Anda di halaman 1dari 5

TUGAS RESUME KIMIA

SIFAT-SIFAT AIR

Oleh ;

Nama : Noer Jihan Fauziah Wadkha


NIM : 225170201111024

Progam Studi Ilmu Gizi


Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Brawijaya
2022
A. Definisi Air
Air merupakan sumber daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang
banyak, bahkan oleh semua makhluk hidup. Menurut Indarto (2010) dalam Udayani
(2018) Air dapat berwujud padatan (es), cairan (air) dan gas (uas air). Air merupakan
satu-satunya zat yang secara alami terdapat di permukaan bumi dalam ketiga wujudnya
tersebut. Air adalah substansi kimia dengan rumus H2O, satu atom oksigen. Meskipun
sumber daya air secara geofisik dikatakan melimpah, hanya sebagian kecil saja yang
bisa dimanfaatkan secara langsung. Seiring bertambahnya penduduk dan eskalasi
semakin kritisnya suplai air, sementara permintaan terus meningkat. Karena air
merupakan salah satu kebutuhan vital manusia, sehingga ketersediaan dan keberadaan
sumber air mestinya dapat dijaga dan terhindar dari pencemaran.
A. Sifat Air
1. Elektrolisis Air
Elektrolisis air sebagai sumber hidrogen telah lama dipelajari, hanya secara
spesifik untuk mencapai efisiensi relatif tinggi perlu dikembangkan dan diteliti lebih
lanjut, yakni dengan menvariasi jenis elektrolit, konsentrasi elektrolit, jenis elektroda
dan modifikasinya, serta pemanfaatan katalis yang memungkinkan tercapainya
efisiensi yang relatif tinggi. Proses elektrolisis telah lama dilakukan, tetapi secara
umum biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan hidrogen belum mencapai nilai
kompetitif dengan penggunaan bahan bakar minyak.
Elektrolisis merupakan perubahan kimia, atau reaksi dekomposisi dalam suatu
elektrolit oleh arus listrik. Elektrolit larut dalam pelarut polar (misalnya air) dengan
terdisosiasi menjadi ion-ion positif (kation-kation) dan ion-ion negatif (anion anion).
Ion negatif disebut anion karena melalui larutan tertarik ke muatan positif pada anoda,
sedangkan ion positif disebut katoda karena melalui larutan akan bergerak menuju
muatan negatif (katoda). Air sebagai pelarut bersifat polar. Molekul polar memiliki
muatan di ujung molekulnya, yakni muatan positif dan negatif. Muatan ini mampu
berantaraksi dengan muatan pada molekul polar lain untuk melarutkannya. Antar
molekul-molekul tersebut terjadi transfer atom hidrogen sehingga terbentuk ion
hidronium. Penambahan zat elektrolit, misalnya asam, basa atau garam dapat
meningkatkan konduktivitas air sehingga proses elektrolisis air menjadi lebih cepat.
Dalam sel elektrolisis terjadi perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Hubungan
kuantitatif antara jumlah muatan listrik yang digunakan dan jumlah zat yang terlibat
dalam reaksi telah dirumuskan oleh Faraday. Hal ini dapat terjadi karena melibatkan
reaksi reduksi-oksidasi yang mengandalkan peran partikel bermuatan sebagai
penghantar muatan listrik. (SYL, 2010)
Dimana molekul air dapat diuraikan menjadi unsur-unsur asalnya dengan
mengalirkan arus listrik. Gas hydrogen dan oksigen yang dihasilkan dari reaksi ini
membentuk gelembung pada elektroda dan dapat dikumpulkan. Prinsip ini kemudian
dimanfaatkan untuk menghasilkan hidrogen dan hidroden peroksida (H2O2) yang dapat
digunakan sebagai bahan bakar kendaraan hydrogen.
2. Kelarutan
Air dapat melarutkan zat-zat kimia dan dapat digunakan sebagai medium yang
di dalamnya berlangsung berbagai reaksi kimia.Dibagi menjadi 2 Hidrofobik dan
Hidrofilik. Hidrofobik yaitu zat-zat yang tidak mudah bercampu dengan air. Sedangkan
Hidrofilik yaitu zat-zat yang bercampur dan larut dengan baik dalam air. Proses kimia
yang berlangsung, menyangkut reaksi yang menggunakan air sebagai pelarutnya.
Daya larut yaitu kemampuann air dalam proses melarutkan zat-zat kimia, Daya
larut tergantung kepada sifat terpolarisasinya molekul air dan ikatan hydrogen. Sebagai
pelarut polar air juga dapat melarutkan berbagai macam garam bergantung pada
interaksi antara ion – ion garam dengam muatan listrik yang dimiliki oleh molekul air.
Penentuan kelarutan dalam air dingin. Pengukuran mengacu ASTM D-1110-84. Serbuk
kayu sebanyak 2 g setara berat kering tanur direndam dengan aquades (300 ml) selama
48 jam. Selanjutnya dilakukan penyaringan, dan dikeringkan sampai mencapai berat
konstan. Kelarutan dalam air dingin dihitung dari persen kehilangan berat serbuk kering
dari berat awal serbuk. (Lukmandaru, 2012)
3. Kohesi dan Adhesi
Dua jenis gaya menyebabkan terjadinnya aksi kapiler. Gaya pertama adalah Tarik
menarik antarmolekul antara molekul-molekul yang sama (dalam kasus ini, molekul-
molekul air), yang disebut kohesi (cohesion). Yang lain, yang disebut adesi (adhesion)
adalah Tarik menarik antara molekul-molekul yang berbeda, seperti antara air dan tepi
tabung kaca.
4. Tegangan Permukaan
Air memiliki tegangan permukaan yang bener karena kuatnya sifat kohesi antar
molekul-molekul air. Contoh : saat sejumlah air yang ditempatkan dalam permukaan
yang tidak dapat dibasahi (non soluble) air akan berkumpul sebagai sebuah tetesan.
Ukuran gaya elastis pada permukaan cairan adalah tegangan permukaan.
Tegangan permukaan (surface tension) suatu cairan adalah jumlah energi yang
dibutuhkan untuk menarik atau memperluas permukaan sebesar satu satuan luas.
Contohnya, karena ikatan hydrogen, air memiliki tegangan permukaan yang lebih besar
daripada kebanyakan cairan lain.
Bentuk lain perwujudan tegangan permukaan adalah aksi kapiler. Tegangan
permukaan air menyebabkan lapisan mengerut, dan Ketika hal itu terjadi, lapisan
menarikair keatas tabung. (Chang, 2005)
5. Kalor Penguapan
Air memiliki kalor penguapan yang tinggi, Ketika air dipanaskan maka proses
penguapannya akan berlangsung lebih lambat dibandingkan dengan cairan lainnya
(Schroeder, 1977). Kalor penguapan air tinggi, dikarenakan kekuatan ikatan hydrogen
di antara molekul air yang harus diputuskan agar molekul dapat terlepas. Tingginya
kalor penguapan air ini menyebabkan tingginya pula titik didih air (100℃), Air sebagai
bahan pendingin yang sangat baik, karena dapat menyerap sejumlah besar panas.
Untuk menurunkan tekanan dari refrigeran cair yang dicairkan didalam
kondensor supaya dapat mudah menguap, maka dipergunakan katup ekspansi atau pipa
kapiler. Cairan refrigeran dari katup ekspansi kemudian mengalir kedalam evaporator,
tekanannya turun dan menerima kalor penguapan dari udara, sehingga mengalami
penguapan secara berangsur-angsur. Selanjutnya, proses siklus tersebut di atas terjadi
secara berulang-ulang. Pada gambar 2 dan 3, proses ekspansi dapat dilihat pada proses
3-4. (Amrulloh, 2017) (Dr. Irma Satria Rahmawati, 2022)
6. Kerapatan Suhu
Pada umumnya semakin rapat cairan akan semakin dingin suhunya. Jika cairan
didinginkan sampai menjadi padat, maka wujud padat dari cairan tersebut menjadi lebih
rapat dibandingkan dengan wujud cairnya. Air akan menjadi semakin rapat bila
didinginkan sampai pada suhu 4℃ dan dalam proses pendinginan selanjutnya, maka
kerapatan air semakin menurun.
Daftar Isi

Amrulloh, Z. D. (2017). Analisa Kinerja Mesin Refrigerasi Rumah Tangga Dengan Variasi
Refrigeran. Jurnal Teknologi Terapan, 7-11.
Chang, R. (2005). Kimia Dasar Konsep-Konsep Inti. Jakarta: Erlangga.
Dr. Irma Satria Rahmawati, S. T. (2022). Sifat Kimia. Kimia Air. Malng, Jawa Timur,
Universitas Brawijaya: PPT dosen.
Lukmandaru, G. (2012). Sifat Kelarutan Dalam Air, Keasaman dan Kapasitas Penyangga Pada
Kayu Jati. Academia, 875-882.
SYL, I. (2010). Perilaku sel elektrolisis air dengan elektroda stainless steel. Jurdik Kimia UNY,
1-9.

Anda mungkin juga menyukai