ABSTRAK
Praktikum air sebagai komponen tumbuhan dilakukan pada hari Selasa, 18 September 2018,
di Laboratorium Pendidikan IV, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Andalas, Padang. Praktikum ini bertujuan untuk melihat peristiwa
plasmolisis dan deplasmolisis pada jaringan epidermis, menghitung tekanan osmosis cairan
sel dan mengetahui cara mengukur potensial air dengan metode Chardakov. Metode yang
digunakan dalam praktikum ini yaitu metode eksperimen l pengamatan langsung bagaimana
terjadinya peristiwa plasmolisis dan deplasmolisis dan menghitung langsung tekanan osmosis
nya serta mengukur potensial airnya dengan menggunakan metode Chardakov. Ketika
sayatan epidemis bawah daun Rhoe discolor ditetesi larutan sukrosa 1 M, warna ungu pada
jaringannya menjadi lebih pudar dan letaknya tidak utuh seperti sebelumnya (terjadi
plasmolisis), untuk proses plasmolisis berlangsung selama 6 menit dan ketika dikeringkan
dengan tissue dan ditetesi dengan air destilata maka warna ungu kembali pekat dan utuh
(terjadi deplasmolisis) yang berlangsung selama 12 menit. Untuk mengukur tekanan osmosis
cairan sel, sayatan epidermis Rhoe discolor didiamkan dalam larutan sukrosa dengan
berbagai konsentrasi dan dihitung persentase plasmolisisnya. Pada praktikum ini didapati
persentase plasmolisis pada epidermis 25 % hingga 100 %. Cara mengukur potensial air
dengan metode chardakov yaitu umbi didiamkan dalam larutan sukrosa dengan berbagai
konsentrasi selama 80 menit dan ditetesi dengan metilen biru. Didapati arah pergerakan
metilen biru pada berbagai konsentrasi sukrosa yaitu melayang.
Pendahuluan
Air merupakan komponen utama aktif terlibat dalam reaksi kimia yang
dalam tumbuhan, diman air menyusun menjadi dasar kehidupan. Pada
60-90 % dari berat daun. Jumlah air potensial air digunakan untuk
yang dikandung tiap tanaman menyatakan status air dalam
berbeda-beda, hal ini bergantung pada tumbuhan. Semakin rendah potensial
habitat dan jemis spesies tumbuhan air dari suatu sel atau jaringan
tersebut. Tumbuhan herba lebih tumbuhan akan semakin besar
banyak mengandung air daripada kemampuannya untuk mengabsorbsi
tumbuhan perdu. Tumbuhan yang air. Sebaliknya semakin tinggi
berdaun tebal mempunyai kadar air potensial air, maka semakin besar
antara 85-90 %, tumbuhan hidrofik 85- pula kemampuan jaringan tersebut
98 % dan tumbuhan mesofil untuk memberikan air kepada sel atau
mempunyai kadar air antara 100- jaringan tumbuhan yang kandungan
300 % (Bidwel, 1979). airnya lebih rendah (Lakitan, 2004).
Peranan air sebagai pelarut dalam Molekul air dan zat terlarut yang
organisme hidup. Seperti proses berada dalam sel selalu bergerak.
osmosis, misalnya bergantung pada Oleh karena itu terjadi perpindahan
bahan terlarut yang ada didalam sel, terus-menerus dari molekul air, dari
pergerakan berbagai bahan terlarut satu bagian ke bagian yang lain. Pada
dengan cara difusi dan aliran massa keadaan seimbang hasil akhir dari
dalam tumbuhan. Molekul air secara pergerakan molekul-molekul di dalam
suatu medium ini tidak akan tempat partikel pada arah tertentu
menimbulkan efek apapun. Akan disebut difusi. Semakin besar
tetapi bila keadaan tidak seimbang perbedaan konsentrasi antara dua
atau lebih banyak molekul akan daerah yaitu semakin tajam gradiasi
bergerak ke satu arah dan sebaliknya konsentrasinya, semakin besar
akan menimbulkan difusi, atau dengan kecepatan difusinya. Jika
kata lain difusi merupakan pergerakan keseimbangan telah tercapai maka
molekul sejenis dari daerah partikel terus bergerak seperti semula
konsentrasi timggi ke konsentrasi tetapi tidak terjadi lagi difusi. Hal ini
rendah (Bidwell, 1979). disebabkan oleh partikel-partikel suatu
Difusi suatu substansi melintasi zat tetap bergerak, maka kemampuan
membran biologis disebut transpor difusi itu merupakan sifat semua gas.
pasif, karena sel tidak harus Difusi gas dapat diperlihatkan bila
mengeluarkan energi untuk membuat sebuah kran gas dibuka di salah satu
hal itu terjadi. Gradien konsentrasi itu sudut ruangan dan bau gas di buka di
sendiri merupakan energi potensial salah satu ruangan itu (Fetter,1998).
dan mengarahkan difusi. Akan tetapi, Kemampuan air dapat dibedakan
harus diingat bahwa membran itu atas potensial tekanan dan osmotik.
permeabel selektif sehingga Potensial tekanan timbul karena
mempengaruhi laju difusi berbagai adanya tambahan tekanan sama
molekul. Suatu molekul yang berdifusi dengan tekanan nyata dari bagian
secara bebas melintasi sebagian system ter tentu. Dan potensial
besar membran ialah ialah air, suatu osmotik (potensial zat terlarut) terjadi
kenyataan yang memiliki akibat karena adanya unsure terlarut.
penting bagi sel (Campbell, 2002). Plasmolisis adalah peristiwa
Proses fisika difusi (dengan mengkerutnya sitoplasma dan
osmosis sebagai bagian khususnya) lepasnya membran plasma dari
mempunyai peranan yang sangat dinding sel tumbuhan jika sel
penting pada fisiologi tumbuhan, dimasukkan ke dalam larutan
sehingga pengertian yang jelas hipertonik (larutan garam lebih dari
mengenai proses ini perlu sekali untuk 1%). Plasmolisis merupakan proses
diketahui dan juga agar mudah yang secara nyata menunjukkan
dimengerti beberapa sifat umum bahwa pada sel, sebagai unit terkecil
materi harus diperhatikan. Telah kehidupan, terjadi sirkulasi keluar-
diketahui bahwa semua zat baik unsur masuk suatu zat. Adanya sirkulasi ini
maupun senyawa pada hakikatnya menjelaskan bahwa sel dinamis
tersusun atas partikel-partikel kecil dengan lingkungannya (Meyer,1952 ) .
yang memiliki dua sifat umum yang Jika memerlukan materi dari luar maka
penting yaitu kemampuan untuk sel harus mengambil materi itu dengan
bergerak bebas dan kecenderungan segala cara, misalnya dengan
bagi partikel yang sama untuk tarik mengatur tekanan agar terjadi
menarik. Kemampuan untuk bergerak perbedaan tekanan sehingga materi
bebas cenderung untuk memisahkan dari luar bisa masuk (Salisbury and
partikel penyusun suatu zat, Ross, 1995).
sedangkan gaya tarik-menarik Plasmolisis merupakan dampak
cenderung untuk mempersatukan dari peristiwa osmosis. Jika sel
partikel-partikel itu (Loveles,1991). tumbuhan diletakkan pada larutan
Jika partikel suatu zat dapat hipertonik, sel tumbuhan akan
bergerak bebas tanpa terhambat oleh kehilangan air dan tekanan turgor,
gaya tarik, maka dalam jangka waktu yang menyebabkan sel tumbuhan
tertentu partikel-partikel itu akan lemah. Tumbuhan dengan kondisi sel
tersebar merata dalam ruang yang seperti ini disebut layu. Kehilangan air
ada sampai distribusi merata, seperti lebih banyak lagi menyebabkan
itu terjadi akan terdapat lebih banyak terjadinya plasmolisis : tekanan terus
partikel yang bergerak dari daerah berkurang sampai di suatu titik di
mana sitoplasma mengerut dan botol , dan alumunium foil. Sedangkan
menjauhi dinding sel. Sehingga dapat bahan yang digunakan adalah daun
terjadi chytorisis yaitu runtuhnya Rhoe discolor dan Ipomea batatas.
dinding sel. Tidak ada mekanisme di Sedangkan larutan yang digunakan
dalam sel tumbuhan untuk mencegah adalah larutan sukrosa.
kehilangan air secara berlebihan, juga
mendapatkan air secara Cara Kerja
berlebihan,tetapi plasmolisis dapat
dibalikkan jika sel diletakkan di larutan a. Plasmolisis dan deplasmolisis pada
hipotonik.Plasmolisis biasanya terjadi jaringan epidermis.
Diambil selapis tipis permukaan epidermis
pada kondisi yang ekstrim, dan jarang
bawah Rhoe discolor menggunakan silet
terjadi di alam. Biasanya terjadi secara berukuran 1-3 cm2 , Potongan tersebut
sengaja di laboratorium dengan diletakkan pada gelas preparat dan
meletakkan sel pada larutan ditetesi 2-3 tetes air Setelah itu ditutup
bersalinitas tinggi ataupun larutan gula dengan gelas penutup (cover glass),
untuk menyebabkan ekosmosis diamati dibawah mikroskop dengan
(Lakitan, 2004). perbesaran rendah , Sel-sel berwarna
Adanya potensial osmosis cairan didekat tepi irisan diamati antara lain
sel air murni cenderung untuk adanya sel-sel yang tidak berpigmen,
memasuki sel, sedangkan potensial adanya nukleus dan partikel subsel
lainnya didalam sel-selnya 5. Kemudian
turgor yang berada di dalam sel
ditambahkan 2 atau 3 tetes sukrosa 1M
mengakibatkan air untuk cenderung diantara gelas preparat dan kaca penutup
meninggalkan sel. Saat pengaturan melalui salah satu sisinya , air yang
potensial osmosis maka potensial berlebihan diserap kertas tissue ditepi
turgor harus sama dengan 0. Agar kaca penutup yang berlawanan ,
potensial turgor sama dengan 0 maka Penambahan tetesan larutan sukrosa
haruslah terjadi plasmolisis. terus dilakukan sehingga ikut terserap
Plasmolisis adalah suatu proses oleh kertas tissue kedalam kaca , Amatilah
lepasnya protoplasma dari dinding sel penurunan volume protoplas dan
yang diakibatkan keluarnya sebagian perhatikan benag-benang sitoplasmik tak
berpigmen tetap melekat pada dinding sel
air dari vakuola (Salisbury and Ross,
dan catat waktu untuk proses tersebut,
1992). diletakkan sehelai kertas tissue untuk
Tujuan dilakukan praktikum ini menyerap keluar larutan sukrosa dan
adalah Untuk melihat peristiwa tambahkan lagi beberapa tetes air disisi
plasmolisis dan deplasmolisis pada kaca yang berlawanan 10. proses
jaringan epidermis, Menghitung deplasmolisis yang terjadi diamati dan
tekanan osmosis cairan sel, Untuk dicatat waktu yang diperlukan untuk
mengetahui cara mengukur potensial berlangsungnya proses tersebut pada satu
air dengan metode Chardakov. sel, Lakukan prosedur 5-10 untuk larutan
NaCl 1M.
METODA PRAKTIKUM
b. penentuan tekanan osmotik
Waktu dan Tempat
Praktikum air sebagai komponen Disiapkan tujuh buah tabung reaksi
tumbuhan dilaksanakan pada hari dan kemudian diisi larutan glukosa
Selasa, tanggal 18 september 2018, atau sukrosa ke dalam tabung kira-kira
bertempat di Laboratorium Teaching 1/3 bagian, satu tabung reaksi untuk
IV, Jurusan Biologi, Fakultas satu konsentrasi, lapisan epidermis
Matematika dan Ilmu Pengetahuan yang berwarna dari tanaman disayat
Alam, UniversitasAndalas. dengan menggunakan pisau silet,
usahakan menyayatnya hanya selapis
Alat dan Bahan saja, periksa di bawah mikroskop
Adapun alat yang digunakan pada apakah sayatan anda cukup baik
praktikum ini seperti Mikroskop, kaca untuk digunakan, Apabila cukup
objek dan glass objek, pipet tetes silet, representatif, jumlah sel yang
cutter, pipet tetes, tabung reaksi, sikat
berwarna ungu utuh dihitung dan menggunakan alat pengebor gabus,
dimasukkan sayatan ke dalam tabung dimasukkan kedalam masing-masing
reaksi serta dicatat waktu mulai tabung reaksi 10 potongan jaringan
perendaman, dibiarkan sayatan dalam tadi, tabung reaksi tersebut ditutup
larutan selama 30 menit. Setelah 30 dan dibiarkan selama 80 menit 5,
menit, periksa sayatan epidermis tadi Setiap 20 menit tabung reaksi tersebut
di bawah mikroskop dengan reagen digoyang perlahan-lahan untuk
larutan sukrosa dimana sayatan tadi mempercepat terjadinya
disimpan, kemudian lakukan keseimbangan. Setelah 80 menit,
penghitungan terhadap sel dengan keluarkan potongan umbi dari tabung
warna ungu yang masih utuh, dicari reaksi dengan menggunakan pinset
konsentrasi sukrosa dimana 50 % dari atau jarum bertangkai, untuk tiap
jumlah sel epidermis tadi telah tabung gunakan pinset yang berbeda,
terplasmolisis Selanjutnya larutan sisa dites dengan
larutan asal yang konsentrasinya
c. Mengukur potensi air dengan sama dan telah diwarnai dengan
metoda Chardakov. metilen blue, Dengan menggunakan
pipet atau syringe diteteskan larutan
Diisi tabung reaksi dengan larutan pengetes pada sisa larutan tadi secara
sukrosa sesuai konsentrasi sebanyak perlahan-lahan dibagian tengah
10 mL , dipotongan umbi yang akan larutan dan diamati gerakan larutan
diukur potensial airnya dengan pengetes tadi .
Hasil dan Pemahasan
1 0,1 73,79%
2 0,3 87,79%
3 0,5 83,76 %
4 0,7 86,4%
1 0.12 M Melayang
2 0,16 M Melayang
3 0,20 M Mengapung
4 0,24 M Mengapung
(c) Deplasmolisis