Disusun Oleh :
Kelompok 6
Altalariq Majid Sanjaya (2071010003)
Anida Alzahra (2071010011)
Elma Wati (2071010014)
Putri Sabina Suherli (2071010019)
1
Kepulauan Derawan Kecamatan Derawan Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur
Rani Risqi Afiah and Abstrak Kepulauan Derawan terletak di Kecamatan Derawan Kabupaten Berau
Provinsi Kalimantan Timur Kepulauan Derawan menjadi Kawasan Taman Laut yang, ‘Identifikasi
Dan Mikro Habitat Kelas Asteroidea Di Perairan’ 1, no. 1 (2017): 8–13,
http://journal2.um.ac.id/index.php/jih/index.
Salah satu binatang terutama dalam ekosistem laut, echinodermata
berkhasiat selaku bagian dari pertalian hidangan, menyantap kotoran organik serta
binatang kecil yang ada. maka berlaku dalam membersihkan kawasan laut
eksklusifnya pesisir laut. tidak cuma itu, echinodermata serta bisa dikenakan selaku
patokan (bioindikator) mutu perairan laut (ekosistem laut). tentang ini pantas
dengan apa yang ditulis Dahuri (2003): “Echinodermata bisa berkepribadian
karnivora, seston alias bawang pemarah detritus, maka tugasnya dalam ekosistem
merupakan guna mengurai sisa-sisa materi organik yang tidak dikenakan oleh tipe
lain tapi digunakan bisa direpresentasikan. .dari sebagian tipe echinodermata.Pada
rata-rata echinodermata pada ekosistem laut menyentuh kesepakatan terbesarnya
pada terumbu karang serta pesisir laut sertagkal.
Kelompok mendasar dari genus Echinodermata terdiri dari 5 kasta, adalah
kasta Bintang (Asteroidea), selaku ilustrasi: Archastertypicus, kategori Ular
Bintang (Ophiuroidea) sampel: Amphiodiaurtica, kasta bulu babi (Echinoidea):
Diadeacetosia, kasta crinoid (Crinoidea): sampel: kasta Antedonrosacea serta Sea
Tribang (Holothuroidea): Holothuria cabra. Bintang ialah badan kasta Asteroidea
(Echinodermata) yang selaku ekologis berlaku sungguh berarti dalam ekosistem
laut. Bintang laut bisa hidup di seluruhnya intensitas, dari intertidal sampai dalam,
serta ditemui di seluruhnya perairan di semua bumi, lebih-lebih di daerah tropis
Atlantik dan Indo-Pasifik. Asteroidea merupakan organismus yang layak profitabel,
adalah. organismus yang dipelihara dalam akuarium. sebagai ekonomi, Asteroidea
memainkan kedudukan berarti ketimbang dengan kedudukannya selaku bawang
pemarah krustasea yang dibudidayakan. 2
Habitat dan Relung
Habitat, yakni tempat dimana sebuah khalayak hidup normal diketemukan.
seluruh khalayak hidup punya tempat hidup yang normal dituturkan persekitaran.
guna mendeteksi sebuah makhluk hidup spesifik, butuh diketahui dulu tempat
hidupnya (persekitaran), akibatnya ke persekitaran seperti itu berangkat mencari
alias berjumpa dengan makhluk hidup itu. seluruh makhluk hidup alias khalayak
hidup punya persekitaran alias tempat hidup. sampelnya, persekitaran paus serta
ikan hiu yaitu air laut, persekitaran ikan mujair yaitu air payau, persekitaran buaya
hilir yaitu perairan payau, persekitaran monyet serta gembong yaitu hutan,
persekitaran tanaman bakau yaitu wilayah pasang susut, persekitaran tanaman
butun serta kulapang yaitu hutan pesisir laut, persekitaran pinus gunung serta waru
gununl; ndalah hutan lapangan agung, persekitaran manggis yaitu hutan rataan
sedikit serta hutan rawa, persekitaran anyaman yaitu hutan gambut serta wilayah
rataan sedikit yang ada, tanaman-tanaman bagian famili Dipterocarpaceae pada
biasanya hidup di wilayah rataan sedikit, pohon aren habitatnya di tanah tanah
iInfaran sedikit sampai wilayah pegunungan, serta pohon durian luibitatnya di
tartan tanah rataan sedikit.
2
Fata Habiburrahman Faz, Mirza Dikari Kusrini, and Agus Priyono Kartono, ‘Kelimpahan,
Komposisi, Dan Ukuran Kadal Di Berbagai Habitat Berbeda Pada Ekoton Hutan Nantu, Provinsi
Gorontalo’, Zoo Indonesia 28, no. 1 (2020): 33–45, https://doi.org/10.52508/zi.v28i1.3955.
Istilah habitat dapat juga dipakai untuk menunjukkan tempat tumbuh
sekelompok organisme dari berbagai spesies yang membentuk suatu komunitas.
Sebagai contoh untuk menyebut tempat hidup suatu padang rumput dapat
menggunakan habitat padang rumput, untuk hutan mangrove dapat menggunakan
isfilah habitat hutan mangrove, untuk hutan pantai dapat menggunakan habitat
hutan pantai, untuk hutan rawa dapat menggunakan habitat hutan rawa, dan lain
sebagainya. Dalam hal seperti ini, maka habitat sekelompok organisme mencakup
organisme lain yang merupakan komponen lingkungan (komponen lingkungan
biotik) dan komponen lingkungan abiotik.
Persekitaran sebuah organismus itu p terlihat biasanya mempunyai
kandungan aspek ilmu lingkungan yang cocok dengan persyaratan hidup
organismus yang menghuninya. Persyaratan hidup tiap-tiap organismus yakni
kisaran faktor-faktor ilmu lingkungan yang terlihat dalam rumah serta dibutuhkan
oleh tiap-tiap organismus buat menjaga hidupnya. Kisaran faktor-faktor ilmu
lingkungan buat sefiap organismus mempunyai luas bertentangan yang p terlihat
batasan dasar diujarkan titik paling kurang, batasan atas diujarkan titik teratas, di
antara titik paling kurang serta tifik teratas diujarkan titik tertinggi. Ketiga titik itu
dikenal titik kardinal.
Setiap organismus memiliki rumah yang cocok dengan kebutuhannya. jika
terlihat hambatan yang mengenai p terlihat rumah hendak mengakibatkan terjalin
transformasi p terlihat anggota rumah, maka terlihat kayanya rumah selaku tidak
sesuai buat organismus yang menghuninya Jadi, sekiranya hal rumah beralih
sampai di titik paling kurang serta teratas (di luar kisaran faktor-faktor ilmu
lingkungan) yang dibutuhkan oleh tiap-tiap organismus di dalamnya, sehingga
organismus itu sanggup mati maupun alih (hijrah) ke tempat lain. apabila
transformasi yang terjalin dalam rumah berjalan pelan, misalnya berjalan sepanjang
separuh angkatan, sehingga organismus yang menghuninya p terlihat biasanya
sanggup menyelaraskan diri dengan hal yang terkini walaupun besar batas-batas
awal. melewati teknik sesuaikan diri (habituasi diri) itu lama-lama terbentuklah ras-
ras terkini yang memiliki watak bertentangan dengan sebelumnya.
Persekitaran organismus sanggup lebih dari satu tempat. Misalnya kukila
menghimpit memiliki rumah di lahan buat keaktifan mencari mhendak, serta
memiliki rumah di atas pepohonan buat berbuah. persekitaran ikan salem saat
berumur yaitu di laut, periode hendak berbuah alih rumahnya di bengawan, malahan
dekati ke kepala bengawan. Ikan salem berbuah di kepala bengawan serta anak yang
ditetaskan hendak bersemayam bertahun-tahun di bengawan, seterusnya saat
merambah taraf berumur ikan salem itu alih rumah lagi ke laut.
Contoh yang ada yaitu ikan arwana memiliki rumah di air payau serta ada pula yang
di air payau. Habitat kecebong saat berumur yaitu di tanah, sebaliknya saat taraf
telur serta berudu kaya di air payau. tumbuhan anyaman (Gonystylus bancanus)
memiliki rumah di hutan gambut serta di hutan-hutan darat dengan tanah berpasir,
ketinggian tempat 2-100 m dari rataan laut. tumbuhan Matoa (Pometia pinnata)
memiliki rumah di tepi bengawan, serta di kawasan yang berakar berumbi liat,
tanah pasir maupun belet di hutan darat pelantaran kecil sampai di hutan
pegunungan (ketinggian tempat kurang dari 1.700 m dpl.). tumbuhan kempas
(Koompassia malaccensis) memiliki rumah di hutan rawa, serta di hutan darat
dengan tanah liat maupun pasir yang ketinggian tempatnya yaitu 0-600 m dpl.
Di dalam rumah, tiap-tiap khalayak hidup memiliki metode spesifik buat
hidup. Misalnya, kukila yang hidup di lahan ada yang sehinggan serangga, ada yang
sehinggan buah antah, ada yang makan kecebong, ada serta yang makan ikan.
metode hidup organismus serupa itu diujarkan lubuk maupun niche.
Lubuk (niche) menampakkan kontribusi tugasonal serta posisi sebuah
organismus dalam ekosistem. lubuk yakni posisi maupun status organismus dalam
sebuah komunitas maupun ekosistem spesifik. lubuk sebuah organismus
didetetapkan oleh tempat hidupnya (rumah) serta oleh bermacam tugas yang
dikerjakannya, maka disebut selaku job organismus dalam rumahnya. pekerjaan
organismus menampakkan fungsi organismus dalam rumahnya. bermacam
organismus sanggup hidup berselevel dalam satu habitat. bakal namun, bila 2
maupun lebih organismus memiliki lubuk yang sama dalam satu habitat, maka akan
terjalin rivalitas. kian besar keserupaan lubuk dari organismus-organismus yang
hidup bersama dalam satu habitat, maka kian intensif persaingannya.
Relung (niche) dalam ilmu lingkungan merujuk pada posisi spesial yang
ditinggali oleh sebuah ordo spesifik menurut bentang raga yang ditinggali serta
kontribusi yang dijalani di dalam komunitasnya. skema ini menerangkan sebuah
metode yang pas dari sebuah organismus buat mengimbangkan diri dengan areanya.
Habitat yaitu pemaparan tempat sebuah organisme sanggup dijumpai, sebaliknya
lubuk yaitu pertelaan sempurna macam mana sebuah organisme berkaitan dengan
lingkungan raga serta biologisnya. ilmu lingkungan dari sebuah perseorangan
meliputi peubah biotik (khalayak hidup serupa belukar, binatang, khalayak, cakap
yg mikro ataupun yg panjang) serta abiotik (objek tidak hidup). Relung
memutuskan macam mana ordo berikan jawaban pada ketersediaan sumberdaya
hidup dan kehadiran kompetitor dan predator dalam sebuah ekosistem.
3
Hafidz Prananta Hakamashe et al., ‘Vegetasi Taman Urban Sebagai Penyedia Pakan Bagi
Beberapa Trophic Guild Burung Herbivora : studi taman lapangan banteng , jakarta pusat Program
Studi Biologi , Universitas Negeri Jakarta Corresponding Author : Asedayu@unj.Ac.Id’ 18, no. 2
(2022): 70–82, https://doi.org/10.21009/Bioma18(2).4.
4
Dyah Marganingrum, ‘Jejak Ekologis Kawasan Regional Bandung Ecological Footprint
of Bandung Regional Area’, Jurnal Teknologi Lingkungan 20, no. 2 (2019): 159–70.
Selaku biasa ekivalen-ekivalen ilmu lingkungan itu sanggup dikenali dari
kemiripan-kemiripanyang diperlihatkan binatang-hewan itu dalam sesuaikan diri-
adaptasi komposisi (struktural)serta pola perilakunya. asal mulanya yakni akibat
bermacam adaptasi itu yaitu lain ketimbang alat modal´ keterampilan hewan buat
menggunakan basis daya±sumber dayadidalam lingkungannya maupun habitatnya.
Pergeseran Ciri
Spesies-ordo binatang yang berkeluarga dekat sebuah suku maupun genus
misalnya, dapatditemuka pada lingkungan maupun teritori penyebaran yang
sepadan (simpatrik) maupun ditemui padadaerah penyebaran yang bertentangan
(alopatrik). bila spesies-spesies binatang yang berkeluargadekat (kogenerik)
ditemui dalam status simpatrik, opsi alam bakal menciptakan karakteristik-
karakteristik badan yang kian mencolok pertikaiannya diantara spesies-speies itu
maupun dikatbakalmengnatural evolusi divergen. Sebaliknya, jika dalam status
alopatrik seleksi alami bakalmenciptakan evolusi konvergen alhasil perbedaan
karakteristik-ciri itu kian melarikan diri. Fenomenatersebut diatas diketahui selaku
pergerakan ciri.
Evolusi yang menciptakan pergerakan ciri pada spesies-spesies binatang
dalam keadaansimpatrik ada 2 kebutuhan adaptif buat spesies-spesies yang
bersangkutan. Pertama, karena ciri (sesuaikan diri komposisis, misalnya) yang jelas
kelainannya bakal menyebabkanterbentuknya pemisahan lekuk ilmu lingkungan,
dengan begitu alkisah kayanya terbentuknya interaksi berbentuk rivalitas, apabila
spesies itu berkohabitasi, akan tereduksi. Kedua berlainannya ciri morfologi yang
menghasilkan berlainannya pola sikap, misalnya sikap beranak, akan lebih
menjamin terbentuknya pemisahan genetik diantara spesies-spesies yang
berkerabat itu bial berkohabitasi, maupun menjauhkan terjadinya inbreeding yang
tidak menguntungkan.
Setiap populasi mahluk hidup menduduki lingkungan maupun biotop
tertentu. Habitat suatu populasi binatang pada dasarnya memberitahukan
keseluruhan dari corak area yangdit4i populasi itu,termasuk faktor-faktor abiotik
berbentuk ruang,kategori substratumatau menengah yang ditempati,cuaca serta
iklimnya dan juga vegetasinya. sebagai garis besar diketahui empat tipe lingkungan
mendasar adalah: daratan, perairantawar, perairan payau, dan estuaria dan juga
perairan bahari/laut. berasas varietas lingkungan bagi waktu, dapat diketahui 4
ragam lingkungan. Habitat yang konstan,
1. Habitat yang bersifat memusim,
2. Habitat yang tidak menentu,
3. Habitat yang efemeral
Berdasarkan variasi kondisi habitat menurut ruang,habitat dapat
diklasifikasi menjadi 3 macam
1. Habitat yang bersinambung,
2. Habitat yang terputus-putus,
3. Habitat yang terisolasi
Bagi Keindegh (1980), kolong ilmu lingkungan sesuatu populasi ataupun
binatang ialah statusfungsional binatang itu dalam kediaman yang dihuninya
berhubungan dengan adaptasi-adaptasi fisiologis, struktur/morfologi, serta pola
sikap binatang itu. Konsep lubukdibagi selaku lubuk utama serta lubuk yang
terealisasikan.
Prinsip Ekslusi kompetisi´ ataupun peraturan Gause´ memberitahukan jika
sesuatu lubukilmu lingkungan tidak sanggup ditempati sebagai simultan serta
sempurna oleh populasi tetap lebihdari satu genus. Asas koeksistensi´, sebagian
genus yang sanggup hidup secaralanggeng dalam kediamana yang serupa
merupakan spesies-spesies yang relung ilmu lingkungannya bertentangan-berbeda.
Ekivalen-ekivalen ekologi ialah jenis-jenis binatang yang menduduki
relung ekologiyang serupa (ekivalen) dalam habitat yang sejenis di teritori
zoogeografi yang berbeda. umumnya perkerabatan taksonomi dari ekivalen-
ekivalen ekologi sungguh dekat, namuntidak kerap seperti itu.
Evolusi divergen terjalin kalau spesies-spesies binatang yang bersanak
dekat (kogenerik)ditemukan dalam status simpatrik, penyaringan alam hendak
menciptakan karakteristik-ciri tubuhyang makin mencolok perbedaannya. Evolusi
konvergen terjalin kalau spesies-spesieshewan yang bersanak dekat (kogenerik)
dalam status alopatrik penyaringan natural, maka perbedaan-perbedaan ciri-ciri itu
kian hengkang. Kedua pertanda tersebutdikenal dengan perpindahan ciri. 5
5
Atika Ratna Dewi and Dewi Erla Mahmudah, ‘Studi Tentang Corak Habitat Dan
Komponen Pendukung Terhadap Populasi Rusa Timor (Cervus Timorensis, DE BLAINVILLE
1822) Di Teluk Brumbun Taman Nasional Bali Barat’, Wahana Matematika Dan Sains : Jurnal
Matematika , Sains , Dan Pembelajarannya , 12, no. 2 (2018): 41–57.
PENUTUP
KESIMPULAN
Relung ekologi merupakan istilah dalam ekologi untuk mendeskripsikan
peranan suatu organisme dalam suatu ekosistem. relung ekologi adalah persaingan
penggunaan habitat, termasuk ruang fisik dan peran fungsional pada komunitas,
serta posisi didalam gradien suhu, kelembaban, pH, tanah dan keadaan lainnya.
Aspek relung ekologi yang menyangkut dimensi sumber daya atau hal mendasar
untuk pertumbuhan dan perkembangbiakan dari suatu spesies harus berbeda
(terpisah) dengan spesies lainnya, agar dapat berkoeksistensi dalam habitat yang
sama hingga waktu yang lama.
DAFTAR PUSTAKA