Anda di halaman 1dari 5

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN

KIMIA

Disusun oleh :
1. Salsabila Nazhifah
2. Natasya Varah
3. Cinta Putri
4. Crisheila Anzeli

Kelompok : 5 (Lima)

Kelas : XII MIPA

SMA PATRIOT BEKASI


2023/2024
Pembahasan

A. Pengertian Sifat Koligatif Larutan


Hukum Roult merupakan dasar dari sifat koligatif. Kata koligatif berasal dari kata dalam
Bahasa Latin, yaitu colligare yang berarti berkumpul bersama. Sifat koligatif larutan
adalah sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis dan ukuran zat terlarut, tapi hanya
bergantung pada jumlah partikel zat terlarut. Jadi, semakin banyak jumlah zat terlarut,
maka sifat koligatif larutan akan semakin besar. Sifat koligatif sendiri hanya memandang
“kuantitas”, bukan “kualitas”.

B. Klasifikasi Sifat Koligatif Larutan


Klasifikasi sifat koligatif larutan dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Sifat Koligatif Larutan Elektrolit
Larutan elektrolit merupakan larutan yang bisa menghantarkan arus listrik. Hal
tersebut dapat terjadi karena larutan elektrolit dapat menghasilkan ion-ion yang
bergerak bebas dalam larutannya. Contoh sifat koligatif larutan elektrolit dapat
dilihat dari larutan garam (NaCl) yang dilarutkan ke dalam air. Dengan begitu,
maka ion Na+ dan ion Cl- pun dihasilkan, dan kita akan mendapati bahwa jumlah
ion terlarutnya menjadi dua ion yang bisa menghantarkan arus listrik.

2. Sifat Koligatif Larutan Nonelektrolit


Larutan nonelektrolit merupakan kebalikannya dari larutan elektrolit. Larutan
nonelektrolit tidak dapat menghantarkan arus listrik, sebab molekul-molekul zat
terlarutnya tidak terionisasi di dalam larutanya. Hal tersebut kemudian
menyebabkan tidak terbentuknya beda potensial dalam larutan, sehingga listrik
tidak dapat mengalir pada larutan nonelektorlit. Contoh dari larutan nonelektrolit
adalah larutan pemanis atau gula, seperti glukosa, sukrosa dan maltosa.
Selanjutnya pada larutan urea (CON2H4), serta larutan alkohol, seperti metanol,
etanol dan propanol.
C. Macam-Macam Sifat Koligatif Larutan
Ada 4 (empat) sifat koligatif larutan, yaitu:
1. Penurunan tekanan uap (∆P)
Tekanan uap adalah ukuran tendensi molekul-molekul cairan untuk melepaskan
diri dari cairan di sekitarnya, dan berubah menjadi uap. Umumnya, molekul
cairan yang berubah menjadi uap adalah molekul yang berada di permukaan.

2. Kenaikan titik didih (∆Tb)


Titik didih adalah titik dimana air mendidih. Titik didih terjadi saat tekanan uap
larutan sama dengan tekanan udara yang berada di luar. Misalnya, titik didih
normal air adalah 100oC. Titik didih air di daerah yang memiliki tekanan udara
lebih rendah, seperti daerah pegunungan akan memiliki suhu lebih rendah dari
100oC. Kemudian, semakin rendah tekanan udara luar, maka semakin rendah pula
titik didihnya, sehingga air akan lebih cepat mendidih di tempat tinggi.

3. Penurunan titik beku (∆Tf)


Titik beku adalah titik dimana air mulai membeku. Titik beku normal suatu zat
merupakan suhu ketika zat tersebut meleleh atau membeku pada tekanan 1 atm
(keadaan normal).  Jika suatu zat terlarut ditambahkan dalam suatu pelarut murni
hingga menjadi larutan, maka titik beku pelarut murni akan mengalami
penurunan. Misalnya, titik beku normal air adalah 0oC. Akan tetapi, dengan
adanya zat terlarut pada suhu 0oC, air bisa mejadi belum membeku. 

4. Tekanan osmosis (π)


Peristiwa osmosis adalah sebuah proses perpindahan molekul pelarut dari larutan
encer ke larutan yang lebih pekat, atau dari pelarut murni ke suatu larutan melalui
selaput semipermeabel. Apa itu selaput semipermeabel? Selaput semipermeabel
merupakan selaput/membran yang hanya dapat dilalui oleh molekul pelarut, tapi
tidak dapat dilalui oleh molekul zat terlarut.
D. Penerapan sifat koligatif larutan dalam kehidupan sehari-hari

1. Penerapan penurunan tekanan uap pelarut

a) Mendapatkan Benzena Murni menggunakan pemisahan campuran dengan


distilasi bertingkat, menggunakan prinsip perbedaan tekanan uap antara zat
pelarut dengan zat terlarut.
b) Membuat kolam apung, yaitu kolam yang memiliki kadar garam sangat tinggi,
bahkan 10 kali lipat tingginya dibandingkan kadar garam rata-rata dilautan,
sehingga air sulit menguap karena tekanan uap pelarut menurun disebabkan
konsentrasi kadar garam yang sangat tinggi. Oleh karena itu, saat kita
berenang di sini, kita akan mengapung atau tidak akan tenggelam.

2. Penerapan kenaikan titik didih larutan

a) Distilasi proses pemisahan senyawa dalam suatu larutan dengan cara


pendidihan. Kita hanya perlu menaikan suhu larutan yang akan dipisahkan
dengan zat terlarutnya secara perlahan, agar zat terlarut itu menguap dan dapat
dipisahkan dengan pelarutnya.
b) Penambahan garam saat memasak setelah air mendidih. Hal ini bertujuan
mencegah proses pemasakan jadi tidak terlalu lama.

3. Penerapan penurun titik beku

a) Membuat campuran pendingin pada es putar. Cairan pendingin merupakan


larutan yang memiliki titik beku jauh di bawah 0°C. Pada proses pembuatan
es putar, cairan pendingin dibuat menggunakan cara mencampurkan garam
dapur dengan kepingan es batu ke dalam sebuah bejana. Dalam pencampuran
tersebut, es batu akan mencair, sedangkan suhu campuran akan turun secara
perlahan. Sementara itu, campuran bahan pembuat es putar dimasukkan dalam
bejana lain yang terbuat dari bahan stainless steel, yang kemudian dimasukkan
ke dalam cairan pendingin, sambil diaduk secara terus-menerus, sehingga
campuran membeku.
b) Mencairkan Salju di Jalan Raya. Untuk membersihkan salju di jalan raya, kita
hanya butuh menaburinya dengan campuran garam NaCl dan CaCl2.
Penaburan menggunakan campuran garam tersebut akan menurunkan titik
beku salju di jalan, sehingga salju kembali menjadi air. Semakin tinggi
konsentrasi garam yang dicampurkan, maka makin menurun titik bekunya,
sehingga salju akan makin banyak yang mencair.
4. Penerapan tekanan osmosis

a) Membuat cairan fiologis. Penerapan tekanan osmosis di sini terjadi pada


peristiwa masuknya larutan infus ke dalam tubuh, melalui pembuluh darah.
Cairan infus yang dimasukkan harus isotonik dengan cairan intrasel, agar tidak
terjadi peristiwa osmosis, baik ke dalam ataupun ke luar sel darah. Dengan
begitu, sel-sel darah jadi tidak akan mengalami kerusakan.
b) Membasmi Lintah dan Keong Mas dengan menaburkan sejumlah garam dapur
(NaCl) ke permukaan tubuh hewan lunak tersebut.

Sumber: https://www.quipper.com/id/blog/mapel/kimia/sifat-koligatif-larutan/

https://www.ruangguru.com/blog/mengetahui-pengertian-sifat-koligatif-pada-larutan

Anda mungkin juga menyukai