Anda di halaman 1dari 15

FISIOLOGI TUMBUHAN

RINGKASAN BAB 1
“FISIOLOGI TUMBUHAN DAN SEL TUMBUHAN”

Oleh :
Kelompok 6
I Made Widiana (1813041035)
I Gusti Ayu Triskayani (1813041047)
IV B Pendidikan Biologi

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN BIOLOGI DAN PERIKANAN KELAUTAN
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
TAHUN 2020
Fisiologi tumbuhan ialah ilmu yang mempelajari fungsi tumbuhan : apa
yang terjadi pada tumbuhan hingga mereka itu hidup.

1.1 Beberapa Postulat Dasar

Fisiologi tumbuhan, seperti halnya cabang ilmu biologi, mempelajari


proses kehidupan yang sering mirip atau identic pada banyak oraganisme.
Dalam bab pendahuluan ini dikemukakan 10 postulat tentang sains pada
umumnya dan tentang fisiologi tumbuhan pada khususnya. Kesepuluh postulat
itu ialah :

a) Seluruh fungsi tumbuhan dapat dipahami dengan dasar prinsip fisika


dan kimia. Sesungguhnyalah, fisiologi tumbuhan modern khususnya
dan biologi umumnya bergantung pada ilmu fisika yang pada gilirannya
sampai ke matematika Fisiologi tumbuhan sebenarnya merupakan
terapan dari fisika dan kimia modern untuk memahami tumbuhan.
Untuk itulah makan kemajuan dalam fisiologi tumbuhan hamper
seluruhnya bergantung pada kemajuan di bidan ilmu fisika dan kimia.
Kini teknologi ilmu fisika terapan menyumbangkan peralatan untuk
membantu penelitian di bidang fisiologi tumbuhan serta pengetahuan
dasar yang dipakai untuk menafsirkan berbagai hasilnya.
b) Para ahli botani dan fisiologi tumbuhan juga mempelajari anggota dari
empat di antara ilmu dunia organisme yang baru-baru ini dikenal oleh
banyak ahli biologi. Namun, sebagian besar bahasan di buku ini lebih
memperhatikan tumbuhan sejati yang spesiesnya sedikit, yaitu dari
jenis himnosperma dan angiosperma, Ahli biologi masa kini
beranggapan bahwa pendekatan VIRUS. Memperlihatkan sifat
kehiduppan hanya bila berada didalam sel organisme lain, oleh
sebagian besar ahli biologi dianggap tidak hidup bila diisolasi dari sel
hidup.
 Monera : Organisme prokariot (tak punya nukesu atau organel
sel yang terorganisasi), meliputi bakteri ganggang hijau- biru
(sianobakteri), dan mikoplasma
 Protista : Organisme eukariot (punya organel dan nucleus
sejati), sebagian besar bersel tunggal, meliputi protozoa (hewan
bersel tunggal), beberapa ganggang, dan cendawan lender.
 Cendawan : Cendawan Sejati
 Plantae : Sebagian besar ganggang dan semua tumbuhan hijau ;
tumbuhan sejati seperti tertera berikut ini ditambah beberapa
kelompok kecil yang tak disebutkan:
- Ganggang coklat
- Ganggang merah
- Ganggang Hijau
- Lumut
Penggolongan organisme hidup menjadi lima dunia jauh lebih baik
daripada usaha sebelumnya yang mengelompokkan semua oraganisme
sebagai tumbuhan atau hewan. Tapi, masih banyak pertentangan mengenai
penempatan sejumlah kelompok tertentu seperti misalnya untuk cendawan
lender dan beberapa ganggang. Pendek kata, ahli fisiologi tumbuhan
mempelajari pula ganggang hijau-biru (sianobakteri_ dan prokariot lain
yang bisa dipelajar oleh ahli bakteri, berbagai kelompok ganggang,
cendawan lender, cendawan sejati, serta yang mewakili semua kelompok
utam adalam dunia tumbuhan. Walaupn demikian, bahasan kita di sini
akan sangat di tekankan pada dimnosperma dan tumbuhan berbunga
dengan sekali-kali saja mengacu pada kelompok lain.
c) Sel merupakan satuan dasar kehidupan ; semua organisme hidup terdiri
dari sel yang memiliki nucleus (inti) yang terbungkus membrane atau
truktur serupa tapi tanpa membrane
d) Sel eukariot terdiri dari organel yang terbungkus membrane, misalnya
kloroplas, mitokondria, nucleus, dan vakuola. Sedangkan sel prokariot
terdiri dari organel dan membrane
e) Sel dicirikan oleh adanya molekul makro khusus, seperti pati dan
selulosa, yang terdiri dari ratusan sampai ribuan gula atau molekul lain.
Pada beberapa molekul makro seperti lignin, gugus molekulnya bisa
berulang atau dijumpai di sana sini pada molekul pembangun.
f) Sel juga dicirikan oleh adanya molekul makro seperti protein dan asam
nukleat (DNA dan RNA), yang tersusun sebagai rantai dan terdiri dari
ratusan sampai ribuam molekul sederhana dari berbagai jenis (20 jenis
atau lebih asam amino dalam protein, dan 4 atau 5 jenis nukleotida
dalam asam nukleat).
g) Pada organisme multisel, sel tersusun membantuk jaringan dan organ.
Sel dalam organisme multisel tidaklah sama, sering mempunyai
struktur dan fungsi yang berbeda satu sama lain.
h) Organisme hidup adalah struktur yang tumbuh sendiri. Melalui proses
yang disebut perkembangan yang meliputi pembelahan sel, pembesaran
sel (terutama pemanjangan pada batan dan akar), serta spesialisasi sel
atau diferensiasi, suat tumbuhan bermula dari 1 sel tunggal (telur
terbuahi atau zigot) dan kemudian menjadi organisme multisel. Berbeda
dengan kebanyakan hewan, tumbuhan terus tumbuh dan berkembang
sepanang hidupnya dengan adanya daerah embrionik (daerah
pembelahan) sel yang Disebut meristem. Walaupun banyak terdapat
informasi yang bermaksut menjelaskan, barangkali perkembangan
merupakan fenomena dalam biologi kontemporer yang paling sedikit
dimengerti (kira-kira sama misteriusnya dengan fungsi otak manusia).
i) Organisme tumbuh dan berkemband di lingkungan dan berinteraksi
dengan lingkungan dan berinteraksi dengan organisme sesamanya
melalui banyak cara. Contohnya, perkembangan tumbuhan dipengaruhi
oleh suhu, cahaya, gravitasi, angina, dan kelembapan.
j) Pada organisme hidup, seperti halnya pada mesin, struktur sangat erat
kaitannya dengan fungsi. Jelasnya, tak aka nada fungsi kehidupan tanpa
adanya struktur gen enzim, molekul kain, organel, sel, dan juga jaringan
serta organ. Fungsi dalam pertumbuhan dan perkembanganlah yang
mencipatakan struktur.

1.2 Sel prkariot : Bakteri dan ganggang hijau- biru

Membran adalah bahan berupa selaput yang sangat tipis, sebagian


besar terdiri atas lipid dan protein, yang memisahkan sel dari sel lain, dan
sering juga memisahkan bagian-bagian sel dari sekelilingnya. Membran
akan dibahas berikut ini dan juga pada bab 8. Sel prokariot, misalnya
bakteri, ganggang hijau-biru (sianobakteri), dan mioplasma, hanya
mempunyai membrane luar yang membungkus tiap sel. Semua bahan
bermembran yang ada di dalam sel dapat dianggap sebagai perluasan
kedalam dari membrane sel.

Nukleus(inti) pada sel eukariot dibungkus oleh sebuah membrane


rangkap, namun sel prokariot hanya memiliki sebuah benda pusat yang
disebut nucleoid yang dikelilingi oleh sitoplasma dan bukan oleh
membrane.

Sel prokario itu kecil, jarang yang lebih panjang dari beberapa
micrometer dan hanya setebal kurang lebih 1mm. Sel ganggang hijau-biru
biasanya jauh lebih besar daripada sel bakteri. Semua ganggang hijau-biru
juga melakukan fotosintesis dengan klorofil a-nya yang tidak ditemukan
pada bakteri, serta dengan lintasan metabolic yang umum terdapat pada
tumbuhan dan ganggang, bukan pada bakteri. Jadi, nama sianobakteri yang
mengandung makna bahwa ganggang hijau-biru hanyalah merupakan
bentuk lain dari bakteri, barangkali kurang tepat, meskipun nama itu sudah
dipakai secara luas.

Kebanyakan sel prokariot dibungkus oleh dinding sel. Dinding ini


tebalnya 10 sampai 10nmm dan kadang diselimuti oleh kapsul lir-agar atau
lender dari bahan serupa protein yang cukup tebal.

1.3 Sel eukariot : Protista, cendawan, dan tumbuhan

Struktur utama sel prokariot juga terdapat pada sel ukariot, namun
sel eukariot memiliki beberapa stuktur tambahan lain yang sebagian besar
terbungkus oleh membrane. Untuk mempelajari sel eukariot tumbuhan
digunakan sel tumbuhan yang ‘khas’.

Sel parenkima yang umumnya berdinding tipis dan berdiameter


sama di seluruh bagian (hamper bulat, namun permukaannya agak pipih)
memiliki sebagian besar keistimewaan sel tumbuhan khas itu. Sel
parenkima terdapat di empulur, korteks, mesofil dan jaringan lain.

1.4 Dinding sel

Banyak sel Protista serta sebagian besar sel cendawan dan sel
tumbuhan diselimuti oleh selapis dinding sel (kecuali sel sperma tumbuhan
dan sel engosperma)

Semua sel memiliki membrane yang berfungsi membungkus isinya,


tapi sel hewan dan sel beberapa Protista tak berdinding – hanya
bermembran, yang kadang sangat khusus.

Dinding sel membungkus protoplsa yang meliputi membrane plasma


dan semua yang ada di dalamnya. Membran ini biasanya melekat erat pada
dinding karena adanya tekanan dan carian di dalam. Di antara dinding
primer sel-sel yang berdampingan terdapat lamella tengah yang merekatkan
kedua dinding sel tersebut.

Dinding sel primer dibandingkan dengan keseluruhan sel atau


bahkan dengan dinding sekunder saja dinding primer itu tipis. Tebalnya
antara 1-3 μm (kira-kira setebal seluruh sel bakteri). Dinding sel primer
tersusun dari =9-25% selulosa. Dinding primer mulai terbentuk pada sel
yang sedang menyelsaikan pembelahan. Dinding primer mengadung 25-
50% hemiselulosa. Bahan lain yang dekta hubungannya ialah senyawa
pektat yang menyusun 10-35% dinding primer serta sangat terhidrasi.
Dinding primer umumnya juga mengandung kurang lebih 10% protein yang
berperang penting dalam pertumbuhan sel (perotein ekstensin) dan dalam
mengenali molekul asing (protein lektin). Dinding primer beradaptasi
terhadap pertumbuhan secara mengagumkan. Dalam responsnya terhadap
berbagai meolekul pengatur tumbuh, ia melunak dengan cara serta mikronya
meregang di arah membujurnya dan saling menggeser ke dalam matriks
berisi air itu.
Pada saat sel tidak tumbuh, dinding primer pun tahan regangan
karena adanya daya tahan regang yang tinggi pada serat mikro-selulosa dan
karena adanya hubungan menyilang dengan molekul matriks dan di dalam
jaringan protein.

Dinding sel sekunder umunya lebih telabt daripada dinding primer,


beberapa di antaranya mempunyai ketebalan beberapa micrometer. Dinding
sekunder terdiri dari kurang lebih 41-45% selulosa, 30% hemiselulosa, dan
kadang 22-28% lignin yang menyebabkannya tidak mudah dimampatkan
dan diubah bentuknya.

Bila sel yang bedinding sekunder berhenti membesar, maka mula-


mula lignin diendapkan pada lamella tengah, kemudian pada dinding
primer, dan akhirnya pada dinding sekunder itu sendiri ketika ia terbentuk..

1.5 Protoplas eukariot


Kandungan protoplas dapat dibagi menjadi tiga bagian utama
yakni, sitoplasma, nucleus, dan vaukola. (Adapula bahan ergastik dan
organ untuk bergerak). Semua sel eukariot mempunyai sitoplasma dan
paling tidak satu nucleus pada sel mudanya. Tapi, nucleus itu menghilang
pada unsur tapis dan beberapa sel lain sewaktu mereka dewasa. Seluruh
protoplas hilang dari unsur xylem dewasa (trakeid danPembuluh).
Vakuola yang besar (dan bahan ergastik) itu unik bagi sel tumbuhan dan
sel cendawan.
1.6 Komponen sitoplasma

Untuk membanngun suatu gambaran logis yang lengkap dari


komponen sitoplasma, barangkali tidak mungkin tapi uraian dibawah
mendekati hal itu, konsep yang berkembang sejak abad yang lalu ialah
bawha sistem endomembrane meliputi reikulum endoplasma benda
Golgi, selimt intim dan organel serta membrane lain (benda mikro,
sferosom dan membrane vaukola) yang berasal dari reikulum
endoplasma atau benda Golgi.
Membran plasma atau plasmaslema, membrane plasma sel
eukariot dan sel prokariot pada dasarnya serupa. Keduanya mengatur
aliran linarut masuk dan keluar sel. Osmosis, yang terjadi karena air
menembus membrane lebih cepat daripada linarut mengarut aliran itu.
Permukaan membrane berbeda seciri khas. Jika sel berbeda, membrane
plasma berbeda pula. Demikian juga di antara sistem membrane lain
dalam sel, yakni menyelimuti berbagai organel dan yang membentuk
sistem endomembran.

Sistem endomembran, konsep endomembrane diperkenalkan oleh


Dames Morre dan HH Mollenheuer (1974). Sejak itu konsep tersebut
banyak dibahas dan dipertimbangkan oleh para peneliti, dan diakui
sebagai konsep yang berguna untuk membantu pengertian kita tentang sel
(ditelaah oleh Harris, 1989). Sistem endomembrane berperang penting
dalam produksi organle sitoplasma, dalam pengendapan berbagai bahan
di organel tersebut, dalam biosintesis, serta pengangkutan bahan yang
akan disekresikan ke luar sel.

Mikrografelktron transimis bertengangan tinggi dari reparat yang


tebal lebih mejelaskan aspek tiga dimensi dari ER. Pada banyak sel, ER
menyerupai kantung kempis yang berlapis-lapis yang dinamakan
Sistema; pada sel lain terdappat sebuah tabung kecil yang disebut tubul.
Tabung-tabung itu berhubungan dengan sterma, da ratusan tabung
merusak keluar dari sterma, ER yang ditempeli banyak ribosom sebut ER
kasar. Itu kejadian yang khas pada lapisan-lapisan sejajar (sisterma).

ER adalah komponen sitoplasma yang sangat dinamis, danmungkin


pula mempunyai beberapa fungsi yang belum diketahui secara lengkap.
Misalnya, organel sel yang kadang bergabung dengan benang-benang
aktif, terlihat bergerak hanya di sepanjang lintasan yang sejajar dengan
poros tabung ER (Allen dan Brown, 1988).

Fungsi lain dari ER ialah mengangkut enzim tertentu dan protein


lain menembus membrane plasma dan keluar dari sitoplasma dalam
proses sekresi. Misalnya, beberapa protein yang disekresikan menjadkan
dinding sel mampu melar secara plastis selama pertumbuhan. Fungsi
sekresi ini terjadi teutama karena ER berperan dalam bentukan
diktiosom.

Benda Golgi mempunyai fungsi lain di samping untuk perumbuhan


plasma (atau mengubah membrane umumnya) dan mengangkut bahan
menuju ke dinding sel, Misalnya, lender di bagian luar tudung akar yang
melumasi ujung akar ketika akar tumbuh menembuh tanah, tampaknya
dikeluarkan pada waktu kantung Golgi melebuh dengan membrane
plasma. Besar kemungkinan, tiap Sistema bertindak sebagai satuan
pensintensis, walaupun dalam beberapa hal, bahan dapat berpindah dari
satu Sistema ke Sistema lain. Sewaktu sistensis berlangsungm Benda
Golgi sangat banyak terdapat di sel sekresi.

Benda mikro adalah organel bulat terbungkus oleh hanya satu


membrane unit. Diamternya berkisar antara 0,5 sampai 1,5mm dan
berbutir-butir di sebelah dalamnya, kadang disertai Kristal protein. Benda
ini berasal dari ER juga dank arena itu merupakan bagian dari sistem
endomembrane. Dya jenis benda mikro yang penting ialah perkosisom
dan glioksiom yang masing –masing berperan khusus dalam aktfitas
kimia sel tumbuhan.

Benda mikro, butir lipid dan butir protein terbentuk dari ER seperti
halnya stioktiosom, yang pada gilirannya nanti ikut mmebentuk
membrane plasma serta mungkin tiga tonoplas, Jadi semuanya
berhubungan bermula dari asal yang sama,Membran selimut inti
tampaknya membentuk bagian muda, dan kemudian ER sendiri tumbuh
lebih lanjut sambil mensisteis lipid dan protein sendiri.

Rangka sel, kurangnya sejak tahun 1960an, berkat perkembangan


teknik mirkoskopi electron, diketahui bahwa mikrtubul dan mikrofilamen
protin terdapat dihampur semua sel eukariot. Adanya dinding sel
mengaburkan penelitian tentang rangka sel tumbuhan.
Sesudah selama berabad-abad bergantung pada mikrsokop electron
untutk mempelajari mikrotubul dan mikrofilamen, teknik baru dengan
menggabungkan mikroskop cahaya banyak membantu penemuan
sekanjutnya. Teknik itu ialah mikrokopi Auronsensi, senyawa yang
berekreasi secara khas dengan protein mirotubul atau mikrofilamen

Mikrofilamen merupakan strukut padat yang lebih kecil,


berdiamter 5-7 nm yang bertindak sendiri atau bekerja sama denga
nmikrotubul untuk menggerakan sel. Mikroflamen terdiri dari protein,
hususnya protein aklin yang juga menjadi kandungan utama jaringan otot
hewan. Aktivitas mikrofilamen tampaknya menyebabkan pergerakan
seperti kontraksi otaot aliran sitoplasma, dan gerak ameboid. Cendawan
lender menunjukan gerak ameboid.

Mikrofilamen terlihat melalui mikroskop fluorensesi dengan


bantuan antibody anitaktin(diperoleh dari lawan aktin pada hewan) atau
dengan analog fluoresen falotoksin (berasal dari cendawan Amanita
phallodled), yang secara khas berikatan dengan molekul aktin (atau lir –
aktin).

Sejak lama telah diamati pada mikrogramelktron bahwa arah


mikrtubul pada kortek sering berhubungan erat dengan arah mikrofibril
selulosa, baik pada dinding primer maupun pada dinding sekunder.

Arah mikrofibril selulosa barangkali mengaru arah


pertumbuhannya karena serat-serat itubukannya meregang (mulur_ tapi
cenderung berpencaran sewaktu sel membesar, oemelaran sel tejadi tegal
lurus terhadap arah utama susunan mikrofibril.

Fungsi lain mikrofilamen, selain mikortubul yang merupakan


bagian dari rangka sel, ada suatu jaringan kabel yang luas seperti aktin.
Fungsi lain mikrofilamen yang didasarkan pada arahnya adlah mengarut
arah aliran sitoplasma; Kalau arah mikrofilamen berubah, maka berubah
pula arah lairan itu. Barangkali pula mikrfilamen menjadi pendorong
bagi aliran tersebut. Mikrofilamen serta mikrotubul berperan juga dalam
pergerakan dan pengaruan posisi orangnel seperti kloroplas, mitokondria,
amiloplas, dan nucleus.

Ringkasnya, sel tumbuhan mempunyai dua atau lebih jaringan


rangka sel yang tersebuar meluas dan saling berhubungan, serta berperan
besar dalam dinamika tingkah laku sel. Pengetahuan tentang hal ini
berkembanga dengan cepat.

Ribosom, ribosom tersebar di sitoplasma atau bergabung dengan


ER kasar didalm sel, dan selalu di membrane rangkap ER di sisi sitosol.
Ribosom juga menempel di membrane setelah luas selimut indi di sisi
sitosol.

Mitokondria, mitokondria pertama kali dilihat pada sekitar tahun


1900, Mikorsop electron memperlehiatnkan strukutr dalammya yang
agak rumit dan kerat berbentuk lonjong. Kebanyakan sel emiliki ratusan
sampai ribuan mitkondria, tapi berbagai macam gangga, termasuk
Chalorella, hanya mempunyai sebuah mitokondria besar yang bercabang
dan berliku. Mitokondria membelah sampai bakteri dan semuasanya
bermula dari mitokondria dalam zigot. Oleh karena itu membrannya
tidak berasal dari sistem endomembrann. Seperti telah disebutkan
mitkondria DNA dan ribowom kecil (15Nm) di dalam matrikannya.
Mitokondria menisntesis sebagia proteinnya sendiri dan sebagian lagi
masing bergantung pada protein yang disintesis di sitoplasma di bawah
kendali nucleus.

Mitokondria mengingatkan kita pada prokariot. Diduga dulu


mikondria adalah prokariot, yang menyerbu sel-sel eukariot. Kini
mitokondria sebagian bergantung pada protein yang disintesis di sitosol.
Mitokondria memiliki sistem membrane dalam yang berlipat-lipat,
diselimuti oleh membrane luar yang halus.

Plastid, plastid merupakan struktur khusus, diselimuti oleh sistem


mebran rangkap, ditemui hanya pada tumbuhan dan beberapa Protista.
Plastid membelah sama seperti mitokondria dan prokariot, Plastid
berwarna biasa disebut leukoplas dari bahasa Yunani. Leukloplas yang
paling dikenal ialah amiloplas yang mengadung dua atau lebih buti pati.
Leukoplas lain berisi protein cadangan. Ada dua macam plastid berwarna
: kloroplas yang mengangdung klorofil dan berbagai pigmen yang
menyertainya kromplas yang mendandung pigmen lain.

1.7 Nukleus
Nukleus bukanlah organel yang beridi sendiri, dan harus
mendapatkan proteinnya dari sitoplasma, ia sering merupakan organel sel
yang paling mencolok, berbentuk bulan atau memanjang dan sering
berdiameter 5-15 miu atau lebih. Nukleus mengendalikan seluruh fungsi
sel dengan cara menentukan macam enzim yang dibuat dalam sel dan ini
menentukan berbagai reaksi kimia dan tentunya menentukan juga
struktur dan fungsi sel.
Nukleus mengandung satu atau lebih benda bulat kasar, nukelous
namanya. Nukleolus berdiameter 3-5 miumeter. Nukleolus itu padat,
bentuknya tak beraturan, merupakan massa serat dan butiran, berwarna
gelap tebenam dalam nukeoplasma.
RNA ribosom disandikan oleh daerah khusus pada kromosom yang
disebut daerah organisasi nucleus. Selama mitosis terjadi, tapi muncul
kembali saat telofase sebagai nucleolus kecil-kecil. Jumlahnya sama
dengan jumlah koromosom dengan pengatur dalam nucleusnya.
Beberapa nucleolus kecil bergabung menjadi satu nucleolus selama
interfase.

1.8 Vakuola
Vakuola dianggap sebagai bagian dari sistem endomembrane dan
telah di bahas pula bahwa membrane vakuola atau tonoplas merupakan
bagian dari sistem tersebut. Tapi vakuola sangat penting sehingga perlu
diuraikan tersendiri. Vakuola menerjakan beberapa fungsi, dan banyak
diantaranya telah menjadi perhatian walaupun informasi yang memang
langka itu aru tersedia sejak tahun 1970an.

Peran vakuola dalam turgiditas dan bentuk sel, bentuk dan


ketegaran jaringan yang terseusun dari banyak sel yang hanya memiliki
dinding primer adalah akibat adanya air dan bahan terlarut yang menekan
dari dalam Vakuola. Setiap factor tersebut, bahkan cahaya matahari dapat
dan sering langka atau sedikit sekali di peroleh dari lingkungan. Cara
organisme mendapatkan permukaan yang luas dimulai dengan memiliki
volume yang cukup besar dan kemudian memecah-mecahnya atau
menjadi lapirsan tipis seperti dedaunan atau menjadi struktur sempit
pankang seperti akar atau jarum-jarum conifer.

Vakuola untuk penyimpanan dan penimbunan, konsentrasi


bahan terlarut di vakuola itu tinggi, hamper setinggi konseterasi garam di
air laut dan di sitosol(umumnya 0,4-0,6M). Ada ratusan bahan telarut,
termasuk berbagai garam, molekul organic kecil seperti gula dan asam
amino beberapa protein dan molekul lain. Kita sekarang tahu bahwa
banyak dari senyawa ini berperan jauh lebih dinamis dariapada hanya
sekedar terseimpan disana, walaupun penyimpanan, temasuk
penumpanan hasil ruanagn, memang salah satu peran penting vakuola.
Beberapa senyawa ini terperangkap di vakuola karena kondisinya
berubah ketika memasuki lingkungan baru di vakuola yang sekurang
kurangnya, sering lebih asam daripada sitosol.

Vakuola sebagai lisosom, enzim di vakuola mencerna berbagai


macam bahan yang diserap kedalam vakuola, termasuk mencerna
sitoplasma ketika sel mati dan tonoplas pecah. Vakuola berlaku sebagai
lisosom, yaitu organel sel yang umum didapati di sel hewan, beberapa
cenwawan dan Protista. Pentingnya paeran ini bagi vakuola masih di
teliti karena tidak semua enzim pengurai prtein sel terdapat di vakuola,
Barangkali hanya kurang lebih 10% terdapat pada tumbuhan tingkat
tinggi, sedangkan pada khamir, 90% dari enzim ini berada di vakuola.
Peran pada homoestasis, homeostasis adalah kecenderungan
beberapa parameter fisiologi untuk dipertahankan pada suatu tingkat
yang boleh dikatakan konstan. Kajuan tentang homoeostatsis melibatkan
hewan suhu tubuh burung dan mamalia merupakan contoh yang baik
sekali untuk menjelaskan fenomena itu. Contoh yang baik pada
tumbuhan ialah konsentrai berbagai senyawa dalam sitosol yang boleh
dikatakan konstan, misalnya konsentrasi ion hydrogen (pH). Linarut total
dalam vakuola menentukan sifat osmotiknya dank arena itu juga
menntukan sifat osmotic sitosol yang menyertainya; inilah contoh lain
peran vakuola dalam homoestasis.

Proses metabolic dalam vakuola, beberapa reaksi kimia pada sel


hidup terjadi di vakuola. Misalnya, tahap akhir sintesis etilen sebagian
besar berlangsung pada tonoplas vakuola, dan bermacam perubahan
bentuk gula juga terjadi di sana. Penemuan yang dihasilkan selama
beberapa tahun terakhir ini diperoleh melalui kajian terhadap vakuola
yang diisolasi. Namun, beberapa sel yang aktif membelah bervakuola
besar, sel cambium diantara kayu dan kulit kayu pada batang yangsedang
tumbuh bervakuola besar dan ikut memblah diri sepanjang poros
membujurnya untuk menghasilkan sel floem dan xylem bervakuola
besar. Keragaman bentuk vakuola berarti bahwa sel pada gambar
dibawah tidaklah khas. Sebenarnya, mengingat banyaknya bahan kayu di
bumi ini, maka sel tumbuhan yang khas ialah elemen xylem mati.

1.9 Flagela dan silia


Flagela dan silia pada umumnya ditemukan pada ganggan,
cendawan, protozoa, hewan kecil lain, sel khusus pada hewan dan sel
kelamin pada tumbuhan tingkat rendah tertentu serta pada gimnosperma.
Flagela dan silia sering menjadi alat penggerak sel (Satu atau beberapa
flagella tiap sel). Silia dapat menutupi permukaan sel yang bersebelahan,
dan semuanya bergerak serempak dala marah yang sama untuk
menyaring cairan yang menembus permukaan pengumpulnya.
1.10 Sel tumbuhan
Yang khas pada sel tumbuhan dibandingkan dengan sel hewan :
dnding sel dengan selulosanya; vakuola (yang mmeberi tekanan dan
memperbesar volume serta luas permukaan meskipun dengan
protoplasma sedikit dan plastid, khususnya kloroplas. Vakuola besar di
pusat sel ada pada hamper semua sel tumbuhan, cendawan dan beberapa
Protista.

1.11 Batasan tentang kehidupan


Berdasarkan postulat diawal bab dan bahasannya tentang sel, maka
bab ini dapat diakhiri dengan upaya mencari batasan tentang kehidupan.
Struktur makromolekul bukanlah ciri kehidupan, Virus yang memang
bukan sel mempunyai banyak sifat kehidupan, tapi ini hanyalah bila virus
itu berasosiasi dengan organisme hidup.

Anda mungkin juga menyukai