaan.

Sistem ekstresi (pengeluaran urime) dan kelamin ikan bergabung menjadi satu sehingga disebut
sistem urogenitalia. Alat ekskresi terdiri atas ginjal (ren), ureter, kantong kemi dan korus
ekskretorius. Sepasang ginjal ikan berwarna merah tua, keduanya dihubungkan kekandung
kemih melalui ureter. Kandung kemih merupakan tempat penampung urine dari ureter kanan dan
kiri, sedangkan korus ekskretorius merupakan lunbang pengeluaran urine.

Kelenjar kelamin (gonad) jantan atau testis dan gonat betina atau ovarium. Testis tersebut
berwarna putih dan menghasilkan spermatozoid alat pernafasan utama ikan berupa insang
(brankia). Insang terdiri atas lengkung insang (arkus bankialis) dan lembaran insang (hemi
brankia) yang mengandung banyak kapiler darah. Lembaran insang yang melekat pada insang
disebut holobrankia.

Pernafasan pada ikan berlangsung dalam dua fase yaitu fase inspirasi dan fase ekspirasi. Pada
fase inspirasi, oksigenmasuk ke dalam rongga mulut, sedangkan fase ekspirasi udara dilepaskan
dari alat pernafasan ke lingkungan sekitarnya. Ikan juga memiliki suatu alat yang digunakan
untuk membantu mendapatkan oksigen dari lingkungan, yaitu gelembung renang (vesika
natatoria atau pneumatosis). Alat ini berasal dari penonjolan dinding bawah saluran pencernaan
(rongga perut) Gelembung renang tersebut memiliki bentuk oval dan berisi oksigen berisi
nitrogen dan karbondioksida. Pneumatosisi berguna untuk membantu alat pernafasan atau
berfungsi layaknya paru-paru sehingga disebut
pulmosit. Selain itu, pneumatosisi juga berfungsi sebagai hidrostatis sehingga ikan dapat
mengetahui daya berat badannya di suatu tempat dan menentukan tinggi rendah posisinya di
dalam air.

Alat peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh arteri dan pembunuh vena. Jantung ikan dibungkus oleh
selaput perikardium dan terletak di rongga pericardium. Selain jantung, di dalam rongga perikardium terdapat
gelembung renang, ginjal, dan alat reproduksi. Jantungnya beruang dua, yaitu satu atrium (serambi) dan satu
ventrikel (bilik). Darah di dalam jantung tidak mengandung oksigen. Darah mengalir melalaui urat nadi kelembaran
insang. Di dalam lembaran insang tersebut CO2mdi keluarkan dan O2 diambil dari air. Darah yang mengandung
O2mlangsung diedarkan ke berbagai jaringan.

Peranan pisces dalam kehidupan manusia


Secara umum, banyak jenis ikan yang dimanfaatkan manusia untuk memenuhi kebutuhan
pangan. Selain itu dapat pula dimanfaatkan untuk bahan penelitian, kesenangan dan rekreasi.
Sebagai bahan pangan ikan merupakan salah satu sumber protein hewani. Di bidang yang lain,
memancing ikan merupakan salah satu jenis olahraga (rekreasi) yang banyak digemari dan
memelihara ikan hias di dalam akuarius atau kolam termasuk hobi yang dapat memberi hiburan
bagi manusia.
Setelah kemarin kita belajar mengenal hewan yang tak bertulang belakang (avertebrata) dengan
berbagai jenis mahluk hidup yang termasuk di dalamnya, sekarang saya akan mengenalkan pada
kalian hewan yang bertulang belakang (vertebrata).

Vertebrata adalah golongan hewan yang memiliki tulang belakang. Tulang belakang berasal dari
perkembangan sumbu penyokong tubuh primer atau notokorda (korda dorsalis).
Notokorda vertebrata hanya ada pada masa embrionik, setelah dewasa akan mengalami
penulangan menjadi sistem penyokong tubuh sekunder, yaitu tulang belakang (vertebrae).
Dalam sistem klasifikasi, vertebrata merupakan subfilum dari filum Chordata. Chordata meliputi
hewan-hewan yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

 Memiliki notokord, yaitu kerangka berbentuk batangan keras tetapi lentur. Notokord terletak di
antara saluran pencernaan dan tali saraf, memanjang sepanjang tubuh membentuk sumbu
kerangka.
 Memiliki tali saraf tunggal, berlubang terletak dorsal terhadap notokord, dan memiliki ujung
anterior yang membesar berupa otak.
 Memiliki ekor yang memanjang ke arah posterior terhadap anus.
 Memiliki celah faring.
Tubuh vertebrata mempunyai tipe simetri bilateral dan bagian organ dalam dilindungi oleh rangka
dalam atau endoskeleton, khusus bagian otak dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak (kranium).
Bagian terluar tubuh vertebrata berupa kulit yang tersusun atas epidermis (lapisan luar) dan dermis
(lapisan dalam). Kulit vertebrata ada yang tertutup dengan bulu ada juga yang tertutup dengan
rambut.

Organ dalam, seperti organ pencernaan, jantung, dan pernapasan terdapat didalam suatu rongga
tubuh atau selom. Vertebrata memiliki alat tubuh yang lengkap, yang menyusun sistem organ
tubuhnya meliputi sistem pencernaan yang memanjang dari mulut hingga anus, sistem peredaran
darah tertutup (darah mengalir di dalam pembuluh darah), alat ekskresi berupa ginjal, alat
pernapasan berupa paru-paru atau insang, sepasang alat reproduksi (kanan dan kiri) serta sistem
endokrin yang berfungsi menghasilkan hormon.

Vertebrata terdiri dari lima kelas yaitu pisces, amphibia, reptile, aves dan mammalia.

1. Pisces
Pisces memiliki habitat di air dengan alat pernafasan berupa insang. Hewan ini mempunyai sirip
yang berfungsi untuk menentukan arah gerak di dalam air dan memiliki gurat sisi untuk mengetahui
tekanan air. Termasuk hewan berdarah dingin (poikiloterm), yaitu suhu tubuh disesuaikan dengan
lingkungan. Pisces berkembang biak dengan bertelur (ovipar).
Berdasarkan jenis tulangnya ikan dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu :

1) Chondrichthyes atau ikan tulang rawan, contoh : ikan pari, ikan hiu dan ikan cucut.
2) Osteichthyes atau ikan tulang keras, contoh : ikan mas, ikan gurami, ikan tongkol.
KELAS PISCES
A. Pengertian Pisces
Pisces merupakan kelompok vertebrata yang hidup di perairan dengan menggunakan sirip
untuk bergerak dan menjaga keseimbangan tubuh dan memiliki jumlah spesies yang beraneka
ragam.
B. Ciri-ciri
1. Ciri-ciri umum
Ciri-ciri umumnya adalah sebagai berikut :
a) Bernapas dengan insang
b) Rangka tersusun atas tulang sejati
c) Sebagian besar tubuh ditutupi oleh sisik
d) Bersisik dan berlendir
2. Ciri-ciri khusus
Ciri-ciri khususnya dalah sebagai berikut :
a) Jantung terdiri atas dua ruang yaitu satu serambi dan satu bilik
b) Memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang.

C. Morfologi

Bentuk tubuh ikan antara jenis yang satu dengan jenis lainnya berbeda-beda. Perbedaan
bentuk tubuh ini pada umumnya disebabkan oleh adanya adaptasi terhadap habitat dan cara
hidupnya. Bentuk-bentuk tubuh ikan dibagi menjadi dua yakni:
a. Simetri bilateral yaitu, ikan yang apabila dibelah di tengah dengan potongan sagital, maka akan
mendapatkan hasil yang sama antara bagian kiri dan kanan.
b. Non simetri bilateral yaitu, ikan apabila dibelah di tengah dengan potongan sagital, maka akan
mendapatkan hasil yang berbeda.
Kebanyakan ikan memiliki bentuk tubuh streamline dimana tubuh bagian anterior dan
posterior mengerucut dan bila dilihat secara transversal, penampang tubuh seperti tetesan
air. Penampang tubuh tersebut akan memberikan kemudahan ikan dalam menembus air
sebagaimedia hidup. Bentuk tubuh tersebut biasanya dikatakan sebagai bentuk tubuh ideal
(fusiform).
Secara umum bentuk badan ikan terbagi menjadi enam jenis yaitu:
a. Datar (flat/depressed)

Contoh : Pari (Dasyatis sp)

b. Ideal (Fusiform, streamline)


Contoh : Hiu (Carcharinus leucas)
c. Eel-like (elongated)

Contoh : lele (Clarias bathracus)


d. Pipih (ke bawah = depressed dan ke samping = compressed)

Contoh : angel fish, butterfly fire


e. Bulat (Rounded)

Contoh : Buntal

f. Pita (ribbon)

Contoh : layur
1) Bagian kepala

Gambar Bagian Kepala


Bagian kepala yakni bagian dari ujung mulut terdepan hingga ujung operkulum (tutup
insang) paling belakang. Adapun organ yang terdapat pada bagian kepala ini antara lain adalah :
mulut, rahang, gigi, sungut, cekung hidung, mata, insang, operkulum, otak, jantung, dan pada
beberapa pisces terdapat alat pernapasan tambahan.
a. Mulut
Mulut merupakan bagian depan dari saluran pencernaan, yang berfungsi untuk
mengambil makanan dan menelan tanpa ada perubahan. Kelompok Pisces memiliki beberapa
jenis bentuk mulut. Bentuk mulut antara jenis satu dengan yang lain berbeda-beda tergantung
pada jenis makanan yang dimakan. Secara umum ada empat jenis yaitu sebagai berikut:
1. Bentuk seperti tabung (tube like).
2. Bentuk seperti paruh (beak like).

3. Bentuk seperti gergaji (saw like).

4. Bentuk seperti terompet.

Mulut pada ikan memiliki berbagai bentuk dan posisi yang tergantung dari kebiasaan
makan dan kesukaan pada makanannya (feeding dan foot habits). Perbedaan bentuk dan posisi
mulut ini juga kadang diikuti dengan keberadaan gigi dan perbedaan bentuk gigi pada ikan,
berikut beberapa posisi mulut.
1. Posisi terminal, yaitu mulut yang terletak di ujung hidung.

2. Posisi sub terminal, yaitu mulut yang terletak dekat ujung hidung.

3. Posisi superior, yaitu mulut yang terletak di atas hidung.

4. Posisi inferior, yaitu mulut yang terletak di bawah hidung.

Di dalam mulut terdapat beberapa organ, yaitu :


1. Lidah
Lidah pada ikan merupakan suatu pinggiran dari dasar mulut yang diselimuti oleh selaput
lendir, tidak bergerak dan tanpa kelenjar. Pada beberapa spesies ikan kadang kala lidahnya
ditutupi oleh gigi. Pada langit-langit bagian belakang terdapat organ palatin yang merupakan
penebalan dari lapisan mukosa. Organ ini terdiri dari lapisan otot dan serat kolagen.
Fungsi lidah yaitu : dalam proses penelanan makanan dan membantu membuang
kelebihan air pada makanan yang dimakan, juga penting dalam proses pemompaan air dari mulut
ke bagian rongga insang.

2. Gigi
Gigi pada ikan berperan dalam mengambil, merobek, memotong, atau menghancurkan
makanan. Berdasarkan bentuknya gigi terbagi atas:
a. Gigi insisivus

b. Gigi taring

c. Gigi molariform

d. Gigi viliform

3. Mata
Pada kebanyakan ikan, mata adalah reseptor penglihatan yang sangat sempurna. Retina
ikan pada dasarnya tidak berbeda dengan retina vertebrata lainnya. Bayangan dibentuk oleh lensa
dan jatuh pada retina. Pada sejumlah besar spesies ikan dengan aneka ragam habitat, retina ikan
memperlihatkan struktur yang bervariasi, tergantung tekanan selektif intensitas cahaya dalam
lingkungan. Perbedaan tekanan selektif menyebabkan:
a. Perbedaan ketebalan retina
b. Perbedaan subjenis sel retina, khususnya fotoreseptor
c. Spesalisasi wilayah kod dan kon pada sel retina
Gambar Struktur mata ikan
Mata pada ikan bekerja masing-masing dengan bebas, tidak tergantung satu sama lain.
Misalnya, mata kiri mengarah ke depan, sedang mata kanan mengarah ke belakang. Ikan tidak
memiliki kelopak mata, jadi tidak dapat berkedip (selalu melotot). Dengan demikian air selalu
dapat membersihkannya, karena itu matanya selalu bersih.
4. Insang
Insang terbentuk dari lengkungan tulang rawan yang mengeras, dengan beberapa filamen
insang di dalamnya. Tiap-tiap filamen insang terdiri atas banyak lamella yang merupakan tempat
pertukaran gas. Insang merupakan komponen penting dalam pertukaran gas.

Gambar insang ikan


2) Bagian badan

Gambar Bagian Badan


Bagian badan dari ujung operkulum (tutup insang) pada belakang sampai pangkal awal
sirip belakang atau sering dikenal dengan istilah sirip dubur. Organ yang terdapat pada bagian ini
antara lain:
a) Sirip
Pada ikan, alat gerak yang utama dalam melakukan manuver di dalam air adalah
sirip. Sirip ikan juga dapat digunakan sebagai sumber data untuk identifikasi karena
setiap sirip suatu spesies ikan memiliki jumlah yang berbeda dan hal ini disebabkan oleh
evolusi.
Sirip umumnya memiliki fungsi, yaitu :
1) Sebagai organ gerak bagi ikan
2) Dapat digunakan sebagai sumber data untuk identifikasi, karena setiap sirip suatu spesies ikan
memiliki jumlah yang berbeda dan mengatur pergerakan dan kecepatan ikan bergerak.
1. Sirip punggung
Sirip punggung adalah bagian sirip yang terletak pada punggung dari ikan. Berfungsi
untuk kaseimbangan dan membantu dalam melakukan belokan mendadak, serta membantu ikan
bergerak cepat ketika mengejar makanan.
a) Sirip punggung terdiri atas dua macam yaitu:
a. Sirip tunggal

b. Sirip ganda

3) Bagian Ekor
Bagian ekor yakni bagian yang berada diantara pangkal awal sirip belakang/dubur sampai
dengan ujung terbelakang sirip ekor.

Gambar bagian ekor


Adapun organ yang terdapat pada bagian ekor, yaitu :
a) Anus
Anus merupakan tempat bermuaranya saluran pencernaan keluar dari dalam tubuh dan
merupakan ujung dari saluran pencernaan.
b) Sirip ekor
Pada bagian ekor juga terdapat sirip, yakni sirip dubur maupun sirip ekor. Namun, dari
banyak jenis sirip yang paling khas adalah sirip ekor. Secara umum ada 10 macam sirip ekor,
yakni :
a) Sirip ekor bercagak seperti pada ikan mas (Cyprinus carpio), ikan tawes (Puntius javanicus),
ikan bawal (Pampus sp), dan sebagainya

b)

c) Sirip ekor berpinggiran tegak, seperti pada ikan buntal (Tetraodon sp).
d) Sirip ekor berlekuk kembar, seperti pada ikan Schatophagus argus

e) Sirip ekor berbentuk meruncing pada ikan Monopterus sp


f) Sirip ekor berbentuk membundar, seperti pada ikan gurame (Osphronemus gouramy).

g) Sirip ekor berbentuk bajir, seperti pada ikan bloso (Glossogobius sp).

h) Sirip ekor berbentuk sabit, seperti pada ikan tongkol (Euthynus sp).

i) Sirip ekor berbentuk episerkal, dalam hal ini ekor bagian atasnya lebih panjang dibanding ekor
bagian bawahnya seperti yang terdapat pada ikan atlantik sturgeon (Acipencer oxyrhynchus).

j) Sirip ekor berbentuk hiposerkal, dalam hal ini ekor bagian bawah lebih panjang dibanding ekor
bagian atasnya seperti yang terdapat pada ikan caracas (Tylosurus sp).

4. Linealateralis (LL)
Linealateralis adalah garis yang dibentuk oleh pori-pori, sehingga LL ini terdapat baik pada
ikan yang bersisik maupun ikan yang tidak bersisik. Pada ikan yang tidak bersisik LL terbentuk
oleh pori-pori yang terdapat pada kulitnya, sedangkan pada ikan yang bersisik LL terbentuk oleh
sisik yang berpori. Pada umumnya ikan mempunyai satu buah garis LL. LL ini berfungsi untuk
mendeteksi keadaan linkungan, terutama kualitas air dan juga berperan dalam proses
osmoregulasi.
Ikan juga mempunyai ciri-ciri khusus, dalam hal ini ada ikan yang mempunyai finlet, skut
atau kil dengan definisi sebagai berikut.
a) Finlet adalah sirip-sirip kecil yang terdapat di belakang sirip punggung dan sirip belakang
(dubur), contohnya akan kita dapati pada ikan kembung (Rastrelliger sp
b) Skut adalah kelopak tebal pada bagian perut atau bagian pangkal ekor ikan selar (Caranx
sp).
c) Kil adalah rigi-rigi yang puncaknya meruncing dan terdapat pada pada batang ekor, seperti
yang terdapat pada ikan tongkol.
d) Sirip lunak (adipose fin) adalah sirip tambahan berupa lapisan lemak yang ada di belakang
sirip punggung atau sirip belakang seperti pada ikan jambal (Ketengus sp).
5. Sisik ikan
Sisik merupakan penutup tubuh kulit pada ikan serta berfungsi
sebagai:
a). Pertahanan terhadap penyakit dan parasit
b). Penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
c). Sebagai alat eksresi dan osmoregulasi
Ada beberapa macam sisik ikan yakni:
1) Sisik kosmoid (cosmoid)
Sisik kosmoid, merupakan sisik yang ditemukan pada ikan bangsa Crossoptergiyang
telah punah.

2) Sisik ganoid
Sisik-sisik ganoid ditemukan pada ikan-ikan suku Lepisosteidae dan Polypteridae. Sisik-
sisik ini serupa dengan sisik kosmoid, dengan sebuah lapisan ganoin terletak di antara lapisan
kosmin dan enamel. Sisik-sisik ini berbentuk belah ketupat, mengkilap dan keras.

3) Sisik plakoid
Sisik-sisik plakoid dimiliki oleh hiu dan ikan-ikan bertulang rawan lainnya. Sisik-sisik ini
memiliki struktur serupa gigi.

4) Sisik leptoid
Sisik-sisik leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras, dan memiliki dua
bentuk.yakni sisik sikloid (cycloid) dan ktenoid (ctenoid).

5) Sisik-sisik sikloid
Memiliki tepi luar yang halus, dan paling umum ditemukan pada ikan-ikan yang lebih
primitif yang memiliki sirip-sirip yang lembut. Misalnya adalah ikan-ikan salem dan karper.
6) Sisik-sisik ktenoid
Bergerigi di tepi luarnya, dan biasanya ditemukan pada ikan-ikan yang lebih ‘modern’
yang memiliki sirip-sirip berduri.

Sejalan dengan pertumbuhannya, sisik-sisik sikloid dan ktenoid terus bertambah lingkaran
tahunnya. Sisik-sisik ini tersusun di tubuh ikan seperti genting, dengan arah menutup ke
belakang. Dengan demikian memungkinkan aliran air yang lebih lancar di sekeliling tubuh dan
mengurangi gesekan.
D. Anatomi dan Fisiologi

Ada 10 sistem anatomi pada tubuh ikan :


1) Sistem penutup tubuh (kulit) : antara lain sisik, kelenjar racun, kelenjar lendir, dan sumber-
sumber pewarnaan.
2) Sistem otot (urat daging): - penggerak tubuh, sirip-sirip, insang - organ listrik
3) Sistem rangka (tulang) : tempat melekatnya otot; pelindung organ-organ dalam dan penegak
tubuh
4) Sistem pernapasan (respirasi): organnya terutama insang; ada organ-organ tambahan
5) Sistem peredaran darah (sirkulasi) : - organnya jantung dan sel-sel darah - mengedarkan O2,
nutrisi, dsb
6) Sistem pencernaan : organnya saluran pencernaan dari mulut ( anus)
7) Sistem saraf : organnya otak dan saraf-saraf tepi
8) Sistem hormon : kelenjar-kelenjar hormon; untuk pertumbuhan, reproduksi, dsb
9) Sistem ekskresi dan osmoregulasi : organnya terutama ginjal
10. Sistem reproduksi dan embriologi : organnya gonad jantan dan betina
Ada hubungan yg sangat erat antara ke-10 sistem anatomi tersebut, misalnya :
Menentukan cara bergeraknya, mempengaruhi bentuk tubuh, sistem urat daging dan sistem
rangka.
1. Sistem penutup tubuh/kulit
Kulit terdiri dari 2 lapis :
- epidermis; terluar, tipis, selalu berganti
- dermis; di bawah epidermis, lebih tebal, tempat terbentuknya sisik
1. a) Fungsi kulit :
1. pembungkus/penutup tubuh
2. pertahanan pertama terhadap penyakit dan parasit
3. penyesuaian terhadap kondisi lingkungan
4. alat ekskresi (osmoregulasi)
5. alat pernafasan tambahan
Organ-organ yang terdapat pada kulit antara lain :
1. sisik, termasuk skut dan kil
2. kelenjar lender
3. kelenjar racun
4. sumber pewarnaan
Ada beberapa fungsi lendir yang dihasilkan oleh kalenjar lender antara lain :
1. mencegah gesekan badan dengan air, mempercepat gerakan
2. mencegah keluar-masuk air melalui kulit
3. mencegah infeksi
4. menutup luka
5. mencegah kekeringan (pada ikan paru-paru)
6. membuat sarang (pada spesies ikan tertentu)
2. Sistem Otot
Jenis-jenis otot antara lain :
- bergaris
- polos
- jantung
Berdasarkan system kerjanya dapat diedakan menjadi 2 yaitu:
- bekerja di bawah rangsang saraf
- bekerja tidak di bawah rangsang saraf
Fungsinya : untuk pergerakan tubuh, sirip-sirip, rongga mulut, dan organ-organ
dalam.
Pada ikan ada modifikasi urat daging, menjadi organ listrik pada.250 spesies ikan terutama ikan-
ikan laut, di daerah tropis dan sub-tropis. Fungsinya untuk pertahanan diri (voltase listrik yg
dihasilkan tinggi) dan untuk mencari makan (voltase rendah).
3. Sistem Rangka (Tulang)
Fungsi rangka :
1. penegak tubuh
2. tempat melekatnya otot
3. pelindung organ-organ dalam
4. membentuk eritrosit.

Berdasarkan strukturnya, rangka ikan dapat dibagi menjadi 2 macam :


a. Rangka tulang rawan, pada ikan-ikan Elasmobranchii (cucut dll)

b. Rangka tulang keras, pada ikan-ikan Teleostei (pada umumnya ikan-ikan)

Berdasarkan letaknya dapat dibagi menjadi :


- tulang tengkorak
- tulang punggung
- tulang rusuk
Rangka pada ikan ada yang disebut viceral yaitu tulang penyokong insang dan ada juga
yang disebut appendikular yaitu tulang penyokong sirip
Tulang-tulang penutup insang :
- operculum
- sub operculum (di bawah)
- pre operculum (di depan)
- interculum (diantara)
4. System Respirasi
Sistem Respirasi Pada Ikan
Pernapasan pada hewan tingkat rendah seperti protozoa, porifera, dan cacing
berlangsung secara difusi. Difusi air atau udara terjadi melalui permukaan tubuh misalnya pada
amoeba atau melalui pembuluh-pembuluh kapiler darah. Pernapasan melalui seluruh permukaan
tubuh disebut pernapasan langsung. Pada vertebrata, pernapasannya tidak langsung karena
menggunakan perantaraan alat-alat pernapasan. Sistem respirasi pada hewan vertebrata yang
kami bahas adalah ikan dan burung.
Ikan bernapas pada insang yang terdapat di sisi kanan dan kiri kepala (kecuali ikan
Dipnoi yang bernapas dengan paru-paru). Selain berfungsi sebagai alat pernapasan, insang juga
berfungsi sebagai alat ekskresi dan transportasi garam-garam. Oksigen dalam air akan berdifusi
ke dalam sel-sel insang. Darah di dalam pembuluh darah pada insang mengikat oksigen dan
membawanya beredar ke seluruh jaringan tubuh, darah akan melepaskan dan mengikat
karbondioksida serta membawanya ke insang. Dari insang, karbondioksida keluar dari tubuh ke
air secara difusi.
Insang (branchia) akan tersusun atas bagian-bagian berikut ini:
a) Tutup insang (operculum). Hanya terdapat pada ikan bertulang sejati, sedangkan pada ikan
bertulang rawan, tidak terdapat tutup insang. Operculum berfungsi melindungi bagian kepala dan
mengatur mekanisme aliran air sewaktu bernapas.
b) Membrane brankiostega (selaput tipis di tepi operculum), berfungsi sebagai katup pada waktu
air masuk ke dalam rongga mulut.
c) Lengkung insang (arkus brankialis), sebagai tempat melekatnya tulang tapis insang dan daun
insang, mempunyai banyak saluran-saluran darah dan saluran syaraf.
d) Tulang tapis insang, berfungsi dalam sistem pencernaan untuk mencegah keluarnya
organisme makanan melalui celah insang.
e) Daun insang, berfungsi dalam sistem pernapasan dan peredaran darah, tempat terjadinya
pertukaran gas O2 dengan CO2.
f) Lembaran (filamen) insang (holobran kialis) berwarna kemerahan.
g) Saringan insang (tapis insang) berfungsi untuk menjaga agar tidak ada benda asing yang
masuk ke dalam rongga insang. Insang berbentuk lembaran-lembaran tipis
berwarna merah muda dan selalu lembab. Bagian terluar dari insang berhubungan dengan air,
sedangkan bagian dalam berhubungan erat dengan kapiler-kapiler darah. Tiap lembaran insang
terdiri dari sepasang filamen, dan tiap filamen mengandung banyak lapisan tipis (lamela). Pada
filamen terdapat pembuluh darah yang memiliki banyak kapiler sehingga memungkinkan O2
berdifusi masuk dan CO2 berdifusi keluar. Insang pada ikan bertulang sejati ditutupi oleh tutup
insang yang disebut operculum, sedangkan insang pada ikan bertulang rawan tidak ditutupi oleh
operculum.
Insang tidak saja berfungsi sebagai alat pernapasan tetapi dapat pula berfungsi sebagai
alat ekskresi garam-garam, penyaring makanan, alat pertukaran ion, dan osmoregulator.
Beberapa jenis ikan mempunyai labirin yang merupakan perluasan ke atas dari insang dan
membentuk lipatan-lipatan sehingga merupakan rongga-rongga tidak teratur. Labirin ini
berfungsi menyimpan cadangan O2 sehingga ikan tahan pada kondisi yang kekurangan O2.
Contoh ikan yang mempunyai labirin adalah ikan gabus dan ikan lele. Untuk menyimpan
cadangan O2, selain dengan labirin, ikan mempunyai gelembung renang yang terletak di dekat
punggung.
Mekanisme pernapasan pada ikan
Mekanisme pernapasan pada ikan diatur oleh mulut dan tutup insang. Pada waktu tutup
insang mengembang, membran brankiostega menempel rapat pada tubuh, sehingga air masuk
lewat mulut. Sebaliknya jika mulut ditutup, tutup insang mengempis, rongga faring menyempit,
dan membran brankiostega melonggar sehingga air keluar melalui celah dari tutup insang. Air
dengan oksigen yang larut di dalamnya membasahi filamen insang yang penuh kapiler darah dan
karbon dioksida ikut keluar dari tubuh bersama air melalu celah tutup insang. Ikan juga
mempuyai gelembung renang yang berfungsi untuk menyimpan oksigen dan membantu gerakan
ikan naik turun.
Pada beberapa jenis ikan, misalnya gabus, lele atau gurami, rongga insangnya mempunyai
perluasan ke atas yang berupa lipatan-lipatan tidak teratur yang disebut labirin. Rongga labirin
berfungsi menyimpan udara sehingga jenis ikan tersebut dapat hidup di air kotor dan kekurangan
oksigen.
Selain dimiliki oleh ikan, insang juga dimiliki oleh katak pada fase berudu, yaitu insang
luar. Hewan yang memiliki insang luar sepanjang hidupnya adalah salamander.
Hal-hal yang berkaitan dengan sistem pernapasan ialah perairan harus mengandung O2
cukup banyak bila perairan kurang O2, ikan akan menuju ke permukaan, ke tempat pemasukkan
air dan menuju tempat air yang berarus. Selain itu daun insang harus dalam keadaan lembab.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kebutuhan ikan akan O2 antara lain :
1. Ukuran dan umur (standia hidup) : ikan-ikan kecil membutuhkan lebih banyak
2. Aktivitas ikan : yang aktif berenang perlu lebih banyak O2.
3. Jenis kelamin : ikan betina membutuhkan lebih banyak O2.
Oksige pembuluh kapiler darah ventral aorta karbondioksida lepas.

5. Sistem Ekskresi
Sistem eksresi ikan seperti juga pada vertebrata lain, yang mempunyai banyak fungsi antara
lain .untuk regulasi kadar air tubuh, menjaga keseimbangan garam dan mengeliminasi sisa
nitrogen hasil dari metabolisme protein. Alat pengeluaran ikan terdiri dari:
1. Insang yang mengeluarkan CO2 dan H2O
2. Kulit ; kelenjar kulitnya mengeluarkan lendir sehingga tubuhnya licin untuk memudahkan
gerak di dalam air.
3. Sepasang ginjal (sebagian besar) yang mengeluarkan urine.
Pada ikan berkembang dua tipe ginjal yaitu;
a) Pronefros,
Ginjal pronefros adalah yang paling primitif, meski terdapat pada perkembangan embrional
sebagian besar ikan, tetapi saat dewasa tidak fungsional, fungsinya akan digantikan oleh
mesonephros. Perkecualian pada ikan‘hagfish’(Myxine) dan lamprey.
b) Mesonefros
Ginjal ikan bertipe mesonefros, berfungsi seperti opistonefros pada embrio
emniota.Keduanya mirip, perbedaan prinsip adalah kaitannya dengan sistem peredaran darah,
tingkat kompleksitas, dan pada efisiensinya. Jumlah glomerulus ikan air tawar lebih banyak dan
diameternya lebih besar dibandingkan dengan ikan laut. Ikan beradaptasi terhadap
lingkungannya dengan cara khusus. Terdapat perbedaan adaptasi antara ikan air laut dan ikan air
tawar dalam proses eksresi. Keduanya memiliki cara yang berlawanan dalam mempertahankan
keseimbangan kadar garam di dalam tubuhnya.
Air garam cenderung menyebabkan tubuh terdehidrasi, sedangkan pada kadar garam
rendah dapat menyebabkan naiknya konsentrasi garam tubuh. Ginjal ikan harus berperan besar
untuk menjaga keseimbangan garam tubuh. Beberapa ikan laut memiliki kelenjar eksresi garam
pada insang, yang berperan dalam mengeliminasi kelebihan garam. Ginjal berfungsi untuk
menyaring sesuatu yang terlarut dalam air darah dan hasilnya akan dikeluarkan lewat korpus
renalis.
Tubulus yang bergulung berperan penting dalam menjaga keseimbangan air. Hasil yang
hilang pada bagian tubulus nefron, termasuk air dan yang lain, diabsorpsi lagi ke dalam aliran
darah.

6. Sistem Reproduksi
Pada betina memiliki ovary dan pada jantan memiliki testis.

Gambar Ovary dan testis pada ikan


a) Ovary
Ovary terdiri dari banyak telur. Setiap jenis memiliki ukuran telur sendiri, ada yang besar
dan ada yang kecil. Ukuran telur akan menentukan jumlah telur yang dimiliki oleh seekor induk.
Jenis yang memiliki ukuran telur besar adalah ikan Nila dan ikan Arwana, akan memiliki jumlah
telur yang lebih sedikit disbanding dengan jenis yang ukuran telur kecil seperti ikan Cupang dan
ikan Mas. Hal ini disebabkan oleh kapasitas yang dimiliki induk untuk menampung telur.
Ukuran telur banyak ditentukan oleh ukuran kuning telur. Makin besar kuning telur makin besar
pula peluang embrio untuk bertahan hidup.
b) Testis
Testis adalah organ reproduksi jantan yang terdapat berpasangan dan terletak di bawah
tulang belakang. Testis berbentuk seperti kantong dengan lipatan-lipatan, sel dilapisi dengan
suatu lapisan sel spermatogenik (spermatosit). Sepasang testis pada jantan tersebut akan mulai
membesar pada saat terjadi perkawinan, dan sperma jantan bergerak mulai vas deferens menuju
celah/lubang urogenital.
Proses fertilisasi ada dua cara, yakni pembuahan di dalam (internal fertilization) dan
pembuahan di luar (external fertilization). Namun demikian kebanyakan jenis ikan melakukan
pembuahan di luar (external fertilization).

Yang melakukan pembuahan di luar disebut ovipar. Jenis ovipar mengeluarkan telur dari
dalam tubuh untuk dibuahi oleh jantan. Proses pembuahan (sel telur) oosit oleh sel sperma
berlangsung di luar tubuh dimana sperma memasuki sel telur melalui sebuah lubang yang disebut
dengan mikrofil. Secara umum hanya satu sperma yang dapat masuk ked ala sebuah sel telur.
Dan untuk melakukan pembuahan da dalam disebut ovovipar. Jenis ini berkembang biak
dengan cara melahirkan. Pembuahan terjadi di dalam tubuh betina (internal fertilization). Embrio
berkembang di dalam tubuh induk betina, kemudian melahirkan anak yang sudah berwujud mirip
dengan induk. Kelangsungan hidup anakan memang baik, tetapi jumlah anakan yang dihasilkan
setiap kelahiran tidak dapat banyak karena daya dukung induk terbatas.
Proses kawin didahului dengan pematangan sel-sel telur pada betina dan sel-sel sperma
dalam testis pada jantan. Selanjutnya proses kawin atau (spawning) pada ikan ini berlaku secara
alamiah/insting.
Sebagian besar, betina dan jantan merupakan individu terpisah. Akan tetapi, pada
beberapa family seperti sparidae dan serrinadae, jantan dan betina bisa terdapat pada satu
individu sehingga dapat melakukan pembuahan sendiri. Fenomena ini dikenal
sebagaihermaphroditic. Pada hermaphroditic, telur dan sperma sama-sama dihasilkan (baik pada
waktu sama, maupun berbeda), kemudian tawing dengan jenis hermaprodit lain. Pembuahan
sendiri secara eksternal bisa terjadi pada hermaprodit yang akan mengeluarkan telur dan sperma
secara stimultan. Pada jenis hermaprodit yang lain pembuahan internal juga sendiri dapat
berlangsung.
Reproduksi merupakan hal yang sangat penting bagi kelangsungan hidup suatu
organisme. Bayangkan apabila ada suatu organisme yang tidak melakukan reproduksi, tentu saja
akan menganggu keseimbangan alam. Ingat rantai makanan? Bayangkanlah salah satu mata
rantai tersebut hilang. Tentu akan tidak seimbang proses alam ini. Yang akan menghancurkan
sebuah ekosistem,atau bahkan peradaban.
Ikan melakukan reproduksi secara eksternal. Dalam hal ini, ikan jantan dan betina akan
saling mendekat satu sama lain kemudian si betina akan mengeluarkan telur. Selanjutnya si
jantan akan segera mengeluarkan spermanya, lalu sperma dan telur ini bercampur di dalam air.
cara reproduksi ini dikenal sebagai oviparus, yaitu telur dibuahi dan berkembang di luar tubuh
ikan.
Ikan terkenal sebagai mahluk yang mempunyai potensi fekunditas yang tinggi dimana
kebanyakan jenis ikan yang merupakan penghasil telur beribu-ribu bahkan berjuta-juta tiap
tahun. Apabila alam tidak mengaturnya maka dunia akan sangat padat dengan ikan.
Cara reproduksi ikan yang ada antara lain :
a) Ovipar, sel telur dan sel sperma bertemu di luar tubuh dan embrio ikan berkembang di luar
tubuh sang induk. Contoh : ikan pada umumnya
b) Vivipar, kandungan kuning telur sangat sedikit, perkembangan embrio ditentukan oleh
hubungannya dengan placenta, dan anak ikan menyerupai induk dewasa
c) Ovovivipar, sel telur cukup banyak mempunyai kuning telur, Embrio berkembang di dalam
tubuh ikan induk betina, dan anak ikan menyerupai induk dewasa. Contoh : ikan-ikan
livebearers.
7. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari :
Mulut → Esophagus (kerongkongan) → lambung → usus → anus

Gambar System pencernaan ikan


Di dalam rongga mulut terdapat lidah pendek yang berada di dasar mulut. Lidah ini tidak
dapat digerakkan dan tidak memiliki fungsi yang berarti. Gigi tumbuh pada rahang atas dan
rahang bawah, bahkan ada yang tumbuh pada langit-langit mulut. Gigi bertulang keras dan
berbentuk kerucut, tidak mempunyai kelenjar ludah tetapi mempunyai kelenjar dari mulut.
Lambung merupakan pelebaran dari saluran pencernaan, antara lambung dengan usus terdapat
tiga buah usus buntu (sekum).
Mempunyai hati, kantong empedu, serta saluran empedu yang bermuara ke dalam usus.
Pankreas tidak begitu jelas dan bersatu dengan hati, disebut hepatopankreas. Makanan dari
lambung masuk ke dalam usus. Di usus terjadi penyerapan makanan. Sisa-sisa makanan di
keluarkan melalui anus.

Esofagus berbentuk kerucut, pendek, terdapat di belakang insang, dan bila tidakdilalui
makanan lumennya menyempit. Dari kerongkongan makanan di dorong masuk ke lambung,
lambung pada umum-nya membesar, tidak jelas batasnya dengan usus. Padabeberapa jenis ikan,
terdapat tonjolan buntu untuk memperluas bidang penyerapan makanan. Dari lambung, makanan
masuk ke usus yang berupa pipa panjang berkelok-kelok dan sama besarnya. Usus bermuara
pada anus.
Kelenjar pencernaan pada ikan, meliputi hati dan pankreas. Hati merupakan kelenjar
yang berukuran besar, berwarna merah kecoklatan, terletak di bagian depan rongga badan dan
mengelilingi usus, bentuknya tidak tegas, terbagi atas lobus kanan dan lobus kiri, serta bagian
yang menuju ke arah punggung. Fungsi hati menghasilkan empedu yang disimpan dalam
kantung empedu untuk membanfu proses pencernaan lemak. Kantung empedu berbentuk bulat,
berwarna kehijauary terletak di sebelah kanan hati, dan salurannya bermuara pada lambung.
Kantung empedu berfungsi untuk menyimpan empedu dan disalurkan ke usus bila diperlukan.
Pankreas merupakan organ yang berukuran mikroskopik sehingga sukar dikenali, fungsi
pankreas, antara lain menghasilkan enzim – enzim pencernaan dan hormon insulin.
8. Sistem Sirkulasi
Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari: jantung beruang dua, yaitu sebuah bilik
(ventrikel) dan sebuah serambi (antrium). Jantung terletak dibawah faring di dalam rongga
parikambium, yaitu bagian dari rongga tubuh yang terletak di anterior (muka). Fungsi jantung
memompa darah Selain itu, terdapat organ sinus venosus, yaitu struktur penghubung berupa
rongga yang menerima darah dari vena dan terbuka di ruang depan jantung.

Darah sendiri merupakan Suatu fluida (plasma) tempat bbrp bahan terlarut dan tempat
erythrocyte, leucocyte dan bbrp bahan lain tersuspensi. Fungsi darah pada Ikan adalah sbagai
berikut :

1. Mengedarkan suplai makanan ke sel-sel tubuh


2. Membawa oksigen ke jaringan2 tubuh
3. Membawa hormon dan enzim ke organ yg
memerlukan
Vena caudalis ren vena postsardinalis vena lateral abdominalis sinus venosus
9. Sistem saraf
Kedua sistem ini dapat dikatakan sebagai sistem koordinasi untuk mengantisipasi
perubahan kondisi lingkungan dan perubahan status kehidupan (reproduksi dsb). Perubahan
lingkungan akan diinformasikan ke sistem saraf (saraf pusat dsb), saraf akan merangsang
kelenjar endokrin untuk mengeluarkan hormon-hormon yang dibutuhkan  hormon dikirim ke
organ target dan aktivitas metabolisme  akan merangsang jaringan-jaringan a.l untuk bergerak.
Sistem saraf terdiri dari :
1. sistem cerebro spinal :
a) sistem saraf pusat : otak dan tulang punggung
b) sistem saraf tepi
2. sistem otonomi : simpati dan parasimpati
a. organ-organ khusus : hidung, telinga, mata, Linealateralis
Keistimewaan sistem saraf pada ikan : sistem saraf pada Linealateralis adalah
untukmendeteksi kondisi lingkungan (pH, suhu, dan sebagainya) karena mengandung ujung-
ujung sel saraf dan sel darah.
Sistem Hormon : Hormon dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar hormon antara lain hormon
pertumbuhan, hormon reproduksi, hormon ekskresi & osmoregulasi.
Menurut hasil kelenjar hormon :
1. endo hormon : yang bekerja di dalam tubuh, seperti hormon-hormon di atas
2. ekto hormon : yang bekerja di luar tubuh, seperti fenomen : merangsang jenis kelamin lain
mendekat untuk berpijah.
10. Sistem Osmoregulasi
Pengaturan tekanan osmotik cairan tubuh yang layak bagi kehidupan ikan, sehingga proses-
proses fisiologis tubuhnya berfungsi normal.
Osmoregulasi dilakukan dengan berbagai cara melalui:
1. Ginjal
2. Kulit
3. membran mulut
Osmoregulasi pada ikan air tawar
1. Ikan air tawar cenderung untuk menyerap air dari lingkungannya dengan cara osmosis. Insang ikan
air tawar secara aktif memasukkan garam dari lingkungan ke dalam tubuh.
2. Ginjal akan memompa keluar kelebihan air sebagai air seni. Ginjal mempunyai glomeruli dalam
jumlah banyak dengan diameter besar. Ini dimaksudkan untuk lebih dapat menahan garam-garam
tubuh agar tidak keluar dan sekaligus memompa air seni sebanyak-banyaknya. Ketika cairan dari
badan malpighi memasuki tubuli ginjal, glukosa akan diserap kembali pada tubuli proximallis dan
garam-garam diserap kembali pada tubuli distal. Dinding tubuli ginjal bersifat impermiable (kedap air,
tidak dapat ditembus) terhadap air.
3. Urine yang dihasilkan mengandung konsentrasi air yang tinggi.
Osmoregulasi pada ikan air laut
1. Ikan air laut memiliki konsentrasi garam yang tinggi di dalam darahnya. Ikan air laut
cenderung untuk kehilangan air di dalam sel-sel tubuhnya karena proses osmosis. Untuk itu, insang
ikan air laut aktif mengeluarkan garam dari tubuhnya. Untuk mengatasi kehilangan air, ikan
‘minum’air laut sebanyak-banyaknya
2. Jumlah glomeruli ikan laut cenderung lebih sedikit dan bentuknya lebih kecil daripada ikan air
tawar.
A. Klasifikasi Ikan
Berdasarkan pengklasifikasiannya Pisces di bagi menjadi 3 kelas yaitu:
A. Kelas Agnatha (A = tidak , Gnathos = rahang )
Hewan yang termasuk Agnatha merupakan ikan primitif belum punya rahang .
Hidup secara parasit ataupun pemakan bangkai (Scavanger )
memiliki mulut pengisap bundar .
1. Ciri-ciri ikan yang termasuk Agnatha
a. Badannya memanjang berbentuk silinder sedangkan ekornya pipih . Kulitnya licin tanpa sisik
, dilengkapi kelenjar lendir (mucus ) . Siri tengah dorsal disokong oleh tulang-tulang sirip (tulang
rawan ). Matanya ada sepasang.
b. Mulutnya ventro anterior dan merupakan mulut pengisap, dipingiran terdapat tentakel
.
Kanong hidung terdapat disebelah tengah atas dan jumlahnya hanya satu
c. Tengkorak kepala dan lengkung insang terdiri dari tulang rawan dan notochord masih
didapati dilengkapi archus neuralis yang tidak sempurna
d. Jantung terdiri dari dua ruang ( seranbi dan bilik ) . Darah merah berbentuk bulat-bulat dan
berinti juga memiliki butir-butir darah putih.
e. Insang terdiri dari 6 sampai 14 pasang terdapat di sisi pharynx berbentuk kantong .
f. Ginjalnya sepasang bermuara di papil urogenitalis.
g. Temperatur tubuhnya tridak tetap (poikilothermus).
h. Alat kelamin atau (gonad ) sebuah tidak memiliki saluran kepapilla urogenitalis. Pembuahan
terjadi di luar tubuh . Telur yang sudah dibuahi menetas menjadi larva (= ammocoete = pride )
dan ada yang langsung menjadi hewan (anak ) - dewasa.
i. Otaknya berkembang naik , dengan 8 atau 10 pasang saraf cranial . Mempunyai alat
pendengar dengan 1 atau 2 bentuk saluran setengah lingkaran.
j. Mempunyai indra pembau.
2. Struktur/Fungsi tubuh bagian luar.
Contohnya yaitu ikan Lamprey. Tubuh dapat dibedakan atas caput (kepala), truncus
(batang tubuh) dan cauda (ekor). Bentuk silinder dengan bagian ekor yang pipih. Tubuhnya tidak
ditutupi oleh sisik. Sirip terdapat di dorsal tengah tubuh ada dua bagian dan sirip ekor adalah
asimetris. Diujung kepala arah ventral terdapat bentuk mangkok yang disebut buccal funnel yang
tepinya dilengkapi dengan papil-papil lunak dan didalamnya terdapat gigi-gigi zat tanduk. Papil
– Papil lunak tadi sebagai alat perasa. Dengan adanya gigi memungkinkan Lamprey melekat dan
memarut badan ikan lain. Air ludahnya mengandung bahan kimia yang mampu mencegah
pembekuan darah. Insang terdapat di dalam kantong-kantong otot, yang terbuka keluar melalui
serangkaian celah yang terdiri dari 7 buah celah kecil di dalam berhubungan dengan sebuah
saluran yang bermuara di dalam mulut.
Struktur / Fungsi tubuh bagian dalam.
a) Sistem otot. Batang tubuh dan ekor tersusun oleh segment-segment otot pendek
(bentuk) seperti pada jenis ikan-ikan lain. Otot radial terdapat pada bagian buccalis dan pada
lidah sebagai otot daging protractor dan retractor.
b) System rangka
1. Tulang tempurung kepala.
2. Tulang rawan lingulis dan tulang cincin sekitar buccalis.
3. Tulang-tulang archus yang terdapat diatas notochord seolah-olah seperti archus
neuralis pada vertebra.
4. Notochord sebagai sumbu tubuh yang dibungkus oleh jaringan ikat.
c) Sistem pencernaan makanan.
a. Saluran pencernaan makanan dimulai dari mulut (terdapat di lidah)àpharynx yang pendek –
Oesophagus – intestinum (tidak ada lambung) yang mempunyai klep disebelah anterior, didalam
intestinum terdapat lekukan spiral (typhosole) = klep spiral à anus.
b. Kelenjar pencernaan adanya hati pada umumnya tanpa saluran dan tidak punya pancreas.
d) Sistem Peredaran Darah.
Jantung terdiri dari 2 bagian yaitu serambi dan bilik. Ventrikel memompakan darah ke arteri dan
atrium menerima darah dan pembuluh-pembuluh vena. Dan tidak mempunyai sistem porta
nasalis.
e) Sistem Pernafasan
Terdapat tujuh pasang insang berisi lembaran-lembaran insang yang mengandung banyak
kapiler-kapiler darah. Air tidak masuk melalui mulut seperti ikan biasa.
f) Sistem ekskresi
Terdapat dua buah ginjal (tingkat mesonephros) dilengkapi saluran sampai ke sinus urogenitalis
selanjutnya ke papila urogenitalis.
g) Sistem Reproduksi
Telur yang dibuahi berkembang menjadi larva ammocoete (pride) yang sangat berbeda dengan
hewan dewasa. Pada fase belum dewasa tidak dapat dibedakan jantan dan betina (hermafrodit).
Hewan betina mempunyai ovariy menghasilkan beribu-ribu telor dan hewan jantan mempunyai
testis menghasilkan sperma. Saluran kelamin tidak ada pada kedua jenis kelamin tersebut. Gamet
tumpah ke dalam coelom melalui sepasang lubang (porus genitalis) masuk kedalam sinus
urogenitalis kemudian keluar (tumpah) kedalam air dan disana terjadi pembuahan
h) Sysem Saraf
Otak pada Lamprey masih sangat primitif. Otak depan berisi sepasang lobun olfaktorius. Arah
belakang ada cerebral hemisperes kecil, melekat ke dienophalon. Dibawah dienophalon terdapat
infindibulum dan pada bagian dorsal terdapat struktur pineal. Pada otak tengah terdapat sepasang
lobus optious (yang lebar). Pada otak belakang terdapat cerebellum (rudimentair) kecil, arah
ventral terdapat modulls oblongata yang lebih besar. Dari otak keluar sepuluh pasang saraf
cranialis. Nervercord berbentuk sabuk dan terdapat akar belakang (dorsal) dan ventral sebagai
saraf Spinalis. Sistem saraf simpatis belum berkembang.
i) Alat indra
Organ perasa, pembau, keseimbangan, pelihat (mata), ada pad Lamprey. Organ perasa terdapat
diantara kantong-kantong insang dan pharyngeal. Organ pembau pada kantong olfactory, capsul
nasalis. Indra peraba terdapat pada linea literalis. Alat pendengar memiliki satu saluran setengah
lingkaran.
j) Kelenjar Buntu (kelenjar Endocrin)
Didapati kelenjar pitutari, dan pelopor kelenjar thyroid pada hewan dewasa.
A. Klasifikasi Agnatha
Mempunyai satu sub kelas yaitu Cyclostomata dan dibedakan atas 2 ordo
yaitu:
a. Myxiniformes
1. Tidak mempunyai sirip punggung,
2. sirip daging kecil disekitar ekor.
3. Mulut diujung moncong dilengkapi dengan 4 pasang tentakel,
4. tidak mempunyai buocal funnel, ada beberapa gizi,
5. kantong hidung dekat ujung kepala.
6. Punya saluran ke pharynx, kantong insang ada 10 sampai 14 pasang.
7. Tidak mempunyai larva.
8. Telur menetas langsung menyerupai binatang dewasa (anak).
9. Dapat menghasilkan banyak lendir dalam waktu yang relatif singkat.
10. Ada 1 famili, 3 genus dan 25 species terdapat di laut beriklim dingin pada kedalaman 20-
650 meter.
Contoh : Eptatretus stoutii

b. Petromyzontiformea

Ikan lamprey (Petromyzon marinus


B. Kelas Chondrichtyes
Chondrichthyes memiliki tulang kartilago cranium sempurna, organ pembau dan kapsul otik
tergabung menjadi satu. Kartilago palate-quadrat dan kartilago Meckel adalah tulang rawan yang
akan membentuk rahang atas dan rahang bawah. Kelas Chondrichthyes yaitu ikan-ikan yang
kerangkanya berupa tulang rawan dan sesungguhnya tulang rawan ini bukan
menunjukkan keprimitifannya melainkan merupakan ciri sekunder.
Ciri-ciri dari Chondrichthyes diantaranya yaitu :
1. Rangka tulang rawan
2. Ada yang bersisik dan ada pula yang tidak bersisik
3. Celah insang ada satu pasang, lima pasang dan tujuh pasang
4. Letak celah insang lateral dan ventral
5. Mulut terletak pada sisi ventral
6. Ada yang mempunyai spirakulum dan ada yang tidak
7. Sirip berpasangan
8. Tidak memiliki gelembung udara
ordo Chondrichtyes,yaitu:

1. Carcharhiniformes
Spesies : Triaenodon obesus

2. Heterodontiformes
Family : Heterodontidae
Spesies : Heterodontus japonicas
3. Rajiformes

Family : Rhinidae
Spesies : Rhina ancylostoma
1. Ciri utama:
a) Memiliki celah insang pada sisi ventral kepala
b) Tepi anterior sirip dada berdekatan dengan sisi kepala dan badan
c) Sirip ekor kecil seperti cambuk
d) Tubuhnya terlihat pipih
e) Kulit berlendir
2. Habitat : Terdapat kira-kira 200 spesies, biasanya terdapat di air tawar dan di lautan
3. Keunikan : Mempunyai sepasang tanduk di dekat mulut yang berfungsi memasukan air laut yang
mengandung plankton makanannya dan bisa di tekuk kedalam air laut.
4. Penyebaran : Diperairan laut tropis. Asia Tenggara. Dan Amerika Selatan.
4. Hexanchiformes

Family : Hexanchidae
Spesies : Hexanchus griseus
5. Lamniformes
Family : Lamnidae
Spesies : Carcharodon carcharias
1. Ciri-ciri:
a) Di sebut hiu makeral
b) Warna tubuh putih
c) Mempunyai rahang besar
d) Gigi besar lebih kurang 7 inci
2. Habitat: Hidup di air laut
3. Keunikan: Suka berjemur dan merupakan hiu berganas
4. Terdapat di Amerika, Eropa dan Japan.
6. Orectolobiformes
Family : Rhincodontidae
Spesies : Rhincodon typus
1. Ciri-ciri:
a). Di sebut sebagai hiu karpet
b). Tubuhnya besar dan terbesar dari semua ikan
2. Habitat: Hidup di air laut
3. Keunikan: Memiliki sungut di tepi lubang hidung
4. Penyebaran: Di Asia dan Afrika
7. Squaliformes
Family : Squalidae
Species : Squalus acanthias
1. Ciri-ciri:
a). Mempunyai dua sirip punggung
b). Mempunyai sirip berduri
c). Tidak ada sirip dubur
d). Memiliki gigi untuk memotong
e). Celah insang pada sisi lateral kepala
f). Tepi anterior sirip dada tidak melekat pada sisi tubuh.
2. Habitat : Hiu hidup di samudra dan lautandi seluruh dunia dan beberapa tumbuh dalam
air tawar.
3. Keunikan : Beberapa keunikan hiu antara lain dapat bertahan hidup setidaknya 6 pekan
tanpa makan, dapat merasakan setetes darah dari jarak 2,5 kilometer.
4. Penyebaran : Tinggal di sebagian besar samudra dan suhu kedalaman laut Amerika Utara.
8. Squatiniformes
Family : Squatinidae
Genus : Squatina
Species : Squatina dumeri
1. Ciri-ciri :
a) Tubuhnya rata
b) Memiliki celah insang disepanjang sisi kepala
c) Sirip ekor bagian ekor bagian bawah lebih panjang dari sisi atas.
d) Tanpa sisik dan tanpa spirakulum
e) Tanpa kloaka, tepi anterior sirip dada tidak melekat pada tubuh.
2. Habitat : Hidup di lautan
3. Keunikan : Salah satu contohnya adalah hiu hantu dan yang satu ini adalah seekor hiu hantu
dengan mata kuningnya yang besar yang menerangai dalamnya laut dengan lampunya yang suram.
4. Penyebaran ; Amerika serikat ke teluk Meksiko, Jamaika, Venezuela dan Columbia.
C. Kelas Osteichthyes
Ciri-cirinya yaitu:
1. Ikan bertulang sejati.
2. Di kepala terdapat sepasang mata, selaput pendengaran, celah mulut, lubang hidung, celah
insang dan tutup insang.
3. Alat gerak berupa sirip yang berpasangan, untuk keseimbangan dibantu sirip punggung, untuk
kemudi sirip ekor.
4. Terdapat gurat sisi dan 3 lubang keluar.
5. Tubuh dilindungi kulit tipis, transparan, banyak kelenjar lendir, tertutup sisik.
Contoh: ikan bandeng, ikan mas, ikan tawas, ikan lele, dan ikan kakap.

Gambar ikan gurami (Osphronemus gouramy


Kelas Osteichtyes atau kelompok ikan yang rangkanya tersusun dari tulang sejati, dibagi
menjadi beberapa ordo, yaitu
a) Ordo : Pleuronectiformes
Limanda limanda

1. Ciri-ciri:
a) Tubuh tidak simetris
b) Kedua mata pada satu sisi badan
c) Mulut simetris
d) Gigi kuat dan tajam
2. Habitat : Di tengah-tengah vegetasi di pantai indonesia pasifik
3. Keunikan : Dapat menyamar dengan sesuai lingkungan, memiliki tulang hidung yang
membesar memebentuk sebuah mimbar
4. Penyebaran : Hampir seluruh pelosok dunia
b) Ordo : Pegasiformes
Ablabys macracanthus
1. Ciri-ciri :
a) Sirip dada lebar
b) Sirip berogi dua berduri
c) Sirip ekor runcing serta warna tubuh coklat
2. Habitat : Di laut dangkal
3. Keunikan : Sirip beracun
4. Penyebaran : Samudra pasifik
c) Ordo : Mastacembeliformes
Familia : Mastacembellaidae
Spesies : Mastacembelus sp
1. Ciri-ciri :
a) Memiliki tubuh seperti ulartanpa perut sirip
b) Dubur dan sirip punggung yang memanjang dan tersambung ke sirip ekor.
c) Warna tubuh coklat, kusam dan perut berwarna coklat
d) Tubuh juga ditandai dengan pola coklat melingkar
2. Habitat : Di dataran tinggi sungai, dataran rendah, lahan basah masih perairan, pesisir rawa-
rawa dan sungai dengan berpasir atau berbatu, dasar sungai dan berat vegetasi
3. Keunikan : Dapat bertahan hidup dalamkeadaan kering, sirip punggung di dahului oleh
banyak duri yang digunakan untuk melindungi diri dari predator.

4. Penebaran : Indonesia, Asia, Timur dan selatan, Amerika Tengah dan selatan
d) Ordo : Anguilliformes
Familia : Muraenidae
Spesies : Muraena sp
e) Ordo : Symbranchiformes

Spiny Eels
1. Ciri-ciri :
a) Tubuh panjang dan gigi menyerupai
b) Tidak memiliki sisik dan gelembung udara
c) Sirip ekor, sirip dubur, sirip dorsal dan berhubungan menjadi satu, serta celah insang tunggal
dibagian ventral
2. Habitat : Biasa hidup dibawah sawah-sawah, di rawa-rawa atau lumpur dan di kali-kali kecil
3. Keunikan : Merupakan jenis ikan konsumsi air tawar dengan bentuk tubuh bulat memanjang
yang hanya memiliki sirip punggung dan tubuhnya licin
4. Penyebaran : Asia timur dan selatan, juga terdapat di daerah tropis Afrika Barat
f) Ordo : Tetradontiformes
Ostracion cubicus
1. Ciri-ciri:
a) Bentuk tubuh gemuk
b) Warna tubuh kuning
c) Sisik mengalami modifikasi menjadi spina-spina
d) Tubuh tertutp oleh lempeng-lempeng tulang, celah insang kecil
e) Mulut tumpul
2. Habitat : Hidup di terumbu dangkal,, dasar laut, juga terdapat di daerah berbatu
3. Keunikan : Memiliki bintik-bintik hitam kecil di punggung, dada, dubur dan sirip ekor,
apabila mati akan mengeluarkan racun yang dapat merusak ekosistem
4. Penyebaran : Asia, Eropa dan Afrika Selatan
g) Ordo : Perciformes
2. Familia (Aile): Percidae
1. Ciri-ciri :
a) Memiliki sirip punggung dua buah
b) Sirip ventral di daerah, warna kebiru-biruan
2. Habitat : Hidup di pinggiran yang dangkal dan dasar perairan berlumpur di sungai-sungai.
Ikan ini terdistribusi di perairan Benua
3. Keunikan ; Memiliki filamen pada sirip dada memanjang melewati sirip ekor
4. Penyebaran : Hampir di seluruh pelosok dunia
1. Familia (Aile): Serranidae

2. Familia (Aile): Apogonidae


Apogon spp. (kardinal)

3. Familia (Aile): Carangidae: Trachurus sp. , Lichia amia.

Trachurus spp. (istavrit) Lichia ami

4. Familia (Aile): Mullidae


Mullus spp. (barbun)
5. Familia (Aile): Sparidae

6. Familia (Aile): Labridae

Labrus spp. (lapin)


Familia (Aile): Maenidae

Spicara maena (izmarit)

34. Familia (Aile): Mugilidae )

Mugil spp. (kefal)

7. Familia (Aile): Blennidae

Blennius sp. (horozbina)

8. Familia (Aile): Gobiidae

Gobius spp. (kayabalığı)


9. Familia (Aile): Scombridae

Sarda sarda (palamut, torik)

Scomber scomber (uskumru)


10. Familia (Aile): Callionymidae

Callionymus maculatus (benekli üzgün balık)

i) Ordo : Cypriniformes
1. Ciri-ciri
a) Sirip punggung tunggal
b) Mempunyai sungut, tipe sisik siknoid, sirip ekor homocercal
2. Habitat : Hidup di air laut dan air payau
3. Keunikan : Sangat mudah sekali bertelur, sisik keperakan dan keemasan
4. Penyebran : Di perairan sungai Amazone, Brazil dan Columbia
Familia : Cyprinidae
Spesies :Cyprinus carpio
j) Ordo : Syngnathiformes
H. bargibanti
1. Ciri-ciri
a) Tubuh ditutupi oleh sisik atau cincin bertulang
b) Mulut terdapat pada ujung moncong yang berbentuk buluh
c) Jari-jari sirip punggung dan sirip dada bercabang
2. Habitat : Hidup di dasar laut
3. Keunikan : Kuda laut merupakan satu-satunya spesiea yang jantannya bisa hamil
4. Penyebaran : Di temukan di perairan tropis dan menengah di seluruh dunia dan tersebar di
Samudra Hindia
k) Ordo : Cyprinodontiformes
Fundulus nottii
1. Ciri-ciri
a) Ekornya agak bulat
b) Mulut lancip menghadap keatas,mata sejajar sama tinggi
c) Sirip punggung dekat sirip ekor serta ukuran tubuh kecil
2. Habitat : Diperairan pantai
3. Keunikan : Dari larva hingga menjadi dewasa membutuhkan waktu kira-kira 60 jam
4. Penyebaran : Pasifik timur, Vancouver Utara dan Canada

l) Ordo : Clupeiformes
Familia : Clupeidae
Spesies : Clupea sp
m) Ordo : Halosauriformes
n) Ordo : Beloniformes

Strongylura marina

o) Ordo : Scopeliformes
p) Ordo : Polynemiformes
q) Ordo : Mugiliformes
Family : Mugilidae
Spesies : Mugil cephalus
r) Ordo : Gadiformes
Familia : Ophididae
Spesies :Ophidion sp
s) Ordo : Macruriformes
t) ordo : Ophiocephalifomes ( Chaniformes )
u)

Amia calva Pygocentrus natterer


1. Ciri-ciri
a) Memiliki kepala pipih dorsoventral
b) Memiliki sisik yang lebar insang memiliki bangunan tambahan
c) Gelembung udara sangat panjang sampai di daerah kondal
2. Habitat ; Hidup di air tawarkhususnya di rawa-rawa
3. Keunikan: Tubuh bulat gilik memanjang, sirip punggung memanjang dan srirp ekor
membulat di ujungnya
4. Penyebaran ; Asia, serta Afrika selatan

v) Ordo : Bryciformes
Myripristus jacobus
1. Ciri-ciri
a) Mata hitam, tubuh berwarna meah
b) Sisik homocercal, hidup berkoloni
2. Habitat : Air laut
3. Keunikan; Mempunyai warna tubuh orange kemerah-merahan (sering berenang terbalik)
4. Penyebaran : China
w) Ordo : Lophiiformes
Familia : Lophiidae
Spesies : Lophius piscatorius
1. Ciri-ciri
a) Tubuh berduri
b) Sirip ekor pipih melebar
c) Mata melotot, bersifat karnvora
2. Habitat: Air laut
3. Keunikan: Menyamar di antara karang
4. Penyebaran : Jepang dan Amerika. Samudra Atlantik dan laut Mediterania.
x) Ordo : Batrachoidiformes
Sanopus splendidus
1. Ciri-ciri
a) Kepala besar
b) Sirip dorsakl tunggal
c) Ada garis-garis putih pada tubuh
d) Ujung sirip berwarna kuning
2. Habitat : Air laut
3. Keunikan ; Mempunyai banyak tentakel
4. Penyebaran : Pasifik timur tengah, Panama
y) Ordo : Echeneiformes
Echeneis naucrates
1. Ciri-ciri
a) Sirip punggung terbagi dua
b) Sirip ekor seperi kipas
c) Mulut lancip
d) Mata besar
2. Habitat : Air laut
3. Keunikan : Mempunyai sirip depan yang tajam yang berfungsi untuk melindungi diri dari
mangsanya
4. Penyebaran ; Indonesia

z) Ordo : Dactylopteriformes
Familia : Dactylopteridae
Spesies : Dactylopterus volitans
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik (berdarah dingin)[1] yang hidup di air dan bernapas
dengan insang. Ikan merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan
jumlah spesies lebih dari 27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan tergolong
kelompok paraphyletic yang hubungan kekerabatannya masih diperdebatkan; biasanya ikan
dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75 spesies termasuk lamprey dan ikan
hag), ikan bertulang rawan(kelas Chondrichthyes, 800 spesies termasuk hiu dan pari), dan
sisanya tergolong ikan bertulang keras (kelasOsteichthyes). Ikan dalam berbagai bahasa daerah
disebut iwak (jv, bjn), jukut (vkt). Ikan memiliki bermacam ukuran, mulai dari paus hiu yang
berukuran 14 meter (45 ft) hingga stout infantfish yang hanya berukuran 7 mm (kira-kira 1/4
inci). Ada beberapa hewan air yang sering dianggap sebagai "ikan", seperti ikan paus,
ikan cumi dan ikan duyung, yang sebenarnya tidak tergolong sebagai ikan.
Ikan dapat ditemukan di hampir semua "genangan" air yang berukuran besar baik air
tawar, air payau maupun air asin pada kedalaman bervariasi, dari dekat permukaan hingga
beberapa ribu meter di bawah permukaan. Namun, danau yang terlalu asin seperti Great Salt
Lake tidak bisa menghidupi ikan. Ada beberapa spesies ikan dibudidayakan untuk dipelihara
untuk dipamerkan dalam akuarium. Ikan adalah sumber makanan yang penting. Hewan air lain,
seperti moluska dan krustasea kadang dianggap pula sebagai ikan ketika digunakan sebagai
sumber makanan. Menangkap ikan untuk keperluan makan dalam jumlah kecil atau olah raga
sering disebut sebagai memancing. Hasil penangkapan ikan dunia setiap tahunnya berjumlah
sekitar 100 juta ton. Overfishing adalah sebuah istilah dalam bahasa Inggris untuk menjelaskan
penangkapan ikan secara berlebihan. Fenomena ini merupakan ancaman bagi berbagai spesies
ikan. Pada tanggal 15 Mei 2003, jurnal Nature melaporkan bahwa semua spesies ikan laut yang
berukuran besar telah ditangkap berlebihan secara sistematis hingga jumlahnya kurang dari 10%
jumlah yang ada pada tahun 1950. Penulis artikel pada jurnal tersebut menyarankan pengurangan
penangkapan ikan secara drastis dan reservasi habitat laut di seluruh dunia.
Ciri utama Pisces sebagai berikut:
1. Hewan berdarah dingin yang hidup di dalam air
2. Bernapas dengan insang (operculum) dan di bantu oleh kulit
3. Tubuh terdiri atas Kepala
4. Rangka tersusun atas tulang sejati
5. Jantung terdiri atas satu serambi dan satu bilik
6. Tubuh ditutupi oleh sisik dan memiliki gurat sisi untuk menentukan arah dan posisi berenang
Ikan adalah kelompok parafiletik: ini berarti, setiap kelas yang memuat semua ikan akan
mencakup pulatetrapoda yang bukan ikan. Atas dasar ini, pengelompokan seperti Kelas Pisces,
seperti pada masa lalu, tidak layak digunakan lagi. Berikut adalah unit-unit yang mencakup
semua vertebrata yang biasa disebut sebagai ikan.
1. Kelas Cyclostomata (Agnatha)
Kelas Thelodonti
Kelas Anaspida(tidak berstatus)
2. Cephalaspidomorphi (ikan tak berahang primitif)
Kelas Galeaspida
Kelas Pituriaspida
Kelas Osteostraci
3. Infrafilum Gnathostomata (vertebrata berahang)
Kelas Placodermi (ikan berperisai, punah)
Kelas Chondrichthyes (ikan bertulang rawan: hiu, pari)
Kelas Acanthodii (hiu berduri, punah)
Kelas Actinopterygii (ikan bersirip kipas)
Kelas Sarcopterygii (ikan sirip berdaging/ikan bersirip cuping)

1.Kelas Cyclostomata (Agnatha)


Agnatha artinya tidak berahang. Ikan-ikan anggota Agnatha memang tidak berahang.
Tidak ada pasangan sirip. Beberapa jenis mempunyai sirip ekor dan sirip punggung. Mulut
terletak di sebelah ujung. Contohnya: belut laut (Lamprey, Petromyzon sp) dan ikan hantu
(hagfish, Myxine sp).
Agnatha memiliki tujuh atau lebih celah insang. Notochord menetap seumur hidup.
Otaknya sudah teratur terdiri atas bagian-bagian seperti pada vertebrata tingkat tinggi. Kelamin
terpisah atau hermafrodit. Cara memperoleh makanan, yaitu dengan mengisap cairan tubuh
mangsa. Terlebih dahulu mangsa dilubangi dengan mulutnya. Agnatha hidup di air tawar atau air
laut. Agnatha sudah memiliki alat indra berupa lubang hidung tunggal, dua mata, telinga dalam,
dan organ perasa. Pada tahap larva, Agnatha memiliki gonad hermafrodit. Ketika dewasa
menjadi kelenjar kelamin betina atau jantan, dan menjadi hewan berumah dua (diesius).
Fertilisasi secara internal.
2.Kelas Chondrichthyes
Kita tidak asing lagi dengan ikan hiu, pari, ikan gergaji, dan ikan martil. Semuanya
adalah anggota Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan. Berbeda dengan Agnatha, mulut
Chondrichthyes terletak di bagian ventral tubuh. Memiliki dua pasang sirip dan 5-7 celah insang.
Pada sebagian Chondrichthyes, notochord diganti oleh vertebra. Tubuh ditutupi dengan sisik tipe
plakoid. Gurat sisi berkembang baik. Telinga hanya di bagian dalam. Tidak ada telinga tengah
atau telinga luar. Sirip dada dan sirip perut berpasangan, sedangkan sirip punggung, sirip ekor,
dan sirip dubur tidak berpasangan.
Kita tidak asing lagi dengan ikan hiu, pari, ikan gergaji, dan ikan martil. Semuanya
adalah anggota Chondrichthyes atau ikan bertulang rawan. Berbeda dengan Agnatha, mulut
Chondrichthyes terletak di bagian ventral tubuh. Memiliki dua pasang sirip dan 5-7 celah insang.
Pada sebagian Chondrichthyes, notochord diganti oleh vertebra. Tubuh ditutupi dengan sisik tipe
plakoid. Gurat sisi berkembang baik. Telinga hanya di bagian dalam. Tidak ada telinga tengah
atau telinga luar. Sirip dada dan sirip perut berpasangan, sedangkan sirip punggung, sirip ekor,
dan sirip dubur tidak berpasangan.

3. kelas Osteichthyes
Kita juga tidak asing dengan belut, lele, kuda laut, dan ikan buntal. Semuanya adalah
anggota Osteichthyes. Osteichthyes berarti ikan bertulang sejati. Seluruh anggota Osteichthyes
memiliki rangka endoskeleton yang terbuat dari osteon (tulang keras/tulang sejati). Kulitnya
bersisik dengan tipe sisik sikloid, ctenoid, dan ganoid. Insangnya tertutup oleh operculum.
Anggota Osteichthyes biasanya memiliki gelembung renang yang berhubungan atau tidak
berhubungan dengan faring. Ada yang hidup di air tawar, ada yang hidup di laut. Beberapa
bahkan dapat hidup di darat untuk beberapa waktu.
Osteichthyes melakukan reproduksi dengan cara fertilisasi eksternal. Telur dan sperma
keluar dari tubuh kemudian terjadi pembuahan. Semua Osteichthyes bersifat poikilothermal.
Meskipun penampilan morfologi hampir sama, ternyata anggota Osteichthyes memiliki banyak
macam bentuk dan macam adaptasi yang unik. Banyak anggota Osteichthyes begitu beragam
akibat adaptasi, misalnya belut, lele, kuda laut atau tangkur kuda, dan ikan buntal.
Di dalam ekosistemnya, ikan berperan sangat besar. Bagi manusia, ikan memiliki nilai ekonomi tinggi, menjadi sumber
makanan berkadar protein tinggi. Beberapa jenis ikan yang banyak dikonsumsi manusia dan bernilai ekonomi, di antaranya
ikan emas, gurame, lele, kerapu, tongkol, sarden, tuna, dan bandeng. Banyak pula ikan bernilai ekonomi sebagai ikan hias
dan peliharaan, misalnya ikan arwana, louhan, koi, dan diskus.

Anda mungkin juga menyukai