Anda di halaman 1dari 10

NAMA : ANGGI FARIZAH

NO. Bp : 2010421018
KELAS :B
HARI/TANGGAL : Minggu, 12 September 2021

RMK ( Ringkasan Materi Kuliah )


SIFAT-SIFAT AIR DAN LARUTAN

A. Sifat Fisik dan Kimia Air


 Sifat Fisik Air
1. Tegangan permukaan
Adanya ikatan hidrogen dalam molekul air menyebabkan air cenderung bersatu membentuk suatu
kekuatan yang dinamakan kohesi. Kekuatan kohesi ini terjadi pada batas antara air dan udara, sehingga
membentuk suatu "kulit" di permukaan air. "Kulit" ini cukup kuat untuk menyangga benda-benda kecil,
kekuatan ini disebut tegangan permukaan. Di antara sekian banyak zat cair, air memiliki tegangan
permukaan yang paling tinggi, hal ini memungkinkan terjadinya asosiasi organisme baik yang hidup di
bawahnya maupun di atasnya.
2. Kalor penguapan
Air memiliki kalor penguapan yang tinggi, hal ini nampak ketika air dipanaskan maka proses
penguapanrnya akan berlangsung lebih lambat dibandingkan dengan cairan lainnya.Hal ini terjadi
akibat dari kekuatan ikatan hidrogen di antara molekul air yang harus diputuskan agar molekul dapat
terlepas. Tingginya kalor penguapan air ini menyebabkan tingginya pula titik didih air (100°C), oleh
karena itu air di permukaan bumi berbentuk cairan dan bukan berbentuk gas. Sifat air yang demikian
itu dapat menjadikan air sebagai bahan pendingin yang sangat baik, karena dapat menyerap sejumlah
besar panas
3. Kerapatan suhu
Air memiliki repatan suhu yang berbeda dengan cairan lainnya. Air akan menjadi semakin rapat
bila didinginkan sampai pada suhu 4°C dan dalam proses pendinginan selanjutnya, maka kerapatan air
semakin menurun. Keunikan sifat fisik air inilah yang menyebabkan es lebih dingin dibandingkan
dengan air dan dapat terapung di atas air.
4. Kapasitas melarutkan
Air dapat melarutkan zat-zat kimia dan dapat digunakan sebagai medium yang di dalamnya
berlangsung berbagai reaksi kimia. Kemampuan air dalam proses melarutkan zatzat kimia disebut
sebagai daya larut air, dan daya larut tersebut tergantung kepada sifat terpolarisasinya molekul air dan
ikatan hidrogen. Sebagai pelarut polar air juga dapat melarutkan berbagai macam garam bergantung
pada interaksi antara ion-ion garam dengan muatan listrik yang dimiliki oleh molekul air.
 Sifat Kimia Air
air juga memiliki sifat-sifat kimia yang tergolong unik. Keunikan ini terjadi sebagai akibat dari
adanya ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul-molekul air. Ikatan hidrogen dalam molekul air
terjadi karena adanya sifat polar dalam air, sehingga tempat kedudukan atom hidrogen yang positif
akan menarik tempat kedudukan oksigen yang negatif dari molekul air lainnya. Ikatan hidrogen terjadi
dalam beberapa senyawa hidrogen, dimana atom hidrogen menjembatani dua atom yang cenderung
menarik elektron lebih besar (keelektronegatifan). Ikatan hidrogen ini sifatnya lebih lemah
dibandingkan dengan ikatan kovalen. Namun demikian, ikatan hidrogen antara dua molekul air yang
berdekatan dan sifat terpolarisasi molekul air inilah yang berperan terhadap sifat-sifat kimia dan fisik
air yang unik itu terjadi.

B. Proses Difusi Dan Aliran Masa


 Difusi
Proses difusi menghasilkan gerak termal bebas dari suatu ion, atom, molekul. Suatu komponen
yang tidak bermuatan akan bergerak dari larutan yang berkonsentrasi tinggi ke larutan yang
berkonsentrasi lebih rendah. Laju perubahan dari konsentrasi larutan, tergantung dari perbedaan
Konsentrasi awal dari dua volume larutan atau jarak dari keduanya. Selain itu laju difusi juga
ditentukan oleh temperatur larutan. Jumlah aliran per satuan waktu.
 Alisan Massa
Aliran massa dalam tanah disebut juga konveksi, meliputi pergerakan dalam fase larutan maupun
gas. Hujan dan air irigasi bergerak dalam tanah dengan membawa nitrat atau ion lain yang terlarut.
Evapotranspirasi tanaman mempengaruhi gerakan air bersama partikel yang terlarut.

C. Factor-Faktor Yang Mempengaruhi Aktivitas Difusi Akibat Perbedaan Potensial Air


Perbedaan antara potensial air tumbuhan dengan potensial air dari lingkungan merupakan
penggerak masuknya air ke dalam tumbuhan. Jika selisih antara potensial air tumbuhan dengan
potensial air lingkungan cukup besar, misalnya potensial air tumbuhan –8 bar, sedangkan potensial air
tanah –1 bar maka tumbuhan akan dapat menyerap air dengan mudah. Dengan demikian, tumbuhan
mengalami cukup air. Namun jika tumbuhan, misalnya memiliki potensial air –12 bar, sedangkan air
di dalam tanah potensial airnya –11 maka tumbuhan akan mengalami defisit air. Karena air akan sulit
masuk ke dalam akar akibat perbedaan potensial yang sangat rendah (hanya satu bar).

D. Osmosis
osmosis adalah pergerakan air dari satu tempat ke tempat lain melintasi membran semipermeabel
(selectively permeable). Pergerakan ini terjadi karena adanya perbedaan tekanan, antara dua larutan
yang dipisahkan oleh membran tersebut yang disebut dengan tekanan osmosis. Sel tumbuhan memiliki
banyak membran yang bersifat semipermiabel, artinya membran tersebut hanya dapat dilalui oleh air
dan beberapa senyawa berukuran kecil, tak bermuatan. Sementara senyawasenyawa besar, seperti gula
sukrosa, protein, dan lainnya tidak dapat melintasi membran dengan mudah walaupun terjadi perbedaan
konsentrasi.

E. Gambar Terjadinya Difusi Akibat Perbedaan Potensial Air

F. Komponen- Komponen Potensial Air Dan Cara Mengukurnya


1. Adanya Zat-zat Terlarut
Adanya zat-zat terlarut di dalam air menyebabkan terjadinya penurunan energi bebas dan potensial
kimia air. Besarnya potensial kimia air yang diakibatkan oleh adanya zat-zat terlarut ini disebut
sebagai potensial solut atau potensial osmotik yang disingkat dengan . Nilai potensial osmotik bersifat
negatif. Semakin banyak kandungan zat terlarut akan semakin rendah nilai potensial osmotik dari
larutan atau sel. Biasanya, di dalam sel, zat-zat terlarut seperti gula, asam organik, dan ion K+
diakumulasi dalam jumlah tinggi di dalam vakuola sel sehingga sel tersebut memiliki potensial
solut/osmotik yang rendah. Sebagai contoh misalnya, ketika ada cahaya, sel-sel penjaga
mengakumulasi K+ dan asam malat di dalam vakuola yang menyebabkan penurunan potensial osmotik,
sehingga air masuk ke dalam sel penjaga dan stomata membuka. Perkiraan besarnya potensial osmotik
untuk larutan yang tidak berdisosiasi, seperti larutan gula sukrosa misalnya, dapat dihitung dengan
rumus:

Di mana R adalah tetapan (konstanta) gas (8.32 J mol-1 K-1), dan T adalah suhu absolut (dalam
derajat Kelvin atau K), sementara cs adalah konsentrasi solut dalam larutan dengan satuan mol per liter.
Tanda negatif menunjukkan bahwa adanya zat terlarut menyebabkan penurunan potensial air dari
larutan dibandingkan dengan air murni.
2. Adanya Tekanan dari Dinding Sel
Salah satu ciri sel tumbuhan adalah adanya dinding sel yang kaku walaupun sedikit agak elastis.
Apabila air masuk ke dalam sel maka akan menyebabkan volume sel meningkat. Karena adanya
dinding sel meningkatkan pembesaran volume sel tidak bisa berjalan terus, tetapi akan berhenti setelah
mencapai ukuran tertentu sehingga air yang masuk ke dalam sel pun terhenti. Gaya tekan dari dinding
sel yang membatasi masuknya air ke dalam sel ini disebut potensial tekanan atau juga bisa disebut
sebagai tekanan hidrostatik, dilambangkan dengan . Berbeda dengan potensial osmotik yang
nilainya negatif, potensial tekanan bernilai positif. Potensial tekanan biasanya berkaitan dengan
turgiditas sel/jaringan tumbuhan atau yang dikenal dengan istilah tekanan tugor sebagaimana telah
dijelaskan pada bagian yang lalu.
3. Adanya Gaya Gravitasi Bumi
Selain ketiga hal di atas, gravitasi bumi juga menyebabkan terjadinya tekanan yang disebut
dengan potensial gravitasi . Besarnya potensial gravitasi tergantung pada tinggi kolom air (h),
densitas air ( ), dan akselerasi disebabkan grafitasi (g).

Di mana g memiliki nilai 0.01 MPa/m sehingga dengan jarak vertikal 10 m nilanya sama
dengan 0.1 MPa. Kalau dibandingkan dengan nilai potensial lainnya, seperti potensial osmotik dan
potensial tekanan, nilai potensial gravitasi dapat diabaikan.
4. Adanya Ikatan Air dengan Komponen Dinding Sel dan Membran Sel
Komponen dinding sel yang terdiri dari karbohidrat dan protein, yang dapat berikatan dengan air,
demikian juga protein pada membran. Adanya senyawa-senyawa tersebut menyebabkan adanya
potensial matriks yang dapat menarik air. Potensial matriks dilambangkan dengan  m dan nilainya
adalah negatif. Walaupun demikian, umumnya sel-sel dan jaringan tumbuhan hidup dengan vakuola
yang besar, memiliki nilai potensial matriks yang dapat diabaikan. Namun, pada beberapa tumbuhan
xerofit (tumbuhan yang biasa hidup di daerah gurun) dan biji-biji yang kering memiliki nilai potensial
matriks yang sangat rendah. Dengan demikian, secara umum rumusan potensial air dapat dituliskan
sebagai:

Karena nilai potensial matriks hanya terjadi pada beberapa jenis tumbuhan (xerofit dan pada biji
kering) maka persamaan umum potensial air adalah: Potensial air = Potensial osmotik + Potensial
tekanan

G. Menghitung Konsentras Larutan Yang Dilarutkan


Cara perhitungan konsentrasi larutan disebut dengan metode pengenceran. Larutan yang diencerkan
mengalami perubahan konsentrasi dan volume. Oleh karena itu, pengenceran dirumuskan sebagai
berikut.

H. Menghitung Potensial Osmosis dari Suatu Larutan


Untuk menghitung potensial osmosis menggunakan rumus :

s = - 22,4MT/273
Ket. Ψs = Potensial osmotik
M = Konsentrasi larutan
T = Suhu absolut
RMK ( Ringkasan Materi Kuliah )
HUBUNGAN AIR DENGAN TUMBUHAN

A. Peranan Air Bagi Tumbuhan


ketersediaan air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan air bagi tanaman sangat penting. Peranan
air pada tanaman sebagai pelarut berbagai senyawa molekul organik (unsur hara) dari dalam tanah
kedalam tanaman, transportasi fotosintat dari sumber (source) ke limbung (sink), menjaga turgiditas sel
diantaranya dalam pembesaran sel dan membukanya stomata, sebagai penyusun utama dari
protoplasma serta pengatur suhu bagi tanaman. Apabila ketersediaan air tanah kurang bagi tanaman
maka akibatnya air sebagai bahan baku fotosintesis, transportasi unsur hara ke daun akan terhambat
sehingga akan berdampak pada produksi yang dihasilkan.

B. Arti Tanspirasi Bagi Tumbuhan fator-faktor yang mempengaruhi gerakan stomata dan
kendalinya
Transpirasi merupakan proses pergerakan air dalam tubuh tanaman dan hilang menjadi uap air ke
atmosfir. Proses transpirasi dimulai dari absorbs air tanah oleh akar tanaman yang kemudian ditransport
melalui batang menuju daun dan dilepaskan (transpired) sebagai uap air ke atmosfir. Laju transpirasi
dipengaruhi oleh faktor karakter vegetasi, karakter tanah, lingkungan serta pola budidaya tanaman.
Secara alamiah tumbuhan mengalami kehilangan air melalui penguapan. Proses kehilangan air pada
tumbuhan ini disebut transpirasi. Pada transpirasi, hal yang penting adalah difusi uap air dari udara
yang lembab di dalam daun ke udara kering di luar daun. Kehilangan air dari daun umumnya
melibatkan kekuatan untuk menarik air ke dalam daun dari berkas pembuluh yaitu pergerakan air dari
sistem pembuluh dari akar ke pucuk, dan bahkan dari tanah ke akar. Ada banyak langkah dimana
perpindahan air dan banyak faktor yang mempengaruhi pergerakannya. Besarnya uap air yang
ditranspirasikan dipengaruhi olh beberapa faktor, antara lain: (1) Faktor dari dalam tumbuhan (jumlah
daun, luas daun, dan jumlah stomata); (2) Faktor luar (suhu, cahaya, kelembaban, dan angin).
C. Cara-Cara Mengukur Transpirasi
Pengukuran laju transpirasi tidaklah terlalu mudah dilakukan. Kesulitan utamanya adalah
karena semua cara pengukuran traspirasi mengharuskan penempatan suatu tumbuhan dalam berbagai
kondisi yang mempengaruhi laju transpirasi. Ada empat cara laboratorium untuk menaksir laju
transpirasi 1.      Kertas korbal klorida
Pada dasarnya cara ini adalah pengukuran uap air yang hilang ke udara yang diganti dengan
pengukuran uap air yang hilang ke dalam kertas kobal klorida kering. Kertas ini berwarna biru cerah
dan tetapi menjadi biru pucat dan kemudian berubah menjadi merah jambu bila menyerap air. Sehelai
kecil kertas biru cerah ditempelkan pada permukaan daun dan ditutup dengan gelas preparat. Demikian
juga bagian bawah daun. Waktu yang diperlukan untuk mengubah warna biru kertas menjadi merah
jambu dijadikan ukuran laju kehilangan air dari bagian daun yang ditutup kertas.
2.      Potometer
Alat ini mengukur pengambilan air oleh sebuah potongan pucuk, dengan asumsi bahwa bila air
tersedia dengan bebas untuk tumbuhan, jumlah air yang diambil sama dengan jumlah air yang
dikeluarkan oleh transpirasi.
3. Pengumpulan uap air yang ditranspirasi
Cara ini mengharuskan tumbuhan atau bagian tumbuhan dikurung dalam sebuah bejana tembus
cahaya sehingga uap air yang ditranspirasikan dapat dipisahkan.
4.      Penimbangan langsung
Pengukuran transpirasi yang paling memuaskan diperoleh dari tumbuhan yang tumbuh dalam pot
yang telah diatur sedemikan rupa sehingga evaporasi dari pot dan permukaan tanah dapat dicegah.
Kehilangan air dari tumbuhan ini dapat ditaksir untuk jangka waktu tertentu dengan penimbangan
langsung

D. Manfaat Tranpirasi Bagi Tumbuhan


 Pengangkutan air ke daun dan difusi air antar sel
 Penyerapan dan pengangkutan air, hara
 Pengangkutan asimilat
 Membuang kelebihan air
 Pengaturan bukaan stomata
 Mempertahankan suhu daun
 Pengangkutan mineral
 Pertukaran energi

E. Translokasi Air Dalam Xylem


Air dan mineral dalam tanah masuk melalui buluh akar- epidermis- korteks endodermis perisikel
dan akhirnya masuk ke xilem. Di dalam pembuluh xilem air dan mineral diedarkan ke seluruh bagian
tumbuhan. Adapun faktor yang menyebabkan air di dalam xilem dapat bergerak keatas melawan
gravitasi adalah:
a. Daya kapilaritas
Pembuluh xilem yang dianggap pada tumbuhan dianggap sebagai pipa kapiler. Air akan naik
melalui pembuluh kayu sebagai akibat dari gaya adhesi antar dinding pembuluh kayu dengan molekul
air.
b. Daya tekan akar
Epidermis akan menyerap air dari dalam tanah secara terus- menerus mengakibatkan kadar air dan
tekanan turgor akan meningkat. Peningkatan kadar air pada ujung akar menyebabkan perbedaan
konsentrasi antara sel pada ujung akar dan sel- sel yang berada diatasnya. Tekanan akar pada setiap
tumbuhan berbeda- beda. Besarnya tekanan akar dipengaruhi oleh besar kecil dan tinggi rendahnya
tumbuhan. Bukti adanya tekanan akar adalah pada batang yang dipotong, maka air tampak
menggenang dipermukaan tunggaknya
c. Daya isap daun
Disebabkan adanya penguapan (transpirasi) air dari daun yang besarnya dan berbanding lurus
dengan luas bidang penguapan (intensitas penguapan). Oleh karena itu konsentrasi sel yang berada di
daun lebih tinggi dibadingkan pada bagian tumbuhan yang lainnya. Perbedaan konsentrasi ini yang
mendorong perpindahan air dari sel-sel yang berada dibawahnya naik ke sel daun.
d. Pengaruh sel- sel yang hidup
Perjalanan air dari akar hingga ke daun dibantu oleh sel- sel yang hidup disekitar xilem yaitu sel-
sel parenkim kayu dan sel sel empulur.

F. System Perakaran Dalam Penyerapan Air


berbagai tumbuhan menunjukkan perakaran yang berbeda, baik pada pertumbuhan maupun
kemampuannya menembus tanah. Karena penyerapan berlangsung pada bulu akar yang menentukan
penyerapan air dalam tanah.

G. konsep simplas dan apoplas dalam penyerapan air


1. Simplas
Dalam transpor simplas, mula-mula air dari sel epidermis bulu akar akan dimasukkan kedalam sel.
Masuknya air kedalam sel ini dapat melalui mekanisme transpor pasif alias difusi. Jika sudah berhasil
masuk, maka air akan terus bergerak dari sel yang satu ke sel lainnya dengan memanfaatkan
plasmodesmata.
Plasmodesmata adalah bagian sitoplasma yang bersambung antara satu sel tumbuhan dengan sel-
sel tumbuhan di sebelahnya. Bagian ini terbentuk sewaktu terjadi peristiwa pembelahan sel. Lewat
bagian inilah sel-sel tumbuhan saling terkoneksi satu sama lain dan tumbuhan memanfaatkannya untuk
mentranspor air dan zat-zat lainnya.
Air yang masuk lewat jalur simplas nantinya akan bergerak terus hingga mencapai jaringan
pembuluh. Urutannya dimulai dari sel bulu akar, sel korteks, endodermis, perisikel, dan berakhir di
xilem. Jika sudah sampai di xilem, berarti tumbuhan siap mengangkut air tersebut ke bagian tumbuhan
yang lebih tinggi (batang dan daun).

2. Apoplas

Berbeda dengan transport simplas, dalam apoplas air tidak akan langsung dimasukkan kedalam sel.
Air justru bergerak dengan memanfaatkan ruang-ruang ekstraseluler yang terdapat dalam dinding sel.
Ruang interseluler yang terbentuk dalam jaringan tumbuhan juga dapat dilewatkan oleh transport
apoplas ini.

Sayangnya begitu mencapai endodermis laju aliran apoplas akan terhenti oleh pita kaspari.
Akibatnya air terpaksa masuk ke dalam sel agar dapat mencapai endodermis melalui membran plasma.
Jika sudha berhasil masuk ke endodermis, maka air akan mengikuti aliran simplas hingga mencapai
jaringan pengangkut (xilem).
DAFTAR PUSTAKA

oseanografi.lipi.go.id.2003. AIR SEBAGAI SUMBER KEHIDUPAN. Diakses pada tanggal 09


september 2021 pada laman :
http://oseanografi.lipi.go.id/dokumen/oseana_xxviii(3)17-25.pdf
Repository Usu.ac.id.2003.PERGERAKAN UNSUR HARA NITROGEN DALAM TANAH. Diakses pada
tanggal 09 september 2021 pada laman:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/1135/tanah-mukhlis.pdf?
sequence=2&isAllowed=y
Pustaka Ut.ac.id.Peranan dan Fungsi Air sebagai Penyusun Tubuh Tumbuhan.Diakses pada tanggal
10 september 2021 pada laman:
https://www.pustaka.ut.ac.id/lib/wp-content/uploads/pdfmk/PEBI431302-M1.pdf
Online journal Unja.ac.id. PENGARUH VOLUME PEMBERIAN AIR TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA
SAWIT DI PEMBIBITAN UTAMA.Diakses pada tanggal 12 september 2021 pada laman :

https://online-journal.unja.ac.id.file:///C:/Users/acer/Downloads/1807-Article%20Text-3548-1-10-
20141023.pdf

Tjitrosoepomo, Gembong.1985. Morfologi Tumbuhan. Fakultas Biologi    Universitas Gadjah Mada :


Yogyakarta

Dwidjoseputro. 1988. Pengantar Fisologi Tumbuhan. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

https://biologi.usu.ac.id/images/Laboratorium/Penuntun-Laboratorium-Fisiologi-Tumbuhan.pdf

Anda mungkin juga menyukai