Anda di halaman 1dari 11

FISIOLOGI TUMBUHAN

RINGKASAN BAB 2
“DIFUSI, TERMODINAMIKA, DAN POTENSIAL AIR”

Oleh :
Kelompok 6
I Made Widiana (1813041035)
I Gusti Ayu Triskayani (1813041047)
IV B Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam mempelajari dunia tumbuhan, tidak lepas dari teori-teori yang
dapat membantu manusia mempelajari hakikat alam yang sebenarnya. Seiring
perkembangan zaman, perkembangan ilmu pengetahuan juga ikut berkembang
dengan pesatnyta, sehingga banyak memunculkan teori-teori baru yang belum
diketahui manusia sebelumnya. Salah stunya adalah teori tentang Difusi yang
merupakan proses perembesan senyawa kimia tertentu secara spontan dari
daerah yang memiliki konsentrasi tinggi ke daerah yang berkonsentrasi
rendah. Proses ini terjadi akibat mobilitas dan energi kinetik dari molekul atau
ion yang berdifusi tersebut. Arah gerakan tidak tentu, ini dikarenakan adanya
han taman molekul-molekul terse but. Mekanisme ini menjadi penting dalam
menghubungkan sel dengan lingkungannya. Proses difusi digerakkan oleh
gaya dorong yang terjadi karena adanya beda potensial dari tinggi ke rendah
baik dalam hal temperatur, listrik, tekanan hidrostatik, konsentrasi dan lain-
lain.
Thermodinamika merupakan ilmu tentang energi, yang secara spesific
membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Seperti telah
diketahui bahwa energi didalam alam dapat terwujud dalam berbagai bentuk,
selain energi panas dan kerja, yaitu energi kimia, energi listrik, energi nuklir,
energi gelombang elektromagnit, energi akibat gaya magnit, dan lain-lain .
Energi dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara alami
maupun hasil rekayasa tehnologi. Selain itu energi di alam semesta bersifat
kekal, tidak dapat dibangkitkan atau dihilangkan, yang terjadi adalah
perubahan energi dari satu bentuk menjadi bentuk lain tanpa ada pengurangan
atau penambahan. Prinsip ini disebut sebagai prinsip konservasi atau
kekekalan energi.
Potensial air merupakan suatu pernyataan dari status
energy bebas air, suatu ukuran daya yang menyebabkan air
bergerak ke dalam suatu system, seperti pada jaringan
tumbuhan, tanah, atmosfir atau dari suatu bagian ke bagian
lain dalam suatu system. Potensial air di dalam jaringan
tumbuhan dapat ditentukan dengan cara merendam potongan
jaringan tumbuhan dalam dalam larutan sukrosa atau larutan
non elektrolit yang diketahui konsentrasinya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana hunungan tumbuhan dan air ?
2. Apa yang dimaksudsud difusi dan aliran massa ?
3. Apa yang dimaksud teori kinetika ?
4. Apa yang dimaksud model difusi ?
5. Bagaimana isi hukum Termodinamika ?
6. Apa yang dimaksud Potensial kimia dan potensial Air ?
7. Apa yang dimaksud gradien potensial air dan gradien potensial kimia ?
8. Apa itu kerapatan uap, tekanan uap, dan potensial air ?
9. Bagaimana isi hukum ertama Fick tentang Laju Difusi ?
1.3 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas, melalui makalah ini mahasiswa dapat :
1. Mengetahui hunungan tumbuhan dan air.
2. Mengetahui yang dimaksudsud difusi dan aliran massa.
3. Mengetahui yang dimaksud teori kinetika.
4. Mengetahui yang dimaksud model difusi.
5. Mengetahui isi hukum Termodinamika.
6. Mengetahui yang dimaksud Potensial kimia dan potensial Air.
7. Mengetahui yang dimaksud gradien potensial air dan gradien potensial
kimia.
8. Mengetahui itu kerapatan uap, tekanan uap, dan potensial air.
9. Mengetahui isi hukum ertama Fick tentang Laju Difusi.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Tumbuhan dan Air
Banyak aktivitas tumbuhan ditentuan oleh sifat air dan bahan yang larut
dalam air.
Ikatan Hidrogen, Kunci dari Sifat Air
Kedua electron yag membentuk ikatan kovalen Antara atom hydrogen dan
atom oksigen biasanya lebih dkat ke inti oksigen, meninggalkan kedua inti
hidtogen (proton) yang bermuatan positif di satu sisi permukaan atom oksigen
dengan jarak satu sisi permukaan atom oksigen dengan jarak 1050 satu sama
lain. Hal itu menimbulkan muatan agak positif pada sisi moleku tersebut, dan
muatan negative yang sama besar di sisi yang lain. Maka muatan neto
molekul menjadi netral. Molekul demikian diebut polar. Akibatnya, sisi
positif dari satu molekul air tertarik oleh sisi negative molekul yang lain,
membentuk ikatan yang cukup lemah, yang disebut ikatan hydrogen.
Cairan Pada Suhu Fisiologi
Makin besar bobot molekul suatu unsur atau senyawa, makin besar pula
kemungkinanannyaberada dalam bentuk padat atau cair pada suhu tertentu,
misalnya pada suhu runag (sekitar 200C). makin rendah bobot molekulnyam
makin besar kemungkinan suatu zat berbentuk cair atau gas. Makin berat
molekul, makin besar pula energy yang dibutuhkan untuk memutuskan gaya
yang mengikat.
Contoh zat cair lain yang berbobot molekul rendah dan bersifat polar
dengan ikatan hydrogen antar molekulny aadalah alcohol sederhana, atau
asama organic sederhana. Adanya atom oksigen dan hydrogen
memungkinkan terbentuknya ikatan hydrogen pada senyawa tersebut.
Zalir Tak Termampatkan
Zat cair tak dapat dimampatkan. Ini berarti bahwa hokum hidrolika, dpat
diterapkan pada organisme sebab mereka sebagian besar terdiri dari air.
Bentuk normal tumbuhan terpelihara oleh tekanan air di dalam protoplasnya,
yang mendorong dinding sel. Selanjutnya tumbuhan bertumbuh bila mereka
menyerap air. Stomata di permukaan daun membuka ketika air masuk ke
dalam sel penjaga dan menutup bila air keluar dari sel tersebut. Bahan
diangkut melalui cairan yang mengalir dalam tumbuhan dan hewan.
Bahang Jenis
Jumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu satu satuan massa
bahan sebesar 10C dinamakan bahang jenis. Bahang jenis air hanya sedikit
lebih tinggi daripada selang suhu air dalam keadaan cair, tapi lebih tinggi
daripada bahang jenis bahan lain manapun, kecuali amonia cair. Bahang jenis
air cair yang tinggi itu akibat susunan molekulnya, yang memungkinkan atom
hydrogen dan atom oksigen bergetar secara bebas, hamper seprti ion bebas.
Bahang Laten Penguapan dan Bahang Laten Peleburan
Bahang laten penguapan yang luar biasa tingginya ini lagi-lagi akibat
kekukuhan ikatan hydrogen, dan akibat besarnya energy yang diperlukan
sebuah molekul air dalam keadaan cair untuk melepaskan diri dari molekul
air lainnya. Salah satu akibatnya adalah daun mendingin waktu kehilanga air
melalui proses transpirasi.Bahang laten peleburan cukup tinggi yang terjadi
akibat adanya ikatan hydrogen, meskipun es mempunyai jumlah ikatan lebih
sedikit daripada air, permolekulnya.
Perbedaan dalam hal pemadatan ini disebabkan karena air mengembang
ketika membeku dan es mempunyai kerapatan lebih rendah daripada air es.
Contohnya, balok es akan terbelah bila ditekan dengan pisau atau seutas
kawat yang diganduli beban, artinya di bagian es yang terbelah itu terjadi
peningkatan titik cair akibat tekanan pisau atau kawat yang diganduli beban
itu.
2.2 Difusi dan Aliran Massa
Kandungan sel tumbuhan berada dibawah tekanan yang amat besar. Zalir
adalah bahan seperti zat cair atau gas yang dapat mengalir atau menuruti bentuk
wadahnya. Bila aliran tejadi akibat perbedaan tekanan, dan mgikutsertakan
sejumlah gugus atom atau molekul yang bergerak bersama, aliran itu di sebut
aliran massa. Kadangkala selisih tekanan itu timbul Karen agravitasi (bobot zalir
itu) yang kita katakana tekanan hidrostatika.

Difusi meruakan gerakan partikel, dari potensial kimia tinggi ke rendah karena
energi kinetiknya sendiri sampai terjadi keseimbangan dinamis Difusi sering
terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi bahan di satu titik dengan di titik lain.
(ketika zat warna tadi mulai melarut, air di dekat Kristal berwarna sangat pekat,
tapi pada jarak tertentu tidak ada warna). Perbedaan konsentrasi sangat lazim
terjadi, terutama dalam sel yang hidup dan dalam organisme pada umumnya.
Faktor yg mempengaruhi difusi
1. Suhu: makin tinggi suhu, difusi makin cepat
2. BM: makin besar BM, difusi makin lambat
3. Kelarutan dalam medium: makin besar kelarutan, difusi makin cepat
4. Beda potensial kimia: makin besar beda, difusi makin cepat
2.3 Teori Kinetika
Menurut teori kinetika, partikel dasar (atom, ion, dan molekul) bergerak secra
tetap pada suhu diatas nol mutlak. Energy rerata sebuah partikel dalam suatu
bahan yang homogeny akan meningkat ketika suhu naik, namun akan tetap pada
suhu tertentu. Kecepatan partikel dalam bentuk gas dapat dengan mudah dihitung,
tapi menghitung kecepatan partikel zat cair dan zat padat jauh lebih sulit
Partikel berkecepatan tinggi (berenergi tinggi), adalah partikel yang paling
betranggung jawab dalam proses pelelehan, penguapan, dan berbagai reaksi
kimia. Ketika molekul air berkecepatan tinggi berubah ke bentuk uap dalam
proses penguapan, energy kinetic rerata dalam modul yang tersisa menjadi lebih
rendah atau dikatakan bahwa sisa air itu mendingin. Itulah sebabnya mengapa
penguapan merupakan proses pendinginan.
2.4 Model Difusi
Model ini merupakan suatu model perumpamaan dari apa yang sebenarnya
terjadi di dua bagian bagian ruang, yang dihubungkan oleh sebuah bukaan, yang
masing-masing gas berlainan. Difusi (perpindahan neto partikel atau bola), terjadi
akibat adanya gradient konsentrasi. Konsentrasi adalah banyaknya bahan atau
jumlah partikel per satuan volume. Gradient terjadi bila suatu parameter, misalnya
konsentrasi, berubah secara bertahap dari satu volume ruang ke volume ruang
lain.

Ilmu termodinamika menawarkan konsep yang memungkinkan kita


memperbaiki model tersebut, sehingga fenomena yang teramati dapat dijelaskan
secara jauh lebih teliti.
2.5 Termodinamika
Energi adalah sesuatu yang tak menempati ruang dan tak punya massa,
namun dapat mengubah bentuk atau bekerja pada benda. Termodinamika adalah
suatu kerangka pemikiran yang membantu untuk membantu memahami bahang
dan mesin, khususnya motor uap. Dalam termodinamika tata sistem berarti bagian
ruang atau sejumlah benda yang menjadi pusat perhatian.
Termodinamika sering berkenaan dengan transfer atau interaksi energy yang
terjadi ketika melintasi batas tersebut. Namun, perlu disadari bahwa
termodinamika selalu berlaku dalam batas-batas bagian alam semesta yang
dikenal.
Entalpi (H) dan Hukum Pertama Termodinamika
Hukum pertama termodinamika dapat dinyatakan dalam semua proses energi
total dari sistem dan sekitarnya tetap konstan. Termodinamika keseimbangan yang
memuat keterngan tentang tingkat energi suatu sistem ada keadaan awal dan pada
keadaan akhir.
Entalpi (H) : salah satu ukuran energi yang berkaitan dengan keadaan yang khusus

H = E + PV
Dengan :
E = Energi dalam
P = Tekanan
V = Volume (jadi, PV disebut produk tekanan-volume)
Entropi (S) dan hukum kedua termodinamika
Yaitu bahan yang tak dapat diubah secara sempurana ke bentuk kerja tanpa
mengubah suatu bagian dari sistem tersebut. Entropi cocok di terapkan pada
model difusi yaitu Energi yang dibutuhkan untuk menciptakan tingkat keteraturan
yang tinggi pada bola putih dan bola hitam. Entalpi dan Entropi menentukan
keseluruhan perubahan energi ketika suatu sistem bergerak dari suatu keadaan ke
keadaan lain.
Energi – bebas gibbs (G)
Yaitu ukuran bagian energi maksimum yang tersedia dalam sistem untuk
diubah menjadi kerja (pada suhu dan tekanan tetap). Energi bebas Gibbs (G)
dijelaskan dengan persamaan yang menggabungkan entalpi (H), entropi (S) dan
suhu kelvin (T) sebagai berikut :
G = H – TS
Entalpi (H) sama dengan energi dalam (E) ditambah dengan produk tekanan
volume (PV), maka persamaan dapat ditulis sebagai berikut :
G = E + PV – TS
Pada entalpi dan entropi energy bebas juga hanya dapat diukur selisihnya ( ∆G)
∆G = ∆H - T∆S
∆G adalah besaran yng dapat digunakan untuk menentukan apakah suatu proses
berlangsung spontan atau tidak.
2.6 Potensial kimia dan potensial air
Potensial air dan Potensial kimia adalah energi bebas per mol dari setiap
substansi dalam sistem kimia. Oleh karena itu potensi zat kimia dalam kondisi
tekanan dan temperatur konstan tergantung pada jumlah mol zat yang hadir.
Dalam membicarakan hubungan tanaman-air, kita biasanya merujuk pada
potensial kimia air sebagai potensi air (Ψw).
Untuk menentukan potensial kimia dapat menggunakan rumus sebagai berikut :
µ¡ = RT ln ɑ¡

Dengan :
µ¡ = potensial kimia bahan ¡
R = tetapan gas (8,314 J mol -1 K -1)
T = suhu, dalam kelvin
ɑ¡ = aktivitas bahan ¡
Air terkadang didefinisikan memiliki potensi nol, setiap pengenceran dengan air
menetapkan potensial zat terlarut yang kurang dari air murni dan dinyatakan
sebagai angka negatif. Lebih lanjut, jumlah negatif konsisten dengan perbedaan
energi bebas Gibbs antara air murni dan larutan.
Rumus batasan potensial air :
Ψ = ( µ w - µw* ) /vw
Dengan :
Ψ : potensial air
µ w : potensial kimia air dalam sistem
µw* : potensial kimia air murni pada tekanan atmosfer dan pada suhu yang sama
dengan sistem tersebut
Vw : volume molar parsial dari air (18 cm3 mol-1)
2.7 Gradien potensial air dan gradien potensial kimia
Gradien potensial kimia atau gradien potensial air menghasilkan gaya pendorong
difusi.
 Konsentrasi atau aktivitas
Aktivitas (konsentrasi efektif) merupakan faktor paling umum dan paling
penting untuk menciptakan gradien potensial kimia yang mendorong terjadinya
difusi. Partikel berdifusi dari tempet beraktivitas tinggi ke tempat beraktivitas
rendah.
 Suhu
Proses air cair atau uap air sering berdifusi dari tanah lapisan dalam ke
permukaan ketika permukaan itu mendingin pada malam hari dan menuju
kedalam tanah pada siang hari. Persamaan termodinamika yang digunakan
berlaku dengan asumsi bahwa suhu tetap diseluruh sistem dan sekitarnya.
 Tekanan
Naiknya tekanan akan menaikan energi bebas dan karena itu juga menaikan
potensial kimia dalam suatu sistem. Jika tekanan diberikan pada larutan di suatu
sisi mmbran dan tidak pada sisinya, maka potensial air di sisi yang mendapat
tekanan akan naik.
 Matriks
matriks adalah bahan yang permukaanya mengikat air. Permukaan bermuatan
netro negatif yang menariksisi positif dari molekul yang bersifat polar.
2.8 Kerapatan uap, tekanan uap, dan potensial air
Pada kesetimbangan, molekul air akan mengembun kembali ke bentuk cair
dengan laju yang sama dengan waktu mereka menguap ke bentuk gas.
Konsentrasi air dalam bentuk uap (bentuk gas) adalah gram per meter kubik (gm -
3
).
Hukum Raoult dirumuskan menyatakan bahwa tekanan uap diatas larutan
sempurna dibanding lurus dengan fraksi mol pelarut:
(P = Xipᵒ)

2.9 Laju Difusi : Hukum Pertama Fick


Adanya kecenderungan dari daerah-daerah berkonsetrasi rendah. Suatu
senyawa yang mempunyai konsentrasi (cj) lebih tinggi tempat dari pada di tempat
lain dalam sistem. Jj untuk fliks (aliran) adalah jumlah j yang melintasi suatu
lurusan
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
1. Banyak aktivitas tumbuhan ditentuan oleh sifat air dan bahan yang
larut dalam air.
2. Difusi yang merupakan proses perembesan senyawa kimia tertentu
secara spontan dari daerah yang memiliki konsentrasi tinggi ke
daerah yang berkonsentrasi rendah.
3. Menurut teori kinetika, partikel dasar (atom, ion, dan molekul)
bergerak secra tetap pada suhu diatas nol mutlak.
4. Model Difusi merupakan suatu model perumpamaan dari apa yang
sebenarnya terjadi di dua bagian bagian ruang, yang dihubungkan
oleh sebuah bukaan, yang masing-masing gas berlainan.
5. Termodinamika adalah suatu kerangka pemikiran yang membantu
untuk membantu memahami bahang dan mesin, khususnya motor
uap.
6. Potensial air dan Potensial kimia adalah energi bebas per mol dari
setiap substansi dalam sistem kimia.
7. Gradien potensial kimia atau gradien potensial air menghasilkan
gaya pendorong difusi yang dipengaruhi oleh konsentrasi, suhu,
tekanan, efek linarut dan matriks.
8. Hukum Raoult dirumuskan menyatakan bahwa tekanan uap diatas
larutan sempurna dibanding lurus dengan fraksi mol pelarut.
9. Suatu senyawa yang mempunyai konsentrasi (cj) lebih tinggi
tempat dari pada di tempat lain dalam sistem. Jj untuk fliks
(aliran) adalah jumlah j yang melintasi suatu lurusan
3.2 Saran
Melalui makala ini diharapkan para pembaca lebih mengerti tentang pelajaran
biologi khususnya materi fisiologi tumbuhan tentang difusi , termodinamika dan
potensial air dan dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.

Daftar Pustaka
Anthara, I. Made S., dan Suartha, I. Nyoman. 2011. “Homeostasis Cairan
Tubuh pada Anjing dan Kucing”. Buletin Veteriner Udayana. Vol 3 (1):
23-37. ISSN 2085-2495.

Anonim. 2017. “Materi Perkuliahan Termodinamika”. Artikel online. Terdapat


pada http://termodinamika1.wordpress.com. Diakses pada 01 Maret 2020

Arlita, M. A., Waluyo, Sri., dan Warji. 2013. “Pengaruh Suhu dan Konsentrasi
terhadap Penyerapan Larutan Gula pada Bengkuang (Pachyrhizus erosus)”.
Jurnal Teknik Pertanian. Vol 2(1):85-94.

Salisbury, F . Ross, C.1995. “ Fisiologi Tumbuhan Jilid 1” . Bandung ; Institut


Teknologi Bandung

Anda mungkin juga menyukai